NovelToon NovelToon
Arabelle : My Perfect Wife

Arabelle : My Perfect Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:11.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosee_

Novel Pertama


Hidup mandiri dalam kesendirian dan diacuhkan oleh keluarga karena berstatus anak haram, membuat Bella memilih menjalani takdirnya sendiri. Mengabaikan cibiran orang-orang, Bella berhasil mencapai puncak tertinggi.

Menghilang selama enam tahun lalu kembali menjadi sosok paling disegani dan dihormati. Lidah tajam dan mulut beracunnya membuat orang-orang hanya berani mencibir dari belakang.

"Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu. Berjuanglah keras dalam kesunyian dan biarkan kesuksesan kita menggema ke seluruh dunia."
~ Qiara Arabelle ~
__________

Pria tampan nan arogan serta kekayaan dan kekuasaan berada ditangannya, tidak sengaja dipertemukan oleh gadis berpenampilan sederhana namun berhasil membuat sosoknya yang tak tersentuh mengharapkan cinta dari gadis acuh namun tak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15 | Keributan

Hyuna Restaurant

Setelah sarapan tadi, Alex mengotot ingin mengantar nya pergi hanya karena Bella mengatakan jika Ken akan menjemputnya. Padahal sudah berkali-kali dia mengatakan jika Ken hanya Asisten nya saja. Dia sudah biasa diantar jemput olehnya sejak dulu.

Alex menghentikan mobilnya di depan restaurant karena Bella mengatakan ingin kemari. “Kurasa aku tidak perlu menjelaskan apapun, karena aku yakin kau sudah tau. Benarkan?” Alex tersenyum. Mengecup singkat puncak kepala Bella. Lalu keluar untuk membukakan pintu kekasihnya.

“Masuklah!”

Bella mencebik, “Tanpa kau suruh juga aku akan masuk.” Keluar dari Mobil dan berjalan masuk. Saat akan masuk, dia menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Alex yang bersender di mobilnya.

“Pergilah! Nanti kau terlambat. Hati-hati.” Lalu berjalan masuk sampai sosoknya menghilang di balik pintu. Alex tersenyum senang karena Bella mengkhawatirkan nya. Lalu masuk dan menjalankan mobilnya.

 -

-

Kasak-kusuk terdengar di berbagai penjuru resto. Seperti biasanya Hyuna Restaurant menjadi tempat favorit bagi orang-orang berdompet tebal.

Bella memperhatikan berbagai sudut ruangan. Salah satu alasannya membuka banyak cabang tidak lain adalah untuk mengenang Ibunya. Dia sudah berjanji akan menjaga apa saja yang diberikan Ibunya padanya.

Bella berjalan menuju ruang kerjanya. Semua pelayan nampak sibuk sehingga tidak ada yang menyadari keberadaan Bella. Hanya tatapan kagum para pengunjung yang memperhatikannya.

“Nona.” Dua wanita muda sekitar dua puluh lima tahun datang mendekati Bella.

Bella tersenyum lalu memeluk mereka berdua. “Vivi, Anna.”

Vivi Olivia adalah Sekretaris CEO di Kantor. Vivi juga yang bertanggung jawab atas Restaurant milik Bella. Sedangkan Brianna Alexa adalah Manager atau yang mengurus resto dibawah kendali Vivi.

“Sorry. Saya belum sempat menyapa Nona. Saat itu resto sedang padat-padatnya, jadi saya disini membantu Anna,” ucap Vivi tidak enak.

“Benar, Nona. Maaf karena saya sendiri masih membutuhan bantuan Vivi.”

Bella mengulas senyum.“Hey. It’s Okay. Menurutmu kenapa aku meminta Vivi membantumu disini. Tentu saja karena aku tahu jika kau akan sangat sibuk.” Bella duduk bersandar di Sofa ketika sudah sampai dalam ruangan Anna.

Anna tersenyum lalu duduk di depan Bella disusul Vivi disebelahnya. “Keuangan restaurant selalu meningkat setiap waktunya, Nona. Bahkan para investor berebut untuk bekerja sama dengan kita.”

