NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:115k
Nilai: 4.3
Nama Author: Rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"Kalau begitu aku pulang saja. Kalau Bapak tetap mau marah, biar aku pulang saja dari sini," ucap Riana kesal.

"Hehhh, dasar tidak tau diri. Seenaknya saja mau pulang. Saya ada di sini gara-gara siapa??" Darren ikut kesal.

"Makanya Bapak jangan marah-marah," jawab Riana melemah.

Dia sadar jika dia salah, tapi satu ruangan dengan pria yang hobi marah pun ia jelas tidak tahan.

"Terserah saya. Mulut-mulut saya, kenapa kamu yang repot??"

"Tapi telinga saya tidak tahan Pak."

"Tutup mulutmu, kamu ini sangat cerewet!!"

"Bapak sangat pemarah." Riana tak mau kalah.

"Antar saya pulang," ucap Darren.

"Iya ... Saya akan mengantar Bapak, tapi kan infusan Bapak belum habis. Kata Dokter, tunggu botol infusnya habis baru Bapak boleh pulang."

"Aku tidak suka berlama-lama di rumah sakit," ucap Darren lagi.

"Jangan membantah!!"

"Iya, iya. Kenapa Bapak hobi banget marah sih. Bapak itu ya, kalau tersenyum sangat tampan."

"Aku sudah tau. Begini saja, sudah banyak yang mengemis minta di tiduri."

"Stoppp." Riana berteriak menghentikan ucapan Darren sembari menutup telinganya.

"Jangan menodai telinga saya Pak. Kalau Bapak mau berkata mesum, silahkan dengan yang lain," protes Riana.

"Halah sok suci," cibir Darren. "Cepat panggil Dokter. Aku mau pulang sekarang juga," kata Altaf lagi.

Tak dibantah lagi, Riana pun segera melakukan apa yang di perintahkan Darren.

Setelah Dokter melepas jarum infus di tangan Darren, Darren pun di perbolehkan untuk pulang. Dan kini Darren sudah berada di atas motor Riana, dengan posisi yang sama seperti saat dia di bawa ke rumah sakit. Riana yang memboncengnya.

Riana sama sekali tidak mempermasalahkannya, yang jelas Riana sedang malas berdebat dan ingin segera pulang ke rumah lalu memeluk bantal guling.

Beberapa saat kemudian Riana pun sampai di kediaman Darren.

Sebuah rumah mewah dua lantai bergaya minimalis yang baru beberapa tahun ini ia beli dengan keringat dan kerja kerasnya.

"Kalau begitu saya pulang dulu Pak."

"Iya pulanglah, aku juga tidak suka melihat wajahmu."

Sebenarnya Darren tidak ingin berkata seperti itu, tapi entah mengapa ia memang tidak bisa berkata manis dan selalu saja berkata sesuka hatinya.

Untung saja Riana sudah mulai terbiasa dengan mulut pedas dari Bosnya tersebut, dan dia pun tidak perduli, karena memang mulut Darren setengahnya terbuat dari mulut netizen julid.

Baru saja Riana hendak menaiki motor, tiba-tiba seorang anak perempuan berlari mendekati Darren.

"Papa!!!!"

"Nadia jangan berlari." Bu Windy mengejar cucunya yang kini berlari mendekati Darren.

"Papa bawa Mama baru ya?? Kata Oma sebentar lagi Papa bakalan bawa Mama baru buat Nadia??" cerocos Nadia.

"Tante itu calon Mama baru Nadia ya Pa??" Nadia menatap ke arah Riana yang tadinya hendak memasang helem, tapi seketika terhenti saat bocah kecil itu mengatakan jika ia calon Mamanya, membuat Riana pun sukses melotot.

Setau Riana, Darren masih seorang bujangan meskipun alat pusakanya tidak. Tapi, kenapa bocah itu memanggil Darren dengan sebutan Papa?

'Apa jangan-jangan itu anak hasil dari Darren yang meniduri banyak wanita?" Riana membatin penuh tanya.

