NovelToon NovelToon
Sekretaris Meresahkan

Sekretaris Meresahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia
Popularitas:794.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ichageul

POV Devan

Mimpi apa aku semalam, mendapatkan sekretaris yang kelakuannya di luar prediksi BMKG.

"MAS DEVAAAAAAANNN!!!" Teriakan kencang Freya berhasil menarik perhatian semua orang yang ada di sekitarnya.

"Teganya Mas meninggalkanku begitu saja setelah apa yang Mas perbuat. Mas pikir hanya dengan uang ini, bisa membayar kesalahanmu?"

Freya menunjukkan lembaran uang di tangannya. Devan memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa pening. Dengan langkah lebar, Devan menghampiri Freya.

"Apa yang kamu lakukan?" geram Devan dengan suara tertahan.

"Kabulkan keinginan ku, maka aku akan menghentikan ini," jawab Freya dengan senyum smirk-nya.

"Jangan macam-macam denganku, atau...."

"AKU HAMIL ANAKMU, MAS!!! DIA DARAH DAGINGMU!!"

"Oh My God! Dasar cewek gila! Ikut aku sekarang!"

Dengan kasar Devan menarik tangan Freya, memaksa gadis itu mengikuti langkah panjangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akal Bulus Banu

"Freya.."

Freya terkejut melihat Banu berdiri di depannya. Tak lama kemudian Mina menyusul. Melihat Mina mengingatkan dirinya akan pengkhiatan sang kekasih padanya. Freya dan Gavin sudah mengenal sejak masih jaman putih abu-abu. Gavin adalah Kakak kelasnya. Saat menjadi panitia ospek, pria itu langsung menyukai Freya.

Setelah melakukan pendekatan selama dua tahun, akhirnya mereka resmi berpacaran. Cukup lama juga mereka berpacaran, hampir tiga tahun. Bahkan Gavin sudah berjanji akan melamar Freya. Namun belum sempat rencana itu terwujud, Gavin terpergok berselingkuh di belakang Freya dan yang membuat gadis itu bertambah sakit, ternyata Mina, sepupunya sendiri yang menjadi selingkuhan Gavin.

"Ya ampun Freya, akhirnya Mamang menemukanmu juga."

Banu langsung memeluk Freya membuat gadis itu terkejut dan tidak bisa berkutik. Dengan gerakan pelan Freya melepaskan pelukan Banu dari tubuhnya. Sikap Banu juga nampak aneh, tidak biasanya dia bersikap seperti ini padanya.

"Mamang tahu saya di sini dari mana?"

"Aku yang menemukanmu. Ada yang mengunggah kedai kopi ini di TokTok dan kamu tidak sengaja terekam," jelas Mina.

"Ayo duduk dulu, Frey."

Tanpa menunggu persetujuan Freya, Banu menarik gadis itu menuju meja yang tadi ditempatinya. Freya masih bersikap waspada. Kedatangan Banu pasti memintanya kembali ke Bandung dan menikahi Santo. Pria tua bangka yang sangat ingin memiliki dirinya.

"Apa kamu bisa pulang ke Bandung dengan Mamang?"

"Tidak bisa, Mang. Aku sudah kerja dan tanda tangan kontrak. Kalau aku tiba-tiba berhenti, aku kena penalty, harus bayar denda dan dendanya ngga kecil."

Banu menghela nafasnya. Dia sudah tahu kalau tidak mudah mengajak Freya kembali ke Bandung. Karenanya dia melakukan pendekatan persuasif pada keponakannya ini. Kalau langsung menyeretnya pulang pasti akan timbul keributan.

"Oh begitu.. ya sudah tidak apa. Mamang juga tidak mau kamu terkena masalah. Syukurlah kalau kamu sudah bekerja. Oh ya, kantormu di mana?"

"Tidak jauh dari sini. Maaf Mang, aku mau pesan kopi dulu. Sudah ditunggu atasanku."

Banu membiarkan Freya memasuki kedai untuk memesan minuman. Sepeninggal Freya, Mina menarik kursi ke dekat sang ayah. Dengan suara pelan dia mempertanyakan soal tindakan ayahnya tadi.

"Papa kenapa bilang gitu?"

"Ini taktik. Kita ngga bisa langsung bawa Freya pulang. Harus pakai rencana yang matang."

"Rencana Papa apa?"

"Kita yakinkan Frey dulu kalau kita tidak memaksanya lagi menikahi Pak Santo. Kita harus meraih simpatinya dulu. Kita tinggal di sini beberapa hari sambil melihat situasi. Kamu juga bisa minta padanya untuk dicarikan pekerjaan di kantornya. Jadi nanti kalau Pak Santo bawa dia pulang ke Bandung, kamu bisa menggantikan posisinya."

"Wah ide Papa boleh juga."

Kepala Banu menoleh ke dalam. Nampak Freya tengah menunggu pesanan kopinya. Pria itu beranjak dari duduknya lalu memasuki kedai dan mendekati Freya.

"Kamu tinggal di mana, Frey?"

"Aku dikasih tempat tinggal sama bosmu."

