Keisha Anastasia Raharjo, dia tidak pernah mengira bahwa di tempat kerjanya yang baru harus terlibat dengan bocah kecil berusia 5 tahun dan ayahnya.
" Hi Mommy! Mommy tantik, jadi mommy Ale ja ya? talau jadi mommy Ale, Mommy nda halus dimalahin Daddy."
" Maaf sayang, Kakak nggak bisa jadi mommy nya Ale."
Bukan hanya sekali itu saja Aleika meminta Keisha untuk jadi ibunya. Bahkan Ale secara terang-terangan meminta kepada sang daddy untuk menjadikan Keisha ibunya.
Entah bagaimana Keisha bisa membuat hati Ale terpaut begitu.
" Kamu sengaja ya deketin anakku biar bisa menarik perhatianku," ucap daddy nya Ale.
" T-tidak Pak, saya tidak pernah punya tujuan demikian."
Keisha yang mencari kerja ditempat lain untuk bisa lepas dari hal-hal demikian, kali ini malah dia terlibat sesuatu yang lebih mengejutkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hi Mom! 19
" Ughh Daddy jahat, Ale tan pengen maen te lumah Mommy. Maen aja lho ini, masa nda boleh sih."
Sudah sampai rumah, sudah mandi, sudah makan, dan sekarang hendak pergi tidur, Ale masih menggerutu di depan Gael. Dia berkali-kali mengatakan bahwa ayahnya begitu jahat karena tidak memberinya izin.
Gael sebenarnya sangat pusing mendengar ocehan putrinya tapi dia tidak mau bicara apapun. Bukannya abai, tapi dia takut hilang kendali sehingga bicara dengan nada tinggi kepada Ale.
Duda satu anak itu memilih untuk menunggu sejenak hingga rasa kesal Ale sedikit berkurang. Baru dia akan bicara dan menjelaskan kenapa dia tidak memberi izin untuk pergi ke rumah Keisha.
" Marahnya sudah?"
" Belum, Ale masih tesel sama Daddy."
" Ale, dengerin Daddy. Nak, boleh aja Ale main ke rumah Kak Kesha tapi tidak sekarang. Ini sudah malam, Kak Keisha nya kan juga capek pulang kerja. Emangnya Ale nggak kasian sama Kak Keisha. Malam itu waktunya bagi semua orang untuk istirahat. Kalau Ale datang bermain kan namanya mengganggu. Kalau mau main itu pas hari libur."
Ale terdiam, wajahnya yang dari tadi cemberut karena kesal kini melemas dan tidak lagi kesal.
Anak itu paham apa yang diucapkan oleh ayahnya. Dia bisa mencerna dengan baik setiap kata-kata dari Gael.
" Jadi talau maen halus hali libur, begitu tah Daddy?"
" Yups betul sekali. Good girl."
" Berarti hali sabtu atau minggu nanti Ale boleh ya maen te lumah Mommy Sha."
Duaaaar
Bagaikan bumerang, apa yang dilemparkan oleh Gael kembali lagi pada dirinya. Jika sudah begini mau tidak mau dia harus mengizinkan Ale untuk pergi.
" Haaah ya baiklah, sekarang Ale bobok ya, udah malem."
" Yeaay, maciii Daddy. Love you so much."
" Love you too my princess."
Tak berselang lama, Ale pun memejamkan matanya. Gael juga segera meninggalkan kamar putrinya itu. Tidak lupa dia mematikan lampu utama dan menyisakan lampu tidurnya saja.
Drtzzz
Ketika berjalan kembali ke kamar, ia mendengar ponselnya berdering. Gael membuka ponselnya dan menemukan nama Angel di sana.
Tidak pernah sekalipun Angel menghubunginya saat hari sudah malam begini. Ya, ini adalah pertama kalinya Angel melakukannya.
" Kenapa, kalau nggak penting aku bakal buat larangan bagi kamu memasuki BHP selama setahun kedepan."
" Wadaaaw, kejem amat sih Pak CEO. Tenang, ini penting kok. Ini soal mantan kamu, Ayu. Tadi siang dia kan udah ngubungin aku, kamu denger sendiri. Nah pas aku pulang dari BHP, dia nelpon aku lagi. Ternyata dia beneran udah pulang ke indo. Dia lalu ngajak aku ketemuan. Nah ketemu dah kita, lalu ... ."
Angel menceritakan semua yang terjadi. Bagaimana Ayu bertanya tentang Gael namun sama sekali tidak ingat dengan Ale.
Gael merasa sangat geram, sekarang dia benar-benar merasa heran mengapa dulu dia bisa menikahi wanita seperti itu.
Dengan anaknya saja dia sama sekali tidak ingat, sungguh ibu yang jahat sekali bukan?
" Thanks Ngel udah ngasih tahu soal wanita itu."
" Sama-sama Gael, tapi aku juga nyampein sesuatu ke Ayu. Aku bilang Ale udah nemuin Mommy nya. Dan aku suruh dia mikir, apa maksud nya."
" Waah gila kamu ya Ngel. Angel!"