"Bukan, dia tukang ojek," jawab Darren datar.

"Masa sih Pa?? Bukannya tukang ojek itu pria ya Pa??"

Darren menepuk jidatnya. " Astagaaaa kenapa putriku sekarang jadi ikutan cerewettt?" gerutu Darren.

"Sayang... Dia ini Karyawan Papa. Sekarang Nadia masuk gih tidur. Ini sudah malam," ucap Darren.

Nadia sama sekali tak menghiraukan ucapan Darren, anak itu justru menghampiri Riana dan menarik tangannya. "Tante tukang ojek??" tanya Nadia dengan mimik penasaran.

Riana menggeleng cepat. Jelas dia bukan tukang ojek. Riana terpaksa mengantar Darren pulang karena ia merasa bersalah, jika tidak, dia pun tidak akan sudi mengantar Darren sampai ke rumahnya.

"Kalau Tante bukan tukang ojek, berati Tante ini calon Mama aku ya??" tanya Nadia dengan mimik wajah penuh selidik.

"Bukan sayang bukan ... Tante ini--" Belum sempat Riana mengatakan yang sebenarnya, Nadia sudah menarik tangan Riana untuk masuk ke dalam rumah.

Nadia pun menarik tangan Riana bahkan sampai masuk ke dalam kamarnya.

"Aku yakin Tante pasti calon Mama aku. Soalnya selama ini Papa tidak pernah membawa wanita ke rumah ini, dan Tante adalah orang pertama yang Papa Bawa. Dan Oma juga bilang, kalau suatu saat Papa akan membawa seorang wanita ke rumah ini, yaitu seseorang yang akan jadi Mama Nadia." Nadia begitu gembira saat ini karena mengira Riana adalah calon Mamanya.

"Sayang... Tante ini bukan calon Mama kamu, Tante ini karyawan Papa kamu. Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya, karena ini sudah malam, Tante harus pulang," ucap Riana selembut mungkin. Namun, seketika raut wajah Nadia berubah sendu.

Riana tidak tega, tapi dia pun tak bisa berbuat apa pun, karena ia harus segera pulang sebab besok harus kembali bekerja seperti biasa.

Riana pun bersiap siap untuk pulang, tapi Bu Windy mencegahnya. "Riana ini sudah malam, menginaplah. Saya takut kamu kenapa kenapa di jalan sendirian."

"Tapi Bu ..."

"Menginap saja. Kalau ada preman atau hantu di jalan yang mengganggu kamu bagaimana??"

Riana pun berfikir sejenak. Jarak rumahnya dan Darren memakan waktu sekitar dua jam, dan ini pun sudah hampir larut malam. Dengan terpaksa ia pun menyetujui perkataan Bu Windy . Besok pagi pagi sekali ia akan pulang dan berangkat ke kantor meski agak sedikit kesiangan.

"Ayo Nadia, cepat makan. Kata Oma kamu belum makan malam, kamu bahkan tidak mengerjakan PR," ucap Darren dengan kesabaran yang hampir habis.

Pasalnya, setiap malam memang selalu saja ada drama seperti sekarang ini.

"Aku nggak suka mengerjakan PR, aku juga tidak mau makan. Papa tidak usah memaksa ya. Papa saja tidak mau memberiku Mama, kenapa aku harus menurut pada Papa??"

"Terserah kamu saja, kalau kamu nggak mau makan dan nggak mau mengerjakan PR, Papa nggak perduli! !!" Darren menggebrak meja belajar milik Nadia dan membuat putrinya tersebut tersentak kaget.

Darren pun keluar dari kamar Nadia dengan sangat kesal, dan bersamaan dengan itu air mata Nadia pun berjatuhan.

Darren yang masih belum mengerti arti sosok Ayah bagi seorang anak, kadang masih sering tersulut emosi saat menghadapi sikap Nadia yang sedikit keras kepala.

