Arash seorang umat kristiani yang rajin ke gereja , namun pada satu waktu ia bermimpi aneh , hingga ia menjadi seorang mualaf yang taat ,
akankah arash bisa mengejar arsya & arsyi-nya ?
ikuti terus kisah mereka
follow ig : @Rohatinh98_ @Byrohatinurhumaira @rohatiberquotes_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohati nur humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Setelah arash menemui arsya dan menciptakan suasana haru ,
acara demi acara pun telah usai , tamupun silih berganti meninggalkan acara
Kini arash , arsya , beserta semua keluarga pun bersama sama meninggalkan gedung tersebut yang menyisakan crew & wo untuk membereskan sisa sisa acara ,
Arash mendorong kursi roda arsya dengan penuh hati hati , ia tak mengetahui sama sekali tentang kondisi arsya selama ini ,
Jam demi jam pun berlalu , kini arsya & arash beserta seluruh keluarga pun tiba di rumah kiyai abdurahman yang mana banyak santri yang akan menyambut kehadiran mereka .
"Maa syaa allah , ning arsya cantik banget ya" ucap santriwati
"Yaa allah jodohkan aku dengan pria seperti mas arash" ucap santriwati yang lain
"Assalamualaikum pak kiyai semuanya , selamat datang dan selamat berbahagia dari kami semua pengurus dan santri santriwati " ucap salah satu ustadz itu
"Maa syaa allah , jazakumullah khair untuk semuanya , maap gak bisa bales satu persatu , semoga semuanya selalu berada dalam naungan allah swt , " ucap kiyai abdurahman
"Aamiin" serentak
"Mohon izin masuk ndalem dulu ya , arsya nya sudah kelelahan, kami pamit assalamualaikum" ucap kiyai abdurahman dan merekapun bergegas masuk kedalam rumah kiyai abdurahman
"Nak arash , silahkan bawa arsya ke kamarnya , sya pasti sudah sangat kelelahan , ngobrolnya nanti saja setelah ba'da ashar ya , dan in syaa allah juga nanti malam ada tasyakuran " ucap umi sallamah
"Nggih umi , kamarnya sebelah mana ya ?" tanya arash
"Kamar arsya dan nak arash disebelah sana , sudah kami siapkan , monggo nak istirahat dulu" ucap umi sallamah menunjukan kamar arsya yang baru
"Nak , jangan terlalu lelah ya , 2 hari lagi kan sya mau operasi , jadi harus banyak istirahat" pinta kiyai abdurahman
"Nggih abi" ucap arsya
"Nak ar titip sya ya" ucap kiyai Abdurahman
"Nggih pak kiyai" ucap arash yang kemudian kiyai abdurahmanpun tersenyum
"Abi nak , bukan pak kiyai lagi , anggaplah kami juga orangtua mu" titah kiyai abdurahman
"Baik abi " ucap arash dengan tersenyum
"Gih istirahat" titah kiyai abdurahman dan arash pun mendorong kursi roda nya arsya untuk meninggalkan mereka semua menuju kamarnya arsya .
Sesampainya dikamar arsya yang baru , mereka berdua terlihat canggung .
