Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi ini , Matahari tampak begitu malu untuk sekedar menampakkan cahayanya. Langit yang biasanya membiru kini tampak di tutupi oleh awan awan hitam. Atau lebih singkatnya ,pagi ini seperti nya akan hujan.Karena Suasana pagi hari ini tampak begitu sejuk tak seperti biasanya yang begitu panas.
" Syifa..." panggil Fatiyah pada Syifa yang masih ada di dalam kamar.
" Iya Fatiyah " sahut nya sembari menatap wajah Sahabatnya.
" udah selesai belum ? ibu sama yang lainnya udah nungguin kamu " ucap Fatiyah pada nya.
" Iya sudah kok, ini baru mau keluar " ucap Syifa pada Fatiyah.
" yasudah ayo " ajak Fatiyah dan di angguki oleh Syifa.
Syifa dan Fatiyah kini langsung berlalu keluar dari kamar nya.
" ibu..." panggil Syifa pada ibu Maryam yang sedang berkumpul dengan anak anak yang lainnya dan memang sedang menunggu Syifa.
" nah,ini orangnya yang di tunggu dari tadi.. Akhirnya sudah selesai juga make up nya " ucap Annisa ketika melihat Syifa sudah datang.
" ihhh, aku nggak pake make up tahu" ucap Syifa pada Annisa.
" Iyya,Iyya tahu " sahut Annisa pada Syifa.
" kak Syifa cantik " ucap Salman pada Syifa.
Syifa tersenyum sembari membungkukkan badan nya untuk menyamai tinggi Salman.
" kamu juga sangat tampan dan imut Salman " sahut Syifa sembari memang pipi salman.
Salman tersenyum ketika mendapatkan pujian dari Syifa.
" semuanya sudah lengkap kan ?"tanya Bu Maryam pada mereka semua.
" sudah Bu, semuanya sudah berkumpul disini " sahut Fatiyah pada Bu Maryam.
" yasudah ,ayo kita tunggu diluar. Sambil nunggu mobil yang akan jemput kita nanti " ajak Bu Maryam pada mereka semua.
" baik Bu.." sahut mereka kompak dan langsung berlalu melangkah keluar .
" awas hati hati ya.. Jangan lari lari " peringat Bu Maryam pada semua anak anak itu.
" siapa yang jemput nanti Bu ?"tanya Syifa pada Bu Maryam yang ada di samping nya.
" mbak ana yang nyewain mobil buat kita nak " ucap Bu Maryam pada Syifa.
" masyaallah, baik sekali ya mbak ana Bu" ucap Annisa pada Bu Maryam.
" Iyya nak , mbak ana memang baik " sahut Bu Maryam pada mereka semua.
" beruntungnya mbak ana bisa dapat laki laki yang sangat baik ya Bu. Yang tidak pernah memandang dari mana kita berasal. Semoga saja Fatiyah juga dapat laki laki seperti dia " ucap Fatiyah pada Bu Maryam
" aku juga... Aku juga mau " ucap Annisa pada Fatiyah.
" ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untuk anak anak ibu. Semoga kalian semua si pertemukan dengan seorang laki laki yang bisa menerima kalian apa adanya. Dan hanya cukup dengan kalian saja ." ucap Bu Maryam sembari tersenyum pada mereka bertiga.
" aamiinn allahumma aamiin" sahut mereka kompak mengamonk doa yang dipanjatkan oleh Bu Maryam
" kalau pas sholat, jangan lupa kalian juga berdoa . meminta sama Allah ,supaya di berikan laki laki yang sabar, penyayang dan tentunya bisa menerima kita apa adanya. Jangan hanya berdoa makanan saja " ucap Bu Maryam sembari menatap Fatiyah.
" Iyya Bu, memang dia dari makan bu" ucap Annisa yang mengerti dengan maksud Bu Maryam.
" ya.. Nggak ada salahnya kan Bu.. Makanan kan juga penting Bu. Kalau kata pak guru nih ya... Kalau kita tidak makan ,dan kita lemah. Maka kita tidak akan bisa beribadah kepada Allah " ucap Fatiyah pada Bu Maryam.
"Iyya nak,kamu benar. Tapi Sunnah nya itu makan sebelum lapar,berhenti sebelum kenyang " ucap Bu Maryam sembari tersenyum pada mereka bertiga.
" kalau itu mah fatiyah sudah konsisten Bu" sahut nya pada Bu Maryam
" konsistensi satu piring full ya Fatiyah " ucap Syifa sembari terkekeh.
" ya.. itu udah porsinya Syifa " ucap Fatiyah pada Syifa.
Annisa,Syifa dan Bu Maryam kini terkekeh mendengar ucapan Fatiyah.
" oh Iya nak.. Kamu tutup dulu pintunya ya.." perintah Bu Maryam pada Syifa.
" kuncinya Bu ?" tanya Syifa pada Bu Maryam.
" kuncinya ada di lemari nak," sahut Bu Maryam pada syifa.
Syifa pun kini langsung berlalu kembali ke dalam untuk mengambil kuncinya.
" didalam lemari itu mungkin " ucap Syifa dan langsung berlalu menuju ke lemarinya.
Syifa mulai membuka lemari itu dengan secara perlahan. Namun lemari itu sangat sulit untuk dibuka karena tidak ada gagang pintunya . Sedangkan lemarinya sangat sulit untuk Syifa tarik.
