Pernikahan yang di awali dengan perjodohan memang tidak banyak yang endingnya bahagia. Hal ini yang di alami oleh Nur Azizah, bahkan di usia nya yang baru menginjak usia ke 25 tahun dia harus menjadi seorang single parent alias janda.
"Maaf Zah.." ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami dari Azizah.
"Kenapa kamu tega sekali melakukan ini pada ku Mas.."
Bagaimana kehidupan Azizah setelah di ceraikan oleh suami nya, dan fakta apa saja yang Azizah ketahui tentang suami nya selama ini? Ikuti terus karya terbaru author ya Readers...jangan lupa dukungannya selalu 🥰☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 5 Akhirnya pergi juga
Setelah membuat Rizky tertidur kembali, Azizah bergegas membereskan beberapa pakaian nya dan pakaian sang anak ke dalam tas ransel berukuran sedang.
Tidak banyak pakaian yang Azizah bawa, memang pada dasar nya wanita itu tidak memiliki begitu banyak pakaian selama menjadi istri Raka. Karena suami nya itu selalu memberi jatah bulanan yang pas untuk memenuhi kebutuhan dapur saja. Entah itu memang di sengaja oleh Raka atau ada andil Rania di sana, Azizah tidak tahu. Yang terpenting bagi nya raja masih memberikan nafkah untuk nya dan anak nya makan, jadi berapa pun yang Azizah terima dia iklhas sekalipun dia tahu seberapa besar penghasilan suami nya.
Jika pun ada baju yang baru diri nya dan sang anak itu pasti pemberian dari almarhum mertua nya.
Hanya butuh beberapa menit saja untuk nya membereskan barang - barang yang akan dia bawa ke dalam tas ransel nya. Bahkan pakaian yang akan dia dan Rizky kenakan nanti sudah dia siapkan juga. Rencana nya dia akan keluar dari rumah ini setelah shubuh nanti sebelum Raka dan Rania bangun.
Jujur dia sudah muak melihat pasangan itu. Biarlah dianggap tidak sopan oleh Raka, karena pergi tanpa pamit secara langsung,toh sekarang dia sudah bukan istri nya lagi jadi dia sudah tidak ada hak untuk tetap tinggal terlalu lama di rumah itu.
Malam ini Azizah tidak bisa memejamkan mata nya sama sekali, padahal tidak hanya fisik nya yang lelah, namun hati dan pikiran nya pun sedang dalam kondisi tidak baik - baik saja saat ini. Sambil menunggu adzan shubuh yang hanya menyisakan waktu kurang lebih satu jam lagi, Azizah memutuskan untuk ke dapur membuat sesuatu yang bisa dia dan anak nya makan nanti. Dia juga berencana untuk membuat bekal yang akan dia dan anak nya makan di perjalanan. Walaupun dia sendiri tidak tahu mau ke mana nanti nya. Yang terpenting sekarang bisa keluar dari rumah itu dulu, untuk selanjutnya dia akan pikirkan nanti.
Setelah selesai membuat makanan untuk nya dan Rizky, Azizah kembali ke kamar nya untuk bersih - bersih karena suara adzan shubuh sudah terdengar. Namun langkah dia terhenti ketika dia mendengar kan suara - suara yang membuat dada dia semakin sesak dari arah kamar yang saat ini di tempati suami nya dan istri pertama nya.
"Astagfirullah....kamu benar - benar jahat mas, " lirih Azizah sambil menyeka air mata nya. Dia langsung berlari ke kamar nya, dia sandarkan tubuh nya di balik pintu, Azizah memukul dada nya guna mengurangi rasa sesak dalam dada nya, dan akhirnya tangisan nya pecah kembali. Ingin rasa nya saat ini dia menjerit sekuat - kuat nya untuk mengurangi rasa sesak itu.
"Ya Allah....beri kekuatan untuk hamba mu yang lemah ini Ya Allah, hiks..." Azizah menengadah kan kedua tangan nya memohon pertolongan sang khalik. Karena hanya pada Nya lah dia mengadu.
Azizah berjalan ke arah ranjang, dengan lembut dia peluk anak semata wayangnya itu. Dia kecup rambut sang anak berkali - kali," Maafin bunda sayang...bunda harus melakukan ini Nak, bunda harap jika kamu dewasa nanti kamu bisa menerima semua keputusan bunda ini."
