"Syifa saya bilang turun sekarang"
"nggak mau Gus gue belum puas makan mangganya, kan kata Gus nggak boleh buang-buang makanan ntar mubazir "ucapnya tak peduli dengan tatapan seorang pria di bawah sana .
"mau turun atau saya cium "
para santri mendengar itu langsung kaget mereka tak menyangka gusnya ternyata sangat so sweet ini terhadap istrinya.
"hah" mata gadis itu melotot tajam
"bugh"
"auwsshhh "ringis gadis itu saat melompat dari pohon akibat mendengar ancaman gusnya syifa syeena queenza Abimanagadis cantik dan super duper bar-bar Dia terpaksa harus menikah dengan seorang gus tampan
akankah suaminya dapat merubah sifat keberbaran istrinya dan dapat meluluhkan hatinya
kalau mau lanjutannya yuk! langsung join 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALFI MARTIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Mengibaskan mukenahnya seakan akan sedang mengibaskan rambutnya.
"Diam, kata kamu nggak hafal do'a shalat? Terus tadi kamu shalatnya baca apa Syifa?" ucap Gus Alwi yang mendengar penjelasan Syifa yang di luar Nurul.
"Ya, cuman baca surat Al- Fatihah, Al-Ikhlas, serta Al Falaq dan An- Nas. Terus kalau sujud dan lain lainya itu bismilllah aja deh. Nanti kan kalau udah hafal baru deh baca do'anya. Simpel kan Gus." ucap Syifa kelewat santai.
"Syifa, kamu itu sudah besar kenapa nggak belajar shalat, shalat itu kewajiban kita sebagai seorangmuslim."
"Nggak ada gurunya."
"Syifa hal itupun bisa kamu pelajarin sendiri." geram Gus Alwi.
"Males Gus."
"Kalau gitu kamu harus nyari seorang guru."
"Lah, tinggal Gus aja yang jadi guru halalnya gue." ucap Syifa.
"Baiklah, tapi tidak ada yang gratis."
"Yeeey jadi suami pelit amat. Ajarin istri doang." ucap Syifa.
"Mau tidak?"
"Okey lah, mau bayar pake apa Gas."
"Saya mau, di samping menghafal do'a shalat. Kamu harusmenghafal setiap hari minimal 5 ayat dari jus pertama. Dan di storkan ke say...
"APAAA?" teriak Syifa langsung berdiri.
"Allahhuakbar." Gus Alwi kaget dengan teriakan Syifa.
"Syifa, jangan kebiasaan berteriak seperti itu." ucap Gus Alwi tapi tidak di jawab Syifa.
"Tunggu, tunggu, tadi kata Gus gua harus hafal minimal lima ayat perhari? Lah gue nggak salah denger Gus."
"Ya, benar."
"Tapi masalahnya gue nggak bisa baca Al-Qur'an Gas. Manamungkin gue hafal sebanyak itu." tolak Syifa.
"Kalau begitu saya juga yang akan mengajarimu." jawab Gus Alwi.
"Beneran Gus, than'ks ya. Tapi gue nggak janji ya. Buat cepat hafal, karen.....
"Cerewet." ucap Gus Alwi pusing dengan istrinya yang sejak tadi tidak diam. Layaknya rel kereta api.
"Isssh cerewet cerewet gini istri Gus loh." ujar Syifa dan memilih merebahkan tubuhnya di sofa.
"Setelah sampai di pesantren kamu sudah harus mulai belajar."tegas Gus Alwi.
"Baiklah, baiklah." ucap Syifa sambil menutup matanya.
Setelah shalat subuh mereka laksanakan, Syifa pun izin turun duluan. Dan Gus Alwi mengizinkannya karena berfikir sang istri akan membuat sarapan.
"Yeeey, ternyata mangga gue udah pada matang ni. Tapi hari ini gue makan yang mentah aja deh di cocol sama garam dan chili,
Pasti enak tuh."ucap Syifa bersedekap dada sambil menatap ke atas sebuah pohon yang berada di samping kandangnya Jono ( harimau).
"Aaaarrgh." sih Jono meraung dan berjalan ke arah Syifa yang berada di luar kandangnya.
"Sabar ya, nanti Moms ambil mangganya terus kita makan sama sama deh." ucap Syifa mengelus kepalanya Jono. Diapun kembali masuk dan mengambil bumbu bumbunya.
"memang istri yang tidak baik, pagi pagi bukannya buat sarapan buat suaminya. Eh ini malah keluyuran." celetuk Elsa ibu tirinya.
"Iya, ya gue setuju tuh tan. Apes banget Gus Alwi yang gantengnya di atas rata rata. Bisa berpasangan dengan gadis nakal kaya dia." celetuk Risa.
"Irrrrri bilang Boss." ucap Syifa dengan tangannya yang sibuk mengambil garam.
"Isssh siapa yang irrri, ogahbanget."
"Tuh, tadi lo bilang kalau gue gadis nakal, terus Gus Alwi apesnikah sama Gue karena wajah Gus Alwi tampan. Hehehe orang bodoh memang tetap bodoh ya. Nih gue jelasin kalau lo bilang gue nakal kenapa sangkut pautnya sama parasnya Gus Alwi, seharusnya lo sangkut pautnya sama sikap Gus Alwi yang baik. Bukan malah sama ketampanannya.
Kalau ketampanannya mah. Di samain sama Gue ya memang sepadan secara gue cantiknya Masya allah banget bukan kaya situ. Mukanya udah kaya kenal pot. HAHAHAHAH." Syifa pergi dengan tawa menggelegar.
"Isssh, awas lu Syifa." geram Risa tak terima dengan perkataan nya Syifa.
