NovelToon NovelToon
Forget Me, Please!

Forget Me, Please!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat
Popularitas:59.9k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

"Jangan pernah temui putriku lagi. Kamu ingin membatalkan pertunangan bukan!? Akan aku kabulkan!"

"Ti... tidak! Bukan begitu! Paman aku mencintainya."

Luca Oliver melangkah mendekati tunangannya yang berlumuran darah segar. Tapi tanpa hasil sama sekali, dua orang bodyguard menghalanginya mendekat.

"Chery! Bangun! Aku berjanji aku akan mencintaimu! Kamu mau sedikit waktu untukmu kan? Semua waktuku hanya untukmu. Chery!"

Tidak ada kesempatan untuknya lagi. Ambulance yang melaju entah kemana. Segalanya berasal dari kesalahannya, yang terlalu dalam menyakiti Chery.

*
Beberapa tahun berlalu, hati Oliver yang membeku hanya cair oleh seorang anak perempuan yang menangis. Anak perempuan yang mengingatkannya dengan wajah tunangannya ketika kecil.

"Kenapa menangis?"

"Teman-teman memiliki papa, sedangkan aku tidak."

Ikatan batin? Mungkinkah? Pria yang bagaikan iblis itu tergerak untuk memeluknya. Membuat semua orang yang melihat tertegun, iblis ini memiliki hati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelet

Mata Raiza melirik ke arah papa Luca yang tengah berdebat dengan ibunya. Menelan ludah, haruskah dirinya jujur jika papa Firmansyah mungkin masih hidup. Tapi kenapa namanya menjadi Tertra Randita, bahkan menjadi calon DPR nomor urut 8.

Tidak! Memasukkan stiker dan kipas berisikan foto papa Firmansyah yang dibagikan ke dalam tasnya. Dirinya berpihak pada papa Luca, sudah pasti. Berbeda dengan Erza yang akan memilih kebenaran dan keadilan tentang papa kandung mereka, yang ternyata mencalonkan diri menjadi calon anggota legislatif.

Papa Luca is the best! Memiliki banyak waktu dan banyak makanan manis. Selain itu...papa Luca lebih tampan, baik, nyaman saat bersamanya.

"Papa!" Teriaknya mendekati Luca Oliver, membawa ice cream macha.

Chery memijit pelipisnya sendiri."Raiza, sudah mama bilang, dia bukan papamu."

"Benar sayang...aku bukan papamu. Tapi akan segera menjadi papamu." Oliver membelai lembut rambut Raiza. Sementara Chery mengangkat salah satu alisnya. Sungguh jengkel pada pelayan sialan ini! Andai saja tidak good looking.

Menghela napas kasar, samar bayangan mimpinya beberapa hari lalu kembali terbayang. Betapa indah tubuh mendiang ayah kandung Erza dan Raiza. Sedikit hal yang diingat olehnya, ada t*hi lalat kecil di daerah tulang belikatnya.

Namun, matanya sedikit melirik ke arah sang pelayan. Bukankah posturnya sama?

Tidak! Tidak! Tidak!

Chery menggeleng, tidak mirip sama sekali. Tidak mungkin! Kekasihnya adalah mendiang Firmansyah. Menampik fikiran isengnya.

Kembali menatap ke arah danau, yang memang berada 1 jam perjalanan dari villa. Wanita yang mulai menyiapkan alat-alat untuk membuat barbeque. Sedangkan Luca tengah mengeluarkan ice box, serta menggelar alas.

Wajahnya tersenyum kala menatap Luca Oliver dibantu oleh Erza dan Raiza menata peralatan piknik mereka.

Beberapa hari ini tidak dipungkiri cukup menyenangkan sekaligus menyebalkan.

"Ayo, kita memasang umpan." Oliver memasang umpan, membuat kedua anak itu terlihat kagum, kala senar pancing dilemparkan.

"Hati-hati!" Teriak Chery, tidak ingin anak-anaknya terjatuh ke air.

Namun.

Bagaikan sepasang jarum suntik, benar-benar menyakitkan terasa di kakinya. Chery menatap ke bawah, ular menggigit pergelangan kakinya.

"Tolong! Ular!" Teriakannya berusaha melepaskan kakinya dari gigitan.

Pandangan mata Oliver teralih. Sang pelayan (Oliver), dan kedua anaknya mendekat dalam kepanikan.

