Follow ig : @dsifaadian_
Tik tok : @dsifaaadian_02
Kebodohan yang dimiliki Violetta Arora adalah menikahi Kiev Arron. Meski telah menikah selama tiga tahun, Kiev tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai Wanita dimasa lalunya yaitu Alieca.
Berbagai cara dilakukan Violet untuk mendapatkan hati Kiev, meski dia harus menurunkan harga dirinya sebagai tuan putri Arora. Pada akhirnya, Violet sadar dan berdiri kembali tanpa melihat Kiev kemudian memutuskan bercerai. Mengembalikan nama Nona muda Violetta Arora yang sempat buruk dimata masyarakat karena mengejar Kiev Arron dan mencintainya secara sepihak serta berlebihan.
Violet meraih kembali kesuksesannya sebagai Desainner ternama, bukan hanya itu, ia juga akan merebut kembali posisi sebagai tuan putri Arora yang terhormat.
Lantas, kemanakah hati Violet kembali berlabuh setelah patah hati dan membalas orang-orang yang menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Mengkhawatirkan Violet
Hai, dukung terus othor amatir ini ya, jangan lupa dukungan berupa Like and komennya, supaya othor semakin semangat berkarya🥰🥰
...*****...
Pukul sembilan malam, Kiev sudah sampai dirumah. Namun saat hendak masuk, di teras tepatnya dikursi besi Nenek dan Clara duduk disana.
"Kiev, kamu sudah pulang." Kata Clara, dia memeluk putranya.
Kiev juga beralih memeluk neneknya, "Kenapa disini? Udaranya sangat dingin. Kesehatan nenek bisa terganggu."
"Nenek tidak bisa tenang, kalau Violet belum pulang." Ucap Nenek ratu.
Kiev mengerutkan dahinya. "Violet belum pulang? Biasanya jam segini dia sudah pulang kan?"
Clara terus menghawatirkan menantu kesayangannya. Biar bagaimanapun, Violet sudah dianggap sebagai anak kandunganya sendiri, karena Clara tidak memiliki anak perempuan.
Saat melihat Violet pertama kali, dia sangat menyukai Violet dan menyetujui pernikahan mereka. Clara juga yang menekan Kiev dan memaksa ibu mertuanya untuk tidak memberikan harta warisan kalau Kiev dan Violet bercerai.
Tapi ternyata, harta warisan tidak berpengaruh bagi Kiev, karena dari hasil kerja kerasnya sendiri, Kiev sudah cukup berkuasa difinshdom.
"Kiev, kamu cari Violet ya. Mama takut Vio kenapa-kenapa." Sebagai ibu, tentu saja Clara khawatir.
Apalagi mengingat permasalahan pernikahan Kiev dan Violet, Clara takut Violet berbuat macam-macam atau membahayakan nyawanya.
Kiev sangat khawatir karena Violet belum pulang. Dia lalu bergegas pergi lagi mencari Violet. "Leon, ayo kita pergi." Titahnya.
Leon yang berada dibelakang Kiev langsung bergegas cepat mengambil mobil. Namun belum sempat Leon sampai dicarport, sebuah mobil berhenti dihalaman rumah megah itu.
Violet turun dari taxi, lalu taxi itu pergi usai Violet membayarnya. Violet pun berjalan menuju rumah milik Kiev.
"Dari mana saja?" Ketus Kiev saat Violet sampai didepannya.
"Apa kemanapun aku pergi, kamu harus tau?" Sahut Violet tak kalah ketusnya.
"Kamu istriku, Vio! Dari manapun kamu pergi, aku harus tau!"
Dasar Kiev plin plan! Violet ingin sekali merutuki sifat Kiev yang berubah-ubah.
Dulu Kiev selalu mengatakan kepadanya untuk tidak mencampuri urusan masing-masing, dan tidak ingin tau kemanapun dan dimanapun Violet pergi dan berada.
"Violet sayang, kenapa baru pulang nak?" Clara tidak ingin dua anaknya berdebat. Dia menengahi mendekati Violet lalu memeluknya.
Violet merasa bersalah kepada Clara dan Nek ratu yang sudah mengkhawatirkan dirinya.
"Maafkan Vio. Tadi Taxi-nya bermasalah. Jadi Violet harus menunggu taxi yang lain dan membutuhkan waktu lagi." Jawab Violet merasa bersalah.
Nenek dan Clara lega, karena tidak terjadi apapun pada Violet.
"Yasudah. Ayo kita masuk." Kata Nenek.
Mereka seakan melupakan Kiev dan hanya memperdulikan Violet saja. Membiarkan Kiev tercengang karena tidak ada yang memperdulikannya.
"Leon, sebenarnya yang cucunya nenek dan anaknya mama itu siapa?" Rutuk Kiev tidak habis fikir dengan dua orang yang sangat dia sayangi.
"Nona muda Violet sangat baik sehingga bisa menarik hati Nyonya besar, tuan." Jawab Leon.
Kiev langsung menatapnya tajam. "Kau menyukai istriku?"
"Saya tidak berani tuan! Saya juga belum ingin jatuh cinta!" Sahut Leon dengan cepat.
Jadi Leon memang serba salah! Padahal Leon hanya menyampaikan pendapatnya, tapi justru Kiev menanggapi lain.
"Bagus kalau begitu! Jangan sampai kau jatuh cinta pada istriku!" Kata Kiev lalu melenggang pergi masuk kerumah.
.....
Seusai menyelesaikan makan malam, Violet langsung kembali kekamar. Tak lama Kiev juga menyusul. Sedangkan Nenek dan Clara hanya diam menyaksikan Kiev dan Violet yang masih terlanda masalah.
"Sepertinya harapanku untuk mendapatkan cicit dari Violet dan Kiev harus pupus." Kata Nenek dengan sedih.
Clara sendiri pun merasakan kesedihan yang sama. Mereka terlanjur menyayangi Violet, dan Tiga tahun sudah berusaha untuk menyatukan mereka, rupanya tidak ada hasil yang memuaskan selangi ada orang ketiga dalam hubungan mereka.
"Jangan bersedih, bu. Selagi Violet masih disini, kita masih memiliki kesempatan." Jawab Clara berusaha membuat ibu mertuanya tenang.
Nenek tidak lagi harus melakukan apa, bahkan saat ulang tahunnya dia sudah menjebak Kiev, tapi yang ada Kiev justru menyalahkan Violet dan menghukumnya.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Kiev tidak bisa mencintai Violet karena ada gadis lain. Aku akan mencoba menggunakan cara lain untuk membuat Kiev mencintai menantu kesayangan kita."
"Jangan berbuat kotor!" Kata Nenek memperingatkan.
Dalam fikiran Ratuliu, Clara akan menyingkirkan Aliec atau bahkan menyakitinya.
Tapi Clara juga tidak sejahat itu, dia hanya ingin bertemu dengan Aliec saja.
Waduh, kira-kira apa ya, yang akan dilakukan Clara?