Di awal kecelakaan yang menuntun dia harus pergi ke badan seorang wanita yang sebenarnya yang dia tidak ketahui.Membuat wanita itu mulai membiasakan hidup sebagai pemilik badan ini,sampai semuanya ia ketahui betapa berat penderitaan yang dialami pemilik badan ini.
Disaat itulah wanita itu bertekad merubah jalan kehidupan lebih baik dan tak akan tertindas oleh orang-orang yang membenci dirinya.
" Aku janji padamu,akan memberikan kehidupan yang lebih baik dari ini." batin Misya yang saat itu berjanji akan memberikan kehidupan yang lebih baik dari ini.
Bahkan akan memberikan kebahagiaan untuk dirinya walaupun ini bukan tubuh miliknya tapi milik orang lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alex semakin memperlihatkan keperduliannya **
"Maksud kamu?" tanya Misya yang masih belum paham dengan apa yang diucapkan oleh Alex pada dirinya.
"Nanti aku jemput kamu,dan kita akan berangkat bersama-sama ke kampus." jawab Alex,mendengar tujuannya seperti itu,Misya pun langsung menolaknya.
"Apa,aku tidak setuju.Lebih baik aku berangkat dengan menaiki mobilku sendiri." ucap Misya yang ingin berangkat seperti biasanya.
"Jangan terus membantah, nanti tetap aku jemput kamu." Alex pun sedikit memaksa pada Misya,yang pada akhirnya Misya harus menuruti apa perintah pria itu.
"kenapa sih sulit sekali menghindari pria satu ini." batin Misya yang mulai merasa kalah dengan perintah pria satu ini.
" Tapi ." belum selesai bicara sambungan telepon langsung dia putuskan hingga membuat Misya benar-benar marah.
" Dia benar-benar menguji kesabaranku." ucap Misya yang menunjukkan rasa marahnya.
Misya pun segera menuju kamarnya,sudah waktunya dia mandi setelah itu dia baru sarapan pagi.
Beberapa jam kemudian
Posisi Misya ada diruang kerjanya,dia sibuk memeriksa beberapa buku yang tidak sengaja tertinggal ditempat kerja.tiba-tiba saja terdengar suara ketukan dari pintu.
" Tok...tok..."
" Masuk." datanglah Mario yang menghadap nonanya yang saat itu sibuk dimeja kerjanya.
" Maaf nona, diluar ada seorang pria yang ingin bertemu dengan nona." ucap Mario yang melaporkan ada seseorang yang mencari dirinya.
" Maksud kamu Alex?" tanya balik Misya yang pandangannya masih fokus mencari buku dimeja.
" Iya nona." jawab Mario.
" Kamu suruh dia masuk." perintah Misya pada asistennya,Mario pun membalas dengan anggukkan kepala.
Mario segera keluar dari ruang kerja nonanya dan langsung menemui pria itu yang sudah menunggu diluar.
Sedangkan Misya sibuk memilih buku yang akan dia bawa nanti di kampus." Sedang apa kamu?" tanya Alex yang masuk keruang kerjanya.
" Cari buku." jawab singkat Misya yang memasukkan satu-persatu buku miliknya didalam tas.
Sedangkan Alex melihat sisi sudut setiap ruangan yang dipenuhi buku bacaan yang tertata rapi di rak.
" Ini buku milikmu semuanya?" tanya Alex yang saat itu duduk di sofa didekat meja kerja Misya.
" Iya ,memang kenapa?" tanya Misya yang sudah selesai merapikan bukunya
" Pantas saja kamu suka membaca buku, buku milikmu sebegitu banyaknya." ucap Alex yang melihat pemandangan semua ruangan berisi buku.
" Terserah aku,jika aku memiliki buku sebanyak ini." ucap Misya yang sudah siap akan hendak keluar.
" Kita berangkat sekarang."
" Iya ." jawab singkat Misya yang saat itu hendak keluar dari ruang kerjanya, dibelakang Alex berjalan mengikuti Misya.
Misya pun bicara sesuatu pada asistennya." Hari ini kamu tidak perlu mengantarkan ku ke kampus,lebih baik kamu hubungi Arya tentang kelanjutan tugas kamu.Jika nanti aku perlu sesuatu aku hubungi kami lagi." perintah Misya pada asistennya.
" Baik nona,saya mengerti."setelah itu mereka berdua langsung keluar dari rumah. Dengan cepat Alex membuka pintu mobilnya , sontak saja membuat Misya kaget.
