NovelToon NovelToon
Cintaku Luar Biasa

Cintaku Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Permintaan Rumi untuk mutasi ke daerah pelosok demi menepi karena ditinggal menikah dengan kekasihnya, dikabulkan. Mendapatkan tugas harus menemani Kaisar Sadhana salah satu petinggi dari kantor pusat. Mereka mendatangi tempat yang hanya boleh dikunjungi oleh pasangan halal, membuat Kaisar dan Rumi akhirnya harus menikah.

Kaisar yang ternyata manja, rewel dan selalu meributkan ini itu, sedangkan Rumi hatinya masih trauma untuk merajut tali percintaan. Bagaimana perjalanan kisah mereka.

“Drama di hidupmu sudah lewat, aku pastikan kamu akan dapatkan cinta luar biasa hanya dariku.” – Kaisar Sadhana.

Spin off : CINTA DIBAYAR TUNAI

===
follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CLB - Menyesal

Kaisar mendatangi divisi marketing setelah jahil pada Johan. Meski belum puas balas dendam, untuk hari ini ia merasa cukup. Dalam lift ia berkali-kali berdehem dan kembali memasang wajah datar dan cuek setelan pabrik dirinya.

Lantai tujuh tujuannya, mengunjungi tiga divisi marketing di bawah koordinasinya. Ruang kerjanya pun berada di lantai yang sama. Lebih dari satu bulan ia tinggalkan meski diambil alih langsung oleh Johan, tetap saja akan banyak yang harus dievaluasi.

“Eh, Pak Kaisar, selamat pagi pak,” sapa salah satu bawahannya saat melihat Kaisar.

Seakan melaksanakan sidak, ia mengawasi semua tim yang sedang berada di kubikelnya. Lalu berpindah ke ruangan lain dan tim tersebut sedang melakukan rapat. Manager tim bahkan keluar dari ruangan untuk menemui dan menyapa Kaisar.

“Lanjutkan saja!” titah Kaisar.

Seorang wanita menghampiri Kaisar dan menyampaikan sudah melaksanakan permintaannya. Wanita itu Reni, sekretaris Kaisar. Jika Johan memiliki sekretaris seorang pria, Kaisar merekrut sekretaris wanita dewasa atau sudah berkeluarga. Tidak ingin ada drama dengan sekretarisnya yang masih muda.

“Undur saja setelah makan siang, sepertinya mereka sibuk. Ah iya, manager baru itu di mana?”

“Ardi, Pak Ardi Mahesa. Bagian apartemen, pak.”

Kaisar manggut-manggut lalu menuju divisi di mana Ardi berada. Kedatangan Kaisar disambut dengan sapa meski para staf terlihat sibuk. Namun, kaisar tidak melihat sosok manajer baru itu. Bahkan pintu ruang kerjanya terbuka dan tidak terlihat ada orang di dalam.

Reni menanyakan keberadaan Ardi.

“Tadi baru saja keluar pak, mungkin ke toilet,” jawab sekretaris Ardi meski dirinya tidak yakin.

Sudah dua puluh menit berada di ruangan itu bahkan Kaisar sempat melihat hasil kerja salah satu staf Ardi yang sedang membuat konsep periklanan.

“Toilet mana yang dia datangi,” gumam Kaisar.

“Kita kembali pak?”

“Hm. Kita lihat pencapaian apa yang sudah dia lakukan hampir dua bulan ini bergabung.”

Sampai di ruangannya, Kaisar berbalas pesan dengan Rumi sambil senyum-senyum. Ternyata sangat menyenangkan memiliki pasangan, ponselnya tidak lagi ramai hanya urusan pekerjaan dan ulah Reno juga Arya.

Fokus di depan layar menganalisa laporan selama ia berada di cabang, meski sudah ada beberapa catatan dari Johan. Makan siang pun ia lakukan di ruangannya. Terlalu sibuk dan fokus ternyata sudah waktunya ia rapat dengan ketiga manager tim.

