NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:870
Nilai: 5
Nama Author: Amak Tanah

Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

"Tapi dari ciri-cirinya, Bu Siti itu seperti kuyang sul" kekeh Bagas,

"Ya bisa aja kalau ibunya Nina emang awet muda gas" ucap Samsul."lagian banyak gas orang-orang disini yang punya ilmu kuyang gas" sambung Samsul sembari mengunyah makanan yang ada di mulutnya, di desa E dan beberapa desa di sekitarnya memang masih kental akan hal mistis terutama kuyang. Ilmu yang secara turun-temurun masih di jaga dan di wariskan kepada anak cucu di desa tersebut.

"Iya juga ya sul" Bagas mengiyakan ucapan Samsul.

Setelah selesai makan mereka pun segera memutuskan untuk berangkat ke pabrik, hari ini Bagas tidak berangkat bersama Nina dikarenakan Nina yang harus berangkat pagi sedangkan Bagas sendiri berangkat tidak terlalu pagi.

"Eh gas, kamu nggak barengan sama Nina kan, aku nebeng dong, motor ku remnya blong gas" ucap Samsul ketika mereka keluar dari dapur mes.

"Iya sul boleh, tapi bayar ya" ucap Bagas bercandain Samsul.

"Iya gampang" ucap Samsul, Bagas pun mengambil motornya lalu menghampiri Samsul yang sudah menunggu di dekat pos satpam. Setelah Samsul naik ke boncengan Bagas, mereka pun berangkat ke pabrik. Setibanya di pabrik Samsul masuk ke ruangannya, tetapi Bagas terlebih dahulu pergi ke toilet untuk buang air kecil. Setibanya di toilet Bagas masuk lalu ia buang air kecil, namun pas Bagas lagi menyiram closednya ia samar-samar mendengar suara orang nangis di toilet sebelahnya. Bagas pun memutuskan untuk keluar toilet lalu mengecek toilet yang di sebelahnya, pas dia cek ternyata kosong. "Tadi sepertinya ada suara orang nangis"batin Bagas, Bagas yang merinding pun memutuskan untuk segera pergi ke ruangannya, setibanya di ruangannya Bagas pun segera masuk dan duduk di kursi kerjanya sambil melamun ia masih memikirkan kenapa masih ada gangguan seperti tadi, "berarti ritual yang kemarin gagal dong" batin bagas. Namun Bagas yang tak mau terlalu memikirkan hal seperti itu pun memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya, ia mengutak-atik komputernya, setelah beberapa saat kemudian datang lah Samsul, tok...tok...tok suara ketukan pintu dari luar.

"Iya masuk aja" ucap Bagas, kemudian nampak Samsul muncul dari balik pintu.

"Gas ini aku mau minta file laporan, buat bulan ini" ucap Samsul sembari duduk,

"Iya sul, sebentar ya aku cek dulu" ucap Bagas sembari mencari file yang Samsul minta.

"Eh sul, kamu ngerasa nggak kalau ritual kemarin itu nggak berhasil?" Tanya Bagas

"Kayaknya sih nggak gas soalnya kemarin pas aku di toilet aku dengar suara cewek bersenandung, tapi pas aku cek toiletnya kosong gas" ucap Samsul menjelaskan kejadian yang ia alami.

"Nah itu dia sul, aku tadi barusan ke toilet, terus Dengar ada perempuan nangis, pas aku cek toiletnya kosong sul" ucap Bagas.

"Semoga saja tidak ada gangguan yang parah gas" ucap Samsul,

"Iya semoga saja sul, ini sul filenya, silakan salin dulu" ucap Bagas. Samsul pun segera menyalin file-file yang ia perlukan. Setelah selesai Samsul pun pamitan keluar dari ruangan Bagas untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Aku permisi dulu gas, mau nyicil dulu biar nanti akhir bulan nggak kewalahan" ucap Samsul sembari beranjak dari duduknya

"Iya sul, silakan" jawab Bagas, setelah kepergian Samsul Bagas pun melanjutkan pekerjaannya, namun belum lama kepergian Samsul tiba-tiba pintu di ketuk lagi dari luar

Tok..tokk...tok

"Iya masuk" ucap Bagas dari dalam ruangannya, namun tidak ada siapapun yang masuk ke dalam ruangan Bagas, akan tetapi suara ketukan kembali terdengar.

