***^^ Cerita ini adalah kisah nyata. Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
" Angg!!hmm!! " Sebelum Yulia menyelesaikan ucapannya, Angga lebih dulu membungkam bibir Yulia menggunakan bibirnya.
Angga terus menyesap bibir manis bagaikan madu milik sang wanita. meskipun sang wanita memberontak, ia sama sekali tak memperdulikannya.
Angga menekan tengkuk Yulia, Guna memperdalam ciumannya. Ia terus melumat bibir manis itu penuh gairah, meskipun sang pemilik bibir sama sekali tak membalasnya, Angga tidak perduli tentang itu, baginya yang terpenting ia bisa menikmati bibir Yulia, bahkan jika bisa setiap hari.
Setelah beberapa menit ia menikmati bibir manis sang wanita, Angga mulai melepaskan pagutannya, apa lagi ia merasa Yulia mulai kehabisan nafasnya.
Nafas Yulia tersenggal-senggal, ia menatap dengan benci ke anak tirinya yang sangat suka sekali melecehkannya. dia merasa, bahwa Angga semakin hari semakin berani.
" Brengsek ,,!! " Maki Yulia, setelah itu ia langsung pergi meninggalkan Angga untuk menuju kamarnya.
Sedangkan Angga terkekeh geli, namum..setelah beberapa saat, tiba-tiba air matanya menetes dengan sendirinya.
" Ternyata,,Sungguh sakit mencintaimu. bahkan aku harus melihatmu setiap malam tidur dengan suamimu. Hahahaha....aku tidak pernah menyangka, aku mengalami kisah cinta yang cukup menguras air mata. " Angga membatin sembari menghapus air matanya, ia memutuskan masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri. Karna tidak lama lagi makan malam akan di mulai.
Sedangkan Yulia ? Saat ini tengah menangis di bawah guyuran shower di dalam kamar mandinya. Ia menangis karna merutuki kebodohannya, dia juga menangis karna merasa telah menghianati suaminya.
Secara fisik, dia memang menolak perlakuan lembut dari anak tirinya. Namun..secara hati dia merasa bahagia, bahkan ia selalu mendamba akan kelembutan dari Angga.
Dia tidak tau apa yang terjadi pada dirinya. namun, yang jelas semakin ia menjaga jarak dari Angga,maka semakin sakit pula hatinya. Akan tetapi, sesakit apa pun itu, ia akan tetap menahannya demi kelancaran rumah tangga kedepannya.
Apakah Rama bukan suami yang baik ? Oh, tentu saja Rama suami yang baik. Dia adalah suami yang penyayang. Hanya saja, ada sesuatu dari Angga yang tidak di miliki oleh Rama. Apa itu ? Yaitu, ketulusan dan cinta yang besar.
Malam harinya, keluarga amburadul itu sedang berkumpul di meja makan.
terdapat banyak menu telah tertata rapi di atas meja. Ada ayam goreng, Nila goreng, udang goreng tepung, Potongan timun serta daun kemangi dan sambel tomat terasi. Ada juga rebusan sayuran kusus buat lalapan. Karna Yulia membuat lalapan untuk makan malam mereka, jangan lupakan tiga gelas susu hangat penambah stamina.
Yulia mengambilkan nasi beserta lauk pauk untuk suaminya, tak lupa air putih juga ia menyediakannya.
" Terimakasih sayang. " Ucap Rama dengan lembut. ia mengecup bibir sang istri, tanpa ia sadari seseorang di sebelahnya sedang menahan api cemburu.
" Sama-sama sayang,," jawab Yulia tersenyum ke arah suaminya.
" Huh !! sok mesra. !!" Angga membatin sembari menatap Yulia dengan tajam.
sedangkan yang di tatap , sama sekali tidak perduli.
" Yulia mengisi nasi pada piringnya sendiri, lengkap dengan lauk pauknya. Namun, sebelum ia sempat menyendokkan nasinya ke dalam mulut, Angga tiba-tiba bersuara.
" Ambilkan nasi untukku. " Ucapnya dengan datar..
Yulia tidak langsung menjawab, ia menoleh ke arah suaminya yang di jawab anggukan oleh sang suami.
Kemudian, Yulia pun mulai menyendokkan makanan ke dalam piring Angga, tak lupa ia juga menyediakan air putihnya. Setelah itu mereka pun mulai makan dengan tenang.