"Apa kau kira aku tak bisa membuka pintu mobilmu." ucap Misya pada Alex yang spontan membuka pintu mobilnya.
" Agar lebih cepat saja." jawab Alex yang sedikit memberikan senyuman pada Misya,spontan saja membuat Misya sedikit kaget.
" Ada apa dengan dia,tak seperti biasanya aku lihat dia tersenyum." batin Misya yang merasa ada yang aneh dari pria itu.
Baru setengah perjalanan,mereka berhenti di lampu merah.Tidak sengaja Ada seorang anak kecil berdagang menawarkan tisu kering pada mobil yang berhenti di lampu merah.
Misya yang melihatnya langsung membuka jendela mobil."Adik." Misya memanggil anak kecil itu.
" Kakak mau beli ya?" tanya anak kecil itu.
" Iya ,dik.kakak mau beli." ucap Misya yang sengaja membeli barang dagangan anak kecil itu.
" Maaf kak,apa ada uang yang pas?" tanya anak kecil itu.
" Maaf kakak tidak punya uang pas, lebih baik sisa uang kembalinya adik simpan saja." ucap Misya pada anak kecil itu.
" Tapi kak,uang kakak masih banyak."
" Anggap saja itu uang jajan kamu,dan ini buat kamu." Misya memberikan uang lagi pada anak kecil itu.
" Ini uang untuk kamu ya dik,setelah ini adik pulang jangan lagi jualan dijalan lagi." pesan Misya pada anak kecil itu.
" Tapi kak."
" Adik terima ya." ucap Misya yang memberikan senyuman pada anak kecil itu.
"Saya terima ya kak, terimakasih ya kak." ucap Anak kecil itu dengan senyuman.
" Sama-sama dik." balas Misya dengan senyuman.
Setelah anak kecil itu pergi, tiba-tiba terlintas kenangannya dulu disaat dia pernah mengalami hal yang sama yang dialami oleh anak kecil itu.
" Aku masih beruntung dulu tuan membantu aku sampai aku berubah seperti ini." batin Misya yang mengingat orang paling berjasa dalam hidup Misya.
Tanpa Misya sadari Alex tersenyum pada Misya yang memiliki hati yang begitu baik.Walaupun didepan orang banyak menganggap dirinya orang sombong tapi dibalik itu ada sedikit sifat baiknya yang tersimpan dihatinya.
Misya pun menoleh ke arah Alex yang tidak dia sadari Alex sedikit tersenyum." Apa ada yang lucu?" tanya Misya yang tidak sengaja melihat Alex sedikit tersenyum.
" Tidak ada ." jawab Alex yang secara berani menggenggam tangan Misya.
Kejadian itu sontak membuat Misya kaget dengan tiba-tibanya Alex menggenggam tangannya.
" Lepaskan tanganmu." ucap Misya yang merasa risih dengan apa yang Alex lakukan pada dirinya.
" Tidak." ucap Alex yang tangannya masih menggenggam tangan Misya dengan posisi tangan kanannya menyetir dengan tatapan matanya fokus ke depan.
Misya pun merasa risih dengan apa yang dilakukan Alex pada dirinya." Bisa tidak lepaskan ." ucap Misya dengan nada menekan pada Alex.
Tapi tetap saja Alex tak mau melepaskan tangannya malahan dia makin mempererat genggamannya.
" Biarkan seperti ini, aku pun tak akan berbuat hal yang aneh." ucap Alex yang menggenggam tangan Misya dengan sedikit mengelus jemari tangan Misya
" Tapi aku risih." ucap Misya yang masih terlihat marah dengan apa yang dilakukan Alex pada dirinya.
" Kita harus terbiasa seperti ini,dimulai dari sekarang kita akan selalu bersama diluar maupun didalam kampus." ucap Alex yang secara langsung mengatur Misya.
" Apa kamu bilang,aku tidak mau,malahan kita jadi gosip di kampus lagi.apalagi Tiara akan selalu menggangguku." ucap Misya yang mengakui di kampusnya dia selalu menganggu dirinya.
" Jangan terlalu memikirkan dia ,aku pun tak terlalu peduli dengan wanita itu apalagi hubungan kalian hanya sekedar kakak dan adik tiri bukan .Jangan terlalu memikirkan hal yang tidak penting, terutama wanita itu." ucap Alex yang sudah merasa risih dengan nama wanita itu.Alex pun malas memikirkan wanita itu ,yang terlalu manja.
ditunggu upnya thor