“Pak, sudah ditunggu di ruang rapat,” ujar Reni mengingatkan.

“Oh, sudah waktunya. Oke.” Kaisar membawa file yang sedang dia analisa lalu menuju ruang rapat diikuti oleh Reni.

***

Sejak pagi mood Ardi berantakan, tentu saja karena ulah Mela. Semenjak menikah ia merasa malah pola hidupnya berubah. Sarapan pun sering terlewat, jangan harap Mela akan menyiapkan ia sarapan. Makan malam akan menjadi serba salah karena ia lakukan di kantor Mela akan menuduh ia makan malam dengan perempuan lain. Sedangkan di rumah tidak ada apapun malah kadang Mela sudah lebih dulu makan meski memesan lewat online.

Hari ini Mela berulah ingin ikut ke kantor. Sudah dijelaskan secara halus kalau kantor pusat berbeda dengan cabang. Lebih besar dan atasannya pun banyak. Bukan malu karena Mela ikut, hanya tidak ingin wanita itu berulah. Entah ada ide apa sampai harus ikut dengannya ke kantor.

Susah payah membujuk, akhirnya Ardi lega karena Mela mengurungkan niatnya. Namun, baru satu jam berada di meja kerjanya. Ardi dikejutkan lagi karena sang istri meminta uang lagi lewat pesan lalu menghubungi berkali-kali. Tidak ingin obrolannya di dengar oleh sekretaris atau bawahan di timnya, Ardi meninggalkan divisi menuju tangga darurat.

“Mela, kemarin kamu ke mall. Belanja, sekarang untuk apa lagi?”

“Kamu kok makin pelit sih.”

“Aku bukan pelit, tapi sebulan aku kerja gajian sebulan sekali dan tidak akan bisa menyambung hidup selama sebulan ke depan kalau gaya hidup kamu begini.”

“Maksudnya aku boros?” tanya Mela di ujung sana dengan nada emosi.

“Ya nggak gitu, tapi aku bukan anak sultan. Kita harus berhemat, sudah cukup belanjanya,” tutur Ardi sambil memijat keningnya. “Hari ini aku sibuk, tolong mengerti.”

“Kapan aku nggak ngerti sama kamu. Janji mau ada resepsi sampai sekarang mana? Apa kamu main-main denganku Ar? Kamu nikahi aku karena aku hamil lalu akan balik ke Rumi. Gitu ‘kan rencanamu?” cecar Mela di ujung sana.

Rasanya Ardi ingin membenturkan kepala ke meja mendengar tuduhan Mela. Kali ini ia benar-benar menyesal karena tergoda dengan perempuan itu. Apa yang mereka lakukan salah, bukan hanya membohongi Rumi, tapi mereka melakukan hal terlalu jauh dan harus berada di titik ini.

“Kalau aku niat jahat nggak akan aku tanggung jawab. Aku tinggal kabur pun kamu nggak mungkin temukan aku di sini,” tutur Ardi dan Mela menghela pelan karena yang dikatakan Ardi benar. “Kamu santai di rumah, aku kerja. Biarkan aku fokus, semakin kerjaku bagus semakin besar bonus yang aku terima.”

Cukup lama mereka bicara lewat telpon. Bahkan saat sudah berakhir, Ardi masih duduk di salah satu anak tangga. Menarik nafas dan mengusap wajahnya berkali-kali. Wajah Rumi selalu terlintas ketika ia bertengkar atau berdebat dengan Mela.

“Maaf Rumi, aku salah.”

Merasa konyol karena pernah mengirim email pada gadis itu, isinya merendahkan Rumi dan bangga dengan Mela. Namun, umur pernikahannya dengan Mela belum lebih dari tiga bulan dan rasanya sungguh menyiksa.

Saat kembali ke ruangan, Ardi dikejutkan dengan laporan dari sekretarisnya.

“Atasan kita, maksudnya Pak Kaisar?”