"Jangan ada yang membujuknya! !" teriak Darren. "Biarkan saja dia kelaparan, ini maunya kan? Kalau dia sakit perut biarkan saja." Darren pun masuk ke dalam kamarnya dengan membanting pintu.

"Inilah sebabnya saya terus membujuk Darren untuk menikah. Karena Nadia membutuhkan sosok seorang Mama, dan Darren membutuhkan wanita yang bisa meredam emosinya yang sering kali meluap-luap," ucap Bu Windy pada Riana.

Bu Windy meninggalkan Riana dikamar tamu yang berdampingan dengan kamar Nadia.

"Astaga ... Dia kasar sekali pada anak sendiri." pikir Riana.

 Beberapa saat kemudian, Riana pun mengendap endap masuk ke kamar Nadia.

Hati Riana teriris pilu saat melihat Nadia yang tertunduk dengan air mata yang masih mengalir membasahi pipinya.

Riana melihat buku yang berserakan di atas tempat tidur Nadia, dan juga buku gambar yang di dalamnya ada gambar yang belum terselesaikan.

Ada gambar seorang gadis kecil beserta seorang wanita dan pria, hanya saja gambaran itu belum sempurna.

Riana pun meraih buku gambar tersebut lalu menyempurnakannya dan Nadia menambahkan latar belakang sebuah taman bunga yang indah.

"Tante pandai menggambar??" tanya Nadia tiba-tiba.

Sejak tadi Nadia memperhatikan pergerakan yang di lakukan Riana, dan Nadia cukup takjub karena hasil gambar Riana sangat bagus.

"Enggak. Tante cuma menyempurnakan gambarmu saja. Kamu pandai menggambar ya??"

"Aku memang suka menggambar, tapi aku tidak suka matematika. Pelajaran matematika membuat kepalaku sakit. Aku tidak menyukainya," terang Nadia.

"Heii, kata siapa matematika membuat sakit kepala?? Kita akan sakit kepala, jika tidak memahaminya. Tante akan mengajarkanmu cara mengerjakan pelajaran Matematika supaya tidak membuat sakit kepala."

Riana pun mulai menerangkan satu persatu PR matematika Nadia, dan bocah kelas dua sekolah dasar tersebut, tersenyum senang karena untuk pertama kalinya ia mampu mengerjakan PR matematikanya dengan sangat mudah karena bantuan Riana.

