NovelToon NovelToon
Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:23.5M
Nilai: 4.5
Nama Author: Reni mardiana

Adelia cahya kinanti, seorang wanita barbar yang terpaksa menikah dengan pria lumpuh dan juga depresi akibat kecelakaan yang menimpanya. Adelia menerima semua perlakuan kasar dari pria yang di nikahinya.


Albert satya wiguna, seorang pria malang harus menerima kondisinya yang dinyatakan lumpuh oleh Dokter akibat kecelakaan yang membuatnya trauma berat, selain kakinya yang lumpuh mentalnya juga terganggu akibat rasa bersalahnya yang membekas di ingatan, kecelakaan terjadi saat dia mengendarai mobil bersama kedua orangtuanya namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang sengaja menghantam mobil miliknya, Albert berusaha menghindari mobil tersebut namun rem mobilnya blong hingga akhirnya mobil yang di tumpanginya berguling-guling di jalanan yang sepi, beruntung dia dan ibunya selamat namun ayahnya meninggal di tempat akibat terhimpit sehingga kehabisan nafas.


akankah Albert sembuh dari sakitnya? apakah Adel mampu mempertahankan rumah tangganya bersama pria lumpuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Mencurigakan

"Aaarrrggghhh ..." Teriak Albert bangun dari tidurnya.

Albert tertidur dengan posisi bersandar di kepala ranjang, dia kini kembali memegang kepalanya dengan keringat bercucuran di wajahnya. Adel menjauhkan dirinya mengambil makanannya, lalu menyimpannya di atas sofa, dia ingin tau seperti apa Albert jika sudah tak bisa mengendalikan dirinya.

"Bukan.. Bukan aku... Bukan aku ...." Albert kembali meracau. Adel hanya bisa menyaksikannya, dia ingin melihat dulu bagaimana kondisi Albert, baru setelah itu ia bisa menilainya.

Tubuh Albert mulai bergetar, Adel sengaja tidak memberikan suntikan ataupun obat untuk suaminya. Pak Ahmad dan Indah masuk ke dalam kamar Adel saat mereka mendengar suara teriakan Albert, Adel memberikan kode kepada keduanya untuk tetap diam di tempat.

"Diam disana." Tegas Adel.

Indah dan Pak Ahmad pun terdiam, mereka berdua khawatir akan kondisi Albert.

"Tuan muda bisa mengamuk jika dia tidak langsung di beri obat penenang." Ucap Pak Ahmad.

"Jika terus di beri obat, maka akan selalu begitu seterusnya, mulai sekarang aku yang akan mengurusnya. Tidak akan ku biarkan suamiku dihantui dengan rasa bersalahnya." Tegas Adel dengan penuh keyakinan.

"Sudah Pak, biarkan Adel yang mengurusnya. Aku percaya pada menantuku." Ucap Indah.

Pak Ahmad diam saja, dia merasa kasihan melihat Tuannya yang sudah ia anggap sebagai anaknya kini kembali meracau.

"DIAM .. SIALAN.." Teriak Albert meremas kepalanya yang berisik.

Albert melempar bantalnya dan juga selimut yang dipakainya, juga barang-barang yang bisa di jangkaunya.

Adel mendekati Albert, dia memeluk suaminya yang terus meracau dan berontak. Tubuh Adel di pukul oleh Albert namun dia tetap diam tak membalasnya.

"Tenanglah Albert, tenang.. Ada aku disini, jika dengan memukulku membuatmu tenang maka lakukanlah." Ucap Adel lembut di telinga Albert.

Indah memperhatikan Adel dari jauh, semua yang Adel lakukan tak lepas dari pengawasannya. Pak Ahmad pun salut dengan Adel yang tak gentar meskipun tubuh kecilnya di pukuli oleh suaminya.

"Aku pembunuh.. Mereka jijik padaku..me-reka me-me- reka menyalahkanku." Ucap Albert memukul punggung Adel.

Adel melepaskan pelukannya, dia memegang bahu Albert dan menatapnya dengan intens.

"DIAM.. Kau bukan seorang pembunuh, kau adalah suamiku!!" Pekik Adel.

"Tidak..! Aku pembunuh.." Sanggah Albert tak mau kalah.

"Siapa yang bilang? Katakan padaku siapa yang bilang kalau kau adalah pembunuh, hah?" Tanya Adel dengan suara lantangnya.

"Dia bilang aku pembunuh..! Dia datang padaku, dia datang padaku." Ucap Albert.

"Siapa? Cepat katakan biar aku yang akan menghajarnya." Desak Adel.

"Rumah sakit.. Di rumah sakit.." Ucap Albert.

Adel mengalihkan pandangannya ke arah Indah dan Pak Ahmad, keduanya menggelengkan kepalanya. Meereka tidak mengerti dengan apa yang Albert bicarakan.

"Apa ada seseorang yang menemui Al sebelumnya? sampai dia jadi seperti ini tanpa sepengetahuanku?" Tanya Indah menatap Pak Ahmad.

"Mungkin saja nyonya besar, dia bilang rumah sakit? Kemungkinan besar, kalau ada seseorang yang menemuinya entah apa yang dikatakannya sampai mental Tuan muda terganggu, seingat saya waktu di rumah sakit hanya ada Nyonya, Tuan Rasya, Nona Cindy, Satria dan.." ucap Pak Ahmad menggantungkan kata-katanya mengingat sesuatu.

