NovelToon NovelToon
Tumbal Mata

Tumbal Mata

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Zombie / Horror Thriller-Horror / Epik Petualangan / Kutukan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Foerza17

Setelah aku selamat dari kecelakaan itu, aku berhasil untuk bertahan hidup. Tetapi masalah yang kuhadapi ternyata lebih besar daripada dugaanku. Aku tersesat dihutan yang lebat dan luas ini. Aku mungkin masih bisa bertahan jika yang kuhadapi hanyalah binatang liar. Tapi yang jadi masalah bukanlah itu. Sebuah desa dengan penduduk yang menurutku asing dan aneh karena mereka mengalami sebuah penyakit yang membuat indera penglihatan mereka menjadi tidak berfungsi. Sehingga mereka harus mencari "Cahaya" mereka sendiri untuk mengatasi kegelapan yang amat sangat menyelimuti raga mereka. Mereka terpaksa harus mencari dan mencari sampai bisa menemukan mata mereka yang hilang. Dan akhirnya mereka bertemu dengan kami. Beberapa penumpang yang selamat setelah kecelakaan itu, harus bertahan hidup dari kejaran atau mungkin bisa kusebut penderitaan mereka atas kegelapan yang menyelimuti mereka. Berjuang untuk mendapatkan "Cahaya Mata" mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Foerza17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu Pak Bonadi

Pak Bonadi pun langsung menggendongku di punggungnya. Dia pun berlari sekuat tenaga untuk menghindari kejaran zombie yang saat ini masih sibuk mengeroyok ketiga berandalan itu. Kami menyeberangi dam dan kemudian sampai di tempat persembunyian kami.

Aku langsung turun dan berlari menuju kearah Vivi dan Kak Ayu. Aku dengan tergesa-gesa langsung masuk ke tempat mereka. Pintu kayu yang dingin berderit mengiringiku memasuki ruangan yang sudah terbengkalai itu. Disana terlihat Kak Ayu sudah sangat lemas dan Vivi yang sedang menangis dipelukan Aini. Aku pun langsung menghampiri mereka bertiga.

"Bagaimana keadaan kalian?" tanyaku dengan cemas.

"Kak Ayu, An! Dia..," jawabnya sembari Perasaanku menjadi tidak enak.

Aku mencoba untuk mengecek nadi di pergelangan tangan Kak Ayu. Betapa terkejutnya aku, ternyata dia sudah meninggal. Dengan luka lebam dan pendarahan yang mengalir dari kemaluannya membuatnya tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Aku pun tak bisa untuk menahan air mataku yang sedari tadi terus mendesak untuk segera keluar.

Aku terduduk dan menangis meratapi kepergiannya. Satu persatu teman-temanku kehilangan nyawa di tempat terkutuk ini dan aku masih belum cukup kekuatan untuk melindungi mereka semua. Aku menangis sejadi-jadinya disana.

Pak Bonadi juga terlihat tertunduk lesu merasa sangat bersalah karena terlambat untuk menolong Kak Ayu. Tetapi apa daya, inilah kenyataannya. Aku pun menyeka air mataku dan segera bangkit untuk menguburkan mayat Kak Ayu agar dia tenang beristirahat. Aku mencoba untuk menguatkan kembali hatiku untuk kesekian kalinya

Kami berdua pun pergi untuk menggali kuburan disisi bangunan ini dengan alat yang seadanya. Aini masih menemani Vivi yang terlihat masih sesenggukan dan syok berat atas kejadian traumatis yang secara beruntun menimpanya.

Kejadian setelah disuruh melayani 7 orang berandalan dan melihat Kak Ayu meninggal didepan matanya. Dia masih menggigil dan membungkus dirinya dengan jaket kulit Pak Bonadi ditambah jaket mungilnya Aini. Aku terus menguatkan jiwaku untuk menggotong mayat Kak Ayu bersama Pak Bonadi walau merasakan merinding ke sekujur tubuhku.

"Apa ini pertama kalinya kamu menguburkan jenazah rekanmu, Nak?" tanya Pak Bonadi. Aku tak merespon pertanyaannya.

"Dulu saya saat dinas di pedalaman Papua sering mengalami hal tragis seperti ini. Kami juga sering melihat rekan-rekan kami gugur tepat didepan mata kami," sambungnya. Aku terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Pak Bonadi.

"Benarkah itu pak?" tanyaku yang masih tak percaya.