Tubuh Erza gemetar, bagaimana jika ibunya meninggal? Berbagai fikiran buruk ada dalam benaknya. Air matanya mengalir, sama seperti Raiza yang sudah menangis dari awal.

Oliver meraih tali, mengikat erat pergelangan kaki Chery.

"Erza, ambilkan ranting! Raiza ambil kantung besar di sebelah ice box!" Perintah Oliver.

Raiza segera berlari mengambil karung, sedangkan Erza masih terpaku diam. Fikirannya benar-benar kacau saat ini.

"Erza, ambil ranting." Kembali Oliver memberikan perintah.

Anak laki-laki yang menghapus air matanya. Berlari mencari ranting yang cukup panjang. Menatap dari jauh, sang ibu tengah panik, wajahnya terlihat pucat. Sedangkan paman Luca?

Menghisap darah bekas gigitan ular. Kemudian kembali meludahkan nya ke tanah, melakukannya berkali-kali.

"Bertahanlah..." Ucap Oliver saat itu. Membuat Erza mengerti arti kehadiran ayah.

"I...ini untuk apa?" Tanya Erza memberikan ranting. Bersamaan dengan Raiza memberikan karung.

"Aku ingin ke rumah sakit." Ucap Chery, bersamaan dengan Oliver menyodorkan handphone."Hubungi rumah sakit. Setelah menangkap ularnya, aku akan mengantarmu, jika ambulance belum sampai." Ucapnya.

Pemuda yang bangkit, jujur saja seumur hidupnya tidak pernah berurusan dengan ular. Tapi jika tidak ditangkap, akan sulit bagi Chery untuk mendapatkan anti bisa. Mengingat jenis ular yang tidak teridentifikasi.

Ketakutannya akan hewan buas bagaikan lenyap. Menyingkap semak tempat ular itu pergi, hingga makhluk yang berani melukai istrinya terlihat.

"Aku akan membunuhmu..." Gumamnya marah besar. Mungkin sang ular juga gemetar merasakan pemuda ini tidak main-main.

Srak!

Brak!

Dengan waktu singkat ular masuk ke karung tanpa perlawanan.

"Papa Luca hebat!" Teriak Raiza bagaikan menemukan pahlawan.

"Papa..." Erza kembali menghapus air matanya.

Tapi petualangan belum usai bukan? Ambulance sudah pasti terlambat sampai. Tubuh Chery diangkat olehnya dimasukkan ke dalam mobil.

"Kamu akan tetap hidup. Akan hidup lagi. Jika mati kita ke neraka bersama-sama." Gumam Oliver ketakutan.

"Apa maksudmu hidup lagi!? Aku tidak pernah mati! Siapa yang mau ke neraka bersamamu!?" Bentak Chery merasa tersinggung. Tapi tetap saja, Oliver begitu peduli, begitu perhatian dan... menbuat mama klepek-klepek bagaikan ikan kekurangan air.

Jantungnya berdegup cepat, kala menatap wajah sang pemuda. Mengapa? Entahlah, seakan tubuhnya sudah terbiasa... bersamanya.

Pemuda yang memasukkan ular ke bagasi, Chery ke kursi penumpang bagian depan. Sedangkan anak-anak sudah melompat ke kursi penumpang bagian belakang.

"Berangkat!"

"Berangkat!"

Teriak anak-anak bersamaan, telah mengenakan sabuk pengaman, mobil melaju dalam kecepatan tinggi.

Apa yang ada dalam fikiran Oliver saat ini? Rasa takut akan kehilangan Chery masih ada. Tidak! Kesempatan kali ini tidak akan pernah dilewatkan olehnya. Tidak akan kehilangan kekasihnya lagi.

"Luca, kenapa wajahmu pucat?" Tanya Chery pelan.

"Ki...kita akan segera sampai." Jawab sang pemuda berusaha keras untuk tersenyum. Tidak mungkin tidak pucat, dirinya dapat kembali kehilangan Chery.

*

Hingga kala mobil berhenti di depan area rumah sakit. Petugas medis telah bersiap membawa Chery ke UGD.

Jenis ular? Semuanya diindentifikasi dengan cepat, akibat ular yang masih berada dalam karung tertangkap. Hingga anti bisa yang tepat dapat diberikan.

Oliver sendiri, mendapatkan berbagai ceramah dari sang dokter.

