NovelToon NovelToon
Santri Badung Pemikat Hati

Santri Badung Pemikat Hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Terlahir dari keluarga broken home membuat Nirmala yang kerap dipanggil dengan Mala, sangat susah diatur oleh sang ibu sampai akhirnya dia di masukkan ke pesantren dengan harapan bisa membuatnya dapat berubah. Tetapi saat di dalam pesantren bukannya berubah, tetapi tingkahnya menjadi-jadi membuat guru-guru sampai gusnya pun pusing akan tingkahnya. Sampai suatu hari terjadi tragedi diantara keduanya, mereka terpaksa dinikahkan takut terjadi fitnah. Akankah Mala berubah sikap setelah menikah dengan gusnya atau malah semakin Badung ?. Yuk ! Baca Selengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Masalah Besar

Lima hari lalu adik dari gus Ahtar pulang dari pendidikanya di pesantren yang ada di luar kota, karena ia tidak betah di pesantrennya. Jadilah Uma Hana dan Abah Rais memindahkan ke pesantrennya. Anak kedua dari Abah Rais dan Uma Hana dia adalah Hani Siti Sopia atau kerap disebut ning Hani. Ning Hani seangkatan dengan Mala jadilah dia dan Mala bestian.

Mala dan Hani di suruh ke pasar oleh uma Hana untuk belanja, mereka ditemani oleh gus Ahtar tapi setelah pulang dari pasar mereka malah kena masalah besar, tepatnya gus Ahtar dan Mala saja.

“Nak kamu nanti siang sibuk gak ?”

“Kayanya enggak dek uma, kenapa uma ?”

“Kalau begitu kamu nanti temani ning Hani ke pasar ya, beli bahan-bahan untuk buat kue abahmu ingin kue katanya”

“Baik uma”

“Ya, sudah kalau begitu uma kedalam dulu”

“Silahkan uma”

Semua santri mulai mengikuti pelajaran, dan untungnya hari ini tidak ada jadwal pelajaran gus Ahtar dan hari ini adalah jadwalnya gus Zayan adik pertama dari gus Ahtar. Belum terceritakan bahwa Uma Hana dan Abah Rais memiliki empat orang anak yang pertama ning Putri Nur Hasanah, yang kedua gus Ahtar Abidzar Rizkullah, yang ketiga gus Zayan Malik Firdaus, dan yang terakhir ning Hani Siti Spoia.

“Mala bangun Mal udah pagi”

“Bentar lagi deh masih ngantuk nih”

“Mal ayo bangun nanti kamu kesiangan ini jadwal gus Zayan”

“Oh iya, kok aku bisa lupa kan ini jadwal suami masa depanku”

“Astagfirulloh kamu ini ya, kalau menyangkut soal gus Zayan pasti gercep banget. Tapi kalau bagian gus Ahtar kamu susah banget di banguninnya. Awas loh nanti Allah cemburu gimana ?”

“Kalian jangan nakut-nakutin akulah, aku takut ini dengernya”

“Ya kamu, sih susah banget di baguninnya”

“Au ah aku mau mandi”

Mereka pun telah sampai di kelas, yang biasanya Mala selalu duduk di bagian pojok belakang sekarang dengan senang hati ia duduk paling depang dekat guru tukaran dengan Ririn.

“Rin biasa gentian ya” Ucap Mala sambil menyengir

“Kebiasaan, kamu ya” Jawab Ririn sambul mendengus

“Emangnya kenapa ?” Tanya Ning Hani merasa bingung karena dia baru masuk kelas jadi tidak tahu tentang di kelasnya

“Kamu gak tahu ning ?” Tanya Sri yang di jawab gelengan oleh ning Hani

“Dia itu suka sama gus Zayan ning” Jawab Cika membuka rahasia sahabatnya

“Kamu ya, kenapa membongkar rahasia ku sih. Aku kan jadi malu” Ucap Mala pipinya langsung berubah merah

“Kamu beneraan suka sama a Zayan, Mal ?” Tanya ning Hani agak kaget

“Iya, ning. Aku akan memperjuangkan cintaku padanya dan mejadi kakak iparmu” Jawab Mala dengan sungguh-sungguh

“Mana mau ning Hani memiliki ipar sepertimu, Mala” Ucap Luthfi di balas pelototan oleh Mala

