" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Dimana Aldara telah tiba diruangan bergantinya, kini Aldara bersiap-siap untuk pergi bersama Gracio. Dengan cepatnya Aldara berganti setelah itu dia keluar dari ruangannya..
Bugkkk!!!...
" Aldara".. Pekik Angga karena dia kaget menabrak Aldara
" Aahh sakitt".. Ucap Aldara merasakan sakit dibagian pantatnya
" Kamu mau kemana sih buru-buru?? Sampai-sampai gak lihat lagi aku lewat".. Kata Angga sambil membantu Aldara
" Aku lupa hari ini mau keluar sama Gracio, makanya aku terlihat buru-buru".. Ucap Aldara sambil membersihkan dirinya
" Kebiasaan memang".. Ucap Angga
" Kalau begitu aku berangkat dulu ya kak, jika ada apa-apa hubungi aku".. Kata Aldara sambil berlari diangguki oleh Angga
Aldara berlari dengan cepat sehingga dia tiba dilobby dimana Gracio telah menunggunya. Setibanya Aldara disana membuat Gracio terkekeh melihat wajah Aldara yang ngos-ngosannya..
" Mengapa kamu berlari hm??".. Tanya Gracio dengan lembut
" Kasian kamu menunggu dengan sangat lama".. Ucap Aldara dengan mengatur nafasnya
" Tidak apa-apa, daripada kamu yang kelelahan begini".. Ucap Gracio sambil menyelipkan rambut Aldara
Aldara tersenyum, betapa senangnya sekarang Aldara bersama Gracio walaupun banyak yang dilewatinya..
" Sudahkan?? Kalau begitu ayo kita berangkat".. Ucap Gracio sambil menggandeng tangan Aldara
Gracio dan Aldara pun berangkat, disisi satu lorong terdapat Delvaro dan Angga memerhatikan Aldara sedang bersama Gracio..
" Lihat bukan?? Saat bersama Gracio dia tersenyum terus padahal hari-harinya sangat berat yang dia lewati".. Ucap Angga
" Aku lebih baik memilih Aldara tersenyum daripada dia menangis, karena rasa sakit yang aku rasakan ketika melihat Aldara menangis".. Sahut Delvaro diangguki oleh Angga
Mereka pun kembali untuk menyusun data pasien yang telah diperiksa untuk diberikan kepada Profesor Julian,
Kini Gracio membawa Aldara kesuatu tempat yang sepi namun indah pemandangannya, bukan hal aneh yang ingin lakukan Gracio namun dia tau bahwa Aldara sedang ada masalah..
Setibanya ditempat itu, Aldara menatap keindahan tempat itu bau pepohonan, suara jangkrik serta rasa tenang dan damai ada ditempat itu..
" Tempatnya sangat cantik".. Ucap Aldara sambil tersenyum
" Cantiknya sama seperti senyuman mu".. Gombal Gracio alhasil membuat Aldara malu".. Kemarilah duduk".. Sambung Gracio
Aldara pun duduk disamping Gracio, dengan wajah senangnya membuat Gracio suka menatap wajah Aldara..
" Ada apa hm??".. Tanya Gracio membuat Aldara bingung
" Maksudnya??".. Tanya Aldara dengan nada bingungnya
" Bukankah kamu ada masalah dirumah sakit hm??".. Sahut Gracio sambil mengelus-elus kepala Aldara
Namun seketika Aldara langsung memeluk Gracio dengan menangis, Gracio tersenyum dia pun membalas pelukkannya Aldara dia sangat tau setia hari Aldara menjalani hidupnya dengan sangat berat..
" Menangislah, aku akan selalu memelukmu seperti ini aku tau kamu melewati hari yang sangat berat".. Ucap Gracio sambil mengelus-elus punggung Aldara
Aldara yang masih menangis didalam pelukkan Gracio, rasa hati Aldara sangat hancur bagaimana bisa begitu kejam kepada Aldara..
" A-pa aku salah menolak untuk mengobatin Vana??".. Tanya Aldara masih dalam tangisnya
" Tentu saja tidak, itu bukan salahmu.. Namun kamu adalah Dokter Kejiwaan dan Gangguan Mental jika kamu menolaknya kamu akan diberi hukuman karena kamu melanggar aturan dari pihak rumah sakit".. Kata Gracio dengan lembutnya
" Jadi aku harus membantu pengobatan Vana??".. Tanya Aldara sambil mengdongakkan wajahnya
" Tentu Dara, kamu harus membantunya karena aku tidak ingin kamu diberi hukuman".. Sahut Gracio sambil memeluk Aldara kembali
Aldara sejenak memikirkannya, namun sebenarnya apa yang dikatakan oleh Gracio tidak ada salahnya, jika Aldara selalu menolak maka Aldara akan dapat hukuman dan lebih parahnya lagi Aldara akan dicabut dari rumah sakit itu..
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah