NovelToon NovelToon
MY DEAR KARENINA

MY DEAR KARENINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Perasaan Bisma yang begitu besar kepada Karenina seketika berubah menjadi benci saat Karenina tiba-tiba meninggalkannya tanpa alasan yang jelas.

Apa yang sebenarnya terjadi?
Akankan Bisma dan Karenina bisa bersatu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14 Ancaman Orang Tua Nadira

Siang ini Bisma dijadwalkan untuk bertemu dengan klien namun kliennya tidak bisa bertemu langsung dan ia mengirimkan salah satu karyawan terbaik perusahaannya.

"Pak, pertemuan kali ini di restoran Alamanda namun Bapak akan bertemu dengan perwakilan perusahaan itu karena pemiliknya sedang ada acara dan tidak bisa bertemu langsung," ucap Nina.

"Baiklah, siapkan saja berkas-berkasnya," sahut Bisma.

Nina tampak gelisah, dia tahu jika yang akan bertemu dengan Bisma sebentar lagi adalah Nino. "Bagaimana ini? jangan sampai kakak keceplosan," batin Nina.

Nino dulu memang sangat akrab dengan Bisma, namun semenjak kejadian Nina yang terpaksa harus meninggalkan Bisma, hubungan dia dan Bisma tidak baik-baik saja. Bisma sempat mendatangi Nino waktu itu dan menanyakan alasan Nina meninggalkan dirinya tapi Nino tidak bisa menjawabnya membuat Bisma marah dan memaki Nino. Nino sangat membenci Bisma karena Bisma sudah menghina Nina padahal Bisma tidak tahu apa alasan Nina meninggalkan dirinya.

Tidak membutuhkan waktu lama, Bisma dan Nina pun sampai di restoran yang sudah ditetapkan oleh Bisma. Bisma dan Nino sama-sama terkejut, sedangkan Nina hanya bisa menundukkan kepalanya. Kedua pria tampan itu terlihat profesional, mereka membahas tujuan pertemuan mereka.

"Baiklah, mulai hari ini kita resmi menjalin kerja sama. Tolong kamu sampaikan semuanya kepada Pak Hartono," ucap Bisma.

"Baiklah," sahut Nino.

Nino bangkit dari duduknya. "Tunggu, aku mau tanya sesuatu sama kamu," ucap Bisma.

Nino terdiam, dia menoleh ke arah Nina. "Mau tanya apa?" tanya Nino.

"Kenapa perusahaan kalian bangkrut?" tanya Bisma.

"Apa yang dikatakan Nina?" Nino balik bertanya kepada Bisma.

Bisma mengerutkan keningnya. "Aku tidak pernah bertanya kepada Nina, aku hanya ingin mengetahui jawabannya dari kamu," sahut Bisma.

"Maaf, aku tidak bisa menjawabnya. Kalau begitu aku pamit dulu," ucap Nino.

Nino pun segera pergi meninggalkan Bisma dan Nina. "Kenapa mereka berdua selalu membuat aku penasaran," batin Bisma.

Akhirnya Bisma pun bangkit dari duduknya dan langsung pergi, Nina kaget dia pun segera menyusul Bisma. Keduanya masuk ke dalam mobil, Bisma benar-benar merasa penasaran dengan semua itu. Rasanya aneh saja jika perusahaan Indra yang lumayan besar bisa bangkrut dalam sekejap.

"Mudah-mudahan Bisma tidak bertanya lagi kepadaku karena aku tidak akan bisa menjawabnya," batin Nina.

Sesampainya di kantor, Bisma langsung masuk ke dalam ruangannya sedangkan Nina izin pergi ke toilet. Tapi pada saat Nina hendak membuka pintu toilet, tiba-tiba tubuh Nina di dorong ke dalam dan pintunya dikunci. "Mbak Nadira," ucap Nina.

"Sebenarnya apa hubungan kamu dengan Bisma?" tanya Nadira dengan geramnya.

"Aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Pak Bisma, hubungan kita hanya sebatas Bos dan sekretaris, tidak lebih," sahut Nina.

Nadira menjambak rambut Nina membuat Nina meringis kesakitan. "Aku tidak bodoh, hubungan kalian bukan sebatas Bos dan sekretaris, pasti kamu berusaha menggoda Bisma 'kan? makanya dia sampai tidak mau dijodohkan denganku?" bentak Nadira.

Nina menggelengkan kepalanya dan Nadira justru semakin emosi. Nadira membenturkan kepala Nina ke dinding toilet membuat Nina lemas dan terduduk di lantai sembari memegangi kepalanya.

"Jangan coba-coba kamu mendekati Bisma atau kamu akan mendapatkan hal yang lebih menyakitkan lagi daripada ini," ancam Nadira.

Nadira pun keluar dari dalam toilet, sedangkan Nina masih terduduk di lantai karena merasa kepalanya sangat pusing. "Astaga, sakit sekali," batin Nina.

Tiba-tiba dari hidungnya keluar darah lagi, Nina panik karena dia tidak membawa tisu sama sekali. Nina berusaha membersihkan hidungnya tapi darahnya terus mengalir, hingga Nina pun terpaksa menghubungi Gisel. Gisel dengan cepat datang sembari membawa tisu.

"Astaga, kamu kenapa Nin?" tanya Gisel panik.

"Aku mimisan, mungkin kelelahan," sahut Nina.

Gisel membantu membersihkan hidung Nina, air mata Nina langsung menetes dan itu membuat Gisel merasa sedih. "Kok kamu nangis? jangan nangis dong, memangnya sakit ya? aku 'kan pelan-pelan bersihkannya," ucap Gisel sedih.

Air mata Nina terus saja mengalir, dia bukan sakit di hidung tapi kepala dan hatinya yang merasa sakit. Cukup lama mereka berdua ada di toilet, hingga akhirnya darahnya pun berhenti.

"Makasih ya, Sel. Kalau gak ada kamu, aku gak tahu harus bagaimana?" ucap Nina.

"Kamu jangan bicara seperti itu, kita 'kan sahabat dan sahabat harus saling membantu," sahut Gisel.

Nina memeluk Gisel, setelah itu Nina pun segera kembali ke tempat kerjanya karena Bisma dari tadi sudah menghubungi dia terus. "Iya, Pak. Ada apa?" tanya Nina kala masuk ke dalam ruangan Bisma.

"Kamu dari mana saja? masa ke toilet lama banget," sentak Bisma.

"Maaf Pak, tadi perut aku sakit jadi aku lama di toilet," dusta Nina.

"Ya sudah, kamu urus semua berkas-berkas ini soalnya aku harus pulang ada sesuatu yang penting," ucap Bisma.

"Baik, Pak."

Bisma memperhatikan Nina, terlihat hidung Nina memerah dan matanya sembab. "Kenapa lagi dengannya? apa dia habis nangis?" batin Bisma.

Bisma tidak mau ambil pusing, dia menyambar kunci mobil di atas meja kerjanya dan bergegas keluar. Rani sudah sejak tadi menghubungi Bisma, entah apa yang terjadi di rumahnya yang jelas Rani memerintahkan Bisma untuk segera pulang. Beberapa saat kemudian, Bisma sampai di rumah dan terlihat mobil orang tua Nadira ada di sana.

"Astaga, mau apa lagi mereka?" gumam Bisma.

Bisma segera masuk ke dalam rumahnya, semua orang sudah menunggu kedatangan Bisma. "Ada apa ini?" tanya Bisma dengan dinginnya.

"Duduk dulu sayang, kamu tidak sopan sekali," tegur Mommy Rani.

Bisma pun akhirnya duduk di samping Rani. "Bisma, coba kamu baca baik-baik berkas ini. Kamu belum tahu 'kan asal-usul perusahaan yang saat ini kamu pimpin itu," ucap Papa Gilbert sembari memberikan sebuah map kepada Bisma.

