Perjalanan Cinta Alwi yang harus terhalang oleh restu dari orang tua Bunga yang merupakan anak dari pensiunan tentara.
Semenjak ayahnya meninggal, Kehidupan Alwi sangat penuh dengan ujian karena dia harus merawat ibunya yang sedang dalam keadaan sakit dan harus berobat jalan. Dia tak bisa melanjutkan kuliah karena biaya.
Alwi hanya bekerja sebagai seorang office boy di salah satu kantor.
Dia harus bisa mencari uang untuk kehidupannya sehari-hari, biaya berobat ibunya, dan juga menabung untuk mimpi pernikahannya dengan Bunga..
Dibalik susahnya Alwi, ada sosok perempuan cantik bernama Salma yang setiap hari mengurus Ibu Alwi yang sedang sakit dengan sangat tulus, hingga suatu hari ibunya ingin sekali Alwi mempunyai perasaan kepada Salma karena ibu nya tau kisah cinta Alwi dan Bunga takkan bisa di satukan.
Apakah Alwi akan memiliki Bunga yang dia anggap sebagai cinta sejati ?, atau Salma yang semakin hari semakin menunjukkan ketulusan cintanya.
mari ikuti kisahnya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tresna Agung Gumelar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengorbanan Yang Sia-sia
Suasana di sore hari...
Sore ini Alwi sangat khawatir kepada Bunga, karena dari siang tadi Bunga gak pernah memberi kabar bahkan tidak pernah membalas pesan dari Alwi, nomornya pun sudah tidak aktif saat ini, padahal Alwi ingin memberikan Bunga kabar baik tentang pekerjaan barunya.
Alwi menjadi cemas dan berencana memberanikan diri untuk menemui Bunga ke rumahnya.
Tanpa ragu, setelah magrib Alwi langsung berangkat menuju rumah Bunga sendirian.. Dia sedikit ngebut karena sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Bunga.
Singkat cerita, kini Alwi sudah sampai dirumah Bunga. Keadaan disana sangat sepi sekali, Alwi pun memberanikan diri untuk memencet bel yang berada dibalik pintu gerbang...
Setelah bel dipencet sebanyak tiga kali, akhirnya ada orang yang membuka gerbang itu, dan ternyata itu adalah Papanya Bunga..
Saat pintu gerbang dibuka, Alwi sempat Salim kepada Papanya, tapi wajah papanya masih belum menerima kehadiran Alwi disini...
"Mau apalagi kamu kesini?"
"Alwi mau ketemu Bunga Pah, dari siang Bunga gak ada kabar, Alwi khawatir sama Bunga"
"Hmmm ...kamu gak perlu khawatir sama Bunga lagi, dia baik-baik saja ada di dalam kamarnya, sekarang mending kamu pulang dan gak usah kesini lagi"
"Alwi harus ketemu Bunga Pah, Alwi punya kabar baik buat Bunga"
"Kabar apa sih?, ngomong aja biar papa sampaikan nanti"
"Mulai besok Alwi sudah kerja di bagian engineering, dan Alwi bakal lanjutin kuliah lagi, Bunga harus tau Pah"
"Yaelah kirain kabar apa,, dengerin ya Wi, Bulan depan Bunga mau menikah, Bunga sudah Papa jodohkan tadi siang dengan orang yang jauh lebih baik daripada kamu, jadi mulai saat ini Papa mohon kamu lupain Bunga, dan jangan pernah berani temuin dia lagi"
"Ko gitu Pah, Papa becanda kan?"
"Saya serius!!. Inget ya kalau kamu berani macem-macem untuk nemuin Bunga lagi, Papa gak akan segan-segan untuk melakukan hal yang lebih dari ini kepadamu"
"Maksudnya gimana, Alwi gak faham"
"Memangnya kamu fikir saya gak tau kemarin Bunga main kerumahmu?.. Sekarang saya sudah tegas dan Bunga sudah tidak bekerja lagi, mulai hari ini Bunga akan mempersiapkan diri untuk pernikahannya Bulan depan, jadi kamu jangan pernah ganggu Bunga lagi"
"Pah!!!... Bukannya Papa memberikan Alwi kesempatan waktu itu?"
