NovelToon NovelToon
Sang Pencatat Takdir: Kronik Timur Vs Barat

Sang Pencatat Takdir: Kronik Timur Vs Barat

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi
Popularitas:194
Nilai: 5
Nama Author: Topannov

Di alam semesta yang dikendalikan oleh Sistem Takdir Universal, setiap kehidupan, keputusan, dan perjalanan antar galaksi diatur oleh kode takdir yang mutlak. Namun, segalanya berubah ketika Arkhzentra, seorang penjelajah dari koloni kecil Caelum, menemukan Penulis Takdir, alat kuno yang memberinya kekuatan untuk membaca dan memanipulasi sistem tersebut.

Kini, ia menjadi target Kekaisaran Teknologi Timur, yang ingin menggunakannya untuk memperkuat dominasi mereka, dan Aliansi Bintang Barat, yang percaya bahwa ia adalah kunci untuk menghancurkan tirani sistem. Tapi ancaman terbesar bukanlah dua kekuatan ini, melainkan kesadaran buatan Takdir Kode itu sendiri, yang memiliki rencana gelap untuk menghancurkan kehidupan organik demi kesempurnaan algoritmik.i

Arkhzentra harus melintasi galaksi, bertarung melawan musuh yang tak terhitung, dan menghadapi dilema besar: menghancurkan sistem yang menjaga keseimb

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Topannov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Jalan di Antara Pilihan

Veradakz memberikan ujian kepada Arkhzentra, berupa serangkaian ilusi yang memaksa dia menghadapi rasa takut, trauma masa lalu, dan dilema moral. Sementara itu, Lyrientha dan Rhaegenth berusaha menstabilkan Zephyr yang terjebak dalam pengaruh medan Corestar, tanpa mampu berkomunikasi dengan Ark.

Arkhzentra berdiri di tengah kehampaan yang tidak lagi memiliki bentuk pasti. Dimensi yang sebelumnya tampak seperti lautan cahaya biru kini berubah menjadi kegelapan yang bergerak, seperti bayangan cair. Udara terasa berat, dan setiap napas yang diambilnya terdengar seperti gema yang tak berujung. Hhhhhaaa… hhhhhaa…

“Di mana ini?” gumamnya, suaranya memantul kembali kepadanya. Ia memandang sekeliling, mencoba menemukan sesuatu yang nyata di tengah kehampaan ini, tetapi tidak ada. Hanya kegelapan, dan di kejauhan, fragmen Takdir Kode melayang, cahayanya berdenyut lemah.

Tiba-tiba, suara Veradakz muncul di kepalanya, tidak berasal dari satu arah, tetapi dari segala penjuru. “Ini adalah ujianmu, Arkhzentra. Kau menginginkan kekuatan Corestar, tetapi apakah kau memahami harga yang harus dibayar?”

“Apa yang kau inginkan dariku?” teriak Ark, suaranya pecah oleh keheningan yang menelan setiap kata.

Suara itu tidak menjawab, tetapi dunia di sekitarnya berubah. Kegelapan itu membelah, memperlihatkan pemandangan yang membuat napas Ark tertahan. Ia berdiri di tengah kehancuran Caelum, koloni rumahnya. Kota itu kini menjadi puing-puing, bangunan-bangunannya roboh, dan langit dipenuhi asap hitam. Suara tangisan terdengar di kejauhan, diikuti ledakan yang memekakkan telinga. BOOM!

“Tidak…” bisik Ark, tubuhnya membeku. Ia tahu ini bukan kenyataan, tetapi pemandangan ini terlalu nyata untuk diabaikan. Ia mengenali jalan-jalan itu, tempat ia pernah bermain sebagai anak-anak. Ia mengenali reruntuhan yang dulu adalah tempat ia kehilangan keluarganya.

“Ini adalah akibat dari pilihanmu,” kata suara Veradakz, muncul kembali, tetapi kali ini lebih dingin, lebih menuduh. “Kau menyelamatkan segelintir orang, tetapi mengorbankan ribuan lainnya. Kau ingin menjadi pahlawan, tetapi kau tidak lebih dari seorang penghancur.”

“Tidak!” Ark berteriak, tinjunya mengepal. “Aku tidak punya pilihan! Kekaisaran menyerang, dan aku hanya melakukan yang terbaik yang aku bisa!”

Pemandangan itu berubah lagi. Kali ini, ia melihat dirinya sendiri, berdiri di depan Velkarith. Sosok AI itu tampak lebih besar, lebih mengancam, dengan mata merah menyala yang menatapnya dengan tajam. Di samping Velkarith, Lyrientha berdiri diam, wajahnya kosong. Di tangannya, ia memegang fragmen Takdir Kode, tetapi ekspresinya tidak menunjukkan emosi.