Dengan segala idenya,akhirnya Syifa memasukkan tangannya di lubang kecil lemari itu. Agar dapat membuka lemarinya dan mengambil kunci yang ia butuhkan.
Namun,ketika Syifa mencoba menariknya tanpa di sadari tangan Syifa terluka akibat menarik pintu kaca itu.
" astaghfirullah" ucap Syifa ketika tangannya terasa perih .
" duuhhh.. Pakek berdarah lagi " ucap Syifa sembari memegang tangannya yang terluka.
Syifa langsung mengambil kunci didalam lemari itu dan kembali menutupnya. Baru setalah itu Syifa pergi untuk membersihkan lukanya dan membalutnya dengan handsaplas.
" semoga Gus fardzan sampai dengan selamat" monolog Syifa sembari memasangi tangannya menggunakan handsaplas.
Setelah selesai,kini Syifa langsung berlalu kembali keluar dari sana dengan membawa kunci dan langsung menutup pintu nya menggunakan kunci itu.
" ini kunci nya Bu " Syifa memberikan kunci nya pada Bu Maryam.
" terima kasih ya nak " sahut Bu Maryam sambari mengambil kunci itu.
" jari kamu kenapa nak ?"tanya Bu Maryam pada Syifa karena terbalut handsaplas.
" nggak papa bi, cuman luka Kecil ajah " sahut Syifa pada Bu Maryam.
" coba lihat " Annisa mengambil tangan Syifa dan melihat jari nya .
" kapan yang luka ? Perasaan tadi nggak gini " ucap Annisa pada Syifa.
" Iyya Syif.. Kena apa sampai luka gitu ?"tanya fatiyah pada Syifa.
"baru tadi yang luka. Pas mau ambil kuncinya " ucap Syifa pada mereka berdua
" kena kacanya nak ?"tanya Bu Maryam pada Syifa.
" Iyya Bu, tapi nggak terlalu dalam kok Bu" sahut Syifa pada Bu Maryam.
" kok bisa Sampai luka gini Syifa ?"tanya Fatiyah pada Syifa.
" pintu lemarinya tadi nggak bisa dibuka. Jadi aku masukin jari aku ke lubangnya. Eh,tahu tahunya malah luka " sahut Syifa pada mereka berdua.
" astaghfirullah Syifa... udah tahu kaca. Malah tangan kamu yang di masukin. Kamu ini emang rada rada ya " ucap Annisa pada Syifa yang terlalu polos menurutnya.
" ya.. Aku kan nggak tahu kalau bakal kek gini. Kalau tahu mah nggak bakal di lakuin " sahut Syifa pada Annisa.
" lain kali hati hati nak, kalau nggak bisa bilang sama ibu. biar ibu yang buka. Kasihan tangan kamu sampai luka gitu. Pasti sakit ya..?"tanya Bu Maryam pada Syifa.
" nggak kok Bu, lukanya nggak gitu dalam juga. " sahut Syifa sembari tersenyum pada Bu Maryam.
Tit...tit....tit.... ( sura klakson mobil berhenti tepat di halaman panti itu )
" nah itu mungkin mobilnya mbak ana ya bu" ucap Annisa pada Bu Maryam.
" kayaknya Iyya sih nak " sahut Bu Maryam pada Annisa.
tak berselang lama keluarlah seorang wanita dan laki laki yang tak lain mbak ana bersama dengan suaminya.
" assalamualaikum anak anak " salam mbak ana pada anak anak yang ada disana.
" waalaikum Salaam mbak..." sapa mereka semua kompak sembari menyalami mbak ana dan suaminya .
" ibu.." sapa mbak ana sembari menyalami tangan Bu Maryam dengan sangat ta'dzim karena mbak ana sudah menganggap Bu Maryam sebagai ibunya.
" Alhamdulillah, akhirnya kalian sudah datang nak " sahut Bu Maryam sambari memeluk tubuh mbak ana.
" maafin ana ya Bu, pasti kalian semua nunggu lama ya " ucap mbak ana pada Bu Maryam.
" tidak papa nak " sahut Bu Maryam pada mbak ana.
" yasudah ,kalau begitu kita langsung berangkat ajah mbak.. Takutnya ketinggalan acaranya nanti. Malah keduluan Gus fardzan yang datang " ucap Fatiyah pada mbak ana.
" Iyya Fatiyah.. ayo kita berangkat sekarang " ajak mbak ana pada Fatiyah.
mereka semua pun kini langsung berlalu menuju ke mobil yang memang sudah di bawa oleh mbak ana.
" anak anak,hati hati ya naiknya . Duduknya yang rapi " ucap mbak ana pada semua anak anak itu.
" baik mbak " sahut anak anak itu dengan sangat kompak dengan raut wajah yang bahagia
Satu persatu dari merekapun mulai naik kedalam mobil itu. Dan mulai duduk di tempat mereka masing masing.
" sudah semuanya?"tanya suami mbak ana yang duduk di dekat sang sopir. sedangkan mbak ana berbaur dan bersama dengan anak anak dan Bu Maryam.
" sudah kak..." sahut mereka pada suami mbak ana.
" jangan lupa doanya ya anak anak. Peringat Bu Maryam pada mereka.
"Iyya Bu" sahut mereka kompak.
perlahan mobilnya pun melaju meniti sebuah lorong untuk segera sampai di tempat tujuannya.