Terpesona Anak Tiriku Yang Rupawan
Hari ini tepat 10 hari pernikahan Yulia dengan seorang Pria yang bernama Rama Bagaskara, Dan pada hari ini juga Yulia akan di bawa oleh Suaminya menuju ke kota untuk menempati Rumah Sang Suami yang ada di sana.
" Sayang...sudah selesai semuanya ? " Tanya Rama seraya menghampiri Sang Istri yang terlihat sedang mengemasi pakaian mereka.
" Sudah kok Mas..., Sudah semua. " Jawabnya sembari tersenyum manis ke arah sang suami.
" Ya sudah...Ayo Kita keluar, Ayah dan Ibu sudah ada di depan" Rama berucap sambari menggandeng istrinya, kemudian mereka berjalan keluar bersama.
Setelah sampai di depan, Yulia berlari ke arah Ayah dan Ibunya kemudian Ia memeluk mereka dengan tangisan yang mendalam.
" Yah...Buk...,, Aku sama Mas Rama pamit Ya.,, Kalian harus sehat-sehat di sini. Kalau ada apa-apa segera hubungi Yulia ya.." Ucap Yulia sembari melepas kan diri dari pelukan kedua orang tuanya.
" Berhati-hatilah ya Nak...Jangan lupa patuhi Suamimu, jika dia berada di jalan yang salah, jangan bosan untuk selalu mendoakannya dan mengingatkannya. Dan sering-seringlah berkunjung kemari." Ucap Sang Ibu dengan raut yang terlihat sangat sedih.
" Tentu Buk...Aku pasti akan mengajak Mas Rama untuk sering-sering datang kemari." Ucap Yulia masih dengan tangisannya.
Sedangkan Ayah Yulia ( Dany santosa ) terlihat Menghampiri Rama sang menantu yang baru 10 hari ini menjadi Suami dari Putrinya.
" Rama...Ayah titipkan putri Ayah satu-satunya ini kepadamu, jangan pernah kamu menyakitinya. Jika kamu sudah tidak menyukainya, tolong jangan kamu telantarkan Dia..pulangkan dia kepada kami. Ujar Dany dengan bijak.
" Saya berjanji akan menjaga dan menyayangi Yulia selalu, Ayah. Ayah bisa pegang janji beserta kata-kata dari saya. " Jawab Rama dengan mantap ke arah sang mertuanya
Dany tersenyum mendengar kata-kata dari menantunya, kemudian ia mendekati sang menantu dan memegang pundaknya sembari berkata "
" Ayah tidak butuh janji atau kata-kata. Ayah perlu bukti. Buktikan kalau kamu bisa membuat anak Ayah bahagia meskipun dengan cara yang sederhana.
Sedangkan Rama yang mendengar kata-kata dari Ayah mertuanya hanya menjawab dengan senyuman dan anggukan kepala dengan mantap.
Yulia merasakan sesak di dadanya, ketika Ia harus meninggalkan kedua orang tuanya. karna bagaimana pun mereka tidak pernah berpisah sebelumnya.
Namun, kini status Yulia telah berubah menjadi seorang Istri yang harus mengabdi sepenuhnya kepada sang suami.
Setelah selesai berbincang dan berpamitan, mereka pun akhirnya memasuki sebuah mobil sport berwarna Silver yang di kemudikan oleh Rama, kemudian mereka berlalu meninggalkan pekarangan rumah itu.
Sepanjang perjalanan, Yulia tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. ia merasakan berat di hati harus berpisah dengan orangnya
Rama yang mendengar istrinya menangis tidak mengeluarkan satu patah kata pun, ia memberikan waktu kepada sang istri untuk menumpahkan segala kesedihannya.
Tak terasa sudah 2 jam perjalanan dan kini mereka sudah berada di seputar daerah perkotaan, Namun...untuk mencapai tujuan mereka membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam lagi
Setelah cukup lama saling berdiam diri,, Rama pun mulai membuka sebuah percakapan.
" Sayang..,, Apakah Kamu lapar ? " Tanya Rama sembari menoleh ke arah Sang Istri.
" Sedikit..." Yulia menjawab dan tersenyum kearahnya
" Yaudah...kita cari Restaurant ya..di depan sana ada sebuah Restaurant yang makanannya terkenal cukup lezat." Setelah mengatakan kalimat itu, Rama memelankan laju mobilnya, kemudian berhenti di depan salah satu Restaurant cepat saji.
kemudian mereka turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam Lestoran, Rama mengajak sang istri untuk duduk di meja nomor 9 yang terletak tidak jauh dari pintu jendela, jadi mereka masih bisa melihat pemandangan perkotaan dari dalam.
