Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Cium kening
Setelah ada insiden kecil yang menahan kepergian nya ke mall, Venera dan Andara mendadak merubah rencana, kedua orang itu sekarang memilih untuk pergi ke rumah sakit dimana Pak Rais dirawat.
Sambil mengikuti laju motor Rezaldi dari belakang, Andara mengucapkan sesuatu untuk Venera. "Ra, thanks ya sudah mau nurutin kemauan gue" Kata Andara.
Langsung di respon anggukan kepala oleh Venera, setelahnya dia fokus menyetir motor.
Andara berterima kasih tentang Rezaldi yang tiba-tiba datang untuk membela mereka dari amukan warga sekitar pasar. Hal itu membuat Dara semakin cinta dan memilih ikut Rezaldi ke rumah sakit.
Venera yang mendukung percintaan nya Andara, dia langsung menuruti keinginan sahabat barunya itu.
"Gue jadi trauma kalau lu yang bawa motor sumpah" Gerutu Venera, membuat Andara reflek menggeplak helem bogo yang di pakai Venera.
"Jangan di bahas lagi kampret" Jawab Andara dengan protes.
"HAHAHA" Tawa penuh canda mereka kumat lagi, tidak pernah belajar dari pengalaman yang sudah terjadi barusan.
Kemudian Venera fokus menyetir motor nya, setelah Aldi mengomeli saat mereka berhenti di lampu merah.
Sampai nya mereka di rumah sakit, Venera memarkiran motornya tepat di samping motor milik Bu Mega. Aldi memimpin jalan di depan, yang di belakang nya ada dua gadis yang lagi berjalan bergandengan.
"Kalian cepat jalan nya, jangan kebanyakan foto-foto" Kata Aldi yang mendadak berhenti untuk menoleh kepala ke arah mereka yang lagi foto Selfi bersama.
Venera dan Andara yang sedang menunduk melihat hasil jepretan foto, langsung kompak mendongak kepala menatap wajah Aldi yang begitu sangat dingin.
"Marah-marah terus, kata orang nanti bakal cepat tua loh" Kata Venera dengan gurauan.
Aldi mengatur posisi kepalanya lagi untuk melihat ke arah depan, memilih melanjutkan perjalanan dan meninggalkan mereka.
"Era, Itu Aldi yang aku suka sampai sekarang, wajah nya begitu dingin, tegas jadi nambah keren" Kata Andara menatap punggung Aldi yang sudah mulai menjauh.
Venera tersenyum penuh arti, langsung menggeret lengan Andara untuk ke ruangan Pak Rais.
**
Sampai nya di ruangan Pak Rais dirawat.
"Assalamualaikum" Sahut Venera dari arah luar dekat daun pintu bersama Andara yang ada di sampingnya.
Pak Rais yang di bantu jalan oleh Venela dan bersiap untuk pulang, langsung mematung begitu saja ketika melihat Venera yang menghalangi langkah mereka.
"Wa'alaikumsalam era" Jawab Venela, di sambung oleh Pak Rais dengan Bu Anita.
"Lah Aldi kemana kek, mah, kak El?" Tanya Venera dengan wajah datar.
Pak Rais menoleh ke arah Bu Susi, Bu Susi menoleh ke arah Venela dan Venela sendiri menggeleng kepala.
"Bukan nya sama kamu ya El? Dia dari tadi belum kesini" Jawab Venela dengan nada rendah.
"Engga tau, tadi di persimpangan masjid di rumah sakit kita berpisah sama Aldi" Jawab Venera dengan wajah datar
"Era bantu mamah bawain tas ini ke mobil" Tukas Bu Anita.
"Anu, boleh aku bantu bu" Kata Andara dengan senyuman merekah, Venera menoleh singkat sebelum akhirnya dia balik badan untuk mencari Aldi.
"Loh Era mau kemana lu?" Tanya Venela sambil mengerut kening.
"Bentar kak El, Era mau cari Aldi dulu.... Dara maaf ya gue tinggal sebentar" Jawab Venera yang di awal menatap wajah Venela, di akhir menatap wajah Andara dengan senyum.
"Iya Era" Jawab Andara.
Venela sambil menepuk kening dia berbicara kepada Andara "Eh iya Dara, maaf kalau Era sudah banyak ngerepotin kamu selama di sekolah atau juga di rumah" Katanya.
Andara lekas menggeleng kepala cepat, lalu menanggapi ucapan Venela "Justru Venera sudah banyak bantu saya La, tidak apa-apa" Katanya.
"Heum.. Gitu, kamu enggak ikut venera nyari Aldi?" Kata Venela.
Andara kembali menggeleng kepala, kali ini gelengan kepalanya lemah "Biarin aja, gak enak aku, paling dia sama ayah nya sih." Kata Dara sambil melangkah maju untuk ikut bantu mengambil barang-barang yang di pegang Bu Anita.
Dengan senang, Bu Anita langsung memberi tas kepada Andara, dan beliau langsung segan kepada gadis itu.
Disana, Venera yang sudah tiba di parkiran dia celingukan mencari Aldi yang dadakan hilang dari sisi nya.
"Kemana sih tu anak!" Kesalnya yang terus menyorot sudut demi sudut area parkiran.
"Loh Era kamu lagi nyari siapa?" Tanya Pak Vino, yang kebetulan berada di tempat parkir untuk memasukan barang-barang sebagian di belakang mobilnya.
"Aldi pah" Jawab Eca sambil menoleh dengan tatapan kecil.
"Oh papah tadi sama bu Mega gak sengaja ketemu Aldi, sekarang mereka lagi nunggu tebusan obat di apotek" Kata Pak Vino, tanpa pikir lama. Eca langsung pergi kesana.
"Ya allah kenapa lagi tuh anak" Gumam Vino sesaat, kemudian pergi ke ruangan Pak Rais kembali.
Venera yang sudah sampai di apotek, langsung menghampiri Aldi yang saat itu dirinya sedang memiringkan ponsel untuk bermain mobile legends.
Dia menoleh ke arah Venera saat dirinya sudah duduk di kursi dengan wajah kecut.
"Kenapa lu?" Tanya Aldi dengan wajah datar.
"Kirain gue lu sudah di ruangan, malah nyasar disini." Jawab Venera.
"Iya maaf, tadi saya diseret kesini sama tante Mega" Kata Aldi, lalu balik bertanya kepada Venera "Lu sendiri kenapa bisa nyasar disini?"
Venera tersenyum, lalu menatap ke arah Aldi dengan tajam "Gak apa-apa, padahal lagi ada Andara, kenapa lu gak samperin dia? Kasian itu dia, samperin sana.. asal lu tau, dia sampai batalin main sama gue demi temenin lu tau" Kata Venera dengan nada lembut.
Aldi bangkit dari duduk dan berpamitan ke Bu Mega "Bentar ya Tante, saya mau sama Venera dulu" Kata Aldi berpamitan.
"Iya, jangan lama-lama ya" Jawab Bu Mega.
Venera di bawa Aldi ke samping gedung rumah sakit, sambil menggenggam tangan nya dengan erat.
"Apaan sih lu kok tiba-tiba bawa gue kesini?" Kata Venera dengan menyilangkan kedua tangan di dada.
"Mana terima kasih lu, sudah gue tolongin juga" Kata Aldi sambil menyodorkan sebelah telinga nya untuk Era bicara.
"Hm-Hmmm lu bawa gue kesini cuma untuk itu, bocil juga ya lu ternyata" Kata Venera dengan wajah tengil.
Rezaldi berdecak sambil memalingkan wajah. "Sebelum lu bilang terima kasih, gue juga mau bilang terima kasih ke lu, gue selalu memperhatikan lu sudah banyak bantu Andara dari kecemburuan gue dengan Della"
Venera menabok pipi Aldi tiba-tiba, walau pelan, namun baginya itu sebuah tamparan peringatan "Gue gak nyangka aja sampai sekarang, punya saudara tiri seorang playboy"
"Iya gue akui gue playboy tapi gue senang ke lu, perlahan lu nunjukin kepedulian lu untuk gue" Kata Aldi.
"Hm, oh iya untuk yang tadi, makasih ya sudah menyelamatkan gue di pasar" Kata Venera sambil menghela nafas dalam-dalam
"Selanjutnya gue akan bantu menyelesaikan permasalah cinta segitiga lu Al" Sambung Venera berbicara dengan senyum.
Aldi menghela nafas panjang, maju satu langkah untuk mencium kening dan pipi Venera.
Venera membelalak, menoleh tajam ke arah Rezaldi "Bonus dari ucapan terima kasih gue" Kata Aldi dengan wajah tak berdosa.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"