Setelah mengadu kembali pada sang khalik saat sholat shubuh tadi, Azizah akhirnya memantapkan diri untuk tidak akan menangis lagi, dia harus berusaha untuk selalu kuat dan tegar demi sang anak tercinta. Dan dia berjanji mulai detik ini dia akan menjadi seorang ibu dan ayah untuk Rizky. Dia akan ambil peran ganda, toh selama ini Raka juga belum pernah menjalankan peran nya menjadi seorang ayah yang baik untuk Rizky.
Azizah berjanji tidak akan membiarkan Rizky kekurangan kasih sayang sedikit pun sekalipun hanya dia yang memberikan nya.
"Semangat Azizah, pasti kamu bisa...ya kamu pasti bisa menjadi seorang ibu dan ayah untuk Rizky, ingat ....Ada Allah yang selalu bersama mu," ucap Zizah sambil tersenyum. Hanya ini yang bisa dia lakukan sekarang, menyemangati diri nya sendiri.
"Sayang...bangun nak, kata nya mau ikut bunda pergi jalan - jalan..." ucap Azizah dengan begitu lembut membangun kan Rizky.
Ya semalam , sebelum membuat Rizky tertidur lagi saat anak itu terbangun tengah malam Azizah mengatakan jika besok pagi dia akan mengajak Rizky pergi jalan - jalan. Hal itu juga yang membuat sang anak tidur kembali.
"Eungh.... Bunda..." lirih Rizky dengan suara serak khas anak kecil yang baru bangun tidur.
"Ayo sayang bangun, kata nya mau ikut jalan - jalan bunda hari ini."
Rizky hanya mengangguk sambil mengucek kedua mata nya, bocah tampan itu pun menurut saja saat Azizah menggendong nya ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Azizah dengan telaten memakai kan baju hangat pada sang anak, sesekali wanita itu mencium pipi gembul sang anak karena merasa gemas dengan ekspresi Rizky yang masih terlihat mengantuk.
Dengan DOT susu di tangan nya Rizky tertidur kembali dalam gendongan Azizah sekarang ini. Sebelum meninggalkan kamar itu, Azizah mengedarkan pandangannya berkali - kali di kamar yang banyak meninggalkan kenangan untuk nya selama hampir tiga tahun ini. Memang tidak banyak kenangan di kamar itu dengan sang suami, namun di kamar itu lah dia bisa menjadi istri seutuhnya untuk Raka, dan di kamar itu lah dia sering menghabiskan malam hanya dengan sang anak.
Tak mau bersedih lagi, akhir nya Zizah meninggalkan kamar itu dan menutup nya pelan - pelan. Dengan menenteng sebuah ransel dia berjalan pelan keluar dari rumah. Hal pertama yang dia rasakan saat baru keluar dari rumah adalah hawa dingin yang sangat menusuk tulang nya, hal yang sama pun dirasakan oleh sang anak dengan ada nya pergerakan dari Rizky.
Azizah yang paham dengan apa yang anak nya rasakan, dia pun langsung memakai kan selimut kecil yang sengaja dia siapkan. Maklum semalam habis hujan, jelas hawa dingin akan menerpa pagi ini. Terlebih saat ini masih pukul lima pagi.
"Selamat tinggal mas Raka, terimakasih atas apa yang kamu berikan pada ku selama ini. Aku tidak akan melupakan nya, tapi aku juga tidak akan membenci mu, sesakit apa pun luka yang kamu torehkan. Buruk dan baik nya kamu adalah ayah dari Rizky, anak kita," ucap Azizah menatap bangunan mewah berlantai dua di depan nya itu.
"Bismillah....berkahi lah langkah hamba dan anak hamba ya Allah..."
**
Tanpa Azizah sadari ada seseorang yang memperhatikan kepergian nya dari balkon kamar.
"Akhir nya pergi juga wanita tidak tahu diri itu, siapa bilang istri sah yang selalu menang, bukti nya aku bisa menyingkirkan istri sah suami ku."
ksih pljran tu nnek shir,scra yg bkin ulah kn tnangannya.....aws aja kl smp bkin azizah d hujat,apa lg kl smp usahanya kna imbas....
pgn bejek2 mukanya tu nnek shir...
😠😠😠
dia nggak tahu apa2, hrus jadi pelampiasan si clau- clau
jika itu pemberian dianggap hibah dan persentase tdk boleh lbh dr 30 persen dr harta. halu boleh tp aturan syariah wajib jlnkan. aplg mrka sprtinya kelg yg agamis.
klo kya gini malah kyk bagi waris orang barat (nonis)
anknya brjuang hdp dn mti,trs btuh donor drh....mlah d mnfaatkn dgn hrta yg msti d tukar nywa....skrng,mau d tkar pke apa lg????
jgn tergoda ya azizah biarkan mantan menyesal telah membuangmu