Setelah berkata demikian, Angel langsung menutup telponnya. Dia tahu bahwa Gael akan ngamuk, tapi Gael sungguh berterimakasih karena Angel mau memberitahukan tentang kembalinya Ayu.
" Sialan, wanita itu pasti bakalan ngrepotin," gumam Gael. Dia yang tadinya hendak tidur, kini benar-benar terjaga. Rasa kantuknya hilang seketika memikirkan Ayu.
Bukan rindu, tapi mencoba menelaah apa yang akan diperbuat oleh wanita itu. Dan bagaimana reaksi kedua orang tuanya saat mengetahui kepulangan Ayu.
Tetapi yang membuat Gael sangat khawatir adalah Ale. Bagaimana reaksi Ale ketika bertemu dengan Ayu nanti.
" Apapun itu aku yakin mereka pasti bakal ketemu. Entah di waktu kapan dan situasi yang bagaimana. Jika wanita itu menyakiti hati Ale, aku nggak akan pernah bisa maafin dia. Meskipun dulu dia pernah menjadi bagian dari hatiku."
Malam terus bergulir, Gael benar-benar tidak memejamkan matanya. Dia juga sudah memberi perintah kepada Dorry untuk mencari keberadaan Ayu. Dimana dia tinggal, lalu bersama siapa dia tinggal. Gael harus lebih tahu lebih dulu, dia juga perlu mengawasi gerak-gerik dari sang mantan agar tidak membuat kekacauan.
" Good Molning Daddy!"
" Morning sayang, wuiiih udah seger nih mukanya. Udah siap berangkat? Maaf ya Daddy tadi nggak bisa sarapan bareng Ale."
" Siap dong, nda apa-apa. Sudah biasa heheh."
Hap!
Gael mengangkat tubuh Ale dan membawanya ke mobil. Di dalam mobil sudah ada Dorry yang siap membawa tuan dan nona nya pergi ke perusahaan.
" Laporan Bos?"
" Nanti aja di kantor."
Dorry mengangguk paham, Ale merupakan anak yang cerdas. Jadi Gael pasti tidak ingin membicarakan mantan istrinya itu di depan Ale.
Perjalanan menuju ke BHP disertai mulut kecil Ale yang tak jua berhenti bersenandung. Dia terus bernyanyi lagu apapun yang ia bisa. Sampai-sampai Ale sendiri tidak sadar bahwa mobil sudah berhenti di depan lobi perusahaan.
" Daddy, atu mau te tempat Mommy."
" He? Haah ya udah sana. Hati-hati ya. Dor, buruan."
Ale dan Gael menuju arah ruangan yang berbeda meskipun masih di lantai yang sama. Gael masuk ke ruangannya, sedangkan Ale menuju ke tempat Keisha berada. Bocah kecil itu sudah sangat tidak sabar untuk memberitahu Keisha kalau akhir pekan ini dia akan main ke rumah Keisha dan sudah mendapatkan izin dari sang ayah.
Tok tok tok
" Molning Mommy?"
" Haii cantik, morning. Baru aja Kakak mau nemuin Ale, eh udah ke sini duluan. Sini-sini duduk, Kakak punya hadiah buat Ale."
Mata Ale langsung berbinar mendengar kata hadiah. Dia sudah sangat tidak sabar dengan apa yang akan diberikan Keisha padanya.
" Taraa, Kakak punya biskuit spesial. Ini kakak buat sendiri lho, semoga Ale suka ya. Aah iya Sus Betty, Ale nggak punya alergi terhadap bahan makanan kan. Semalem aku mau nanya tapi nggak tahu nomer hape Sus Betty."
" Nggak kok Mbak Kei, Non Ale nggak punya alergi apapun. Semua makanan aman."
Keisha bernafas lega, dia jadi merasa aman memberikan apapun untuk Ale. Hanya saja Keisha sedikit heran, pasalnya Ale sama sekali tidak bereaksi apapun. Bocah itu diam seperti terpaku.
" Ale kenapa? Ale nggak suka ya? Meskipun bentuknya nggak cantik, tapi Kakak jamin rasanya enak kok."
" Butan Mommy, butannya Ale nda suta. Ale suta, malahan Ale sutaaa banget. Ale cuma seneng aja, talena balu kali ini Ale dapat hadiah yang manis."
Keisha sedikit tidak paham, namun melihat reaksi Ale yang tampak terharu dia pun membawa tubuh Ale dalam pelukannya. Keisha juga mengusap kepala dan punggung bocah kecil itu dengan lembut.
Saat dia menoleh ke arah Betty, nanny yang menjaga Ale itu malah sudah menangis, meskipun tangisnya tanpa suara.
" Sebenernya apa yang terjadi dengan bocah sekecil ini?" Keisha bertanya, namun hanya dalam hati dia bertanya demikian. Lagi-lagi dia melihat sorot kesedihan di mata anak kecil yang ia peluk saat ini.
TBC
jdi kamu gak bkal berurusan fery juga elin
awalnya pura-pura akhirnya jatuh cinta beneran dan bucin nantinya 😁