GAVIN adalah pria dewasa yang usianya sudah menginjak kepala tiga. Orang tuanya sudah mendesak untuk segera menikah,terutama
mama nya.
Tapi Gavin menolaknya mentah-mentah. Bahkan mama nya sempat menjadwalkan kencan buta untuk putra tunggal nya itu dengan beberapa anak perempuan dari teman nya,dan yang Gavin lakukan hanya diam saja ,tak menghiraukan Mama nya yang terus berteriak meminta menantu dan cucu.
Hingga suatu hari, Gavin pergi kesalah satu kafe yang sering dikunjungi oleh para anak muda. Disana ia bertemu dengan seorang gadis yang tertawa bersama teman-teman nya. Gavin terpukau oleh gadis itu.
Tanpa tau siapa gadis yang ia temui dikafe itu, Gavin meminta kepada kedua orang tuanya untuk melamar gadis tersebut, tidak peduli jika usia mereka yang terpaut jauh, karena ia sudah mengklaim gadis itu sebagai istri nya nanti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marta Safnita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33.
***
"Eungh....," lenguh Redyna dengan merenggangkan tubuhnya.
"Aww...shh..."Redyna merasa kan perih diarea kewanitaan nya. Pikiran nya berkelana pada kejadian tadi malam, ia tak habis pikir dengan suami nya yang bisa menjadi sangat liar hanya dalam satu malam.
Gavin terbangun saat mendengar suara rintihan istrinya,"kamu nggak apa-apa?"
"Maaf semalam mas terlalu semangat," ucap nya dengan nada khawatir. Redyna mendengus ketika mendengar nya. Gavin terkekeh." Tapi,mas nggak bakal pernah nyesel ngelakuin nya, terimakasih untuk yang semalam, sayang."
Pipi Redyna memanas mendengar penuturan suami nya,apa lagi ia kembali mengingat kejadian semalam, Gavin kembali terkekeh, lalu membawa Redyna ke pelukan nya.
Mendekap istri nya itu dengan erat,d**a Redyna yang menempel dengan d**a sang suami membuat Gavin menegang, tadi selimut yang Redyna gunakan melorot ketika terbangun.
"Sayang......," panggil Gavin dengan serak, antara suara khas bangun tidur dan terangsang.
Seketika alarm bahaya dikepala Redyna berbunyi."Mas, aku masih capek, lagian itu aku masih sakit." tolak nya harus agar tidak menyinggung perasaan suaminya. Wajar saja Redyna sampai kelelahan,sang suami menghajar nya hingga pukul dua pagi.
Sungguh hebat kan ,si Gavin.
Gavin memejamkan kedua matanya untuk meredam gairah nya agar tidak memuncak dan kembali menerjang istrinya yang jelas-jelas masih terlihat lelah." Ayo Mas bantu ke kamar mandi nya."
Redyna menggeleng,"nggak usah Mas,aku bisa sendiri kok."
"Yakin?" Redyna mengangguk lalu berusaha berdiri, Gavin terus memperhatikan pergerakan istri kecil nya itu, hingga Redyna mulai melangkah, istri nya tiba-tiba kembali terduduk dengan ringisan yang membuat merasa ngilu.
"Mas udah bilang kan tadi," ucap Gavin dingin yang membuat Redyna menunduk takut." maaf Mas."
Gavin menghela nafas sebentar, kemudian mengecup pipi Redyna lalu membantu istri nya itu kekamar mandi,dan diletakkan nya dibatthub setelah nya Gavin keluar, tapi sebelum itu ia mencuri sebuah kecupan dibibir sang istri.
Sembari menunggu istrinya yang tengah mandi, Gavin memeriksa E-Mail yang belum sempat ia buka semenjak beberapa hari yang lalu, tidak lama pintu kamar mandi terbuka, Gavin mendongak menatap istrinya yang tengah berjalan terseok-seok.
Rasa bersalah tiba-tiba menyusup hati nya, saat melihat Redyna, lalu ia bangkit dengan masih mengenakan boxer menuju Redyna, Tampa aba-aba Gavin langsung menggendong Redyna, membuat istrinya itu kaget, sedang kan Gavin hanya tersenyum tipis.
Kaki nya melangkah menuju walk in closed, setelah sampai ia langsung menurunkan Redyna." mau di bantu lagi?" tanya Gavin menawarkan bantuan.
Redyna menggeleng kan seraya membenarkan handuknya yang sedikit merosot, bisa gawat kalau suami mesumnya melihat.
"Ya udah mas mandi dulu." Gavin berniat meninggalkan Redyna, tapi sebelum itu ia menarik handuk yang menutupi tubuh istri kecil nya itu sampai handuk itu terjatuh kelantai, lalu Gavin segera berlari cepat dari sana sebelum istri nya itu marah.
"MAAAASS !!!" Teriak Redyna marah, sedang kan si pelaku hanya tertawa kencang mendengar teriakkan Redyna.
***
Pasangan suami istri baru itu menuruni tangga, jangan harap kalian melihat mereka berpegangan tangan atau yang lainnya, karena saat ini Redyna berjalan didepan Gavin dengan wajah cemberut, wanita itu masih marah pada suaminya.
Gavin mengulum bibir nya gemas melihat tingkah Redyna.
Setelah sampai didapur, Redyna mengernyit kan keningnya,kenapa dapurnya sepi? Seharusnya kedua mertua nya saat ini sedang duduk menikmati sarapan dimeja makan, Redyna mengambil ponselnya yang berada disaku celananya untuk melihat jam.
Baru jam tujuh lewat, batin Redyna.
Redyna memutar tubuhnya, mendongak menatap Gavin yang lebih tinggi dari nya,"kok sepi mas? Mama sama papa mana?" tanya Redyna pada suaminya itu.
"Aku nggak telat bangun kan? Tadi aku lihat jam di hp baru jam tujuh lewat, seharusnya mama dan papa sedang sarapan kan sekarang,"sambung Redyna dengan gurat gelisah.
Dirinya takut dicap buruk sebagai menantu keluarga ZHAFIR tepat dihari pertama atau mungkin hari kedua ?