Tok...tok...tok

Bagas yang kesal pun segera menuju pintu untuk melihat siapa yang sedang jahil kepada dirinya. Namun setelah ia berada di depan pintu, ia pun membuka pintu akan tetapi tidak ada siapa-siapa, mulai lah bulu kuduk Bagas merinding, Bagas yang agak ketakutan pun memutuskan untuk masuk kembali kedalam ruangannya. Lalu ia menutup pintu lalu ia duduk kembali. Namun baru saja ia duduk tiba-tiba terdengar lagi suara ketukan yang sama dari arah pintu.

Tok...tok...tok bagas pun kembali merinding namun ia tak merespon suara ketukan itu.

Setelah ketukan kedua terdengar lagi dan kali ini di barengi dengan suara yang tak asing ditelinganya, yang tak lain adalah Nina.

Tok..tok...tok "mas Bagas" ucap orang tersebut

"I..iya masuk" ucap Bagas sedikit terbata-bata namun juga merasa lega karena mendengar suara Nina.

Setelah itu Nina pun masuk membawa secangkir kopi

"Mas Bagas ngapain sih kok lama jawab pas aku ketuk pintunya, tidur ya?" Ucap Nina

"E.. nggak Nin, ini lagi menyelesaikan beberapa pekerjaan" ucap Bagas.

"Ini mas kopinya aku taruh di sini ya" ucap Nina

"Iya Nin taruh aja" ucap Bagas sembari memandangi laptop.

"Yasudah mas aku permisi dulu ya" ucap Nina lalu beranjak dari ruangan Bagas.

"Iya Nin, semangat ya kerjanya" ucap Bagas sembari berusaha romantis sama Nina

"Iya mas, mas Bagas juga" ucap Nina sembari tersenyum. Bagas pun hanya membalas senyuman Nina.

"Aduhh manisnya senyuman kamu Nin" ucap Bagas dalam hati.

Setelah kepergian Nina Bagas kembali melanjutkan pekerjaannya, sambari menyeruput kopi yang diantarkan oleh Nina tadi, Bagas masih mengutak-atik komputer nya sembari menunggu jam makan siang, setelah beberapa jam berlalu jam makan siang pun tiba Bagas segera bergegas keluar ruangannya hendak ke dapur untuk mengajak Nina makan siang bareng, namun baru saja keluar ruangan Bagas tak sengaja berpas-pasan dengan Samsul,

"Eh gas mau ke kantin kah, ayok barengan nggak ada teman ni" ucap Samsul

"Iya sul, ayok tapi ngajak Nina sekalian ya" ucap Bagas

"Aman" jawab Samsul, kemudian mereka berdua menuju dapur. Setibanya disana tampak Nina sedang mencuci gelas kotor bekas kopi.

"Nin belum selesai?" Tanya Bagas,

"Ini mas bentar lagi" jawab Nina

"Yasudah aku sama Samsul tungguin ya" ucap Bagas

"Nggak apa-apa mas kalau sudah lapar duluan aja ke kantinnya" jawab Nina yang merasa tidak enak.

"Santai aja Nin, kami belum terlalu lapar juga kok, iya kan sul" jawab Bagas dilanjutkan dengan pertanyaan kepada Samsul.

"Iya Nin, kita tungguin kok" jawab Samsul, meskipun ia harus jadi obat nyamuk Samsul setia menemani Bagas yang masih nungguin Nina mencuci gelas.

Setelah Nina selesai mencuci mereka pun segera menuju ke kantin.

"Ayok mas, sul" ucap Nina

"Ayok"jawab Samsul dan Bagas bersamaan, mereka pun segera meninggalkan dapur menuju ke kantin.

Setibanya di kantin mereka mengambil makanan masing-masing lalu mencari kursi yang masih kosong. Lalu mereka lanjut makan.

"Eh Nin kamu pernah nggak digangguin penghuni pabrik?" Tanya Samsul pada Nina

"Nggak pernah sih sul, cuma pernah Dengar suara orang bersenandung aja di toilet, tapi aku nggak hiraukan, karena aku pikir itu Susi" jawab Nina sekenanya

"Kayaknya itu bukan Susi deh Nin, soalnya aku sama Bagas juga pernah denger suara seperti itu tapi pas di cek kosong Nin" ucap Samsul

"Masa iya sih sul, mas?" Tanya Nina kepada Samsul dan Bagas

"Iya Nin, baru tadi pagi aku ngalamin nya" jawab Bagas

BERSAMBUNG.....

***

1
Rembulan menangis
mna sambunganya thor
lilhyanaaaa
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!