"Gak ada Wi.. Kamu terlalu lama, sudah sekarang kamu pergi, dan tolong jangan pernah menginjak rumah ini lagi"
"Pah..!! Pah!!!... Gak mungkin. Bunga gak mungkin mau di jodohkan dengan orang lain... Kasian Pah Bunga, jangan paksa Bunga, Alwi tau di dalam Bunga pasti sedang menangis"
"Kamu tau apa tentang anak saya.?..hah?"
Papanya bicara sambil mengangkat kerah baju Alwi...
"Alwi tau Bunga seperti apa, Izinin Alwi ketemu Pah, Alwi mohon"
"Heh, Saya ini Papanya.. Saya tau mana yang terbaik buat anak saya... Sudah sekarang kamu pergi dari sini!!"
Sambil melepaskan genggaman di kerah baju Alwi.
"Ayoo cepetan sebelum saya bertindak lebih tidak sopan lagi"
"Tapi Pah ..Alwi mohon kasih Alwi kesempatan sekali lagi"
"Gak bisa, gak bisa.. Gak ada!!"
Papanya pun langsung menutup kembali pintu gerbang rumahnya.. Dia tidak menghiraukan Alwi sama sekali, dia langsung masuk kedalam rumahnya..
Sementara Alwi semakin cemas terhadap Bunga.. Ingin sekali dia menemui Bunga.. Karena Alwi tau bahwa Bunga hanya mencintai Alwi dan gak pernah mencintai orang lain..
Alwi terus berusaha sambil menelfon Bunga beberapa kali, tapi tanpa hasil karena saat ini handphone Bunga sedang disita oleh Papanya....
Mau tidak mau Alwi pun harus pulang dengan keadaan lemas... Dia terus menangis sambil mengendarai motor tuanya menuju jalan pulang..
Alwi tidak percaya bisa secepat ini untuk kehilangan Bunga.
Perjuangannya selama ini sia-sia padahal baru saja Alwi mendapatkan pekerjaan baru dan siap untuk merubah nasib.. Tapi semua itu sudah gak berguna karena kini Bunga sudah pergi meninggalkannya...
Hujan pun mulai turun malam ini... Tapi Alwi tidak memperdulikannya sama sekali, dia terus saja melanjutkan perjalanannya sambil menangis di bawah rintikan air hujan yang lumayan deras.
Singkat cerita, sekitar 500m lagi Alwi mau sampai dirumahnya tapi tanpa diduga motornya mati dan susah untuk dihidupkan lagi, Alwi sangat kesal sekali, dia bahkan sempat menendang motor Vespanya ...
"Sial!!!... Ingin sekali aku mati rasanya malam ini!!!"
Hujan yang semakin deras membuat tubuh Alwi kedinginan, saat ini Alwi hanya bisa mendorong motornya walaupun sudah sangat kesal sekali sebenarnya, bahkan airmatanya terus mengalir karena hanya Bunga yang ada di fikiran nya saat ini...
Dengan penuh kesabaran, kini perlahan Alwi sudah memasuki gang rumahnya, dari kejauhan Salma yang sedang merapikan sandal di depan rumah karena terkena hujan, Salma melihat Alwi dalam kondisi menghawatirkan ...
"Ya Allah Mas Alwi?...Ko dia ujan-ujanan sih.. Pucat gitu lagi mukanya..."
Salma pun langsung mengambil payung yang ada di balik pintu, dia langsung berlari menghampiri Alwi karena Salma begitu khawatir kepadanya...
"Ya Allah mas Alwi!!...Mas Alwi habis dari mana?.. ayo Mas Alwi berteduh dulu dirumah Salma ya"
Alwi sudah sangat lemas dan hampir terjatuh, tapi Salma menahannya, motor Alwi kemudian di simpan bersandar di di pagar rumah Salma,
"Mas Alwi ayo masuk dulu aja yaa..."
"Gak usah Sal, Mas Alwi pengen pulang"
"Hmmm.. Yaudah Salma anter kalo gitu, Mas Alwi pegangan aja sama Salma yaa, ayo sini!"
Alwi kini berpegangan kepada Salma, dan mereka langsung berjalan menuju rumah Alwi...
"Mas Alwi masih kuat kan?"
"Hmm..Gak tau Sal,,"
"Sabar yaa sebentar lagi sampe ko, "
Akhirnya mereka pun sampai dirumah, Salma langsung mengucap salam sambil memanggil Ibunya Alwi...
"Bu... Assalamualaikum...Bu!!!"
Tanpa lama, Ibunya pun langsung membuka pintu dan sangat kaget melihat kondisi Alwi yang seperti itu...
"Ya Allah Alwi kamu kenapa?....ayo masuk Nak cepetan sini"
Alwi di tuntun oleh Ibunya dan juga Salma, kemudian dia di sandarkan di ruang tengah, Ibunya langsung mengambilkan handuk dan menyiapkan baju ganti untuk Alwi... Sementara Salma membuatkan teh hangat dan langsung memberikannya kepada Alwi...
Setelah itu, ibunya Alwi kembali menuntunnya ke arah kamar agar Alwi segera mengganti bajunya yang sudah sangat lepek dan basah...
Setelah mengganti baju, Alwi kembali di tuntun oleh ibunya ke ruangan tengah , dia kembali menyender disana..
Alwi hanya bisa melamun, dan belum bicara sedikitpun...
Ibu : "Kamu kenapa sih Nak?, apa yang terjadi?"
Alwi : "Bunga Bu,,,"
Ibu : "Bunga kenapa sayang?"
Alwi : "Bunga sudah di jodohkan dan mau menikah bulan depan"
Ibu : "Kamu kata siapa?"
Alwi : "Barusan Alwi dari rumahnya, Papanya sendiri yang bilang, jadi Alwi gak sempet ketemu dengan Bunga, Alwi hanya disuruh pulang dan jangan pernah menemui Bunga lagi"
Ibu : "Astaghfirullah.... Kamu yang sabar yaa nak... Ujian apa lagi ini ya Allah?"
Alwi : "Alwi gak tau Bu harus gimana sekarang... benar-benar sakit Bu hati Alwi saat ini"
Ibu : "Kamu gaboleh sedih, mungkin Bunga memang bukan jodoh kamu, kamu harus bisa menerima semuanya, kamu harus bangkit Nak, semua ujian pasti bakalan ada hikmahnya, kamu harus buktiin kalo kamu bisa lebih baik dari ini.. Jangan putus semangat, gaboleh sakit, anak Ibu pasti kuat"
Alwi : "Alwi sakit hati Bu sama Papanya Bunga.. Perjuangan Alwi sama sekali gak pernah dihargai, perih Bu hati Alwi perih"
Ibu : "Kamu gaboleh dendam, selama ini kamu kan selalu sabar menghadapi semuanya, gak baik sayang dendam sama orang, kalau memang sudah dibatas wajar, biar Allah aja yang menyadarkannya, Alwi gaboleh dendam ya, ibu gak pernah ngajar Alwi seperti itu"
Alwi : "Mudah-mudahan Alwi bisa terus sabar ya Bu"
Ibu : "Iya sayang.. Harus ya harus selalu sabar"
Alwi : "Iya Bu...Oh iya. Salma makasih ya udah anter Mas Alwi kesini"
Salma : "Iya Mas Alwi sama-sama...Oh iya motornya Mas Alwi taro dirumah Salma aja ya, biar Abah yang pindahin nanti"
Alwi : "Gak usah, biar Mas Alwi bawa aja nanti kalo ujan nya udah reda"
Ibu : "Memang motor kamu kenapa Wi?"
Alwi : "Mogok Bu tadi di perempatan sana... Paling juga mogok seperti biasa, tadi Alwi lagi males aja bongkarnya"
Ibu : "Hmmm.. Adaaa aja... Terus kamu besok gimana kerja?"