“Kamuya, kan cinta itu harus diperjuangkan. Aku akan memperjuangkannya dulu” Jawab Mala optimis

“Semangat calon kakak ipar” Ucap ning Hani membuat Mala senang

“Makasih calon adik ipar” Jawab Mala

“Tapi gimana kalau misalnya yang menjadi suami Mala itu gus Ahtar ?” Tanya Sri malah mematahkan semangat Mala

“Kenapa kamu malah ngedoainnya yang enggak-enggak sih” Jawab Mala kesal

“Kan kata aku juga misalnya” Ucap Sri

“Ya jangan lah, nanti aku makan ati terus sama dia” Jawab Mala kesal

Tak lama kemudian gus Zayan masuk membuat santri yang ada di kelas, menjadi hening tidak ada yang bersuara. Tak terasa waktu pembelajaran telah selesai, para santri keluar untuk beristirahat. Tapi lain hal dengan Mala, ia malah mengejar gus Zayan.

“Gus Zayan udah punya calon istri belum ?” Tanya Mala membuat semua orang yang ada di lingkungan pesantren mendengar pertanyaannya

“Kenapa memangnya ?” Tanya balik Gus Zayan

“Mau tahu aja” Jawab Mala

“Jadi gak wajibkan untuk di jawab” Ucap Gus Zayan

“Iya atau enggak ?” Tanya Mala agak memaksa

“Kalo iya kenapa dan kalau engga kenapa ?”

“Kalau belum aku mau mencalonkan diri,” sekarang gus Zayan malah menatap Mala dengan aneh.

“Tipe idaman gus Zayan itu gimana sih ?, aku ingin memaksakan diri” Tanya Mala malah diabaikan oleh Gus Zayan yang berlalu begitu saja

Keempat temannya menertawaknnya, sampai puas membuatnya kesal dan meninggalkan mereka.

*****

Ning Hani pulang ke ndalem saat berpapasan dengan gus Ahtar dia diminta menemaninya untuk membeli bahan-bahan kue. Dan ning Hani mengajak Mala ke pasar untuk menemaninya.

“Eh Mala mending kamu ikut aku aja ke pasar, temenin aku belanja disuruh sama uma” ajak ning Hani

“Boleh, aku juga agak suntuk di rumah terus” Jawab Mala semangat

“Yaudah ayo kita berangkat” Ucap ning Hani

“Sekarang juga ning ?” Tanya Mala bingung

“Iya biar gak keburu sore” Jawab ning Hani

“aa, kata uma kamu antar aku ke pasar ?” Tanya ning Hani

“Iya” Jawab Gus Ahtar

“Yau dah kita berangkat sekarang mas” Ajak ning Hani

“Kenapa kamu ikut ?” Tanya gus Ahtar

“Mala sengaja akua jak, soalnya kalau kita berdua suka bingung minta pendapat makanya akua jak Mala” Jawab ning Hani

“Kamu yakin mau ngajak dia ?” Tanya Gus Ahtar tidak yakin

“Emangnya kenapa ?” Tanya Ning Hani bingung

“Nanti dia ngerepotin, dia itukan suka bikin masalah” Jawab Gus Ahtar membuat Mala menunduk sedih mendengar ucapan gusnya

“Aku gak usah ikut, ning di asrama saja. Ning kan udah ditemani oleh gus Ahtar” Ucap Mala

“Tapi kalau gak ada cewe lagi aku bingung minta pendapat, karena kalau tanya a Ahtar pasti gak tahu” Jawab Ning Hani

“Ya sudah, ayo berangkat” Ajak Gus Ahtar

Mereka bertiga naik mobil dan langsung berangkat bertiga suasana hening kemudian ning Hani memecahkan keheningan.

“Mal kamu kalau mau beli sesuatu sekalian saja soalnya kita jarang keluar kalau gak ada peritah dari uma” Ucap ning Hani

“Iya” Jawab Mala

“Udah sampai cepat kalian turun saya tunggu disini” Ucap Gus Ahtar

“Iya a, ayo Mala” Ujar ning Hani

Mala dan ning Hani sibuk belanja sedangkan gus Ahtar berdiam di dekat mobil. Beberapa saat kemudian mereka selesai belanja dan sekalian membeli makanan. Mereka kembali ke pondok. Sesampai di pondok Mala izin ke toilet pada ning Hani.

