perkenalkan namaku Amalia Ayunda Damanik biasa di panggil Ayunda aku mengalami kecelakaan yng sangat hebat hingga menyebabkan ke butaaan dia saat keadaan ku sedang tidak baik baik saja ternyata aku orang orang terdekat ku berusaha menyingkirkan aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arieella Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehancuran Edwin dan fika
Semua orang sangat syok mendengar pernyataan dari ayunda Apalagi fika berusaha menyerang ayunda
“jaga sikap mu fika “ucap edwin sambil mendorong tubuh fika hingga fika terjatuh
“apa maksud kamu edwin”
“apa yang kamu lakukan sampai kamu berencana membunuh istri ku dasar wanita jalang “ucap Edwin
Di sini edwin mencari pembelaan dan semua wartawan semakin senang mendapatkan berita tak lama alvian datang bersama dengan para anak buahnya
“alvian” panggil ayunda
Mendengar nama nama nya di panggil oleh wanita yang di sukai alvian tersenyum sedangkan edwin dan fika semakin terkejut saat mendengar ayunda memanggil Alvian
“sayank apa kamu sudah bisa melihat” tanya edwin
“janga panggil aku sayank di hadapan awak media aku ingin bercerai dengan mu dan aku sudah bisa melihat sejak lama edwin “
Mendengar hal itu edwin dan fika sama sama syok
“kenapa kamu tidak bilang”
“apa kamu tidak ingat beberapa waktu lalu ketika aku pulang dari rumah sakit aku mau memberi tahu kamu tetapi kalian melakukan hal menjijikan dengan perempuan jalang "
Edwin dan fika pun flashback dan dia terlihat sangat marah saat mengingat kebodohan mereka
“sialan “ucap edwin begitu mengetahui fakta jika Ayunda sudah tidak buta dan dia akan menyerang ayunda alvian yang mengetahui gerakan edwin dia segera melumpuhkan edwin dan tak lama papa dari ayunda pun Luis damanik pun datang ke perusahaan setelah melihat video yang beredar karen di tunjukan oleh asistennya
“fika “ panggil luis damanik
“papa “
“jangan panggil aku papa kamu tidak pantas memanggil ku dengan sebutan papa ternyata aku salah memelihara ular kecil seperti kamu aku kira sifat mu tidak sama seperti mama mu ternyata aku salah mulai sekarang kamu bukan lagi keluarga damanik dan kamu hanyalah anak wanita jalang yang telah aku pelihara tetapi ingin merusak kebahagiaan putri tunggal ku dan kamu edwin kamu mantu sialan bisa bisanya ingin menguasai harta ku apa kamu lupa siapa aku sehingga kamu berani beraninya berbuat seperti ini aku ingatkan lagi edwin agar kamu sadar diri kamu hanyalah sampah yang aku pungut edwin tidak lebih aku pastikan kalian berdua akan membusuk di dalam penjara karena berani mengusik kehidupan putri tunggal ku polis bawah merek berdua dan jebloskan mereka ke penjarah “ ucap tuan luis Damanik yang sangat emosi terhadap mantu dan anak tirinya itu
Melihat papanya sudah datang ayunda pun segera menuju ke arah luis damanik
“papa”
“sayank maafkan papa nak kenapa kamu memendam ini semua sendiri”
“aku tidak ingin menyulitkan papa di hari tua papa”
“papa tidak merasa kamu susahkan sayank justru jika seperti ini membuat papa semakin terlihat tidak berguna "
“maafkan ayunda pa”
Di situ luis pun mengelus rambut putrinya dia benar benar menyesal karena telah menjerumuskan putri nya di jurang
“oh iya apa kamu alvian putra dari keluarga Zen smit”
“apa om mengenal papi saya “
“tentu saja apa kamu lupa sama om kalian berdua dulu sering bermain bersama kemudian papi mu kembali ke negaranya jadi kalian tidak bisa bermain bersama lagi”
“benarkah om”
“ya benar Alvian terimakasih ya atas bantuan mu dari kecil kamu memang selalu jadi pelindung untuk Ayunda "
“sama sama om”
Kini luis damanik dan Ayunda melakukan jumpa pers dan di sana luis mengatakan jika mulai saat ini dia tidak memilki hubungan apapun dengan fika dan nama damanik sudah tidak ada lagi di nama fika setelah jumpa pers kini Luis dan ayunda pun mengantarkan Alvian
"tuan alvian terimakasih kasih banyak atas bantuannya"
"sama sama Ayunda kalau gitu saya permisi dulu"
"iya Alvian sampaikan salam untuk pakai mu suruh hubungi aku "
"baik om"
setelah Alvian meninggalkan gedung perusahaan Kini ayunda memutuskan untuk pulang ke rumah sang papa dia ingin menghabiskan waktu dengan sang papa karen lusa sang papa akan berangkat lagi keluar negeri
“ayunda maafkan papa ya nak”
“ayunda tidak menyalakan papa mungkin ini sudah takdir ayunda pa”
Di situ luis damanik hanya tersenyum penyesalan terdalam dalam hidupnya iyalah menjodohkan putrinya dengan laki laki brengsek
“pa bagiamana jika besok kita ke makam mama “
“boleh papa juga sudah lama tidak ke makam mama “
“sekalian ke makam mama fika ya pa”
“tidak Ayunda papa tidak mau ini sudah malam sudah kamu istirahat sana”
“iya pa”
Setelah kepergian ayunda luis damanik menitikan air mata semenjak kepergian sang istri hubungan antara papa dan anak seperti ada jarak apalgi setelah kehadiran fika dan mamanya