Bisma mengambilnya dan membacanya dengan teliti. Hingga Bisma membelalakkan matanya pada saat melihat jika sebagian saham perusahaan itu merupakan milik Gilbert. Dulu Rani membeli perusahaan itu dari orang yang sangat membutuhkan uang dan ternyata Rani tidak tahu jika pemilik perusahaan itu salah satunya adalah Gilbert.

"Perusahaan yang kamu pimpin, sebagian adalah milik Om dan Om tidak tahu jika perusahaan itu sudah dijual kepada kamu karena pemilik sebelumnya tidak ada konfirmasi sama sekali kepada Om, jadi perusahaan itu masih ada milik Om," jelas Papa Gilbert.

Bisma tersenyum sinis dan menyimpan map itu di atas meja. "Om mau berapa? Bisma bisa membayarnya sekarang juga," ucap Bisma.

"Tidak semudah itu Bisma, Om tidak akan menjual saham Om yang ada di perusahaan itu, jadi kalau kamu memaksa Om akan laporkan ke polisi karena kamu sudah membeli perusahaan dari pihak ketiga tanpa seizin Om dan Om juga akan sebarkan rahasia almarhum Daddy kamu yang membuat kehidupan kamu dan Mommy kamu sekarang bisa hidup enak," ancam Papa Gilbert.

Bisma mengepalkan kedua tangannya. "Om mengancam aku?" geram Bisma.

"Terserah kamu mau menganggap ini sebagai apa," sahut Papa Gilbert dengan senyumannya.

"Om ingin apa dariku?" tanya Bisma.

"Menikahlah dengan Nadira, maka Om akan membebaskan saham itu dan mengalihkan nama saham itu menjadi nama kamu," ucap Papa Gilbert.

Bisma mengepalkan tangannya, sungguh dia tidak menyangka jika Papa Nadira ternyata orang jahat.

1
Patrick Khan
udah nina pergi jauh sj sm keluarga km.. tinggalin bisma yg bodoh itu
Patrick Khan
.bisma cwo apa sih.. nurut sm nadira karena di ancam..rahasia apa si sampek takut bgt sm nadira.. bodoh bgt
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya ampun malang banget nasib Nina ...Bisma jadi laki2 peak banget dah masa gak bisa mikir gimana caranya bisa terlepas dari Nadira
Reni Anjarwani
ceritanya makin bagus bgt thor doubel up thor
ꪶꫝNOVI HI
ceo kok oon banget sih bisma, cari kerja di tempat lain aja nina
Naysila mom's arga
Bisma dodol bgt sih gemes smaa tu Orang
Reni Anjarwani
lanjut
Bunda Elsha
akhirnya Rendra tau juga penyakit Nina
Bunda Elsha
semoga Nina bisa sembuh
ꪶꫝNOVI HI
santet nadira 😤
ꪶꫝNOVI HI
rendra bakal tau sakit nya nina
Isnanun
yg sabar dan kuat ya Nina
☠☀💦Adnda🌽💫
yg kuat y Nina kamu pasti bisa melewati semuanya 💪🥰
☠☀💦Adnda🌽💫
kesel doang sama Bisma masaa dia nggak berusaha cari tau keadaan Nina 😔
☠☀💦Adnda🌽💫
jangan tarik ulur perasaan dong kan sakit dua *nya kan kalian ttyo terluka kan
☠☀💦Adnda🌽💫
y jangan dibenci dong Bisma ,berusaha LG menggapai hati Nina dan cari tau informasi keadaan keluarga Nina biar kamu tau keadaan mereka
☠☀💦Adnda🌽💫
gangsi digedein Bisma bilang aj masih cinta 🤭🤭🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
jangan *Nina diancam untuk ninggalin bisma y 🤔
☠☀💦Adnda🌽💫
makanya kasih alasan yg jelas Nina ,nggak mungkin orang yg sayang sama kamu tiba *berubah kan pasti ada sebabnya 😔
☠☀💦Adnda🌽💫
sebenernya ap alasan Nina ninggalin bisma ,JD ambigu DECH 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!