Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
"Eunhgh" Zahra menggeliat , merasakan seseorang menepuk pelan pipi nya . Lalu Zahra dengan perlahan membuka kedua kelopak mata nya . Dan Zahra langsung melihat wajah bunda nya yang tengah menatap nya .
"Udah mau Maghrib sayang , ayo bangun shalat , kamu udah tidur lama banget , shalat ashar juga kamu kelupaan" ujar Lydia lembut .
Ya karena tidak ingin membangun kan Zahra , dan kasihan karena melihat Zahra yang terlelap tertidur akibat kelelahan setelah berkeliling mall , jadi Zahra meninggalkan shalat ashar nya .
"Iya bunda , maaf , Zahra ngantuk banget ." Ucap Zahra sambil menguap , beranjak dari tempat tidur .
"Mandi habis tu wudhu terus ya . Bunda tunggu di depan " ucap lagi Lydia yang langsung membuat Zahra mengangguk kan kepala nya .
Lydia berniat keluar dari dalam kamar Zahra , namun suara Zahra membuat nya berhenti .
"Bunda ... Bunda ... "
"Iya ada apa Zahra ?" Tanya Lydia .
"Bunda dimana kamar mandi nya ?"
Lydia tersenyum , lalu menghampiri Zahra . "Itu , ada pintu warna biru , itu kamar mandi nya" ucap Lydia menunjuk ke arah pintu berwarna biru yang tepat berada di dalam kamar milik Zahra .
Zahra membulat kan kedua bola mata nya . "Kamar mandi nya di dalam kamar Bun?"
Lydia mengangguk . "Iya , udah buruan sana kamu mandi , nanti telat shalat Maghrib nya " ucap Lydia dan langsung berlalu dari kamar Zahra .
Zahra terpekik . "Wow , sekaya apa sih si om Arsyad itu , sampe kamar mandi nya aja di dalam" mololog nya seorang diri ....
Setelah beberapa menit , Zahra pun selesai dengan pakaian dan juga mukena yang sudah di siapkan oleh Lydia tadi .
Zahra keluar dari dalam kamar nya .
Lagi-lagi Zahra terpekik ketika sampai di ruang tamu , di sana Zahra melihat ruangan yang sangat mewah dan sungguh sangat nyaman . Kalau di bandingkan sama rumah kakek dan nenek nya , ini rumah lebih besar dari rumah yang di tempati oleh Zahra dulu .
"Subhanallah cantik banget rumah nya bunda "
Suara Zahra yang menggema membuat Lydia yang tengah duduk dan membaca Al-Qur'an di atas sofa mendongak . Lydia langsung meletakkan Al-Qur'an yang tengah di baca nya dan berdiri , melangkah kan kaki nya menghampiri Zahra .
Tangan Lydia terangkat mengelus kepala Zahra yang tertutup mukena. "Yuk shalat , udah Maghrib " ucap Lydia lembut .
Zahra mengangguk kan kepala nya ,
Lydia mengajak Zahra ke ruangan yang memang di khususkan untuk shalat .
Dan lagi-lagi Zahra terpukau .
"Bunda .. bunda ... Om Arsyad itu orang kaya ya .. rumah nya aja gede banget , mana mewah lagi" seru Zahra .
Lydia menggeleng kan kepala nya kecil , melihat tingkah putri nya itu ,lalu tangan nya masih sibuk menggelar sajadah .
"Panggil ayah Zahra . Dia sekarang ayah kamu" ucap Lydia mengabaikan perkataan Zahra tadi .
Zahra mencebikkan ujung bibir nya , teringat diri nya masih menentang keras pria itu menjadi ayah sambung nya . Ck' Zahra sampai lupa , karena terlena dan terpukau dengan apa yang di lihat nya . Seharusnya Zahra bisa bersikap tidak lebay , dan kampungan .
Zahra itu kan masih anak-anak jadi wajar saja lah .
Dan Zahra harus tetap dalam misi nya , diri nya tidak mau pria yang bernama Arsyad- Arsyad itu menjadi ayah sambung nya ...
Bunda nya harus keluar dari jerat pria itu ...
Harus !
"Udah jangan melamun , ayo shalat" ucap Lydia membuyarkan lamunan Zahra .
Zahra langsung menoleh ke arah sang bunda , dan mengangguk kan kepala nya .
Dan mereka pun shalat dengan khusuk ..
