Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Tiga bulan kemudian
Divan membangunkan Yuana yang masih tertidur pulas di atas tempat tidur.
"Ayo bangun, sebentar lagi kamu ada pemotretan." ucap Divan sambil mencium kening Yuana yang sekarang menjadi kekasihnya.
Yuana membuka matanya dan langsung memeluk tubuh Divan.
"Aku masih mengantuk Mas," ucap Yuana.
Divan berkali-kali mencium kening Yuana agar lekas bangun karena jam delapan nanti ia ada pemotretan di sebuah hotel.
Ia mengingat betul bagaimana tiga bulan yang lalu dirinya harus sabar menangani Yuana yang mengalami trauma karena kekejaman Haris.
Hampir tiap malam Yuana menangis menjerit ketakutan sampai perawat selalu menyuntikkan obat penenang kepada Yuana. Dan pada malam itu Yuana akan melakukan BD sampai akhirnya membuat Divan memarahinya.
Divan mengatakan kalau Yuana adalah wanita yang egois karena ia hanya memikirkan dirinya saja tanpa menghiraukan Divan yang sudah menolongnya.
"Aku mencintaimu Yuana, kalau kamu ingin pergi dariku. Silahkan!" Divan langsung membalikkan badannya dan akan meninggalkan Yuana sendirian.
Melihat Divan yang menangis dan berbicara seperti itu, Yuana langsung mengurungkan niatnya dan ia menghampiri Divan yang sedang berdiri di depan pintu.
"Maafkan aku, aku salah." Yuana duduk bersimpuh sambil memegang tangan Divan.
Divan langsung memeluknya dan meminta Yuana untuk tidak melakukan hal itu lagi.
"Jangan tinggalkan aku, aku dulu tidak punya keberanian untuk menyatakan perasaanku. Sekarang aku akan mengatakannya kalau aku sangat mencintaimu." ucap Divan.
Divan menekannya kalau ia tidak seperti Haris yang dulu pernah menyiksa Yuana.
Yuana menganggukkan kepalanya dan ia menerima cinta Divan
Divan yang mendengarnya langsung membopong tubuh Yuana dan mengajaknya ke kamarnya.
"Lekaslah tidur, besok aku akan mengajakmu jalan-jalan." ucap Divan sambil menepuk-nepuk punggung Yuana.
Keesokan harinya dimana Divan mengajak jalan-jalan Yuana.
Disaat mereka jalan-jalan Yuana melihat ada audisi pencarian model.
Divan meminta Yuana ikut mendaftar karena persyaratannya sangat cocok untuk Yuana
"Aku malu mas, kita lanjutkan jalan-jalan saja." Yuana menggandeng tangan Divan dan mengajaknya jalan-jalan kembali.
Salah satu dari mereka melihat kecantikan Yuana dan langsung berlari memanggilnya.
"Nona!" teriak wanita itu yang berlari menghampiri Yuana dan Divan.
Wanita itu bernama Natalie dan ia langsung memperkenalkan dirinya sebagai pemilik agensi yang sedang mencari model wanita yang seperti Yuana.
"M-maaf aku malu dan tidak percaya diri." ucap Yuana.
Divan memintanya untuk mencobanya dulu kalau Yuana masih tidak bisa, ia tidak akan memaksanya.
Yuana pun mengikuti wanita itu dan mengganti pakaiannya.
Divan menunggu di barisan depan bersama penonton yang lainnya.
Tak lama kemudian Yuana keluar dengan riasan dan pakaian yang baru.
"Cantik sekali kamu sayang," gumam Divan sambil memberikan tepuk tangan dan memberikan semangat kepada Yuana.
Melihat Divan yang mengacungkan jempol, Yuana langsung berlenggak-lenggok seperti layaknya model terkenal.
Melihat kelihaian Yuana diatas panggung, mereka semua bertepuk tangan.
Setelah selesai Yuana masuk kembali untuk mengganti pakaiannya dan segera ia mencari Divan.
"Pemilik agensi ingin bertemu dengan kalian berdua," ucap salah satu anak buah agensi RG.
Divan dan Yuana masuk ke dalam dan menemui Natalie yang sudah menunggu mereka berdua.
Natalie meminta agar Yuana mau bergabung kedalam agensinya.
"Bagaimana ini Mas?" tanya Yuana kepada Divan yang masih membaca kontrak kerja sama kerjasama antara Yuana dan agensi milik Natalie.
Divan membacanya sangat teliti karena ia tidak mau jika nanti malah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Setelah selesai membaca kontrak kerja sama itu, Divan meminta Yuana untuk bergabung dan ia bersedia menjadi manajer Yuana.
