Pewaris Tersembunyi

Chapter 009. TERKEJUT.

\=

Alda dan Riko mengikuti arahan dari Salwa menuju deretan mobil off-road yang banyak, ada yang mewah dan elegan ada yang tinggi dan gagah ada juga yang sangat seperti kendaraan tempur lapis baja.

Alda dan Riko tidak memperdulikan cemoohan senior dari Salwa di showroom mobil itu, setelah Alda tahu bagaimana situasi hidup di dalam kota baru-baru ini.

Dia langsung berbisik pada Riko.

"Apa kamu sudah tahu sebelum orang-orang di kota hidup seperti ini?" ucap Alda di telinga Riko dengan sangat lirih.

"Tidak, aku hidup di gunung sejak kecil, setelah tumbuh remaja aku di jemput oleh guru dan pindah ke perguruan terpencil! Jadi aku tidak tahu, makanya aku abaikan mereka soalnya mereka itu aku anggap semua yang mudah di bunuh!" ucap Riko sama-sama berbisik.

Pandangan Riko sangat simpel, dia hidup dari dunia pertarungan karena keluarga dia adalah keluarga petarung, sehingga hanya tahu bagaimana cara memukuli lawan.

Sedangkan dengan ucapan yang tidak berguna dia tidak terlalu memikirkan, kecuali langsung di tunjukkan untuk dia dan teman-temannya. Maka itu sesuatu yang beda seperti Rudi dan Lina saat di lobi Hotel Mercure.

Sehingga Riko sedikit memberikan pelajaran karena sudah kesal.

Salwa sedang memperkenalkan mobil SUV besar dan mewah, namun karena dia melihat Alda dan Riko saling berbisik dia sedikit canggung sehingga dia langsung berkata.

"Tuan jika tidak suka, anda bisa memilih mana yang tuan-tuan sukai!" ucap Salwa sambil tersenyum lebar.

Senyum Salwa begitu manis dan elang, sehingga banyak senior dia yang merasa tersaingi.

Sehingga jika ada pelanggan yang terlihat kaya dan rapi, maka pelanggan itu langsung di serobot mereka sedangkan jika mereka terlihat miskin seperti Alda dan Riko mereka enggan melayani.

Menurut mereka orang seperti keduanya hanya membuang-buang waktu saja, sehingga pelanggan itu di berikan kepada Salwa.

Tadi jika Salwa ada di meja tunggu, dia pasti sudah di dorong untuk melayani keduanya dan setelahnya di hina sesuka mereka.

Namun karena Salwa sedang ke toilet, sehingga mereka hanya duduk saja! Untungnya Salwa setelah keluar langsung berinisiatif melayani, sehingga mereka tinggal langsung mencemooh seperti sekarang.

"Ah, baiklah aku pilih yang itu!" ucap Alda kepada Salwa.

Alda menunjuk mobil Hummer H2 yang harganya lebih dari dua miliar rupiah, sehingga Salwa sedikit terkejut.

"Satu lagi yang itu!" ucap Alda kembali.

Dia menunjuk mobil Mercedes Benz G-Class berwarna hitam yang sangat elegan.

Dengan dua pilihan itu, Salwa tidak begitu percaya dengan apa yang dia alami kali ini! Pasalnya karena bulan ini dia belum menjual mobil satupun padahal sudah pertengahan bulan.

"Apakah taun benar-benar mau membeli dua mobil ini?" ucap Salwa dengan senang.

"Ya benar, untuk apa lagi kita ke sini jika kita tidak membeli mobil?" tanya Alda kepada Salwa, meskipun sebenarnya dia hanya menjelaskan.

"Gunakan ini..!" Alda menyerahkan kartu kredit berwarna hitam hampir mirip milik Riko saat di gunakan untuk membayar pesan kamar di Hotel Mercure.

"Tidak, mana boleh seperti itu! Kalian ada di kota Emerald, pengeluaran seperti ini harus dari aku." ucap Riko menyela.

Salwa sedikit bingung dengan keduanya yang berebut untuk membayar, sedangkan di sisi tempat tunggu di sana para senior Salwa melihat ini seperti pertunjukan badut.

"Lihat, keduanya saling berebutan untuk membayar paling ujung-ujungnya kartu itu tidak berguna!" ejek wanita yang bermake-up tebal.

"Benar, pemandangan seperti ini sudah biasa kita lihat! Paling endingnya mereka pergi tanpa membeli mobil, bilang saja mau numpang menikmati AC!" jawab temanya.

Seketika tawa itu pecah di sana, orang-orang itu merasa ini sangat lucu.

Saat mereka tertawa, laki-laki paruh baya dengan berjas rapi masuk ke dalam showroom mobil itu.

Dia berjalan dengan cepat, namun mendengarkan tawa mereka dengan sangat kencang sehingga dia langsung mengerutkan keningnya.

"Apa yang kalian tertawakan?" ucap pak Romi.

"Pak romi, anda sudah kembali?" ucap wanita bermake-up tebal sambil tersenyum menawan.

Yang lainnya langsung berdiri, lalu menyapa pak Romi satu persatu.

Pak Romi adalah manager di showroom mobil ini, sehingga setelah dia melihat para karyawannya berkumpul dan tertawa dengan keras dia cukup penasaran.

"Kami tertawa karena Salwa sedang melayani dua orang yang lucu!" ucap wanita yang lainnya.

Dia langsung mendapatkan lirikan tajam dari wanita yang menggunakan make-up tebal, setelah itu dia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan karena keceplosan.

Pak Romi yang tau apa yang sedang terjadi, langsung menengok ke arah mobil di pamerkan dia melihat orang yang berbicara dengan Salwa.

Saat pak Romi melihat mereka, Alda dan Riko sudah sepakat bahwa yang membayar adalah Riko karena alasan Riko tepat dia adalah tuan rumah.

Kini Salwa memegang kartu kredit berwarna hitam milik Riko, kartu itu terbitan dari Bank Sentur! Bank Sentur adalah Bank Global yang mencakup apa saja, kartu kredit itu sudah mewakili identitas orang itu di berbagai negara, dengan adanya itu sangat mudah berpergian antar negara.

Sehingga kartu itu sangat istimewa, namun banyak masyarakat menengah dan kecil banyak yang tidak tahu kartu itu, sehingga mereka yang sok kaya melihat itu seperti lelucon biasa.

Karena kartu itu hanya berwarna hitam biasa dan ada nama pemiliknya di pojokan kartu, selebihnya seperti kartu mainan bahkan tiruan.

Setelah Salwa berjalan dan hendak memproses ke kantor, dia melihat pak Romi berjalan menghampiri mereka.

"Pak Romi perkenalkan, ini tuan Riko dan tuan Alda keduanya ke sini ingin membeli mobil taun Alda sudah memilih mobilnya, yaitu Hummer H2 dan Mercedes Benz G-Class!" ucap Salwa dengan gamblang.

Dia berbicara dengan sangat lancar dan profesional, setelah itu dia memberitahu bahwa tuan Riko akan membayar dengan kartu.

Pak Romi kaget dengan mobil yang keduanya akan beli setelah melihat pakaian mereka, namun karena dia adalah orang yang profesional dia langsung melirik kartu yang di buat untuk membayar.

Setelah melihat kartu apa itu, dia langsung terkejut bukan main! Kaki dia langsung terasa lemas.

Selama dia menjadi manager showroom mobil ini, dia pernah sekali melayani orang dengan kartu serupa! Namun orang itu di jaga ketat oleh pengawal pribadi yang berbadan tegap dan orang itu seperti kaisar kecil.

Namun kini melihat keduanya menggunakan pakaian kasual, dia langsung terkejut.

"Salam kenal tuan Riko tuan Alda aku Romi manager showroom mobil ini, maaf jika pelayanan di sini kurang menyenangkan!" ucap pak Romi sambil menjabat tangan keduanya bergantian.

Keduanya menjawab iya dengan singkat, lalu Alda mendesak pak Romi.

"Baiklah pak Romi, kami ingin proses pembelian ini berjalan dengan cepat dan ingin mobil bisa di bawa sekarang juga, harga tidak jadi masalah!" ucap Alda, dia berucap seperti dia yang membayar saja.

Namun Riko tidak keberatan, setelah di tegur seperti itu pak Romi meminta Salwa untuk bergerak cepat.

\=

Bantu like yah terimakasih 🙏.