Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tua Layla sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulah Layla. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan Layla dengan seorang dosen di kampus Layla. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah, setelah menikah dan Felix tidur di kamar terpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomat _ merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Film Dewasa?!
Felix hanya bersandar di Tembok dengan tatapan ke arah Layla, Layla tertidur pulas di ranjang.
Drtt..
Drtt..
Felix mengambil ponsel nya lalu melihat siapa yang menelepon dan ternyata itu adalah Kenzo.
" hm " bales Felix dengan deheman dingin, " Tuan, Chris sudah saya letakkan di kandang Leon tapi saya tidak tau dia mati atau tidak " ucap Kenzo.
" Kerja bagus, Esok hari datang lah kemari dan bawalah pengawal dari markas. " ucap Felix dingin lalu Mematikan panggilan nya.
Felix melirik ke arah Layla, Felix terkekeh ketika Layla membuka sebelah matanya seperti mengintip.
" Kenapa, hm? " tanya Felix. Layla terkejut lalu segera memejamkan matanya kembali. Felix menghampiri Layla lalu mendekatkan wajah nya.
" Jangan berpura pura, kenapa? " Tanya Felix sekali lagi sebelum mencubit hidung Layla. Layla membuka matanya lalu menatap Felix.
" Aku lapar " Lirih Layla tanpa menatap Felix, " Belilah sendiri " ucap Felix lalu kembali bersandar di tembok.
Layla mengerutkan keningnya dan menatap tajam Felix, " Bagaimana mau beli?! kalau kita berada di tengah hutan " ucap Layla keras.
Felix tertawa tipis lalu mengangguk, " Baiklah, aku akan membuat kan ku sesuatu, mau ikut? " tanya Felix.
Layla menggeleng dengan cepat, " Alright " gumam Felix lalu melangkah pergi dan mematikan lampunya.
" Ah!! Felix!! " Teriak Layla segera beranjak lalu menghampiri Felix. " Sebaik nya kau ikut, gadis nakal " ucap Felix melangkah pergi.
Layla berdecak lalu segera menyusul Felix menuju dapur.
Felix menyiapkan bahan makanan yang berada di sana, Dan Layla hanya menatap saja.
" Biar ku bantu! " ucap Layla mengambil pisau dari tangan Felix. Felix terkekeh lalu segera mengambil lagi Pisau itu.
" Tidak! kau tetap duduk di sana. ini tajam kau bisa terluka " ucap Felix lalu memotong motong Daging itu.
" Ck! memangnya aku anak kecil! " ucap Layla cemberut lalu duduk di kursi makan dengan kesal.
" Kau cukup makan dan tidak mengoceh! " ucap Felix sembari menatap Lekat Layla, Layla menggerutu sendiri.
Layla menatap belakang punggung Felix yang berotot dan juga bahunya sangat lebar. Layla segera mengalihkan pandangannya ketika Felix berbalik.
Felix mengerutkan keningnya lalu menaruh makanan utu di depan Layla, " Makan lah dan habiskan " ucap Felix lalu duduk di hadapan Layla.
Mata Layla berbinar ketika melihat makanan itu terlihat sangat lezat, " Kau tidak menaruh sesuatu kan ke dalam makanan ini?! " Tanya Layla sembari menodongkan Garpunya.
Felix terkekeh gemas melihat istri kecilnya ini, " Untuk apa aku menaruh sesuatu ke dalam makanan mu, hm? "
Layla menggedikan bahu nya lalu memakan makanannya dengan lahap. Felix menatap Layla sembari menyeringai.
Tok..
Tok..
Suara ketukan pintu dari luar terdengar oleh mereka berdua, " Felix, Siapa itu?! " ucap Layla takut.
" Ohh tenanglah gadis nakal " ucap Felix beranjak dari duduknya lalu pergi menuju pintu.
" Selamat malam Tuan Felix " ucap Seorang dokter perempuan yang muncul di balik pintu. " Malam dokter Audrey " ucap Felix dengan dingin.
" Dimana istri mu? " Tanya Audrey berlalu lalang masuk. " Dia sedang makan bisakah kau menunggu di ruang tamu saja?! " ucap Felix dengan tajam.
" Baiklah! " ucap Audrey lalu berlalu lalang pergi menuju Ruang tamu dan mempersiapkan alatnya.
Felix kembali ke dapur untuk menemui Layla, " Sudah selesai? " tanya Felix kepada Layla yang sedang membersihkan mulutnya dengan Tisu.
Layla mengangguk tanda sudah selesai, " Ikut aku ke ruang tamu. " ucap Felix berjalan lebih dulu.