*******

*******

1
Yani Cuhayanih
sepertinya aku pengen getok kepala rendy dengan palu pak hakim di pengadilan agama....rendy tak tahu begitulah ...
Margo Kabul
update nya terlalu pendek thor
Yuli Ana
gk akan susah kok nyeraiin randi. langsung aja kepengadilan agama. gugat cerai. bilang aja disana randi udh gk ngasih nafkah, randi udh selingkuh. bhkan udh nikah tanpa seijin riana. udh gampang tr prosesnya. kalau randi gk dtang waktu sidang malah bagus. cpt selesai.
Kayla Manis: lagian Rendi jg LG dipenjara...
Kayla Manis: bener. tinggal datang aja ke kantor urusan agama ... beres sendiri kok
total 2 replies
Ani
cantik itu butuh perhatian yang paling penting dananya juga tidak sedikit
Aqil Aqil
dasr buaya buntung.
Sunaryati
Cari pengacara yang bisa mempercepat perceraian tanpa persetujuan Rendi
Uthie
dasar laki 😏😏😏😜
Memyr 67
𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝘁𝗼𝘅𝗶𝗰 𝗶𝘁𝘂 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻
Memyr 67
𝗸𝗲𝘀𝗲𝗹 𝘆𝗮 𝗿𝗲𝗻? 𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗲𝘄𝗲𝘁? 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘁𝗮𝘂 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗲𝘄𝗲𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗮𝗷𝗮, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴, 𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝘆𝗮?𝗱𝗮𝗵 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴, 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗸𝗵𝗹𝗮𝗸 𝗹𝗮𝗴𝗶, 𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗱𝗶𝗯𝗲𝗻𝘁𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗻𝘁𝗮𝗸.
Memyr 67
𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝘀𝗲𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗱𝗶𝘁𝗮𝗻𝗴𝗶𝘀𝗶 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮? 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗮𝘆𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶. 𝗽𝗿𝗲𝗺𝗽𝘂𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗰𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗶𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗻𝗮𝗻𝗴𝗶𝘀 𝗺𝗲𝗿𝗮𝘂𝗻𝗴 𝗿𝗮𝘂𝗻𝗴 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴𝗻𝘆𝗮. 𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗯𝗶𝗹𝗮𝗻𝗴 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝘁𝗲𝗴𝗮 𝗺𝗮 𝗱𝗶𝗮? 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗻𝗴𝗮𝗰𝗮 𝗱𝗶𝗮, 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗴𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮 𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮𝗶 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗵𝗮𝗻𝗮, 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗽𝗲𝗱𝘂𝗹𝗶 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗻𝗮.
Memyr 67: 𝘀𝗮𝗸𝗶𝗻𝗴 𝗴𝗲𝗺𝗲𝘀𝘆𝗻𝘆𝗮 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗱𝗮𝗰𝗵. 𝘀𝗼𝗿𝗿𝘆 𝘁𝗵𝗼𝗿
Rishalin: Riana Kak, bukan Hana 🤭
total 2 replies
Surya Matanari
mantap
Memyr 67
𝗰𝗼𝘄𝗼𝗸 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵𝗻𝘆𝗮 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴. 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻 𝗸𝗹𝗼𝗽. 𝘀𝗲𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝘁𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗿𝗶. 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮, 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗮𝗽𝗲𝘀 𝗮𝗷𝗮 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮, 𝘀𝗲𝗰𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀 𝗶𝘁𝘂 𝗻𝗶𝗸𝗮𝗵𝗶 𝗰𝗼𝘄𝗼𝗸 𝘀𝗲𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶.
Ambo Nai
thor biar si Rendi sama sijalang merasakan dinginnya penjara.dan buat si jalang itu ke guguran.
Memyr 67
𝗺𝗵 𝗺𝗵 𝗺𝗵. 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗹𝗮𝗴𝗶𝗶𝗶𝗶, 𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗻𝗮𝗺𝗮 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵𝗻𝘆𝗮. 𝗽𝘂𝘀𝗶𝗻𝗴 𝗻𝗶 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿.
Amazing Grace
habis cerai Riananya jangan jadi pelakor ya author biarin Darren sama si amira
Amazing Grace
si Darren sama aja kayak si Randi laki laki menjijikan,amit amt,mudah mudahan keduanya ketularan HIV biar tau rasa
Memyr 67
𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻, 𝗸𝗼𝗸 𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸, 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗱𝗼𝗮𝗻𝗴. 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝘀𝗼𝗺𝗯𝗼𝗻𝗴, 𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵 𝗹𝗮𝗴𝗶. 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝘁𝗮𝘂 𝘀𝗲𝗴𝗮𝗹𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝗰𝗮𝗿 𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻, 𝗶𝘁𝘂 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻 𝘆𝗴 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵, 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗼𝗯𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗸𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻.
Memyr 67
𝗺𝗮𝗺𝗽𝘂𝘀𝘆𝘆 𝘃𝗶𝗸𝗮. 𝗺𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘁𝘂, 𝗵𝗮𝘀𝗶𝗹 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗵𝗶𝗻𝗮 𝘀𝗲𝗺𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻. 𝘀𝗼𝗸 𝗽𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸.
Memyr 67
𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗲𝗽𝗶𝘀𝗼𝗱𝗲, 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮 𝗺𝗹𝗮𝗺𝗮𝗿 𝗸𝗲 𝗽𝗿𝘂𝘀𝗮𝗵𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻. 𝗮𝗾 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗯𝗿𝗲𝗻𝘁𝗶 𝗸𝗲𝘁𝗮𝘄𝗮 𝗶𝗻𝗶. 𝗱𝗮𝗵 𝗸𝗮𝘆𝗮𝗸 𝗮𝗽𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗵 𝗮𝗾.
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!