Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...
Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..
Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15 JULI
Di dalam rumah lantai dua dimana sahabat-sahabat Rainer menginap
"Guuys.. Kalian dah pada siap siap nih.." Sapa Rainer
"Yeee lo.. Dari tadi kita dah bangun. Cuma gak enak aja mo turun. Takut ganggu keliatannya pada happy" Jawab Bimbim
Ternyata sahabat Rainer telah bangun dari pagi tadi.
"Ya udah kalian semua pada turun gih. Sarapan dulu.. Nanti kita rencanakan kita mo kemana.."
Di sela sarapan, Rainer bersama sahabat-sahabat nya bersenda gurau.
"Ner ibu mau ke pasar dulu yah.. Kamu nanti kalo mau pergi titip aja kunci rumah ke mang Asep. Eh kalian kumaha betah ga disini.. Ner ajak atuh temen kamu main ke tempat wisata, karunya maenya jauh-jauh datang cuma diem di rumah sama keliling kota aja. " ujar Bu Asih
"Iya Cing, di kota ini tempat wisata yang menarik dimana..? Bosen tau masa keliling kota terus sih. Gue pengen romatisan nih ama bini gue." Ujar Badai
"Iya masa jauh-jauh jauh kesini cuma liat-liat mall di jkt/bdg juga banyak kali." Ujar Sarah
"Ibu tinggal dulu yah, biarkan aja piring kotor nya nanti ibu bersihkan setelah pulang dari pasar."
"Iya bu.." Jawab semua
Setelah Bu Asih pergi.
"Ner kamu beruntung dapat ibu baru, anggun cantik, ramah, baik lagi..” Ujar Fitri, ternyata semua sahabat Rainer telah mengetahui apa yang terjadi.
"Eh gimana, dimana nih tempat wisata yang menarik.." Ujar Fitri
"Banyak..kalo mau nanti gue anter. Tapi sore yah, kalo urusan gue kelar" Jawab Rainer
"Emang lo mau kemana cing?" Tanya Bimbim
"Keliatannya gue emang musti cerita, maksud tujuan gue ke kota ini." Jawab Rainer sambil mengeluarkan sesuatu yang menggantung pada lehernya, kemudian meletakkan diatas meja makan
"Apaan tuh cing, Gue tau itu kalung ber bandul kunci perak kecil lo pake dari jaman SMP dulu hingga sekarang masih lo pake. Emang ada cerita apa pada kunci itu." tanya Sakti penasaran
"Guys.. Ini kunci sangat berharga bagi hidup gue. Ini bukti akan janji gue buat seseorang di hidup gue, Dan mungkin saat ini gue akan memenuhi janji itu" jawab Rainer
"Janji..??" Tanya Reni
"Ya janji Ren, janji yang akan gue penuhi pada seseorang yang gue sayangi dulu saat gue kecil"
Rainer menghelakan nafas,kemudian Rainer bercerita dari awal hingga akhir
................
"Gitu guys.." Rainer menamatkan ceritanya.
"Aku gak bisa komen Ner untuk masalah keluarga kamu, tapi yang jelas untuk kisah janji mu So sweeet.. Aku gak nyangka kamu bisa gini" sahut Vidya terlihat ada bulir air mata si ujung kelopak matanya, Begitu juga Sarah, Reni dan Fitri yang terlihat meneteskan air mata haru, hanya sahabat-sahabat Rainer yang diam seribu bahasa seakan tidak percaya akan kehidupan Rainer yang tadi terlihat bahagia ternyata penuh lika-liku.
"Maafin gue cing, gue gak tau kalo keluarga lo sampai mengalami ini semua.." Ujar Guntur.
"Pantesan kamu keliatan bahagia banget. Gak nyangka liat kamu manja banget ke bu Asih..kayak anak kecil aja hihi" Ujar Reni
"Ya Ren, gue sangat bahagia Bu Asih dilamar bokap gue. Secara gue sangat menyayangi dia secara cuma dia dari dulu yang menggantikan seorang ibu di saat gue sakit, susah, Bu Asih selalu ada buat gue. Gue sangat menyayangi nya.."