"Sudah pak , saya mau membersihkan make up nya dulu" ucap arsya
"Mau saya bantu ?" tanya arash
"Boleh , bapak bisa ambil kapas dan micellar water nya pak" ucap arsya
"Baiklah , micellar waterr tuh yang mana" tanya arash kebingungan
"Yang packaging nya warna biru pa" ucap arsya
"Yang ini ?" tanya arash
"Nggih" jawab arsya dan arash pun memberikan yang arsya butuhkan
Arsya pun kini telah selesai membersihkan Polesan make up nya , tak jauh dari itu ada seseorang diluar yang sedang mengetuk pintu kamarnya arash & arsya . yang tak lain adalah alma
"Assalamu'alaikum sya pak arash , mohon maaf saya diminta abi untuk bantu sya dulu" ucap alma sambil mengetuk pintunya dan arash pun langsung membukakan pintunya
"Ada apa al ?" tanya arsya
"Sya , kamu butuh bantuan gak ? Kalo enggak aku keluar lagi" ucap alma dan arsya pun tersenyum
"Boleh , boleh bantu aku ngelepasin baju pengantin ini al , aku belum terbiasa" pinta arsya dengan menunduk
" apa perlu saya keluar ?" tanya arash
"Gak perlu pak , kamar ini ada wardrobe & kamar mandinya ko , jadi bapa gak perlu keluar biar kami aja yang ke wardrobe dan kamar mandi" jelas alma
"Baiklah , silahkan" ucap arash
"Maaf ya pak saya mengganggu, permisi" Ucap alma kemudian mendorong kursi rodanya arsya mengarah ke wardrobe & kamar mandi
"Al aku canggung banget" ucap arsya Yang sudah sampai diruangan itu
"Kamu harus terbiasa sya , kan pak arash sekarang suamimu" ucap alma
"Malu" ucap arsya dan itu membuat alma tertawa , arash yang mendengar obrolan alma dan arsya pun tersenyum
"Aku akan berusaha membahagiakan mu sya" gumam arash
Tidak lama kemudian arsya dan alma pun telah keluar dari ruangan tersebut mengenakan gamis dan hijab yang senada kemudian mereka menghampiri arash yang sedang duduk disofa
"Assalamualaikum , saya sudah selesai pak , saya izin keluar " ucap alma
"Waalaikumsalam , terimakasih al" ucap arash dan alma pun mengangguk kemudian keluar dari kamar
"Sya maaf kamu mau langsung istirahat atau ada ngobrol dulu" tanya arash
"Ngobrolnya boleh sambil duduk dikasur gak pak , kaki saya sudah mulai keram mau selonjoran" pinta arsya
"Boleh sya , biar saya bantu" ucap arash kemudian dengan sigap menggendong arsya untuk mendudukannya dikasur
"Sebenarnya saya bisa dipapah pa walaupun gak bisa terlalu jauh" ucap arsya dan itu membuat arash salah tingkah
"Ah gitu ya , gak papa sya , saya masih sanggup gendong kamu " ucap arash
"Makasih pak , mau ngobrolin apa pak ?" ucap arsya
"Ko bisa kamu yang nikah sama saya sya , bukannya saya akan menikah dengan anak dari temennya papa , dan kamu juga akan menikah dengan yang lain kan sya ?" tanya arash dan arsya pun tersenyum
"Dari awal pak willy sudah mengkhitbah saya pak sebelum khitbahan dari ashraf " ucap arsya
"Maksudnya ?" tanya arash
"Pak arash tau surat yang pak arash berikan titipan dari pak willy itu apa ?" tanya arsya
"Saya enggak tau sya" ucap arash dan arsya pun mengangguk
"surat itu Berisi pak willy dan bu ranti mengkhitbah saya untuk anda pak , saya pun baru mengetahui beberapa hari sebelum anda pulang dari singapura" jelas arsya
"Lalu ?" tanya arash
"1 hari sebelum anda pulang , pak willy dan bu ranti kembali mengkhitbah saya secara langsung pak dan saat itu juga saya langsung menerimanya " ucap arsya
"Jadi ini semua memang sengaja rencana dari kalian ?" tanya arash
"Lebih tepatnya rencana dari pak willy pak" jelas arash
"Terus kenapa tiba tiba kamu gak bisa jalan sya ?" tanya arash
"Saya gak bisa jalan karena kecelakaan pak , saat saya tau alma bertaaruf dengan ashraf hingga menyebabkan kami bertengkar dan berakhir saya kecelakaan " jelas arsya
"Astagfirullah , sya maaf aku malah salah sangka pada kamu dan abi" ucap arash
"Salah sangka bagaimana pak ?" tanya arsya
"Saya kira abi tak merestui niatan baik saya dan saya pun mengira kamu tidak ada perasaan apapun pada saya makanya saya sampai pergi ke Singapura" ucap arash dengan sendu
"Emang saya belum ada perasaan apapun sama anda pak" ucap arsya dengan jujur
"Sya ?" lirih arash
"Saya Akan mencintai Seseorang yang membuat saya semakin mencintai allah pak" ucap arsya
"Dan saya akan berusaha membuatmu mencinta saya dan menambah cintamu pada allah sya" ucap arash dengan serius dan tersenyum
"Maka buktikanlah" pinta arsya
"Baiklah tuan putri , mulai hari ini saya akan berjuang dengan keras lagi untuk mendapatkan cintamu dan menambah rasa cinta untuk allah dari kita " jelas arash
"Kita ?" tanya arsya
"Iya aku kamu dan anak anak nanti" ucap arash
"Terimakasih sudah mau menerima saya yang sedang tidak bisa berjalan ini pak" tutur arsya sambil tersenyum
"Terimakasih juga sudah memberikan kesempatan untuk saya sya" ucap arash