Seorang gadis yang terpaksa menerima pernikahannya demi kakeknya yang memiliki sebuah perjanjian dengan sahabat lamannya.
Nah.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
Arhan mulai membuka matanya dan merentangkan kedua tangannya.
Seketika itu dia tersadar dalam keadaan tidak memakai apa apa dan hanya tertutup dengan selimut.
Matanya melotot tajam melihat seseorang menangis di pojokan kamar.
Arhan segera memakai pakaiannya dan berjalan mendekati wanita itu.
Namun ketika wanita itu mendongak, Arhan tersentak dengan membulatkan matanya.
" Za Zahida! ".
Zahida menatap Arhan .
Arhan menjadi lemas seketika dan tidak tahu apa yang telah terjadi.
Hiks hiks hiks
Zahida menangis sesenggukan, tapi dalam hatinya sangatlah bahagia karena rencananya telah berhasil.
" Tenanglah Zahida aku akan bertanggung jawab " Ucap Arhan dengan segala kebingungannya sambil menggaruk garuk kepalanya.
Zahida pun tersenyum dan mendekati Arhan dan dengan berani memeluknya " Benarkah tuan ".
Arhan pun mengangguk " Zahara, maafkan aku " Batinnya.
" Akhirnya aku akan menjadi nyonya Arhan Admaja, hahaha maafkan aku Zahara bukan maksudku menggeser posisimu tapi memang seharusnya aku yang menikah dengan Arhan bukan kamu " Ucap Zahida di dalam hatinya.
Arhan masih terus mengingat kejadian malam tadi, tapi tetap saja dia tidak mengingat apa apa " Ah brengsek kenapa aku tetap tidak bisa mengingat kejadian tadi malam, bagaimana ini " Suara hatinya berkecamuk membuatnya tiba tiba memiliki penyakit struck.
" Ach, Zahida kakiku ach kakiku ti tidak bisa bergerak " Teriak Arhan yang membuat Zahida panik dan penuh ketakutan.
Dan tiba tiba saja Arhan terjatuh ke lantai dengan mata melotot dan bibir miring ke samping, tangan dan kaki laku.
bruks
Zahida pun berlari ke luar hotel untuk mencari bantuan , beruntung ada banyak pegawai hotel yang berada di sana meskipun masih pagi buta.
Dan tanpa menunggu lama mereka pun segera membawa Arhan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Tak lama kemudian Ferdi juga tiba di sana.
" Pak Ferdi, bagaimana ini aku sungguh tidak tahu apa apa " Ucap Zahida di tengah tengah kepanikannya.
Ferdi terdiam sejenak dan menatap Zahida dengan tatapan yang menusuk dan penuh curiga " Zahida! Apa yang terjadi dengan tuan muda hanya kamu dan tuan muda yang tahu, sekarang berikan aku penjelasan atau aku akan membawamu ke polisi! ".
jedar
Zahida menggeleng perlahan " Ti tidak pak Ferdi se sebenarnya aku juga tidak tahu, ini terjadi setelah kami berhubungan tadi malam " Jawab Zahida dengan bibir gemetar.
Ferdi mengeyitkan keningnya " hubungan, malam, apa maksudmu! ".
" Ka kami su sudah me melakukan kesalahan besar, kami tidur bersama di hotel " Jawab Zahida dan saat itu Zahara tiba tiba muncul di sana dan membuatnya mendengar semuanya.
Bagaikan disambar petir, tubuh Zahara tiba tiba lemas dan hatinya hancur berkeping-keping " A apa! apa kakak bilang! ka kalian sudah tidur bersama! ".
Meskipun di depan Arhan tidak pernah menunjukkan perasaan cintanya tapi di hati kecilnya sangat sakit mendengar penghianatan ini " Tidur bersama, kak Arhan dan kak Zahida? " ucap Zahara lirih.
Zahida mengangguk perlahan dan seketika itu membuat Zahara menjadi sesak nafas dan duduk dengan lemas serta hati yang tidak karuan.
Ferdi berjalan mendekati Zahara dan ikut duduk di sampingnya kemudian memegangi kedua pundaknya " Nona, Nona muda tidak apa apa? " Tanya Ferdi dengan lembut.
Sejenak Zahara menatap Ferdi dan menggeleng sambil mengusap air matanya.
Dan tak lama kemudian dokter Chandra muncul dari ruang IGD , Ferdi segera menghampiri sang dokter " Dok, bagaimana keadaan tuan muda? ".
Dokter Chandra menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan " Hhhh Ferdi kalian yang sabar, tuan muda mengalami gejala stroke, semua organnya kurang berfungsi dengan baik termasuk itunya ".
deg
deg
Zahida melotot tajam " Apa! Maksud dokter tuan muda impoten?" Sahut Zahida spontan dan membuat semua menoleh padanya termasuk dokter Chandra.
" Ih, peka sekali nih orang, dokter bilang itunya kok dia sudah nyambung, dasar wanita jalang " Gumam Ferdi lirih.
Zahida sangat membuat dokter Chandra bingung karena yang seharusnya kawatir adalah istrinya dan yang dia tahu istrinya adalah gadis yang sedang duduk di pojokan itu.
" Em, dokter terus apa yang harus kita lakukan? " Tanya Ferdi mengalihkan pikiran dokter Chandra tentang Zahida dan tuan mudanya.
" Sebaiknya lakukan terapi dan berikan rangsangan rangsangan lembut, ini khusus untuk istrinya, apakah Nona muda mengerti? " Ucap dokter Chandra yang merupakan dokter pribadi keluarga Admaja yang sedang bertugas di rumah sakit itu.
Zahara tak bergeming dan tetap terdiam membeku dengan segala pikirannya yang sedang berkecamuk.
Ferdi paham dengan situasi ini " Dokter Chandra, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan tuan muda, karena saat ini dia tanggungjawabku , tuan dan nyonya besar sedang berada di Eropa ".
Dokter Chandra pun mengangguk dan menepuk pundak Ferdi kemudian pergi meninggalkan mereka.
Di sana Zahara sangat tidak mengerti dan beranjak untuk masuk ke dalam ruangan Arhan, hatinya sungguh pedih melihat laki laki yang sudah hampir 3 bulan ini menjadi teman tidurnya sedang terbaring dengan keadaan yang sangat memperihatinkan.
Zahida menarik tangan Zahara dan tidak mengizinkannya masuk.
" Tunggu! Zahara sebaiknya kamu dengar ya, tuan Arhan sudah berjanji akan menikahiku setelah meniduriku semalam jadi sebaiknya biasakan dirimu untuk menjauh darinya! " Ucap Zahida sinis dan itu membuat Ferdi mengerutkan rahangnya serta melotot tajam.
" Zahida! Dasar tidak tahu malu! " Gertak Ferdi namun ditahan oleh Zahara " Kak, sudahlah kak, kalau memang mereka sudah sama sama mau untuk apa aku menghalangi" .
Ferdi menatap Zahara " Tapi Nona, tidak mungkin tuan muda ".
" Kak, apa lagi yang perlu dijelaskan, mereka sudah melakukan hubungan suami istri, terus apalagi yang aku harapkan, sudahlah kak aku tidak mau menjadi orang yang sakit sendirian" Ucap Zahara yang membuat Ferdi terdiam membeku.
" Huhh bagus Zahara seharusnya memang kamu sadar aku yang seharusnya menikah dengan tuan muda Arhan " Ketus Zahida.
Dan tanpa disadarinya air mata telah menetes di pipi mulus Zahara kemudian pergi dengan luka yang teramat perih.
Ferdi menatap nona mudanya dengan tatapan iba namun hatinya sedikit bahagia ternyata usahanya tidak sia sia, Zahara sudah menunjukkan perasaannya kepada Arhan.
ceklek
Tanpa menunggu ijin dari Ferdi, Zahida berani beraninya masuk ke dalam ruangan Arhan.
Ferdi yang menyadari itu segera menyusul ke dalam dan menyeret tangan Zahida untuk dibawanya keluar dari sana.
" Zahida, siapa yang mengijinkan kamu masuk! " Gertak Ferdi.
Zahida mengernyitkan keningnya " Tapi pak, aku kan calon istrinya tuan muda ".
Ferdi tersenyum miring dan meminta Zahida untuk melihat keadaannya " Kamu bisa lihat keadaannya? kamu masih mau menikah dengannya, pikirkan sekali lagi Zahida sebelum kamu menyesal . O iya satu lagi dia pasti tidak bisa membahagiakanmu secara batin karena kamu tahu kan bagaimana dokter Chandra mengatakan kemarin ".
Zahida terdiam dengan semua pikirannya, karena tidak mungkin dia menikahi laki laki cacat itu . Meskipun dia adalah Arhan Admaja tetap saja dia laki laki cacat " Terus siapa yang akan bertanggung jawab dengan kehamilanku ya, apa aku mencari Danu saja ya memintanya untuk bertanggung jawab dan menikahiku".