“Good! Kerja bagus An. Kau semakin pintar saja ya. Padahal dulu kau merengek ingin dipindahkan ke bagian lain.” Anna tersenyum malu. Dulu dia memang tidak sepercaya diri itu.

“Right! Bahkan dia berusaha bernegosiasi padaku, Nona. Sepertinya saat itu dia lupa siapa Vivi.” Anna mendelik kearah Vivi.

“Iya! Aku tau kau Nona Sekretaris yang paling pintar sedangkan aku hanya remahan keripik saat itu," ketusnya.

“Hei! Aku hanya bercanda. Kenapa kau marah?”

“Aku tidak marah!”

“Lalu kenapa kau melotot.”

“Aku tidak melotot!”

Bella menatap mereka jengah. Dua wanita ini takkan berhenti sampai ada yang menengahi. “Lalu kenapa kalian berdebat.”

“Dia yang mulai!” ucap mereka bersamaan dengan nada tinggi. Bella melotot. Ana dan Vivi tersadar langsung menundukkan kepala. “Maaf, Nona. Kami tidak bermaksud," ucap mereka menyesal.

Bella menghela nafas pelan. “Sudahlah. Lupakan.”

Tok tok tok

“Masuk!”

“Maaf, Manag ... er.” Pelayan itu menahan nafasnya saat melihat sosok lain di sebuah Sofa single. Sosok yang telah lama menjadi idola sekaligus Bos besar mereka.

Kenapa aku tidak melihatnya datang? Padahal aku melayani di deket pintu sejak tadi. batin pelayan.

“Ada apa?” Bella bertanya. Pelayan itu menghirup nafas dalam-dalam. Dia gugup, sungguh! Baru kali ini dia melihat sosok Bella dari dekat. Biasanya para pelayan hanya berani melihatnya dari jauh. Sangat cantik!

“I ... itu, Nona. Ada yang ingin bertemu dengan Manager Brianna.”

Bella melirik Ana. “Baiklah.” Anna beranjak. “Permisi, Nona Qi, Vi.”

“Per ... misi, Nona Vivi, Nona Qi.” Pelayan itu ikut pergi bersama Ana. Bella mengangguk, sepertinya sebentar lagi para pelayan akan heboh.

“Apa ada hal mendesak di perusahaan Vi?” Bella memperhatikan Vivi yang sejak tadi nampak sibuk dengan Tab nya.

“Tidak ada, Nona. Saya hanya mengecek Email dari Asisten Sandra mengenai Program magang di QA.”

Bella mengangguk. “Jelaskan.”

“Tahun ini kita mendapat sekitar lima ratus pendaftar. Tapi kita hanya membutuhkan sekitar sepuluh orang saja, Nona. Pendaftar kali ini benar-benar diluar dugaan.” Vivi menghela nafas berat.

Bella terbelalak. “500!” Vivi mengangguk. Bella menghela nafas panjang, perusahaan akan sangat sibuk pastinya.

“Beritahu Ken untuk menerima satu peserta lagi. Biarkan dia magang sebagai Sekretaris CEO dan akan di dampingi langsung oleh Sandra jika perempuan dan sebaliknya.” Vivi terkejut. Baru kali ini Bella membuka bidang di bagian Sekretaris!

“Tidak ada salahnya membiarkan mereka mencoba, tapi pastikan mereka yang mampu lah yang terpilih.” Tambahnya lagi seakan mengerti keterkejutan Vivi.

...--- o0o ---...

QA Internasional Group, 08:15 a.m

“Aku benar-benar gugup, Sof.”

“Kau harus tenang. Jika kau terus gugup, kau akan kesulitan menjawab pertanyaan dari Asisten Sandra.”

Kini Sofia dan salah satu teman kampusnya, Renata. Keduanya tengah menunggu giliran wawancara untuk penerimaan magang di perusahaan QA.

Meskipun ada lima ratus pendaftar. Tapi hanya sekitar lima puluh orang yang diterima untuk wawancara. Yang nantinya hanya akan menyisakan sepuluh orang yang sudah lolos.

