Area dewasa karena ada adegan kekerasan dan dewasa. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur.
"Aku akan mengambil semua milikmu hingga kau menangis darah dan bahkan melenyapkanmu dari dunia ini," LARA TAFETTA
Menceritakan tentan gadis bernama Lara yang menjalani hidupnya dengan begitu banyak ujian berat. Mengalami tindakan pembullyan hingga fitnah yang didapatnya dari seseorang yang membencinya hingga membuat Lara kehilangan semua impiannya yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.
Hal itu akhirnya merubah Lara menjadi gadis tanpa empati dan penuh dendam.
Pertemuannya dengan Phoenix Riley Robert, membuat Lara memanfaatkannya untuk membalas dendam pada seseorang yang sangat dibencinya.
NO PERSELINGKUHAN seperti biasanya dan LATAR LUAR NEGERI karena ada beberapa adegan dewasa di dalamnya.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁 semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#26
Kini Lara berada di New York. Sudah sekitar seminggu Lara berada di New York dan disibukkan oleh pekerjaan audit yang menumpuk.
Lara sudah terbiasa dengan kesibukan seperti itu. Lara seakan menjadi pribadi yang gila kerja dan tak mempedulikan apapun selain pekerjaannya. Dia akan menjadi orang sukses seperti tuan Silas kelak.
Dan Lara yakin Silas pasti akan memberikan beberapa perusahaannya padanya nanti karena Lara tahu bahwa Silas tak punya keturunan dan keluarga.
Dan saat ini hanya Lara lah yang memiliki hubungan paling dekat dengannya. Lara merasa tamak? Tidak, dia hanya ingin kehidupannya di masa depan akan terjamin dan semakin berjaya.
Lara tak mudah melewati hidupnya hingga di tahap seperti ini. Dia bahkan tak memiliki masa remaja yang biasanya hanya bersenang-senang saja.
Lara belajar sangat giat dan selalu memperoleh nilai yang sempurna ketika kuliah untuk meyakinkan tuan Silas bahwa dirinya adalah gadis yang memiliki potensi besar dan bisa diandalkan di kemudian hari.
Dan akhirnya sekarang sudah terbayar semuanya. Lara mendapatkan apa yang diinginkannya. Buah dari ketekunan dan kepintarannya.
Ponsel Lara tampak berdering dan Lara segera mengangkatnya karena itu panggilan dari Silas.
"Halo Uncle," jawab Lara.
"Bersiaplah ... Nanti malam ada malam charity. Kau akan menemaniku ke sana. Berikan penampilan terbaikmu," ucap Silas dan langsung menutup ponselnya tanpa harus mendengar jawaban Lara.
Lara yang sudah mengerti akan hal itu langsung menutup teleponnya dan kembali menyelesaikan pekerjaannya. Dia masih mempunyai waktu 4 jam lagi sebelum pergi ke pesta charity itu.
Banyak yang mengira Lara adalah kerabat dari Silas karena Silas selalu memperkenalkan Lara sebagai keluarganya pada siapapun yang bertanya.
4 Jam kemudian, Lara pun sudah siap pergi. Lara tinggal di apartemen mewah yang dekat dengan perusahaan, karena dia hanya tinggal sementara di sana.
3 bulan lagi, Lara kemungkinan akan pindah ke New Jersey untuk mulai mengurus perusahaan baru tuan Silas di sana. Silas sudah mulai memberikan keleluasaan dan kepercayaan pada Lara untuk mengelola perusahaan dan ikut mengambil keputusan di sana.
Setibanya di tempat acara, Lara keluar dari mobil dan didampingi oleh bodyguard. Setelah tiba di pintu lobby, bodyguardnya tak mengikutinya lagi dan hanya menunggu di luar.
Mata Lara mencari keberadaan Silas dan tiba-tiba matanya terpaku pada seorang pria yang sangat di ingat di dalam otaknya selama bertahun-tahun.
"Jadi dia sekarang seorang model terkenal?" gumam Lara berbisik.
Senyumnya tersungging miring dan kemudian berjalan ke arah tuan Silas yang sedang berbincang dengan relasinya. Tetapi mata Lara tak lepas dari pria tampan tersebut.
"Malam, Uncle," sapa Lara pada Silas dan Silas mencium kedua pipinya.
"Miss Lara ... Senang bertemu denganmu lagi. Oh ya ... Kali ini apakah aku bisa berdansa denganmu?" tanya tuan Rodriguez -- relasi bisnis Silas.
"Tidak," jawab Lara to the point dan seperti biasa tanpa senyum dan hanya memberikan bownya untuk menghormatinya saja.
"Aaahhh ... Kau mematahkan hatiku untuk kesekian kalinya," ucap pria paruh baya itu yang disambut oleh tawa Silas.
"Menyerahlah kawan," kata Silas.
"Uncle ... Aku akan menemui Gonza sebentar," bisik Lara di telinga Silas. Gonza adalah nama bodyguard Lara yang menunggunya di luar.
"Baiklah ... Setelah itu, kembalilah kemari," jawab Silas.
Lara kemudian menuju bodyguardnya dan membisikkan sesuatu padanya.
"Lihatlah pria di arah jam 11. Awasi dia ... Jangan sampai lepas dari pandanganmu. Aku akan menemuinya setelah acara selesai," bisik Lara.
"Baik, Nona," jawab Gonza.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA..
semoga bapakmu ga kena serangan jantung lagi
hancur kan kesombongan davina, biarkn jatuh miskin jd tau rasanya jd orng miskin.. biar ga songong
sabar Lara,,buat dirimu lulus dgn predikat nilai terbaik. dan lepas dr jerat orng busuk, lalu balas dendam😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
aku dukung onlen😁😁
susah liat org seneng dan seneng liat org susah 😀😂