Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Tak seberharga itukah aku
Rana kini terbaring lemah di tempat tidur perawatan rumah sakit
Sekarang infus mengikat tangannya
"nak makan dulu ya, bapak tadi beli bubur di depan mumpung masih hangat sayang" ucap bik Marmi membujuk Rana Dengan sangat lembut
"leher rana rasanya pahit bu"jawab Rana
"minum air hangat ini dulu ya setelah itu kita makan" ucap bik Marmi lalu menyodorkan gelas berisi air hangat
Rana meminumnya sedikit dan benar saja rasa pahit di tenggorokan rana sedikit berkurang
"makan ya nak biar perut kamu kosong biar bisa minum obat " ucap bik marmi begitu sabar melayani Rana
Bik marmi pun mengarahkan sendok ke mulut rana mau tidak mau rana membuka mulutnya menahan rasa pahit di tenggorokannya
Rana memaksa makanan itu turun melalui tenggorokannya yang terasa sangat sakit jika menelan makanan maupun minuman
"sudah bu Rana sudah kenyang " ucap rana karena piring bubur itu isinya tersisa sedikit
"iya nak,nih minum dulu " ucap bik marmi memberikan air hangat oada rana
"makasih ya bu selalu ada untuk rana" ucap rana lemah
"iya nak sama-sama,kamu kan putri ibu jadi siapa lagi akan merawat kamu jika bukan ibu nak" jawab bik marmi dengan mata berkaca-kaca
Rana mengangguk dan tersenyum pada bik Marmi
"bu makan dulu, nanti kamu juga ikutan sakit" ucap pak joko membawa makanan untuk istrinya itu
"iya pak, bentar lagi ibu bantu neng rana minum obat dulu" jawab bik marmi lalu membantu Rana minum obat setelah itu bik Marmi pun memakan makanannya
Selama tiga hari rana di rawat di rumah sakit tapi tak seorang pun datang menjenguknya kecuali bik Mumun dan mang kardi yang bergantian membawa makanan untuk mereka
Selama tiga hari itu juga ketiga sahabat rana selalu datang menemani Rana Hingga sore sehingga rana tidak merasa kesepian
" Ran kamu cepat sembuh dong, kami nggak bersemangat kesekolahan jika nggak ada kamu " ucap Kayla yang memang sangat dekat dengan rana di banding kedua sahabatnya yang lain
"eh besok Rana sudah bisa pulang kan jadi lusa Rana sudah masuk sekolah dong!!" ucap Lesti kala itu
"insya Allah les, doain aku lekas pulih ya"jawab Rana dan di aminkan oleh ketiga sahabatnya
Hari ini rana di nyatakan sembuh oleh dokter
tekanan darahnya sudah normal yang saat pertama masuk tekanan darah rana sangat rendah dan juga asam lambungnya kambuh hingga membuat rana sakit kepala dan pusing juga kecapean dan kurang tidur hingga membuatnya drop seketika
Setelah menebus obat untuk rana bik Marmi membawa rana pulang
Mereka hanya berdua karena pak joko dapat giliran berjaga sedangkan mang kardi bertugas mengantarkan bik mumun untuk berbelanja keperluan dapur
"bu rana istirahat untuk sementara waktu di kamar Paviliun ya buk!! Biar rana nggak lelah naik turun " ucap Rana beralasan padahal rana hanya tidak ingin bertemu dengan semua anggota keluarganya
Rana masih sangat sakit hati karena selama dirumah sakit tak ada seorang pun yang datang walaupun hanya sekedar menanyakan keadaannya saja
Rana tau jika orang tuanya mengirimkan sejumlah uang pada bik Marmi untuk biaya pengobatan tapi apalah artinya uang itu jika yang di harapkan tak kunjung datang melihatnya a
"tak seberharga itukah aku di mata kalian !?" ucap rana dalam hatinya sudut matanya berair namun segera si sekanya karena rana tidak ingin bik marmi melihatnya