" Tapi untuk apa?! " Tanya Layla segera menyusul Felix menuju Ruang tamu.
Felix menarik Layla untuk berada di sampingnya, " Pemeriksaan kesehatan mu " ucap Felix.
*
*
*
" ini Layla istri ku " ucap Felix menunjukkan Layla kepada Audrey. " Wahh istri mu Sangat cantik!! " ucap Audrey antusias.
" Kenalin nyonya Layla, aku adalah Dokter Audrey sekaligus teman kuliah Tuan Felix dulu " ucap Audrey mengulurkan tangannya.
Layla menerima uluran tersebut, " Aku Layla, salam kenal " ucap Layla dengan gugup. " Tidak perlu gugup seperti itu nyonya " ucap Audrey.
" Segera lakukan pemeriksaan nya Audrey! " ucap Felix dengan dingin, Audrey segera mengajak Layla duduk dan mulai memeriksa Layla dengan hati hati.
" Kesehatan nyonya baik baik saja, tapi nyonya harus memperbanyak gizi " ucap Audrey melepaskan sarung tangan nya.
" Aku tidak mau makan sebanyak itu, aku bisa gemuk " ucap Layla. Audrey tertawa tipis " Tidak banya banyak juga nyonya " ucap Audrey. Felix yang melihat Layla terkekeh gemas kepadanya.
" Baiklah sudah selesai " ucap Audrey tersenyum sembari merapihkan peralatan nya.
" Ini dia " ucap Audrey sembari memberikan sesuatu kepada Layla. " Apa ini? " Tanya Layla bingung ketika di berikan benda seperti bentuk permen.
" Anda dan Tuan Felix hanya berdua disini nanti, dan itu berikan kepada Felix " ucap Audrey sembari menunjuk benda itu.
" Tidak Tidak! apa ini? " tanya Layla dengan polos, Audrey tertawa tipis. " Itu untuk pria " ucap Audrey.
" Hanya sebungkus permen? " tanya Layla dengan bingung, Audrey mengangguk. " Benar! jadi berikan itu kepada Felix ketika kalian berdua " ucap Audrey.
" Baiklah tuan, nyonya saya izin pulang. Dan untuk nyonya jangan lupa untuk memberikan itu " ucap Audrey tersenyum lalu berpamitan untuk pulang.
Felix mengerutkan keningnya lalu menatap lekat Layla, " Berikan itu? apa yang Audrey maksud? " tanya Felix.
" ini? ini apa Felix " Tanya Layla sembari menunjukkan benda itu. Felix membelak ketika melihat benda itu.
" Dari mana kau mendapatkan nya? " tanya Felix sembari menaikkan alisnya. " Dari Audrey, ini untuk pria dan aku tidak tau fungsi nya apa " ucap Layla dengan polos.
" hm begitu? " ucap Felix menyeringai. Layla mengangguk. " tunggu disini aku akan menunjukkan sesuatu untuk mu " ucap Felix.
Felix melangkah mendekati Televisi disana dan memasukkan CD ke sana. " Untuk apa Felix? " tanya Layla dengan bingung dan masih menggenggam benda aneh itu.
" Tonton lah " ucap Felix menyetel CD itu lalu vidio itu memutar dan menunjukkan Film dewasa.
Layla membelak kaget ketika melihat Vidio itu, " Apa apaan itu Felix, Matikan!! " ucap Layla dengan kaget.
" Tonton, kau mau tau kan apa benda yang di pegang kau " ucap Felix lalu bersandar di sofa. Layla menelan ludahnya kasar ketika melihat vidio berdua yang sedang melumat satu sama lain.
" Menjijikan Felix! " ucap Layla dengan keras, Felix menyeringai nakal. " Lihat lah dengan baik " ucap Felix.
Layla memandang vidio itu dan melihat benda yang sama persis yang di pegang oleh nya, Layla terfokus kepada benda itu.
Dan ternyata benda itu dipakai kan ke kelamin pria?! " Apa?! " Teriak Layla segera membuang benda itu.
Felix mematikan televisi nya dan menatap tajam Layla, " Bagimana jadi kau sudah tau benda itu? " Tanya Felix sengaja.
Layla menelan ludahnya kasar, " Pakaikan untuk ku, sayang " ucap Felix mendekati Layla dan menarik Layla agar duduk di pangkuan nya.
" A-apa?! Tidak! turunkan aku!! "
*
*
*
Bersambung...
Haiii, kak aku mampir! Semangat nulisnya yaw 😍✨
yuk mampir juga jika berkenan/Smile//Pray/