Terlahir dengan kekuatan istimewa, akankah membuat hidup Angela jadi lebih bahagia? atau penuh dengan rintangan.
Mampukah Angela mengendalikan kekuatannya? ataukah kekuatan itu akan menghancurkan dirinya?
Ikuti terus kisah Angela hingga akhir ya ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Syukurlah, karna arwah Kartika bisa beristirahat dengan tenang sekarang. Semoga para pelakunya mendapat hukuman yang setimpal." gumam Angela sembari menatap ke arah dimana arwah Kartika menghilang.
"Ternyata keputusanku untuk kembali ke masa lalu benar-benar bisa merubah takdir seseorang." Angela tersenyum senang.
"Lalu bagaimana dengan Kenan ya? Apa aku bisa mengubah takdirnya untuk tidak meninggal di usia muda?" batin Angela. Gadis berambut coklat itu berharap hubungannya dengan Kenan tidak pernah terjalin, jadi kecelakaan di tangga darurat apartemen tidak akan pernah terjadi.
Pluk!
Lamunan Angela terhenti saat sesuatu jatuh tepat menimpa rambutnya.
"Oh ya ampun apa ini?" Pekik Angela saat melihat rambut panjangnya kejatuhan kotoran burung.
"Kata orang kalau kejatuhan kotoran burung, tandanya kita mau mendapat rezeki melimpah. Semoga saja iya." Cicit gadis cantik itu sembari berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan rambutnya.
Tanpa Angela sadari seseorang terus mengikuti langkahnya dari belalang. Bahkan orang tersebut dengan sabar menunggu Angela hingga keluar dari kamar mandi sekolah, yang saat itu sedang dalam keadaan sepi.
Ceklek
Begitu selesai membersihkan diri, bergegas Angela keluar dari kamar mandi. Gadis itu merasa tidak nyaman berlama-lama di dalam sana karna hantu Alina terus mengganggunya selama Angela berada di dalam kamar mandi tersebut.
"OMG, kenapa aku bisa lupa kalau di kamar mandi lantai dua ini ada hantu Alina." rutuk Angela pada dirinya sendiri.
Karna di kamar mandi lantai satu toiletnya penuh serta antriannya lumayan panjang, jadi Angela memutuskan untuk mencari toilet lain saja. Tapi sialnya Angela malah berakhir di toilet lantai dua yang terkenal paling angker di sekolah.
"Pantas saja toilet ini sepi." cicit gadis cantik itu lagi.
Plak!
"Sudah kubilang jangan ganggu aku! Aku tidak tahu dimana ayah dari bayimu!" Pekik Angela. Spontan saja gadis cantik itu memasang posisi waspada saat seseorang tiba-tiba memegang pundaknya.
"Angela. Kau kenapa?" tanya suara bariton seorang pria yang sangat Angela kenal.
"Kenan," ucap Angela dengan mata berbinar, tadinya Angela kira yang memegang pundaknya adalah hantu Alina. Angela tak menyangka masih bisa melihat pria yang pernah mengisi hatinya itu dalam keadaan hidup. Karna di masa depan, Angela menyaksikan sendiri saat tubuh pria itu dimasukan ke dalam liang lahat.
"Kenapa tadi malam kau tidak datang? Kau tahu tidak? Tadi malam aku menunggumu hingga bioskop tutup." beritahu Kenan dengan wajah memelas.
"Maaf Kenan, aku tidak bisa datang karna aku tidak mau membuat papaku kecewa. Lagipula aku sudah mengabarimu bukan, kalau aku tidak bisa datang. Kenapa kau masih menungguku?" tanya Angela.
"Karna aku benar-benar mengharapkan kedatanganmu Angela, aku menantikan jawaban darimu." ujar pria tampan itu dengan lembut.
Angela tak bergeming sedikitpun atas kata-kata manis yang diucapkan Kenan kepadanya, karna Angela sudah tahu siapa pria itu yang sebenarnya.
"Maaf Kenan, tapi aku tidak bisa menerima cintamu. Karna papaku melarang aku untuk pacaran. Aku tidak mau membuat papaku kecewa." ujar Angela.
"Terus kau tega membiarkan aku kecewa?" Kenan mencengkram rahang Angela erat.
"Lepaskan aku Kenan! Kau menyakitiku!" Angela mencoba melepaskan diri dari cengkraman pria itu.
"Sama Angela. Hatiku juga sakit." pekik Kenan dengan tatapan tajamnya.
"Tak ada satu orang wanita pun yang berani menolak cintaku! Termasuk kau!" pria itu semakin mengikis jarak diantara mereka. Kenan berusaha mencium bibir Angela, namum Angela lebih dulu memalingkan wajahnya ke arah lain hingga ciuman itu hanya berakhir di pipi.
"Kau harus sedikit dipaksa rupanya. Tapi aku suka karna jadi lebih menantang." ucap Kenan dengan senyumnya yang menyeringai. Kenan mengungkung tubuh ramping gadis cantik itu diantara tembok dan tubuh kekarnya.
"Lepas, dasar bajingan!" umpat Angela dengan rahangnya yang mengeras. Ia merasa begitu jijik saat tubuhnya bersentuhan dengan tubuh Kenan.
"Tidak akan!" Kenan yang sudah tertutup kabut hawa nafsu, sama sekali tak mendengarkan ucapan Angela.
"Aaakkk!" Pekik Kenan saat tangannya seperti dicengkram oleh seseorang dengan kuat.
Tapi saat Kenan ingin melihat orang yang mencengkram tangannya, tidak ada siapapun di sana.
"Lari Angela!" titah Alina sembari mencengkram lengan Kenan dengan kuku-kuku tajamnya.
Melihat Kenan dalam keadaan lengah, Angela segera menendang pria itu tepat di bagian inti tubuhnya. Membuat pria itu mengaduh kesakitan hingga melepaskan cengkramannya pada Angela. Kesempatan itu Angela gunakan untuk melarikan diri dari Kenan.
"Angela! Tunggu!" teriak Kenan, namun tak di hiraukan oleh gadis bermata biru itu.
Bersambung.