*******
Yulia terbangun entah jam berapa. Tiba-tiba tenggorokannya terasa kering. Mau tidak mau dia harus bangun dan membasahi tenggorokannya dengan air putih.
Dia mulai bangun dari tidurnya dan melihat sang suami yang tengah tertidur lelap di sampingnya. Yulia meraih botol air minum dan ternyata sudah habis. Ia memutus kan untuk mengambil air di dapurnya, meskipun ada rasa takut yang mendera, apa lagi setelah melirik jam di dinding ternyata masih jam satu malam.
Yulia bergegas turun, bahkan dirinya lupa kalau saat ini dia hanya mengenakan gaun tidur satin yang tipis, dengan model tali spageti. Ia mulai jalan menuruni anak tangga dan melangkah menuju dapur.
Sampai di dapur, Yulia langsung mengisi botol minumnya hingga penuh. Lalu membasahi tenggorokannya yang sudah kering sejak tadi.
Tiba-tiba saja, sebuah tangan besar sudah melingkar di pinggangnya yang ramping. Membuat Yulia hampir saja menjerit karna kaget.
" Malam-malam turun dengan pakaian seperti ini, apa memang mau menggodaku My baby girl ? " Bisik suara yang maskulin, di tambah hembusan yang hangat membuat Yulia merinding.
" A-angga,, lepas." Lirih Yulia, entah mengapa tubuhnya tiba-tiba berubah bagai manekin yang tidak bisa bergerak. Di tambah lagi jantungnya yang mulai berdebar kencang dan keringat dingin yang membasahi seluruh badannya.
" Tidak mau,, " Jawanya singkat dan pelan.
" Ingat Angga,, aku ibu tirimu. Lepaskan aku, aku takut mas Rama akan memergoki kita yang sedang seperti ini. Bisa-bisa nanti jadi salah faham dan akan menimbulkan fitnah. " Ucap Yulia mencoba menasehati anak tirinya dengan lembut.
" Aku tidak perduli,, jika sampai ketahuan, aku tidak keberatan menggantikan posisi dia menjadi suamimu. " Jawab Angga dengan enteng.
" Apakah kamu sudah gila.!! " Hardik Yulia dengan kesal.
" Aku memang sudah gila karena kamu,. Apakah kamu mau mempertanggung jawabkannya, Hemmmm..?? " Ucap Angga dengan masih membelit pinggang ramping milik sang ibu tiri. Angga juga mengecup dengan lembut pundak sang ibu tiri yang terlihat tanpa kain penutup.
" Angga,, please. Lepasin aku,. Aku tidak mau sampai terlihat oleh mas Raka dan dia akan salah paham. " Ucap Yulia dengan memohon
" Biarkan saja, bagus bukan kalau ketahuan. Itu artinya aku bisa memiliki kamu seutuhnya.
setelah mengatakan itu, Angga memutar tubuh Yulia menghadap ke arahnya. Lalu mendorong tubuh sang wanita dengan pelan hingga menempel pada kulkas. Mata Angga tampak sudah berkabut hasrat, menatap dan memindai tubuh sang wanita dari atas hingga ke bawah.
Jakun Angga naik turun, saat pandangan matanya jatuh pada gundukan kenyal yang begitu menggoda. Karna saat ini sang wanita tidak mengenakan Bra, hingga pucuk dadanya terlihat sangat jelas dari balik gaun tidurnya.
" Baby..aku sangat mencintaimu, aku juga sangat menginginkanmu." Bisik Angga.
tanpa banyak bicara lagi, Angga meraih tengkuk sang wanita dan mulai menyesapnya. Sedangkan Tangan Angga yang satunya, ia gunakan untuk meremas bola kenyal milik Yulia dengan lembut dan penuh hasrat.
Dan bodohnya, Yulia justru malah memejamkan matanya, ia terjerumus lembah asmara bersama anak tirinya. Ia tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya, pikirannya sangat ingin menolak, akan tetapi hati dan tubuhnya tidak mendukung pikirannya. bahkan, kedua jemari tangannya meremas ujung kaos yang di pakai oleh sang anak tiri.
Setelah cukup lama bermain. Angga mulai menjauhkan wajahnya, dengan lembut jemari Tangannya mengusap sudut bibir Yulia yang masih menyisakan saliva.
" Jadilah kekasihku,Yulia Kinanti,," Bisik Angga dengan lembut, sembari mengecup telinga wanita yang di cintainya.