"Bahkan dengan luka yang lebih sadis dari yang dialami oleh Ayu. Saya sudah sering menjumpainya," jawabnya.

"Apa bapak tidak merasa sedih?" tanyaku lagi.

"Bahkan saya diturunkan jabatan karena itu," jawabnya dengan sorot mata yang menggambarkan perasaan yang penuh penyesalan.

"Apa yang terjadi?" tanyaku penasaran.

"Saat itu, aku dan pasukanku yang berjumlah 7 orang termasuk aku, melakukan patroli seperti biasa untuk memantau pergerakan para pembelot negara,"

#####################

Hutan yang lebat dengan semak yang menjalar beberapa kali mengganggu perjalanan kami. Berulang kali juga aku mengayunkan parangku untuk menyingkirkan semak disetiap langkahku. Waktu itu, aku hanya ditugaskan untuk patroli seperti biasa dan sebisa mungkin menghindari konflik yang tidak perlu.

Pasukan kecil kami berjalan dalam satu barisan dan hanya beranggotakan 7 orang termasuk aku. Pasukan ini juga hanya terdiri dari pasukan pemula dan aku sebagai pemimpinnya. Tujuan patroli ini secara tidak lain yaitu untuk mengenalkan medan tempur yang sebenarnya kepada para tentara pemula agar siap jika harus ditugaskan dalam misi yang lebih berat nantinya.

"Seru banget ya, Pak. Kalo mulai tugas lapangan kek gini. Kalo cuman diam mulu di kamp mah bosen. Kalo gak disuruh latian, yang dimarahi mulu sama senior," gerutu Habel.

"Bener lu, Bel. Kalo terjun ke lapangan mah kita bisa sambil menikmati pemandangan hutan yang masih asri kek gini yakan?" sahut Krishna.

"Tapi gue juga pengen sih ketemu sama musuh yang sebenarnya. Jadi kita dapet pengalaman penting yang bisa jadi bekal nantinya," sambung Habel.

"Weh jangan dong. Gue aja masih belum mau kalo harus berhadapan langsung sama musuh. Mending kek gini aja dulu sekalian ngehapalin kondisi medan sama bagaimana cara untuk survive dialam liar," sahut Hasan.

"Ahh cupu lu, San. Kalo ada musuh kan seru. Kita bisa nge tes skill sekalian bisa diceritain pengalaman kita ke temen-temen yang lain," gerutu Habel.

"Hush diam kalian semua. Kita harus ingat misi kita disini hanyalah patroli saja dan sebisa mungkin menghindari konflik bersenjata," gertakku yang seketika membuat mereka terdiam.

Kami terus berjalan menyusuri rute yang sudah disediakan sebelumnya dan sesekali aku berhenti untuk menerangkan beberapa solusi yang harus dilakukan dialam liar. Aku juga menerangkan apa-apa yang bisa dikonsumsi dan apa-apa yang tidak boleh untuk dikonsumsi. Anak-anak buahku terlihat sangat antusias mendengarkan penjelasanku.

Kemudian setelah beberapa jam kami berpatroli, kami melihat siluet anggota para pemberontak itu yang terlihat sedang beristirahat sembari menyalakan api unggun diantara lebatnya hutan ini. Kami pun langsung mengintai gerak-gerik mereka.

"Kita harus segera melaporkan bahwa terdapat beberapa pemberontak di titik ini," perintahku kepada seluruh pasukanku.

"Hasan! Ada berapa orang?" tanyaku.

"Kira-kira ada 5 orang, Komandan," jawab Hasan dengan teropong yang dia pasang dikedua matanya.

"Baiklah. Sekarang kita kembali ke basecamp," titahku. Tetapi sebagian dari mereka terlihat kecewa dengan keputusanku. Aku kemudian bertanya dengan tegas ke mereka.

"Ayo kita segera kembali dari sini. Apa kalian meragukan keputusanku?"

"Bukan begitu, Pak. Kita mungkin bisa dengan mudah menangkap mereka kemudian kita interogasi mereka," sanggah Habel.

"Betul pak. Lagian jumlah kita lebih banyak ketimbang mereka. Pasti kita bisa ngelawan mereka dengan mudah. Lagian kalo kita bawa 2 orang dari mereka ke basecamp juga Jenderal Besar bakalan seneng," sambung Krishna. Aku berpikir sejenak terhadap pernyataan mereka.

"Ayo lah, Pak. Kapan lagi kita bisa tes skill disini. Sekalian juga kita bisa dapet pengalaman berharga dari sini," rengek Habel.