Tak berselang lama seorang pelayan datang dan menghampiri mereka,
" Maaf Tuan Nyonya...silahkan buku menunya. " Ucapnya seraya menyodorkan sebuah buku menu ke hadapan mereka.
" Kamu Mau pesan apa Sayang ? " tanya Rama menoleh kearah Sang Istri
" Sama'in aja sama pesanan Kamu Mas.." Jawab Yulia kepada suaminya , sedangkan Rama yang mendengar ucapan Sang istri hanya menganggukkan kepalanya saja.
Kemudian Rama memutuskan untuk memesan 2 piring Crab stick dan 2 gelas jus Semangka beserta kue tart sebagai penutup.
" Mohon di tunggu sebentar ya Tuan, Nyonya.. Pesanan akan segera di antar " jawab pelayan itu sembari pergi dari hadapan mereka.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya makanan yang di pesan pun datang. Mereka mulai menyantap makanan tanpa ada yang bersuara. Namun..di tengah diamnya mereka berdua, Rama memilih mengeluarkan suaranya terlebih dahulu.
" Oh ya Sayang...sebelumnya Mas kan sudah pernah cerita sama Kamu, kalau Mas punya anak laki-laki. Tapi saat ini ia tengah berada di tempat neneknya. Mungkin lusa dia akan pulang,, Bagaimana sayang? kamu tidak keberatan kalau kita tinggal bertiga ? Tanya Rama sembari menatap ke arah sang istri dengan tatapan mata penuh harapan.
" Ya enggak dong Mas,, Anak Kamu berati Anak Aku juga kan ? ,, Aku malah seneng kalau dia tinggal bersama kita. Aku akan berusaha menjadi ibu yang baik untuknya." Ucap Yulia sembari tersenyum lembut ke arah suaminya.
" Terimakasih Ya Sayang,, Kamu memang baik dan sangat pengertian. Mas semakin terpesona sama kamu. " Ucap Rama sembari mencolek dagu Istrinya. Sedangkan Sang Istri hanya mengganggukkan kepalanya sembari tersenyum malu-malu.
Setelah selesai makan, mereka pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan. Di sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan di antara mereka. mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Setelah 30 menit perjalanan, Akhirnya mobil yang mereka tunggangi berhenti tepat di depan sebuah rumah mewah yang bernuansa putih dengan tanaman bunga yang terlihat cantik di pekarangan rumahnya .
Rama turun lalu membukakan pintu mobil untuk istrinya, setelah itu mereka berjalan dengan bergandengan tangan memasuki pintu utama.
" Selamat datang kembali Tuan..." Sapa seorang wanita paruh baya sembari menunduk hormat di depannya
" Terimakasih Bik,, Oh iya, Kenalkan..Ini Istri Saya,, Jadi tolong layani dia dengan baik ya bik." Ucap Rama kepada pembantunya
" Tentu saja Tuan , Saya akan melayani Nyonya dengan baik " Ucap sang bibik masih dengan menunduk hormat kemudian dia beralih menatap Yulia.
" Selamat datang di rumah ini nyonya, saya Paijah.. Panggil saja saya Bik Ijah. Saya adalah pembantu sekaligus penjaga di rumah ini. Kalau Nyonya memerlukan sesuatu, Nyonya bisa memanggil saya." Tutur Bik Ijah sembari menunduk hormat ke arahnya
" Terimakasih Bik..Saya Yulia..senang bertemu dengan Bibik. " Ia menjawab perkataan pembantunya sembari tersenyum manis kearahnya
Setelah selesai dengan acara perkenalan. Rama membawa istrinya masuk ke dalam kamarnya, Sebuah kamar bernuansa putih dengan corak hitam serta sebuah kamar mandi di dalamnya.
Terdapat juga meja rias yang besar di sebelah ranjang, lengkap dengan kebutuhan alat kecantikan wanita. Ada juga Walk in closet yang terdapat banyak pakaian pria dan pakaian wanita di sebelahnya.
Matanya terus mengitari kamar pribadi milik sang suami. Dan satu hal yang muncul di gambaran kepalanya..( MEWAH ) begitu lah pikirannya.
" Gimana sayang...kamu suka dengan kamar ini ?" Tanya Rama sembari memeluk istrinya dari belakang.
" Iya Mas..Aku sangat menyukainya. Apakah kamu yang menyiapkan semua ini ?" Yulia balik bertanya dan membelai lembut tangan suaminya yang melingkar di perutnya.
" Tentu saja Sayang..Asalkan bisa membuatmu nyaman dan bahagia ketika tinggal disini. Apa pun akan aku lakukan untuk dirimu. " Jawab Rama sembari mengec*cup bibir sang istri dengan lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments