Dunia Luas. Tidak menyenangkan jika tidak di jelajahi.
Aku Xiao Wang. Sejak kecil telah mendapat predikat sebagai sampah klan. Tidak bisa berkultivasi membuat diriku kian menjadi sasaran latihan. Sampai di asingkan di Hutan Binatang Buas, namun aku selamat oleh tekad–ku.
Suatu saat nanti, aku akan berdiri di depan banyak orang. Membersihkan namaku dari orang-orang yang dahulu pernah menghinaku. membersihkan namaku dari orang-orang yang pernah mengucil–ku. Pun juga membersihkan nama kedua orang tuaku. Hingga menjadi seorang yang di akui oleh satu kekaisaran sekali pun.
Tidak! Satu Kekaisaran saja tidak cukup. Berkelana ke berbagai belahan dunia juga bukanlah ide buruk dan ya, harus aku laksanakan.
Tentunya, untuk melakukan itu semua, bukan melewati perkara yang mudah. Banyak tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Entah itu berjalan di antara ribuan tubuh tak bernyawa, atau mungkin bermandikan darah dari musuh-musuhku... Maka nantikan perjalananku di kisah ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 31 ~ Mutiara Siluman Murni
Xiao Wang menyiapkan dirinya, sikap ancang-ancang telah dia pasang dari tadi. Tinggal menunggu waktu yang pas untuk menyerang Siluman Serigala itu.
"Grrrhhh!!"
Perlahan-lahan, Siluman Serigala Penjaga mendekati Xiao Wang.
Whush...
Berlari cepat bak angin, Serigala tersebut mendekati Xiao Wang. Melancarkan cakar tajam ke arah anak itu. Namun cakar tersebut hanya mengenai udara kosong.
Xiao Wang sendiri mengambil langkah cepat dengan mengaktifkan keterampilan Mata Dewa hingga ke tahap maksimal. Mengetahui bahwa lawan yang akan dia hadapi ini bukanlah sembarang lawan. Beruntung dia masih sempat mampu menghindari cakar tajam tadi.
Berbalik langkah, lelaki itu melancarkan tendangan cepat ke arah tubuh bagian tengah serigala. Akan tetapi gerakannya terbaca, dan serigala penjaga malah membalas dengan serangan telak pula.
Baamm...
Xiao Wang dibuat terpental cukup jauh. Menghantam tanah cukup keras.
"Sial, aku terlalu terburu-buru!" gerutunya pelan. Dia kemudian bangkit dan berniat menyerang kembali. Tapi sebelum itu, Xiao Wang terlebih dahulu melakukan penggabungan energi ganda, hingga dari tubuhnya terpancar energi berwarna merah dan biru.
Berlari cepat, Xiao Wang juga melepaskan serangan telak miliknya.
"Petir Pembelah Gunung!"
Dari tangannya, muncul petir ganas yang memiliki cabang banyak. Lantas dia arahkan petir tersebut ke arah Serigala Penjaga.
Serigala tersebut sendiri sempat bergerak menghindar. Dengan kecepatan gerak berpindahnya yang tak diragukan lagi, maka dia bisa menghindari setiap cabang-cabang listrik bertegangan tinggi itu.
Xiao Wang berusaha mengendalikan energi petir–nya itu untuk mengenai target. Sayangnya dia tampak kesusahan dengan itu, pasalnya Serigala Penjaga ini selalu berpindah-pindah tempat dengan kecepatan diluar kemampuannya.
Serigala tersebut kian mendekati Xiao Wang, gerakannya yang lincah sampai di hadapan Xiao Wang dengan sangat mulus.
Baamm...
Whush...
Xiao Wang kembali dibuat terpental jauh oleh serangan yang dilancarkan serigala Penjaga.
"Sialan, aku terlalu panik!" gumam Xiao Wang kembali. Memang tadi Xiao Wang sempat dibuat panik oleh Serigala yang terus berpindah tanpa terkena sedikit pun cabang-cabang listrik bertekanan tinggi miliknya.
Bangkit. Xiao Wang melepaskan kekuatannya. Dia akan kembali menyerang Serigala Penjaga. Sedangkan Serigala yang dimaksud juga telah bersiap di sisi seberang.
Aura gelap merembes keluar dari tubuh serigala Penjaga. Tampaknya dia akan melakukan serangan serius untuk kali ini. Tak ingin membiarkan Xiao Wang untuk kembali bangkit. Bahkan berpotensi untuk membunuhnya.
Whush...
Serigala Penjaga Melesat dengan kecepatan tinggi. Aura yang terpancar dari tubuhnya juga semakin kuat dan menyebar luas. Sampai menekan Xiao Wang sendiri.
Merasakan sesak di dadanya, Xiao Wang berusaha untuk konsisten. Lalu melakukan suatu gerakan untuk menghalau serangan kuat yang akan di lancarkan Serigala Penjaga itu.
Whush...
Baamm....
Mendadak terjadi ledakan besar saat serangan telak Serigala Penjaga hampir saja menyentuh Xiao Wang. Bersama dengan angin kencang penuh akan arus energi kuat juga menyebar, menerbangkan Serigala Penjaga. Sementara itu, Xiao Wang masih berdiri di tempatnya.
Kabut tebal mengepul sesaat dari bekas terjadinya ledakan tadi. Setelah agak menipis, terlihatlah suatu benda yang merupakan pemicu terjadinya ledakan. Benda tersebut adalah sebuah pedang yang memiliki corak aneh tapi memancarkan aura yang sangat kuat. Menancap tegak sedikit menyamping di atas tanah.
Tak lama setelahnya, muncul seorang wanita yang tidak asing lagi bagi Xiao Wang.
"Maaf aku terlambat. Tadi ada sedikit masalah terkait dengan pembuatan senjata itu."
Xiao Wang melirik pedang tersebut sesaat sebelum perhatiannya ia tujukan sepenuhnya pada wanita yang berdiri di depannya. Tidak lain dan tidak bukan, di adalah Lin Yun Mei.
"Kau kembali?" tanya Xiao Wang yang tampak tak percaya dengan kembalinya Lin Yun Mei. Padahal dia dan Naga Magma telah mengaggap Lin Yun Mei telah berkhianat dan melarikan diri. Tapi sepertinya perspektif itu salah.
"Apakah kau pikir aku pergi membawa kabur Mutiara Siluman Murni dan tak kembali lagi?" Lin Yun Mei balik bertanya dengan menaikkan sebelah alisnya. "Cih, benda seperti itu sudah tidak mempan lagi terhadap ku. Kalau pun aku tetap menggunakannya, maka Mutiara Siluman Murni tidak akan memberikan efek apapun padaku!" jelas Lin Yun Mei sembari memasang senyum kecil.
"Hmm, ya-ya... Aku tau kau tidak mungkin munafik. Apalagi sampai berkhianat." Xiao Wang.
"Nah, itu tau... Oh Ya, Xiao Wang. Senjata–mu saat ini telah aku ubah dan perkuat hingga ke tingkat Semesta kelas 1. Sekarang bunuh Siluman Serigala Penjaga itu. Setelah kau dan Naga Magma berhasil membereskan membereskan mereka, maka temui aku di puncak gunung sana," ujar Lin Yun Mei.
Xiao Wang mengangguk. Lalu dia segera mengangkat pedang yang menancap tadi, mengaliri dengan energi Qi, setelahnya maju menyerang Siluman Penjaga.
Sementara itu, Serigala Penjaga tadi merasakan aura sangat familiar pada pedang yang di pegang oleh Xiao Wang.
"Itu adalah Mutiara Siluman Murni. Dasar pencuri. Cepat kembalikan padaku! Grrrhhh..." Serigala Penjaga mendengus. Kemudian maju kembali bertarung dengan Xiao Wang.
baru tau...