Alwi : "Kalo besok gak keburu dan masih gak nyala, paling Alwi naik ojol aja Bu"
Salma : "Gini aja.. Besok Mas Alwi pinjem motor Abah mending, lagian Abah jarang keluar rumah sekarang, nanti Salma bilangin kalo mau"
Alwi : "Gak usah Sal ah ngerepotin,, mudah-mudahan aja motor Mas Alwi mau nyala nanti"
Salma : "Hmmm... Yaudah liat aja nanti ya"
Setelah mengobrol beberapa lama, Salma pun hendak pamit karena hujan juga sudah reda saat ini...
Salma : "Yaudah kalo gitu Salma pamit pulang ya.. Kasian Abah pasti nyariin dirumah"
Alwi : "Tunggu Sal, ayo bareng sama Mas Alwi, sekalian Mas Alwi mau ambil motor disana"
Salma : "Memangnya Mas Alwi udah kuat?"
Alwi : "Kuat ko, tadi Mas Alwi terlalu kedinginan aja jadinya lemes"
Salma : "Hmmm.. Yaudah ayoo kalo gitu, Ibu, Salma pamit dulu yaa!!"
Ibu : "Iya sayang,, makasih yaa udah bantuin anak Ibu"
Salma : "Iya Bu sama-sama "
Salma dan Alwi akhirnya berangkat menuju depan, walaupun Alwi masih sangat kesal tapi di depan Salma dia terlihat seperti sudah melupakan semuanya...
"Salma memangnya udah gak marah sama Mas Alwi?"
"Hah?. Maksudnya?"
"Bukannya Salma dari kemarin gamau ya ketemu sama Mas Alwi?"
"Hmmm ... Udah ah lupain aja."
"Kok gitu?, Memangnya kalo boleh tau Salma kenapa sih?, Mas Alwi juga kan jadi kefikiran kenapa Salma jadi beda gitu"
"Udah ya nanti aja bahas nya... Yang penting sekarang Salma udah gak marah lagi sama Mas Alwi"
"Dasar aneh... Beneran nih gak akan marah lagi?"
"Iyaa beneran... Tapi Mas Alwi nya gaboleh sedih ya, Salma tadi khawatir tau gak"
"Apa?...Salma khawatir sama Mas Alwi?"
"Iya memang Salma tadi khawatir takut Mas Alwi kenapa-kenapa..."
"Hmmm.. Iya deh Mas Alwi gak akan sedih lagi demi Salma, makasih ya udah peduli sama Mas Alwi, sekarang Salma jangan khawatir lagi"
"Tapi Salma boleh kan perhatiin Mas Alwi mulai sekarang?"
"Hmmm...Gamau ah, Salma kan bawel, nanti Mas Alwi sering dimarahin yang ada "
"Ih kata siapa?"
"Kata Ibu ...Ibu aja katanya suka diomelin sama Salma"
"Bohong Ibu mah... Lagian Ibunya Mas Alwi suka bandel sih, Salma itu bukannya ngomel tapi cuma takut Ibu kenapa-kenapa hmmm"
"Iya iya... Tapi kalo sama Mas Alwi berani gitu ngomel?"
"Berani lah... Inget ya Salma gak takut sama Mas Alwi"
"Kalo Mas Alwi pergi jauh, Salma takut gak?"
"Memang Mas Alwi mau pergi kemana ih?"
"Haha.. Itu ko takut?"
"Ih ngeselin emang.... Jangan.Mas Alwi jangan pergi awas!!"
"Kenapa emang?"
"Gak kenapa-kenapa sih"
"Ayoo kenapa?... Kok nunduk gitu?"
"Ih gak tau ah... Hmmm"
"Haha... Suka seneng Mas Alwi kalo udah becandain kamu kaya gini"
"Hmm.. Terus aja Salma yang jadi korbannya"
kenalin aku author baru nih🤗
/Smug/
mengandung bawang nih ceritanya🥺