___oOo___
Setelah selesai shalat isya, Arsyad langsung datang ke rumah yang di tempati Lydia dan Zahra , tujuan nya ingin mengajak kedua nya untuk makan malam di rumah dalam pondok ...
Tok tok tok
Cklek
Arsyad langsung menatap wajah istri nya yang baru saja membuka pintu rumah .
Arsyad tersenyum melihat nya . Arsyad sangat terpesona karena melihat Lydia . Sungguh penampilan Lydia itu memang sangat sederhana , tapi kesan cantik nya sangat nampak . Lydia sangat cantik . Dan Arsyad sangat mengagumi kecantikan istri nya itu .
"Masuk bang " ucap Lydia ketika melihat Arsyad hanya diam di ambang pintu ,lydia lalu membuka pintu rumah tersebut dengan lebar .
Arsyad berdekhem sejenak , menetralkan debaran jantung nya yang menggila . Baru melihat wajah Lydia saja , jantung nya sudah berdetak kencang .
"Ly, ajak Zahra , kita akan makan malam di rumah pondok , tempat Abi , umi dan Dila " ucap Arsyad .
Lydia mengangguk kan kepala nya . Lalu membalikkan tubuh nya , pergi memanggil Zahra ...
Tidak lama Lydia sudah datang bersama Zahra .
Zahra pun yang melihat Arsyad tersenyum tipis .
Zahra akan memulai ekting nya .
"Ayah ! Ayah ! " Teriak Zahra antusias dan Arsyad langsung menyunggingkan senyuman nya .
"Iya Zahra " sahut Arsyad lembut , tangan nya terangkat mengelus hijab Zahra .
"Ayah tadi kemana ? Bangun-bangun Zahra enggak lihat ayah... Di cari-cari di dalam rumah juga enggak ada " ucap Zahra mengembung kan kedua pipi nya . Berpura-pura merajuk .
Arsyad terkekeh melihat nya . Merasa gemas melihat Zahra .
"Maaf , ayah tadi ke masjid di pondok . Jadi ayah enggak ada di samping Zahra ."
Zahra mengangguk-anggukkan kepala nya .
"Iya deh . Oiya ayah , rumah ayah gede banget ya , mewah lagi" ucap Zahra .
Arsyad tersenyum ... "Ekhm Zahra . Yuk ikut ayah ke Rumah dalam pondok . Di sana kita makan malam sama nenek dan kakek . Abi dan umi nya ayah " Ucap Arsyad lembut .
Zahra mengangguk kan kepala nya .
Lalu mereka bertiga berjalan menuju ke rumah di dalam pondok pasantren ..
______
"Assalamualaikum , umi , Abi " Arsyad masuk ke dalam rumah , dan di sambut oleh umi Aisyah dan Abi Husein serta Dila dan ada juga Rayyan yang sudah duduk di kursi meja makan .
"Wa'alaikum salam , masuk , Lydia , ayo nak masuk " ucap umi Aisyah .
Deg
Jantung Dila berdetak ketika umi Aisyah dengan senyuman di balik cadar nya menyambut antusias kehadiran istri kedua suami nya .
Rasa nya tidak rela dan hati nya terasa berdenyut ... Namun Dila harus bersikap seperti biasa saja . Dila tidak boleh menampakkan nya .
"Ayo Lydia , duduk , " ucap Dila berusaha untuk tetap tegar .
Lydia dengan canggung duduk dan di susul oleh Zahra .
Kini semua nya sudah duduk dan menikmati makan malam mereka .
Rayyan anak kecil berusia 4 tahunan itu sedari tadi mencuri-curi pandang ke arah gadis kecil yang tepat berada di hadapannya .
Rayyan mengerutkan dahi nya melihat dua orang asing , terlebih ada anak yang hampir seusia nya .
Setelah makan malam selesai , Rayyan langsung menatap Zahra dan Lydia .
"Mereka siapa umi ?" Tanya Rayyan sambil menunjuk ke arah Zahra dan Lydia.
Semua nya mendongak , dan saling lempar pandang .
Dila sudah membuka mulut nya , namun Zahra terlebih dulu berkata .....
Zahra yang mendengar nya langsung tersenyum . "Kenalin nama aku Zahra ... Aku Anak nya ayah Arsyad "
Deg.
ayo tunjuk jari
so sweet bayangin Arsyad sama Lidya
Farel menitipkan mu dan Rayyan sudah saatnya kembali ke ayah