Indah penasaran dengan apa yang di katakan oleh pak ahmad, dia menatap kepala pelayannya itu dengan serius.

"Dan siapa?" Desak Indah.

"Si belang nyonya, eh maksud saya nyonya Clarissa pas saya sampai di rumah sakit, tak sengaja mata saya menangkap sosok Clarissa keluar dari ruangan Tuan muda." Ucap Pak Ahmad.

Adel tetap berusaha menenangkan Albert, tenaga Albert tidak menjadi masalah bagi Adel meskipun tubuhnya kecil, namun tenaganya bisa melebihi Albert.

"Ada aku disini, tidak akan ku biarkan dirimu sakit sendirian." Ucap Adel mengusap punggung suaminya.

Perlahan gerakan Albert mulai melemah dalam pelukan Adel, dilihatnya Albert mulai memejamkan matanya.

'malang sekali nasibmu, aku berjanji akan mencari siapa dalang di balik semua yang menimpamu, sebagai istri aku akan menerima kekuranganmu dan membuatmu sehat seperti sediakala' batin Adel.

Adel membantu suaminya untuk tidur, dia meminta bantuan mertuanya dan juga Pak Ahmad untuk mengambil bantal dan selimut yang telah Albert lemparkan.

"Mom ada yang mau aku katakan." Ucap Adel.

"Katakan saja, Nak." ucap Indah.

"Pak Ahmad, mulai sekarang jangan membawa makanan dari bawah untuk Al, aku mencurigai sesuatu yang aneh disini. Jika bukan makanan hasil masakanku, maka tidak boleh ada satu orang pun yang memberinya selain aku." Jelas Adel.

"Tapi apa alasannya?" Tanya Pak Ahmad.

"Aku menemukan serbuk di piring saat hendak memakannya, saat ku cium baunya dugaanku kalau itu adalah obat aku takut kalau ada seseorang yang ingin mencelakai Al." Jelas Adel.

Indah dan Pak Ahmad terkejut, selama ini mereka tidak menemukan kejanggalan apapun, tapi Adel yang baru saja masuk ke dalam rumahnya bisa menemukan sesuatu yang mengundang kecurigaannya.

"Untuk saat ini, jangan ada yang memberikan obat atau suntikan kepada Al." Pinta Adel dengan tegas, bukannya Adel mau memerintah seenaknya. Akan tetapi, nalurinya sebagai seorang istri mengatakan bahwa memang Albert tidak membutuhkan semua itu. Suaminya hanya perlu support, pelukan dan kata-kata yang bisa mengurangi berisik di kepalanya.

"Bukankah dengan di berikan obat atau suntikan Al bisa tenang?" Tanya Indah.

"Al bukan orang gila, dia hanya butuh dukungan dari orang sekitarnya, Al tidak butuh obat untuk itu. Percayakan semuanya padaku." Ucap Adel.

"Jika benar begitu, Mommy percayakan sepenuhnya Al padamu.Mommy tidak tau harus berbuat apalagi agar Al bisa sembuh kembali." ucap Indah sendu, sudah berbagai cara di lakukan agar anak sulungnya sembuh, tetapi sampai saat ini hasilnya masih tetap sama.

"Pak Ahmad, pa aku bisa meminta bantuanmu?" Tanya Adel menatap kepala pelayan dengan penuh harap.

"Selagi saya bisa, saya pasti akan membantu, Nona." Jawab Pak Ahmad.

"Tolong awasi pelayan yang ada di mansion, aku rasa ada seseorang yang menjadi mata-mata disini." Ucap Adel.

Pak ahmad menganggukkan kepalanya, Indah merasa bangga karena menantunya menerima segala kekurangan Albert, bahkan Adel juga menyelidiki hal yang mencurigakan menurutnya.

1
Susi Susilawati
Luar biasa
3sna
kuat juga,
3sna
ini pertanyaa apa nyemangati
Reni Mardiana: ngeluh kak
total 1 replies
Elvi Osprio
Luar biasa
Aries suratman Suratman
Iya aku juga heran katanya kamar Mewah masa sampai bau menyengat sampai para pelayan mual dan muntah, Apa tidak dibersihkan tiap hari
Asih Sulastri
Luar biasa
SAHIL Keep
Lumayan
kagome
Luar biasa
Heny Rahayu
astaga/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Heny Rahayu
astaga baru berapa bab aku ketawa terus /Facepalm/
kagome
ferguso?????? 🤔🤔🤔
anjing dong🤣🤣🤣
Hillong 1983
Luar biasa
Bayu Setiawan
Biasa
Bayu Setiawan
Kecewa
Ayu Panuntun
ampun deh
Ayu Panuntun
wkkwwkwk ya ampun tor....
Ayu Panuntun
agak Laen kamu del tp oke lah
Ayu Panuntun
hahaha
Ayu Panuntun
agak Laen nih persahabatan, tp sibayanginya seru Lo sumpah...
Ayu Panuntun
selama Allah ada tidak ada yg tidak mungkin Bu indah ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!