"Alhamdulillah. Apa Mamang dan Mina boleh ikut tinggal sementara denganmu? Sebenarnya selain mencarimu, tujuan kami ke sini untuk mencari pekerjaan untuk Mina. Apa kamu bisa mencarikan pekerjaan untuk Mina? Sekarang dia juga buronan sepertimu."

"Maksud Mamang apa?"

"Sejak kamu kabur, Pak Santo meminta Mina yang jadi pengganti kamu. Mamang mencoba nego dengan Pak Santo. Dia kasih waktu dua bulan buat Mamang melunasi hutang. Kalau dalam waktu dua bulan ngga lunas juga, dia maksa mau nikahi Mina."

"Bukannya Mina sama Bang Gavin?"

"Mereka udah putus. Si Gavin cuma main-main aja sama Mina."

Apa yang dikatakan Banu bukanlah kebohongan. Setelah perselingkuhannya dengan Mina terbongkar dan Freya memutuskannya, Gavin pun segera mengakhiri hubungannya dengan Mina. Pria itu menyesal sudah mengkhianati Freya dan bermaksud kembali padanya. Namun ternyata Freya sudah lebih dulu meninggalkan Bandung.

"Bisa ngga kamu carikan pekerjaan buat Mina? Biar dia tinggal di sini aja, jauh dari Pak Santo. Mamang bisa nego lagi bayar hutangnya dicicil aja dari gaji Mina,kamu mau kan?"

Tidak ada jawaban dari Freya. Sejujurnya gadis itu belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Banu. Tapi melihat wajah Banu yang memelas, Freya tidak tega juga.

"Mamang tinggal di mana sekarang?"

"Mamang baru sampai tadi pagi. Barang dititip di mushola yang ada di sini. Rencananya mau pulang besok, Alhamdulillah bisa ketemu kamu juga. Apa Mamang boleh nginap di tempat kamu dulu dengan Mina?"

"Tapi aku masih kerja, Mang."

"Kamu bilang aja kamu tinggal di mana. Biar Mamang dan Mina berangkat sekarang, nunggu di tempat kamu. Kasih tahu aja naik apa dari sini."

Sejenak Freya berpikir. Rasanya tak tega juga melihat Banu dan Mina terlunta-lunta di Jakarta. Dia jadi mengingat kisahnya sendiri saat pertama kali menginjakkan kakinya di kota besar ini. Kepala gadis itu akhirnya mengangguk dan dalam hati Banu langsung bersorak kegirangan.

Sementara itu, Devan sudah mulai kesal karena Freya tak kunjung datang. Saat pria itu hendak menghubungi sekretarisnya, Ganjar menawarkan diri untuk menyusul Freya. Dengan cepat pria itu segera meninggalkan kantor dan menuju kedai kopi yang letaknya tak terlalu jauh dari kantor.

Pesanan Freya sudah selesai dibuat, gadis itu segera membayar menggunakan kartu kredit milik Devan. Apa yang dilakukan Freya tak luput dari perhatian Banu. Melihat kartu kredit di tangan keponakannya itu, dia menyangka kalau gaji Freya sangat besar dan dia sudah hidup enak di sini. Banu segera membawakan pesanan kopi Freya lalu ditaruhnya di meja depan.

"Aku tinggal di apartemen Mega Tower. Lumayan jauh dari sini, soalnya di Jakarta Selatan. Aku sendiri ngga tahu naik apa dari sana ke sini, soalnya setiap hari selalu pergi dan pulang sama Bos."

"Tenang aja, Frey. Aku bisa nanya sama Mbah Gugel."

Mina segera mengetik nama Mega Tower di ponselnya. Dengan cepat informasi apartemen tersebut langsung tersaji di layar ponselnya. Tidak disangka ternyata Freya tinggal di apartemen yang Mina yakini harga sewanya tidaklah murah.

"Kalian beneran bisa ke sana sendiri?"

"Iya,tenang aja."

"Nanti tunggu aja di lobi."

"Iya."

Freya membuka dompetnya lalu mengeluarkan tiga lembar lima puluh ribuan dari dalamnya lalu memberikannya pada Banu.

"Ini buat ongkosnya, Mang sama buat beli makan. Takutnya aku pulang terlambat."

"Makasih, Frey."

Dengan cepat Banu mengambil uang di tangan Freya lalu memasukkan ke saku celananya. Mina hanya memutar bola matanya saja. Kalau urusan duit, sang ayah memang sangat cepat sekali refleksnya. Baru saja Freya hendak pergi ketika Ganjar sampai di kedai.

"Frey.."

Ketiga orang itu langsung menoleh ke arah datangnya suara. Mata Mina memandang Ganjar tak berkedip. Dengan langkah panjang Ganjar mendekati Freya. Dia melintas Mina begitu saja yang duduk di dekat Freya.

"Udah beres?"

"Udah, baru aja. Pake disusulin segala."

"Tuh Bos kamu uring-uringan," Ganjar terkekeh setelahnya.

"Kamu kenapa lama sih?"

