"Mimpi Anak Desa"
Anggara Al-fikri, pemuda berbakat dari desa kecil di Malang, mendapat kesempatan emas untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain profesional. setelah mencuri perhatian pelatih selama seleksi di Borussia Dormound II, Angga berkembang pesat dengan bantuan sistem misterius yang meningkatkan kemampuan fisik dan teknik yang diatas rata-rata. di tengah persaingan ketat dan berbagai tantangan, Angga memimpin timnya juara liga remaja jerman dan mencatak prestasi luar biasa, namun perjalanan Angga masih baru dimulai, karena ia kini harus membuktikan kemampuanya dipanggung yang lebih besar_liga profesioanal.
"mimpi anak desa" adalah kisah perjuangan seorang remaja Indonesia dalam meraih kejayaan didunia sepak bola internasional.
novel ini tidak menganut jadwal dan regulasi liga eropa secara menyeluruh, demi perkembangan jalan cerita, jadi mohon dimengerti bila ada jadwal melenceng jauh, seperti liga champion, piala AFF, dan kualifikasi piala dunia 😂🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pria_Misterius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Pertandingan Terakhir
Paruh pertama musim Liga 3 Jerman sudah hampir berakhir, dan Borussia Dortmund U17 tinggal menyisakan satu pertandingan lagi sebelum jeda musim dingin, melawan salah satu tim kuat yaitu 1860 Munchen.
Di tengah jadwal yang padat, banyak pemain Borussia Dortmund U17 mulai mengalami kelelahan dan cedera ringan akibat rotasi pemain yang minim dari pelatih Roger.
Namun, satu pemain yang terus menjadi sorotan adalah Anggara Al-fikri yang tidak pernah absen sebagai starter di 18 pertandingan terakhir, dan performanya semakin luar biasa.
Dengan torehan 23 gol dan 13 assist, Angga saat ini menjadi top skor Liga dan kunci utama kesuksesan timnya yang belum terkalahkan.
Di kamar hotel sebelum pertandingan, Angga membuka sistem untuk mengecek misi yang baru.
......................
[ Misi : bantu Borussia Dortmund U17 menyelesaikan paruh musim pertama tanpa kekalahan. ]
[ Syarat : 1 gol dan 1 assist dalam pertandingan melawan 1860 Munchen ]
( Hadiah : +10 poin kharisma, skill baru terbuka )
Angga mengangguk kecil sambil tersenyum, misinya semakin menantang, namun dia juga suka tantangan tersebut.
Pertandingan melawan 1860 Munchen akan menjadi ujian berat, terutama karena lawan kali ini terkenal kuat dan tak mudah dikalahkan di kandang mereka.
Di ruang pertemuan tim, pelatih Roger memberikan instruksi kepada para pemain. "kita sudah menjalani paruh musim pertama yang luar biasa."
Roger menatap semua pemain nya dan melanjutkan kata-kata nya. "Tapi ingat, perjalanan kita belum selesai. Hari ini, kalian akan menghadapi tim kuat yang bermain dikandang mereka. Fokus, disiplin, dan tetap percaya pada permainan kita," kata Roger dengan tegas, matanya menatap seluruh pemain.
Pelatih Roger menatap Angga kemudian menambahkan. "Angga, kau sudah menjadi sorotan di Liga ini, banyak orang mulai memperhatikanmu. Jadi tunjukkan permainan terbaikmu yang seperti biasa, jangan merasa tertekan dan mainkan sepak bolamu."
Angga mengangguk, "Siap coach, saya berikan yang terbaik." jawabnya penuh semangat.
......................
Susunan line up Borussia Dortmund U17 :
- Kiper : Tim muller
- Bek kanan : Lukas Weber
- Bek kiri : Florian Schmidt
- Bek tengah : Max Konig, Julian Schmitt
- Gelandang bertahan : David Schwarz
Gelandang tengah : Erick Broun
Gelandang serang : Anggara Al-fikri
Sayap kanan : Simon Fuchs
- Sayap kiri : Daniel Hoffmann
- Penyerang : Sven Kruger
Pertandingan dimulai dengan instensitas tinggi. 1860 Munchen, yang bermain di kandang, langsung menekan sejak menit awal.
Mereka ingin segera mengambil kendali permainan, dan memberikan tekanan besar kepada lini pertahanan Borussia Dortmund U17. Namun, pertahanan yang dipimpin oleh Max dan Julian tetap solid, dan beberapa serangan awal dari 1860 Munchen berhasil diberhentikan.
Di menit ke-25', Borussia Dortmund U17 mendapatkan kesempatan pertama yang nyata. Erik memberikan umpan terobosan pada Angga, yang segera menggiring bola melewati dua pemain belakang lawan dengan dribble nya yang cepat.
Kemudian Angga mengirimkan umpan silang yang akurat ke arah Sven di dalam kotak pinalti. Sven yang berdiri bebas langsung menembak keras dan.......GOAL!!! Borussia Dortmund U17 unggul 0-1.
Angga berlari menghampiri Sven, mereka saling berpelukan merayakan gol tersebut.
"Bagus Sven" teriak Angga.