"aku bertahan karena aku masih ingin sekolah,jika aku keluar dari rumah itu entah aku bisa melanjutkan sekolah walaupun aku sudah menghasilkan uang sendiri tapi aku yakin mereka akan mempersulitku terutama kak raka dan kak Hardi entah apa salahku pada mereka hingga mereka begitu membenciku " ucap rana dalam hatinya
Rana sering kali memikirkan apa kesalahan yang pernah di lakukannya hingga dia begitu di benci oleh seluruh keluarganya
Apalagi keluarga dari sang ayah mereka begitu membenci Rana
"iya nak" jawab bik Marmi
"eh neng rana sudah nyampek nak, Alhamdulillah " ucap pak joko saat melihat Rana dan bik marmi trun dari atas taksi
Pak joko bergegas membantu mereka,bik marmi memegang lengan rana agar rana tidak terjatuh
Rana tidak melarang kedua paruh baya itu melakukan semuanya karena rana tau mereka sangat menyayanginya dan tidak ingin rana terluka
"ayo nak istirahat dulu "ucap bik Marmi membantu rana duduk di kasur di paviliun paling ujung yang sering Rana tempati
"kamu sekarang istirahat ya nak,ibu mau siapkan makan siang untukmu Setelah itu minum obat biar neng rana lekas sembuh dan ikut ujian sekolah " ucap bik marmi rana hanya mengangguk saja
Selama tiga hari ini ketiga sahabatnya saling bahu membahu dan bergantian menuliskan Rana catatan pelajaran yang mereka pelajari
Beruntungnya rana anak yang cerdas hingga tak mengalami kesulitan mengejar ketertinggalannya selama dia didalam rumah sakit
Dua hari ini Rana berulang kali membaca dan mempelajari pelajaran yang ketiga sahabatnya berikan padanya
"ayo nakan makan dulu nak setelah itu minum obat biar tenaga kamu cepat pulih seperti sedia kala " bujuk bik marmi
Rana memakan semua makanan yang bik marmi sediakan karena Rana tidak ingin bik Marmi merasa kecewa padanya
"istirahatlah nak,ibu tinggal ya" ucap bik Marmi pada rana dan mencium kening Rana Dengan kasih sayang yang tulus
"bu" panggil Rana sebelum bik Marmi keluar dari kamarnya
"iya neng,kamu butuh sesuatu lagi nak!?" tanya bik marmi
"ibu juga istirahat ya ,rana tidak mau ibu juga jadi sakit " ucap Rana
"iya nak setelah ini ibu akan istirahat " jawab bik marmi
"bu" panggil rana lagi
"iya nak!?" bik marmi memandang rana menunggu apa yang akan anak majikannya itu katakan
"rana sayang ibu,rana tidak ingin ibu meninggal rana sendirian hanya kalian yang rana punya
makasih ya bu atas segala pengorbanan ibu dan bapak,rana sangat sayang pada kalian
Sehat terus ya bu agar rana tidak sendirian " ucap rana dengan isakan tangisnya
Rana sudah tidak bisa lagi membendung rasa sesak di dalam dadanya
bik marmi kembali kedalam dan menyimpan nampan yang si bawanya lalu memeluk rana yang semakin sesegukan
"jangan nangis nak, nanti kepalamu sakit lagi "Ucap bik marmi mengelus punggung Rana Dengan sangat lembut
"ibu dan bapak juga sayang sama neng Rana kami akan selalu bersama neng rana apapun yang terjadi nantinya jadi sekarang kamu istirahat ya nak jangan banyak fikiran kamu harus sehat toko kue kita menantikan kamu nak" bujuk bik Marmi
"oh iya neng teman bapak sudah menempati rumah yang dibelakang toko "ucap bik Marmi baru ingat memberitahu Rana
"Alhamdulillah kalau begitu rumah kita tidak kosong lagi dong Bu " jawab Rana dan di jawab anggukkan kepala oleh bik Marmi
"ibu keluar ya nak, sekarang kamu istirahat jangan banyak berfikir " ucap bik marmi
"iya bu" jawab rana
Bik marmi pun meninggalkan rana , setelah bik marmi keluar rana mencoba memejamkan matanya dan tak butuh waktu lama rana kini sudah terlelap mungkin pengaruh dari obat yang di rasakannya