Alena Ricardo sangat mencintai seorang Abian Atmajaya, tidak peduli bahwa pria itu kekasih saudara kembarnya sendiri. Hingga rela memberikan kehormatannya hanya demi memiliki pria itu.
Setelah semua dia lepaskan bahkan dibuang oleh keluarga besarnya, Alena justru harus menghadapi kemarahan Abian. kehidupan rumah tangganya bagaikan di neraka, karena pria itu sangat membencinya.
Akankah Alena menemukan kebahagiaannya? Dan akankah Abian menyesali apa yang selama ini diperbuatnya, setelah mengetahui rahasia yang selama ini Alena simpan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8
"Kau punya pilihan Alena, dan kau bisa pergi! Kau berhak bahagia, dan bahagiamu bukan bersama Abian," Tia meyakinkan kakak iparnya untuk menyudahi pernikahan yang dianggapnya sebagai Bad Wedding. Karena pernikahan yang dijalani keduanya tidak ada kata bahagia sedikit pun, baik Abian dan Alena sama-sama saling tersakiti. Terlebih Alena, dia melihat sendiri bagaimana Abian memperlakukan Alena dengan begitu buruk hingga menyakiti wanita itu.
"Aku tidak bisa..." Alena tersenyum kecut.
"Kenapa tidak bisa?" Tia mengerutkan keningnya.
Alena hanya diam tidak menjawab pertanyaan adik iparnya, dia memilih berjalan keluar dari kamar untuk menghampiri Abian. Bukankah Alena harus mempertahankan apa yang sudah menjadi miliknya, dan tidak akan membiarkan wanita manapun mendekati dan merebut Abian nya, setelah apa yang ia alami selama ini.
"Kak mau kemana?" Tia menahan langkah Alena yang hendak membuka pintu kamarnya.
"Menemui suamiku tercinta," Alena mengedipkan matanya dengan tersenyum.
"Tapi kak—" Tia tidak bisa berbuat lebih untuk menahan Alena yang sudah terlanjur keluar dari kamarnya, terlebih lagi dia tahu betul bagaimana sifat Alena. Wanita cantik yang sangat keras kepala sama seperti Alana kakak kembarnya. "Semoga dia tidak akan terluka lagi," harapnya dalam hati.
*
*
Sementara itu Alena yang sudah berada di halaman belakang. Berjalan menghampiri Abian dan Sekar yang terlihat sedang asik berbicara, sampai-sampai tidak menyadari kehadirannya yang berdiri tepat di belakang mereka.
"Boleh aku bergabung?"
Abian dan Sekar bersamaan menengok kebelakang, menatap pada wanita yang entah sejak kapan berdiri di sana.
"Te-tentu saja," Sekar menjawab dengan tidak enak hati. Karena Abian hanya diam saja, bahkan tidak menghiraukan pertanyaan wanita yang berstatus sebagai istrinya.
Ya, Sekar tahu wanita yang bernama Alena itu istri Abian, dari Bude nya yang tadi sempat berbicara dan menunjuk ke arah Alena.
"Terima kasih," Alena berjalan ke sisi suaminya, lalu merangkul tangan berotot itu dengan posesif. "Kalian tadi sedang membicarakan apa?" tanya nya basa-basi.
"Tadi—"
"Kami membicarakan masa lalu, masa dimana kami pernah merajut tali kasih." Abian melepaskan rangkulan tangan Alena, lalu mengambil tangan Sekar untuk di genggam. "Aku tidak menyangka bisa bertemu kembali dengan Sekar, wanita yang pernah mengisi hatiku," dikecupnya punggung tangan Sekar dengan perlahan. Dia tahu inilah saat yang tepat untuk membuat hati Alena sakit, dengan memperlihatkan kedekatan dirinya bersama wanita lain.
"Oh... " Alena menatap Abian, lalu berganti menatap Sekar yang terlihat malu-malu, tanpa rasa risih tangannya dikecup oleh pria yang sudah beristri. "Sepertinya masa lalu kalian begitu indah?"
"Tentu saja," jawab Abian dengan cepat.
"Jika bahagia, kenapa kalian putus?" sindir Alena.
Sekar langsung terdiam dengan wajah yang tegang, sementara Abian menelan saliva nya dengan susah payah. Keduanya tidak mungkin membuka apa penyebab putusnya hubungan mereka.
Terutama Abian. Dia tidak mau sampai Alena tahu bahwa putusnya hubungan mereka, karena Sekar berselingkuh dengan pria lain. Bisa hancur harga dirinya di depan Alena, jika wanita itu sampai tahu alasannya.
"Kami putus karena,..."
"Tidak perlu menjawab pertanyaannya, karena tidak penting!" sahut Abian dengan dingin.
Alena tersenyum tipis. "Baiklah, apa pun hubungan kalian dulu, itu hanya masa lalu. Dan hubungan kita adalah masa depan," menarik tangan Sekar dengan kasar, agar terlepas dari tangan Abian.
"Ck," Abian berdecak dengan kesal. Karena lagi-lagi Alena menampakkan sifat aslinya dengan bersikap kasar, dan rela melakukan apa pun agar bisa menyingkirkan wanita-wanita yang dekat dengannya.
Karena bukan kali ini saja Alena bersikap kasar, ketika dirinya bersama wanita lain. Karena sebelumnya, Alena bahkan sampai adu fisik dengan wanita yang sengaja ia bawa pulang ke rumah hanya untuk membuat Alena terluka dan sakit hati. Dan jangan lupakan Alana yang juga disingkirkan oleh Alena.
ni othronya yg terlalu mengada". cinta aja dia gak tau.🙃
gak konsisten amat..kalau cinta langsung bilang gak usah pake mikir.🤦♀️🥱😪
kalau mereka tulis, seharusnya rasa itu mulai ada sejak alena masoh bersama mereka.