" Umpan sempurna darimu, Ngga!" seru Sven.
"Tidak masalah, kita harus terus menekan mereka." Balas Angga dengan senyum lebar.
Pertandingan berlanjut dengan lebih ketat, 1860 Munchen, semakin agresif setelah tertinggal.
Pada menit ke-40'. Mereka mendapatkan tendangan bebas dari jarak 25 meter. Bola diambil oleh kapten mereka, dan tendangan keras meluncur ke arah sudut kiri atas gawang, GOAL! Skor menjadi imbang 1-1.
Babak pertama berakhir dengan skor sama kuat. Diruang ganti, suasana cukup tegang. Para pemain tahu bahwa pertandingan ini tidaklah mudah, dan 1860 Munchen masih banyak peluang.
"Pertahankan disiplin kalian, jangan terbawa emosi." Tegas pelatih Roger. "Angga, bagaimana kondisimu?"
"Baik coach, saya siap untuk babak kedua." jawab Angga yakin.
"Bagus, itu yang ingin ku dengar."
......................
Babak kedua.
Babak kedua, dimulai dengan intensitas yang sama dibabak pertama, kedua tim saling menyerang. Namun, 1860 Munchen bermai lebih agresif, mencoba memanfaatkan tekanan dari pendukung tuan rumah.
Beberapa kali 1860 Munchen melakukan tekel keras kepada para pemain Borussia Dortmund U17, dan satu kartu kuning sudah dikeluarkan oleh wasit di awal babak kedua ini.
Di menit ke-65'. Angga mendapatkan bola di tengah lapangan dan menggiring bola melewati beberapa pemain. Dia melihat ruang kosong di depan kotak pinalti tanpa ragu melepaskan tembakan keras ke sudut kanan bawah gawang. GOAL!!! Borussia Dortmund U17 kembali unggul 1-2.
Seluruh pemain Borussia Dortmund U17 merayakan gol itu dengan antusias. Tatapi Angga tetap tenang, dia tahu bahwa pertandingan ini jauh dari kata selesai.
Namun, hanya lima menit kemudian, 1860 Munchen kembali berhasil menyamakan kedudukan lewat serangan balik cepat. GOAL! Skor menjadi 2-2.
Pelatih Roger langsung memberikan intruksi dari pinggir lapangan, "tetap fokus!, jangan berikan ia mencuri poin dari kita!"
Menit ke-80'. Angga terus bermain dengan penuh semangat meskipun 1860 Munchen memberikan tekanan yang lebih besar, dia tetap mencari celah di lini pertahanan lawan, mencoba untuk membuka ruang rekan setimnya.
Pada menit ke-85'. Angga menerima bola dari Erick dari sisi kanan lapangan. Dengan kecepatan luar biasa, Angga melewati bek lawan dan mengirimkan umpan silang ke tengah kotak pinalti. Namun, sayang, Sven yang berusaha menyambut umpan tersebut tidak berhasil menjebol gawang lawan.
Pertandingan pun berakhir dengan skor imbang 2-2. Meskipun Borussia Dortmund U17 gagal meraih kemenangan, mereka tetap berada di puncak kelasemen dengan 49 point, tidak terkalahkan di paruh musim pertama.
......................
Angga berjalan menuju lorong ganti sambil melihat statusnya.
"status"
Nama : Anggara Al-fikri
Umur : 17 tahun
Tinggi : 179 cm
Berat : 72 kg
Kecakapan kaki kiri/kanan : 66/200
Atribut teknik
Passing : 74
Dribbling : 64
Shooting : 80
Shot accuracy : 70
Heading :65
Atribut fisik
Kekuatan : 78
Kecepatan : 80
Stamina : 76
Serangan : 73
Kharisma : 50 (+10 hadiah misi) 60
Inventori :
Boost recovery stamina
"skil yang dimiliki"
Dribble ala Ronaldinho (lv4)
Kecepatan ala Thierry Hendry (lv4)
Tembakan jarak jauh ala Frank Lampard (lv3)
Visi permainan ala Inzaghi (lv3)
Sundulan ala Gerd Muller (lv2)
Tendangan bebas ala David Beckham (lv3)
Tekad baja (lv4)
Leadership Aura (lv2)
Negosiator (lv1)
Visi bermain ala Andrea Pirlo (lv1)
......................
Setelah pertandingan, Angga mendapat pujian dari pelatih Roger. "Angga, kau bermain sangat baik hari ini. Meski hasilnya imbanh, kontribusimu luar biasa."
"Terima kasih, coach, saya akan terus bekerja keras terus." jawab Angga sambil tersenyum.
Pujian-pujian yang hanya tertuju pada Angga ini menimbulkan rasa iri di hati beberapa pemain lainnya.
Mereka menatap Angga, dengan pandangan kebencian, meskipun mereka tidak menampakan nya secara terang-terangan.
Di luar lapangan, beberapa agen sepak bola yang datang menyaksikan pertandingan, tampak mulai tertarik dengan bakat muda ini. Angga tahu bahwa masa depannya cerah, dan dia semakin termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik disetiap pertandingan.
Ketemu kembali di Bab 15 para warga......
-see you