"Trus sekarang kamu mau nemuin gadis itu?." Tanya Sarah
"Terus yang tinggal dirumah kamu sekarang mau di kemanain.." Lanjutnya
"Bentar-Bentar, sebelum lo jawab pertanyaan Sarah, gue mau nanya dulu. Kalo lo punya janji sama gadis ini kenapa lo pacaran sama si Lona?." Tanya Bim.
Dan yang lain pun mengiyakan.
"Nah itu Bim..kesalahan yang gue buat. Dulu gue masih pegang teguh akan janji gue, tapi dikit demi sedikit gue liat persamaan Lona dengannya. Kemudian luluh gue dan akhirnya gue menyatakan suka ke dia. Dan di saat gue lupa akan janji gue, ternyata kejadian Lona membuat gue tersadar kembali akan janji gue." Jawab Rainer
"Trus kenapa lo sekarang nampung tuh si Lona apalagi si Lona sekarang dah bunting. Apa nanti gak kan ada masalah kedepan nya Ner" Tanya Badai
Rainer tersenyum sambil menggelengkan kepala, lalu dia menjawab
"Meskipun Lona mantan gue, tapi gue gak tega disaat dia sulit, apalagi saat dia mau bunuh diri. Gue gak mau dia kenapa-napa.. Gue sadar gue pun masih peduli sama ,dia itu pun hanya sebatas rasa sayang sebagai sahabat seperti gue pada kalian.
Kedua gue gak ingin Lona menambah dosa lagi kalo dia menggugurkan kandungan nya. Karena gue gak suka kalo itu terjadi, tapi gue liat ada niatan dia mau membesarkan anak nya itu, ada penyesalan di dirinya dan pasti dia akan berubah, gue yakin itu.."
"Oke Ner, aku terima alasanmu tapi aku sebagai sahabat mu hanya bisa berpesan tolong jangan berikan harapan untuk Lona. Meski pun Lona begitu, tapi aku juga wanita bisa merasakan apa yang ia rasakan" Ujar Reni
"Ya Reni, makasih saran nya akan gue ingat itu.."
"Emang ngomong-ngomong lo janjian sama gadis itu kapan?" tanya Guntur.
"Hari ini .. Hari ini tanggal 15 juli, 15 tahun yg lalu janji itu gue ucapin. Makanya gue yakin dia pun pasti akan datang" Senyum Rainer
"Oke deh, kalo gitu untuk hari ini kita jalan aja tanpa si Cacing, biar dia kejar tuh cinta sejatinya." ujar Sakti
"Iya Ner, dah kamu kejar tuh cewek kecil mu. Yang jelas kita bakalan seneng kalo kamu seneng." timpal Fitri.
Dan ide Sakti di iya kan oleh yang lainnya.
"Makasih yah .. Gue sebenernya yang salah ngajak kalian tapi nyatanya kayak gini.." jawab Rainer
"Sante aje Ciing.. Gue pasti dukung lo" ujar Guntur..
"Ya udah kalo gitu kita pergi, Ner kita-kita jalan dulu yah" Ujar Sarah
"Oke, ati-ati guys." jawab Rainer
Setelah sahabat Rainer pergi.
"Ner.. Temen kamu kamarana kok sepi, trus kenapa kamu ditinggal sendiri!" tiba tiba Bu Asih muncul di pintu depan
"Mereka sedang jalan keliling kota bu.. Rainer ada perlu sebentar jadi gak ikut mereka. Udah bu belanjanya? Belanja apaan sih?.." tanya Rainer sambil membawa plastik belanjaan.
"Liat aja nanti.." balas Bu Asih
"Iihh ibu,.." Rainer sambil menggandeng tangan Bu Asih
Setelah menyimpan plastik belanjaan
"Bu, Rainer pergi Sebentar yah."
"Kemana? " Tanya Bu Asih
"Pokoknya ada deh.." jawab Rainer
"Gitu yah, nge bales ibu.."
"Hehe .. Rainer pergi dulu.." ujar Rainer sambil mencium tangan Bu Asih