\*\*\*\*\*

Saat Mala mau masuk ke toilet umum ndalem toiletnya penuh, kemudian Mala masuk ke toilet di kamar lain dia tidak tahu itu kamar siapa. Mala keluar dari toilet, gus Ahtar mendadak masuk kamar mandi dengan posisinya gus Ahtar telanjang dada.

Ceklek ….

“Ahhh………….”

“Ahhh………….”

Brukkk……….

“Astagfirullah …”

“Bunda …”

“Ada apa itu nak, ko seperti ada orang yang berteriak di kamar Ahtar”

“Gak tahu ma, ayok kita lihat ke sana”

Saat pintu di buka uma Hana dan ning Hani terlihat kaget, dan semua santri yang sedang piket mulai desas desus membicarakan gus Ahtar dan Mala.

“Astagfirulloh hal adzim” Ucap Uma Hana

“Astagfirulloh hal adzim, a Ahtar, Mala. Kalian ngapain kenapa kalian kaya gitu ?” tanya ning Hani

“Ini tidak seperti yang uma pikirkan ini tidak sengaja” Jawab Gus Ahtar

“Kok Mala ada di kamar gus Ahtar ?”

“Iya, ini kan bukan jadwal piket dia”

“Jangan-jangan diam au menggoda gus Ahtar ?”

Desas-desus itu terdengar di terlinga ke empatnya, dan langsung saja abah Rais yang tahu masalah tersebut membawa santrinya keluar, dan membicarakan agar tidak bocor ke luar karena akan mencoreng nama baik pesantren.

Kembali lagi ke kamar gus Ahsan

“Kamu ngapaian ada di kamar saya ?” Tanya Gus Ahtar

“Maaf gus saya tadi izin kepada ning Hani ke toilet karena toilet umum yang ada di ndalem penuh, jadi saya menacri yang lain dan kamar ini terbuka. Saya sudah ketuk beberapa kali tetapi tidak ada yang menjawab. Aku kira ini kamarnya ning Hani, gus” Jawab Mala sambil menangis

“Apa kamu tahu apa akibatnya dari masalah ini ?” Tanya Gus Ahtar

“Tidak gus” Jawab Mala sambil menggelengkan kepalanya membuat gus Ahtar menarik napas

sambil keluar dari kamar anak laki-lakinya

Saat keluar Mala dan gus Ahtar di panggil oleh abah Rais, untuk menanyakan kronologis kejadiannya agar tidak jadi suudzon.

“Bah” Ucap Gus Ahtar

“Kalian duduk nak” Ucap Abah Rais

“Coba ceritakan kepada abah sebenarnya ada apa ini ?” Tanya Abah Rais, karena ia ngin langsung mendengar dari yang bersangkutan

“Biar aku yang jelaskan” Jawab ning Hani yang baru datang

“Silahkan, nak” Ucap Abah Rais

“Tadi itu kita pulang dari pasar, terus sakit perut Mala. Ia meminta izin ke toilet ndalem aku lupa tidak memberi tahu dimana letak kamarku. Jadi mungkin Mala mengira itu kamarku, dan saat keluar dari toilet berbarengan dengan a Ahtar masuk kamar dan membuka bajunya lalu mereka sama-sama kaget dan terjatuh dengan posisi Mala ada di atas a Ahtar.” Jawab ning Hani

“Kok bisa gitu nak ?” Tanya Abah Rais

“Saya reflek pak, kyai soalnya dia gak pakai baju” Jawab Mala

“Yasudah kalian kembali ke kamar kalian, nanti kalau abah sudah memutuskan akan memanggil kalian kembali” Ucap Abah Rais

“Baik kyai” Jawab Mala

Setelah semua pergi ke kamar masing-masing, Abah Rais sedikit berpikir keras memikirkan kejadian hari ini.

#Apa yang akan diputus oleh Abah Rais tentang masalah ini ?#

#Apakah akan mengeluarkan Mala dari pesantrennya ?#

#Atau bahkan akan menikahkan putranya dengan santrinya itu ?#

1
it's me ×_×
bagus banget 👍, tp bnyk typo🥲
SEMANGAT YAA, ditunggu karya yang kayak gini
💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!