Melihat Divan yang menganggukkan kepalanya, akhirnya Yuana mau bergabung dan menandatangani kontrak kerjasama dengan Natalie.
Kembali lagi ke tiga bulan sekarang dimana Yuana masih saja belum bangun sampai akhirnya Divan membopong tubuh kekasihnya dan membawanya ke kamar mandi.
Divan menghirup shower yang mengalir sehingga membuat Yuana membuka matanya.
"Mas Divan, aku masih mengantuk" ucap Yuana.
Melihat bibir Yuana yang berwarna pink, Divan langsung mendekatkan bibirnya ke bibir Yuana.
Yuana langsung membalas ciuman yang diberikan oleh Divan.
"Ayo kita menikah" ajak Divan.
Yuana langsung menghentikan ciumannya saat mendengar ajakan Divan.
"Apakah kamu masih mencintainya kakakku?" tanya Divan.
Yuana menundukan kepalanya dan ia meminta waktu kepada Divan.
Mendengar jawaban Yuana yang seperti itu, Divan langsung keluar dari kamar mandi.
Melihat Divan yang keluar begitu saja, Yuana langsung mengambil kimono handuknya dan menghampiri Divan yang terus saja berjalan.
Kaki Yuana tersandung sepatunya dan untung saja Divan yang melihatnya langsung menarik pinggang Yuana.
Yuana jatuh tepat di atas tubuh Divan dan mereka berdua saling pandang.
"Kenapa kamu begitu menggemaskan?" tanya Divan sambil tersenyum.
Yuana langsung tertawa dan ia pun menerima ajakan Divan untuk menikah dengannya.
"Ayo sayang sekarang kita bangun atau tetap disini saja?" tanya Divan
Yuana berpura-pura tidur sambil memeluk tubuh Divan yang hangat.
Divan pun membiarkan sampai beberapa menit DNA setelah itu ia membopong tubuh Yuana masuk ke kamar.
Mereka berdua lekas mengganti pakaiannya dan segera menuju ke Hotel.
"Kalian berdua kenapa terlambat?" tanya Natalie sambil mencubit lengan Divan.
Divan menahan tawanya dan ia menggandeng Yuana untuk segera mengganti pakaiannya.
Yuana masuk kedalam bersama Natalie yang menemaninya disana.
Setelah selesai mengganti pakaiannya, Yuana keluar dan melakukan sesi pemotretan.
Divan tak henti-hentinya memandang wajah calon istrinya yang sedang melakukan pemotretan.
Natalie menghampiri Divan yang tadi ingin bicara dengannya.
Divan mengatakan kalau selama dua minggu kedepan ia tidak mau jika Yuana melakukan pemotretan.
"Memang ada apa? Jangan lama-lama Divan" pinta Natalie.
"Aku akan menikahi Yuana dan aku ingin mengajaknya bulan madu" ucap Divan.
Natalie langsung memeluk tubuh Divan dan mengucapkan selamat.
Mereka yang ada disana langsung memberikan selamat kepada Yuana dan Divan.
"Baiklah aku akan mengijinkanmu sampai dua minggu saja" ucap Natalie
Mereka kembali fokus melihat Yuana yang sedang melakukan pemotretan.
Jam menunjukkan pukul 4 sore dimana Yuana sudah selesai melakukan pekerjaannya.
Melihat Yuana yang kelelahan, Divan mengajaknya untuk membeli makanan kesukaannya.
"Mas Divan, aku ingin makan makanan Indonesia" pinta Yuana.
Divan pun langsung memutar dan menuju ke restoran khusus masakan Indonesia.
Sesampainya di sana Divan mengajak Yuana untuk turun dari mobil.
Mereka masuk kedalam rumah makan dan segera memesan beberapa makanan dan minuman.
Yuana memesan mie ayam, bakso dan sate ayam. Sedangkan Divan memesan rawon dan beberapa gorengan tempe.
Sambil menunggu pesanan mereka berdua melanjutkannya obrolannya.
"Besok sore kita menikah dan aku sudah mengundang beberapa teman kita yang ada disini" ucap Divan.
Yuana tidak menyangka jika pernikahannya akan secepat ini dan ia pun menyetujui apa yang dikatakan oleh calon suaminya.
Divan sudah menyiapkan semuanya dan ia melarang Yuana untuk ikut membantu.
Tak berselang lama makanan dan minuman yang mereka pesan telah tiba.
Mereka berdua langsung menikmati makanan dan minuman yang sudah lama tidak mereka rasakan setelah pindah ke negara lain.