“Iya, bapak kemana sih. Saya bingung mau jawab apa, bilang aja ke toilet. Lama juga pak Kaisar di sini, tadi kroscek beberapa pekerjaan rekan-rekan.”

Dalam hati Ardi mengumpat karena Mela hari ini mempersulit posisinya.

“Setelah makan siang, ada rapat dengan beliau. Jangan sampai terlambat ya pak, nanti saya kena marah Bu Reni.”

“Hm, tidak akan.”

Ardi tidak meninggalkan ruangannya, mempersiapkan rapat siang nanti. Bahkan makan siang pun diantar ke ruangan. Tidak boleh memberikan kesan kedua yang buruk pada atasannya.

Lima menit sebelum jadwal rapat, Ardi ditemani sekretarisnya sudah menunggu di ruang rapat termasuk dua manajer tim lainnya. Ia mendengar para sekretaris memuji Kaisar dan mengatakan sudah lama tidak melihat pria itu.

Bahkan Ardi sempat berdecak pelan saat sekretarisnya mengagumi Kaisar.

“Pengen banget dapat suami kayak mas Kaisar, ganteng, tinggi mana gagah. Tajir pula.”

“Mas Kaisar, emangnya punya hubungan spesial. Panggilnya Bapak kalau lagi di kantor.”

Pintu ruangan terbuka, ternyata Reni. Semua langsung diam saat seorang pria melangkah masuk. Ardi menatap pria yang menurutnya bernama Kaisar.

Ini yang namanya Kaisar, batin Ardi.

Kaisar duduk di ujung meja, lalu menyapa ketiga manager tim. Reni menampilkan file analisa laporan yang dikerjakan oleh Kaisar.

“Kamu yang bernama Ardi?” tanya Kaisar.

“Iya pak, saya Ardi Mahesa mutasi dari cabang Surabaya.

“Surabaya,” ucap Kaisar dan mengingat istrinya pun dari Surabaya. Apa mungkin mereka saling kenal. “Sebentar …. “ Ponsel Kaisar berdering, nama Rumi tertera di sana ia pun langsung tersenyum.

“Iya, Rumi, sayang,” sapa Kaisar saat menjawab telepon.

“Ru-mi.”

1
Siti Dede
Jadi inget Dara & Sultan
CintaAfya
sabar Kai cuma seminggu aja..
rmhtangga Ardi semakin hari semakin berantakan.. Mela tu istri gk sedar diri
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eva Karmita
Gatot ya kasihaaaann 🤣🤣🤣🤣🤣
Iccha Risa
kesabaranmu teruji kembali mas Kaisar wkwkwk
Purnama Pasedu
mela lebay
Dewi kunti
awas keselek kulite
Mrs.Riozelino Fernandez
wow... ya bosan la klo gini terus kelakuan si Mela...😒
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
gagal total...sabar ya Kai...
Vita
q d belakang author dech
klo ardi yg demo q yg maju
klo kaisar yg demo q ikut othor makan kuaci smbil liat kaisar ngomel kagak jelas smp klimpungan mikirin tu pedang 🤣🤣🤣
Farida Razigi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Farida Razigi
Semoga berkah kaisai
Farida Razigi
Assalamualaikum thor salam kenal ya...aq ngikuti Ig km thor...
Siti Dede
Laaah kenapa aku baru tahu agda karya barumu thooor
aliifa afida
lanjut thor
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eva Karmita
sabar ya Kai mungkin Mak otor masih belum seratus persen merestui mu jadi kamu harus berusaha lebih keras lagi untuk mengambil hati Mak otor 🤣🤣🤣🤣
Eva Karmita
mulai dah si Mela ganjen lupa tu perut udah kayak bola kaki , masih aja gatel so" kecantikan jadi orang 😏😏
Eva Karmita
Rumi sayang ngk tuuuuuhhhh...👻🙈😂😂😂😂😂😍
Dewi kunti
sakne kaisar, author edan 😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!