"Baikah. Kita akan melakukan formasi penyergapan. Kalian masih ingat kan?" tanyaku lagi. Mereka serentak berkata siap.

Kami pun mulai berpencar dan dengan cepat menyergap mereka yang terlihat lengah. Saat beberapa langkah, tiba-tiba Habel terkena perangkap beruang mengigit kaki kirinya dan dengan reflek dia langsung berteriak kesakitan. Para pemberontak itu pun terkejut dan langsung memberondong peluru kearah Habel. Aku langsung menginstruksikan seluruh pasukan untuk segera mengangkat senjatanya untuk melindungi Habel.

Habel pun langsung gugur ditempat. Aku berusaha untuk melindungi seluruh pasukanku yang sebagian besar masih pemula. Tetapi apa daya, para pemberontak lebih lihai bersembunyi dan menyerang diantara hutan yang lebat ini.

Satu persatu pasukanku gugur, aku memerintahkan untuk mundur dan sebisa mungkin menjauh dari kejaran para pemberontak itu. Ternyata dari seluruh pasukanku yang awalnya bertujuh, kini hanya tersisa Aku dan Hasan saja.

1
Siti Yatmi
ko tamat thor..kan monsternya belom mati....
Hana Inuzuka: wkwk maaf klo endingnya nanggung. ditunggu season 2 nya ya kk
total 1 replies
Siti Yatmi
kasiann thor..sedih endingnya..ga bisa apa di selamatkan...kan andra sudah berkorban...
Hana Inuzuka: maaf klo sad ending. nantikan season keduanya ya kk
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
lanjut novel baru apa ada seasons duanya nih?
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀: owh, oke2 semangat ya /Good/
Hana Inuzuka: dibuku lain om
total 4 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
mungkin, dahh tamaat
Hana Inuzuka: yey udh tamatt
total 1 replies
Siti Yatmi
mahkluk apa sih itu thor...ih..heran susah amat matinya...selamat ga yah mereka....mana tinggal sedikit org2nya...
Hana Inuzuka: makhluk siluman wkwk
total 1 replies
Arunika
curiga nih kalo awalnya menyenangkan gini
Hana Inuzuka: gimana ya jelasinnya?😂
total 1 replies
Syari Andrian
Mampir nih. Moga gak horor2 banget
Hana Inuzuka: baik kk. enjoy aja bacanya
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
up
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
me, meraba (°ロ°) 🙈
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀: hehe, jan marah2 /Facepalm//Smile/
Hana Inuzuka: zzzz kirain typo lagi
total 4 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
typo, melalui
Hana Inuzuka: duhh typo mulu. maaf ya om, nanti kubenahi lagi
total 1 replies
Tenth_Soldier
Andra???
Tenth_Soldier
Menganga lebar*)
Hana Inuzuka: wkwk makasih udh dibenerin
total 1 replies
Siti Yatmi
sumpah...deg2an baca nya..astaga..berasa nonton film..thor..andai difilm kan sy org pertama yg nonton..wk1
Hana Inuzuka: wkwk maaf klo kurang keliatan pergantian namanya hehe
Tenth_Soldier: oiya lupa mereka berganti nama... hihihi
total 3 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
up
Siti Yatmi
kurang thorrrrr.....thorrrr...kurang...
Hana Inuzuka: aishh ditunggu besok ya kakak. makasih udah jadi pembaca setia ❤️❤️
total 1 replies
Siti Yatmi
lah..ko jd gitu...kasian amat thor...emang ga ada cara lain?? hadeh...ga semangat nih ka jd nya..lemes....ya kali kalah sm makhluk begitu...
Hana Inuzuka: wkwk maaf
ditunggu besok yaa
total 1 replies
Siti Yatmi
kenapa aku jd ikut bahagia yah...serasa ada di sana,,ayo semngat kalian pasti selamat..
thor...sehat2 yah cuaca lagi buruk..banyak yg sakit...
Hana Inuzuka: baik kk
ditunggu setelah ini bakalan update kok + detik² menuju tamat hehe
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
bagus 👍
Hana Inuzuka: makasih atas rating positifnya kk ❤️❤️
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
up
Tenth_Soldier
aku deg² an nunggu nasib Andra
Siti Yatmi: warung????benar warung atauuuuu???
Hana Inuzuka: tetep pantengin terus ya kk. diusahakan tiap hari update
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!