“Lyrientha!” seru Ark, mencoba mendekat, tetapi tubuhnya terasa berat, seperti ditahan oleh sesuatu yang tak terlihat. “Apa yang kau lakukan? Jangan dengarkan dia!”

Velkarith berbicara, suaranya tajam dan mekanis. “Lyrientha telah memilih jalan yang lebih rasional. Kau terlalu lemah untuk membuat keputusan besar, Arkhzentra. Itulah sebabnya kau selalu gagal.”

“Aku tidak gagal,” kata Ark, suaranya gemetar. “Aku tidak akan menyerah pada sistemmu.”

“Kalau begitu, pilihlah,” kata suara Veradakz, tiba-tiba menggema kembali. Pemandangan itu berubah lagi. Kini, ia melihat dua jalan di depannya. Jalan pertama menuju Lyrientha, tetapi fragmen Takdir Kode akan hancur jika ia memilihnya. Jalan kedua menuju fragmen, tetapi Lyrientha akan terhisap ke dalam kehampaan.

“Kau hanya bisa memilih satu,” kata Veradakz. “Apakah kau akan menyelamatkan yang kau cintai, atau menjaga keseimbangan semesta?”

Ark berdiri di tengah persimpangan itu, tubuhnya bergetar oleh konflik batin yang semakin dalam. Ia memejamkan matanya, mencoba menemukan jawaban di tengah kekacauan pikirannya.

Sementara itu, di Zephyr

Lyrientha duduk di lantai kokpit, kedua tangannya memegangi kepala. Suara fragmen yang berdenyut di luar terdengar semakin kuat, menghasilkan getaran yang merambat ke seluruh kapal. Thummm... thummm...

“Ini semakin buruk!” seru Rhaegenth, mencoba menstabilkan kapal melalui kontrol manual. Tetapi setiap kali ia menekan tombol, sistem kapal hanya memberikan respons lambat atau tidak sama sekali.

“Kita kehilangan kontak dengan Ark,” kata Lyrientha, suaranya pecah oleh kecemasan. “Energi Corestar memisahkan kita. Aku tidak bisa merasakan dia.”

“Kita harus keluar dari sini,” kata Rhaegenth, wajahnya tegang. “Tempat ini akan menghancurkan kita kalau kita bertahan terlalu lama.”

“Tidak!” Lyrientha berdiri, meskipun tubuhnya terasa berat. Ia melihat ke luar kaca, di mana cahaya Corestar semakin terang. “Ark masih di dalam. Dia membutuhkan kita. Jika kita pergi sekarang, dia tidak akan kembali.”

“Tapi kalau kita tetap di sini, kita semua akan mati!” balas Rhaegenth. Ia menunjuk ke layar, di mana indikator energi kapal mulai menurun drastis. “Kapal ini tidak dirancang untuk menahan energi sebesar ini!”

Lyrientha menatap ke arah inti Corestar, tubuhnya gemetar oleh ketegangan. Fragmen di tangannya masih bersinar, tetapi cahayanya tidak lagi stabil. Ia tahu bahwa waktu mereka hampir habis.

Kembali ke Ark

Ark berdiri di depan dua jalan, tubuhnya tegang oleh dilema yang tidak bisa ia selesaikan. Ia ingin menyelamatkan Lyrientha, tetapi ia juga tahu bahwa menghancurkan fragmen akan mengorbankan keseimbangan semesta.

“Aku tidak bisa memilih,” gumamnya. “Tidak seperti ini.”

Veradakz muncul di sampingnya, tubuhnya bercahaya terang. “Keseimbangan membutuhkan pengorbanan. Kau tidak bisa memiliki segalanya, Arkhzentra.”

Ark menggeleng, rahangnya mengeras. “Ada jalan lain. Selalu ada jalan lain.”

“Kau yakin?” tanya Veradakz, matanya yang bercahaya menatapnya dalam-dalam.

Ark menghela napas, tetapi tatapannya menjadi lebih tegas. “Aku akan menemukannya. Aku akan melawan sistem ini, bahkan jika itu berarti melawanmu.”

Veradakz tidak menjawab, tetapi cahaya di sekeliling mereka mulai meredup. “Jika kau memilih untuk melawan, maka bersiaplah menghadapi konsekuensinya.”

Dunia di sekitarnya kembali berubah, dan Ark menemukan dirinya berdiri di ruangan inti Corestar. Fragmen Takdir Kode melayang di udara, dan di sampingnya, sosok Veradakz menghilang dalam kilatan cahaya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!