"Ini, ada Mamang sama sepupuku," Freya menunjuk pada Gugun dan Mina.

"Kenalin, Mina.."

Tanpa diminta, Mina segera memperkenalkan dirinya seraya melemparkan senyum manisnya. Ganjar menyalami asal gadis itu. Rasanya risih saja diperhatikan begitu rupa oleh Mina. Kemudian pria itu juga menyalami Banu.

"Ayo. Udah ditunggu Pak Devan."

"Mang, aku balik ke kantor dulu ya."

Ganjar bantu membawakan wadah kopi. Keduanya segera meninggalkan kedai kopi tersebut. Dengan isyarat kepala, Banu mengajak Mina mengikuti Freya. Dia ingin tahu di mana keponakannya itu bekerja. Mereka tetap menjaga jarak aman supaya Freya tidak sadar kalau sedang diikuti.

Mulut Banu menganga ketika melihat Freya memasuki gedung perkantoran yang besar dan megah. Bisa dia lihat tulisan di bagian depan kantor, KHARISMA GROUP. Tidak disangka ternyata Freya berhasil mendapatkan pekerjaan di kantor besar seperti ini.

"Kamu harus bisa dekati Freya. Minta dia merekomendasikan mu kerja di sini."

"Oke, Pa."

"Kita tinggal beberapa hari dulu di tempat Freya. Cari waktu yang tepat buat telepon Pak Santo. Nanti kita atur waktunya supaya Pak Santo bisa langsung bawa pergi Freya."

"Kalau menurutku lebih baik Pak Santo ke sininya pas libur aja. Jadi gampang bawa pergi si Freya."

"Ide kamu bagus juga. Sekarang kita kembali ke penginapan, terus ke apartemen dia."

Kepala Mina mengangguk cepat. Keduanya segera meninggalkan area kantor Kharisma Group, menuju penginapan tempat mereka tinggal selama tiga hari terakhir.

***

Besok aku libur ya🤗

1
missjanah
skakmat 🤣😂
Safitri Agus
iya dong, 🤭😊
Safitri Agus
masa sih,tulus kan gak ada 🍤 dibalik bakwan 🤭
Safitri Agus
bawa bodyguard nih🤭
Safitri Agus
mantap ga, mereka menantang, oke deal lu jual gw beli,🤭💪
Safitri Agus
jgn salah ya,Ega ini anak emasnya pak Rafael,jgn ragukan kemampuannya
Anik Trisubekti
duhhh pasti malu banget tuh Clarissa😄😄😄
💕 bu'e haresvi 💕
𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒔 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒊 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃 𝒕𝒂𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 ega😌😌
💕 bu'e haresvi 💕
𝒉𝒆𝒎𝒑𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒄𝒂𝒍𝒐𝒏 pelakor🤣🤣🤣
💕 bu'e haresvi 💕
𝒌𝒆𝒑𝒆𝒅𝒆𝒂𝒏 𝒃𝒈𝒕 𝒏𝒊 𝒋𝒂𝒏𝒅𝒂 rishi😌😌
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
wahhh wahhh Clarisa senyummu mencurigakan,apa kamu berpikir untuk menggaet Ega menggantikan Rishi sebagai pasanganmu ya, jangan mimpi ya Ega udah punya pawang
Harri Purnomo Servis Kamera
Like
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
goodlah Ega...
jgn biarkan para dewan direksi Mahakam grup meremehkan kemampuanmu
Popy Desiana
duh Tiffany sudah mulai Ter Ega Ega rupanya 🤣🤣🤣 semoga Clarissa tidak berniat menjadi wanita perusak biar pun pernikahan nya nyatanya juga di rusak wanita lain.. tapi karena memang laki2 gak setia dan mudah tergoda wanita di luaran 🤗🤗 insyaallah Tiff Ega aman nyatanya dia memendam cinta nya untuk mu dah terlalu lama 😁😁 masak iya dah mendapatkan nya mau di sia sia in ya gak laah yaaa 🥰🥰
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
pak Rusdi terlalu baik,dia tetep memberikan Rishi saham bagiannya meskipun tahu klo Rishi bukan darah dagingnya
sakura hanae @ mimie liyana❤️
Nahh kan, gengsi jangan digedein Tiff, hampir aja ketikung kan Mas Ega. 🤭
yumna
malu ga tuh clarisa kmn dy 🤣🤣🤣🤣🤣
yumna
jangan naksir km....dy dah ada yg pnya
EmakKece
ulet bulu mah cocoknya sm ular berbisa kek Rishi 😃
anonim
sikap Ega di hari pertama masuk kantor milik papanya benar-benar meyakinkan dan penuh wibawa pastinya papa Rusdi bangga pada Ega dan yakin Ega bisa mengatasi permasalahan yang ada.
Wuaaahhh Ega bersyukur memanggil Tiffany untuk bergabung makan siang yang di gagas Clarissa yang ternyata ada udang dibalik bakwan tuh Clarissa pingin jadi menantu papa Rusdi untuk menikah sama Ega. Gila tuh maunya Clarissa tanpa malu menyodorkan diri wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!