Ekhem! Mereka semua menoleh ke asal suara. Disana Sandra berdiri dengan wajah tegasnya. “Selamat. Kami baru saja mendapat kabar. Kami akan menerima satu orang lagi untuk ditempatkan di bagian Sekretaris CEO dan akan dibimbing langsung olehku.” Mereka semua hanya bisa tercengang. Serius!

“Jadi, bekerja keraslah.” Sandra beranjak pergi meninggalkan mereka yang masih tercengang.

“Astaga. Kau dengar itu, Sof. Sekretaris CEO!” Renata memekik heboh.

“Aku harus mendapatkannya! Mom dan Dad pasti tidak akan percaya jika aku berhasil,” katanya pada Renata

“Tidak usah bermimpi! Gadis seperti kalian tidak akan pantas menjadi Sekretaris CEO!” Sosok menyebalkan bagi mereka muncul.

Ya. Tidak ada yang tahu jika Sofia adalah seorang Ramona. Dia ingin orang berteman dengannya karena tulus bukan karena status. Kecuali Sela yang sudah melihatnya. Namun mana berani gadis itu berbicara atau dia akan berurusan dengan Ramona sendiri. Sedangkan Selo memang sedikit tertutup, dia lebih suka menyendiri.

Sofia mencebik, “Heh! Memangnya kau siapa hingga bisa menilai kami pantas atau tidaknya."

“Erca! Apa kau tidak bosan mengganggu kami. Urus saja dirimu sendiri!” Renata sedikit berteriak.

"Kau hanya orang kecil. Bisa apa kau!" tantangnya. Kegaduhan pun terjadi. Tidak ada yang berusaha melerai mereka, justru malah menyemangati!

Mereka semua lupa jika QA bukan tempat yang indah atau penuh kebebasan. Apalagi diisi dengan para antek-antek CEO yang bisa membuat mereka bergidik ngeri.

“HENTIKAN!” Mereka semua membeku saat melihat siapa yang datang.

 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...LIKE...

...FAVORIT...

...COMMENT...

...VOTE ...

...RATE...

...BERBAGI ITU INDAH, BEBE😗...

1
Arik Purwaningsih
mampir nih Thor, dr awal aja seru jadi penasaran , lanjuuuut
Yennie Rachman
Luar biasa
yuli yuli susanti
lanjut
Yhatiekitty Kosmetik
Luar biasa
Shaa
Suka cerita nya, tdk bnyk drama/Heart//Heart/
Maya Lara Faderik
ya benar Thor
tak taulah keberapa kali aku membaca Arabella nie tak terhitung banyaknya tak pernah bosan kerana aku terlalu suka karektornya Bella tak seperti kebanyakan wanita lainnya mudah dimanfaatkan,..
terima kasih banyak Thor jalan cerita yang menarik seperti menonton dalam drama Korea tapi kalau dimainkan di tv pasti dapat awards ,.. sentiasa sokong Thor
sihat selalu ya dengan naskah -2 Thor yang brilian ..semoga dimurahkan rezekinya Thor,..
ig: arosee23: Terima kasih sayang🥺❤
total 1 replies
Yuniarti
kakek nenek bella dari pihak ibunya
Muhammad Ramdhan
ganteng banget asisten bean co ok ma sek vivi
Mama Nakal
moga terus sukses yah Thor 💜
Desi MA
⚘⚘⚘⚘
Desi MA
⚘⚘⚘⚘⚘
Desi MA
⚘⚘⚘
Desi MA
⚘⚘⚘⚘
Desi MA
wah aq suka banget gayamu bella ⚘⚘⚘
Desi MA
lanjut...thor ⚘⚘⚘
Desi MA
Aduh si Alex udah kayak bella istrinya aja⚘⚘⚘
Desi MA
seru....⚘⚘⚘
Desi MA
keren abis ⚘⚘⚘⚘
Desi MA
lanjut..⚘⚘⚘
Desi MA
⚘⚘⚘⚘⚘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!