"Ingat baik-baik jangan menghisap darah bekas di gigit ular! Bagaimana jika darahnya tertelan!? Lagipula tidak ada gunanya! Malah akan berpotensi membuat pasien mengalami infeksi!" Bentak dokter setelah memeriksa keadaan Oliver.

"Maaf! Aku tidak tau! Namanya juga panik." Oliver terkekeh.

"Panik! Panik! Anak muda jaman sekarang." Geram sang dokter tidak mengerti dengan orang ini sama sekali.

"Jadi Chery sudah tidak apa-apa?" Tanya Oliver menelan ludah.

"Bisa ularnya tidak mematikan. Anti bisa juga sudah diberikan. Tunggu pemeriksaan selanjutnya, maka dia bisa pulang." Jelas sang dokter membuat Oliver bagaikan dapat bernapas.

Matanya melirik ke arah kedua anaknya yang masih menangis gemetar, takut kehilangan ibu mereka.

"Mama sudah tidak apa-apa." Oliver tersenyum memeluk kedua anaknya.

Sepasang anak kembar yang membalas pelukannya. Isakan terdengar, walaupun terkadang ceria, sepasang anak ini sejatinya ketakutan.

"Terimakasih papa ..." Pada akhirnya Erza berucap menbuat Oliver tersenyum.

"A...aku takut kehilangan ibu. Tidak dapat menjaga ibu, aku salah...jika ibu tidak ada siapa yang akan---" Kalimat Erza disela.

"Papa bersama kalian." Kalimat pelan penuh senyuman. Apakah ini kasih dari seorang ayah? Bagaikan sepasang sayap malaikat yang melindungi mereka. Begitu menenangkan.

*

"Paman Luca! Suapi mama!" Perintah Erza.

"Mama masih punya tangan!" Chery meraih mangkok berisikan bubur.

"Mama!" Raiza memelas, hampir menangis."Bagaimana kalau mama mati?" Tanyanya mengeluarkan aura... mematikan.

"Benar kata anak-anak, nyonya tua jangan sok tegar." Oliver tersenyum, kembali berusaha mencekoki Chery menggunakan bubur.

"Kamu berikan pelet macam apa pada Erza?" Tanya Chery pada akhirnya mau disuapi. Putranya yang paling sulit dekat dengan pria lain kini membela pelayan sial ini.

"Pelet, keluarga Cemara. Ayo kita buat anak ketiga."

1
Heni Mulyani
lanjut
Ufi Yani
nyonya tua jantungan g tuh..../Grin//Grin//Grin/
ganti nama
hehe...modusnya si Oliver...🌹💜🌈💃
YuWie
oliver memberi ide para suami..klo istrinya sulit dibangunkan..gigitan vampire dilakukan..xixixi
ummah intan
nikahkan sj mereka secepatnya Thor
Nur Wahyuni
😃😃😃😃mimpinya nyata ya cher, digigit vampir ganteng
Abimanyu Rara Mpuzz
dalam hati Chery mau banget gak nolak 🙈
Eka suci
semoga setelah ingatan nya kembali, cheise tau alasannya dan sudah memiliki banyak kenangan indah yg baru
Yani Setyani
Nyonya tua yg selalu muda
awesome moment
wkwkwk...belajar jd vampir
azalea_lea
akhirnya up juga
Udah bolak balik liat thor
hehee...
lanjut 👍🌹❤🙏😁
yesi yuniar
bukan hanya andi yg ikut pemilu, ternyata papa luca jg ikut 😄🤭
Indar
tambah berani nih papa luca setelah naik jabatan jadi kekasih mama chery
Senjaa💞
sidah kuduga,pembalasan oliver pasti lebih kejam👏👏...nyonya tua apa kau ingin aku berbuat lebih,membuat adik untuk ezra n raiza misalnya???🤣🤣🤣
༄༅⃟𝐐Dena🌹
itu kode cher, kuy kasih 🤭🤭🤭
Titin Nur
lanjuuut💪💪💪💪👍👍
ahjuma80
lanjuttt thir
Miss Typo
bolehlah boleh hehe, tapi kalau dah inget siapa Oliver gimana ya? apa akan ada drama lagi
Elwana Muhamad
bagus
ummah intan
tanpa Oliver minta pun kau dah jd ayah kandung yg sebenarnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!