Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Sementara itu di ruang makan, terlihat Sadrina yang sedang duduk bersama dengan Steve, walaupun jarak mereka terhalang oleh beberapa kursi. Sementara Bu Mitha memilih untuk pergi ke lantai atas, dia tidak sudi jika harus duduk bersama dengan wanita miskin seperti Sadrina.
Padahal dulu Bu Mitha sikapnya begitu ramah kepada Sadrina, sampai pernah berharap Sadrina menjadi menantunya. Tapi sekarang dia sudah tidak mengharapkannya lagi, karena Sadrina sudah tidak selevel dengannya
Steve sudah berusaha menahan diri, dia harus terlihat tidak peduli dengan Sadrina. Tapi justru dia sangat merasa tersiksa ketika mengetahui bahwa adik tirinya itu akan menikahi Sadrina. Bahkan dia sangat muak ketika mengetahui bahwa saat ini Sadrina tinggal bersama dengan Andra. Sungguh dia tidak rela jika Sadrina menjadi milik adik tiri yang selama ini dia benci.
"Apakah kamu yakin akan menikah dengan Andra?" Tanya Steve kepada Sadrina. Dia sangat berhati-hati, karena takut ketahuan oleh siapapun yang ada di mansion.
Sadrina tidak langsung menjawab, dia menghela nafas sebentar, kemudian menjawab pertanyaan dari Steve tanpa ingin memandanginya. "Aku rasa aku tidak memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan dari Kak Steve."
Steve merasa ada yang berbeda dengan sikap Sadrina, wanita itu kini bersikap dingin padanya. Padahal dulu wanita itu sangat periang dan ceria. "Maksud aku bukan seperti itu, tapi mengapa harus Andra? Apakah kamu tidak tahu bahwa selama ini Andra sering bermain dengan banyak wanita. Dia seorang casanova. Seharusnya kamu pikirkan baik-baik sebelum menikah dengannya."
Steve ingin citra Andra jelek di mata Sadrina. Agar Sadrina mundur, tidak melanjutkan rencana pernikahannya bersama dengan Andra.
"Kak Steve tidak perlu ikut campur ke dalam urusan kami. Pikirkanlah urusan kak Steve sendiri!" Sadrina masih tetap bersikap dingin kepada Steve.
Tapi Steve sangat tidak rela dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Dia tak dapat membayangkan bagaimana tersiksanya dia jika seandainya Sadrina menjadi adik iparnya. "Tapi Sadrina..."
Steve tidak meneruskan perkataannya ketika melihat Sadrina yang segera bangkit dari tempat duduknya.
"Tolong katakan kepada Andra bahwa aku menunggunya di mobil!" Pinta Sadrina. Dia berusaha untuk menghindari Steve. Memang saat ini Andra sedang berbicara serius dengan Tuan Miller di ruang kerja.
Setelah berkata seperti itu, Sadrina segera melangkahkan kakinya untuk keluar dari mansion.
Steve masih belum bisa menerimanya, dia mengusap wajahnya dengan kasar, dia terlihat sangat frustasi.
Steve pun segera berlari mengejar Sadrina. Sehingga kini dia berdiri di hadapan wanita itu, menghalangi langkah kakinya. "Lalu bagaimana dengan aku, Sadrina?"
Sadrina mengerutkan keningnya, dia tidak paham dengan apa yang dimaksud oleh Steve. "Maksud kak Steve apa? Kita tidak memiliki hubungan apa-apa, hubungan kita hanya sebatas..."
Steve memotong perkataan Sadrina, sambil menggelengkan kepalanya. "Nggak, Sadrina. Kamu salah. Waktu itu aku berbohong, aku tidak pernah menganggap hubungan kita hanya sebatas kakak adik. Tapi aku sangat mencintaimu."
Steve seakan kehilangan arah, dia tidak bisa menahan diri lagi untuk mengungkapkan perasaannya kepada Sadrina. Dia tidak ingin kehilangan wanita itu. Dia tidak rela jika seandainya Sadrina menjadi milik orang lain, apalagi menjadi milik adik tirinya.
Sadrina nampak tercengang. Sekian lama dia mengharapkan Steve mengungkapkan perasaannya dan memberikan kepastian padanya. Tapi mengapa dia harus mengungkapkan perasaannya sekarang?