NovelToon NovelToon
Pernikahan Luar Biasa

Pernikahan Luar Biasa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal
Popularitas:14.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Dipinang adiknya, tapi dinikahi kakaknya. Loh!! Kok bisa? Terdengar konyol, tapi hal tersebut benar-benar terjadi pada Alisya Mahira. Gadis cantik berusia 22 tahun itu harus menelan pil pahit lantaran Abimanyu ~ calon suaminya jadi pengecut dan menghilang tepat di hari pernikahan.

Sebenarnya Alisya ikhlas, terlahir sebagai yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan tidak dapat membuatnya berharap lebih. Dia yang sadar siapa dirinya menyimpulkan jika Abimanyu memang hanya bercanda. Siapa sangka, di saat Alisya pasrah, Hudzaifah yang merupakan calon kakak iparnya justru menawarkan diri untuk menggantikan Abimanyu yang mendadak pergi.

*****

"Hanya sementara dan ini demi nama baikmu juga keluargaku. Setelah Abimanyu kembali, kamu bisa pergi jika mau, Alisya." ~ Hudzaifah Malik Abraham.

Follow ig : desh_puspita

******

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama konten kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 - Dia Memang Tanggung Jawabmu

"Alisya baik-baik saja ... dia istriku, tanggung jawabku dan tidak butuh perhatian dari pengecut sepertimu, Abimanyu."

Penuh penekanan, Hudzai mendeklarasikan kepemilikannya atas diri Alisya. Dia yang memang sangat kecewa bahkan murka pada Abimanyu tidak lagi menjaga kata-katanya.

Fakta Abimanyu memang pengecut dan perhatiannya sama sekali tidak diperlukan untuk Alisya. Sengaja Hudzai mengikutsertakan status mereka, berharap dengan itu Abimanyu tidak lupa dan tahu batasannya sebagai pria.

Tak segera menjawab, Abimanyu terdengar menghela napas panjang di seberang sana. Entah menyesal atau tengah memeluk nestapa pasca meninggalkan bidadari yang dahulu Abimanyu agung-agungkan, Hudzai tidak tahu juga.

Sampai akhirnya, kembali terdengar suara lemahnya. "Iya, dia memang tanggung jawabmu ... di dunia ini kau lah yang harus bertanggung jawab atas diri Alisya, Hudzaifah Malik Abraham."

Hudzai berdecih makala sang adik menyebut nama lengkapnya. Sejak dari dahulu Hudzai ketahui, jika Abimanyu sudah menyebutkan dengan jelas nama lengkapnya maka bisa dipastikan tengah marah, itu pasti.

Akan tetapi, berbeda dari biasanya, kali ini Hudzai tidak akan mengalah dan melemah sampai membujuk rayu adiknya. Sebagaimana yang Hudzai tekadkan, kali ini dia tidak akan mengalah.

Terlebih lagi, dia sudah mendengar sendiri pengakuan Alisya yang menolak mentah-mentah untuk kembali pada Abimanyu tatkala dia memberikan penawaran malam itu.

"Iya, tidak perlu dipertegas aku juga tahu itu."

"Ehm, baguslah ... jaga baik-baik, dengan cara itu setidaknya dosamu di masa lalu akan sedikit berkurang."

Gleg

Mata Hudzai membulat sempurna mana kala mendengar ucapan Abimanyu. Beruntung dia sedikit menjauh dari Habil saat pembicaraan dimulai.

Beberapa tahun berlalu, tiba-tiba Abimanyu membahas dosa di masa lalu. Seketika itu, Hudzai meneguk salivanya pahit, sungguh.

"Ma-maksudmu?"

"Ha-ha-ha tidak ... aku bercanda, kau tahu Agama, bukankah kau selalu menasihatiku agar menyayangi anak yatim piatu? Nah kebetulan Alisya termasuk dari golongan itu."

"Kalau tahu begitu, kenapa kau tega men_"

Tuuuuut

Sambungan teleponnya terputus, sudah bisa dipastikan Abimanyu yang mengakhiri secara sepihak. Kebiasaan sejak kecilnya tidak berubah, bahkan dalam keadaan semacam ini juga masih sama, tidak sopan dan seenaknya.

Hudzai yang emosi atas sikap tak sopan adiknya mendengkus kesal. Tanpa banyak cerita, Hudzai mengembalikan ponsel Habil segera.

"Apa katanya, Kak?" tanya Habil penasaran. Kebetulan dia hanya mendengar ucapan Hudzai, tidak dengan Abimanyu hingga dia benar-benar ingin tahu.

Akan tetapi, nampaknya Hudzai sudah malas membahas tentang Abimanyu dan tak berselera untuk ditanya-tanya. "Lupakan, tidak penting ... blokir saja nomornya," titah Hudzai kemudian.

"Terlambat, dia yang sudah blokir duluan," ungkap Habil memperlihatkan bukti yang mana balasan pesannya barusan hanya centang satu.

"Terserah dia saja, dunia ini memang milik Abimanyu sepertinya."

Sembari menggeleng pelan, Hudzai berlalu pergi mendahului Habil begitu saja. Baru saja suasana hatinya membaik pasca mendapat panggilan Aa' dari Alisya, seketika mendadak buruk lagi akibat ulah adiknya.

Hendak dia maki juga bagaimana, lagi pula memang begitu tabiat Abimanyu, seenak jidat. Entah dari mana watak semacam itu Abimanyu warisi, tapi yang pasti sedari kecil Hudzai sudah terlatih.

Tidak sopan dan seenak hati adalah ciri khas Abimanyu. Bukan hal aneh baginya, yang justru membuat Hudzai terkejut dan tak habis pikir adalah kabar bahwa Abimanyu akan tiba-tiba melamar Alisya.

Lebih mengejutkan lagi, lamarannya itu diterima. Entah atas dasar petimbangan apa, bagaimana caranya dan Alisya melihat dari sedotan merek apa sampai mau menerima pinangan berandal sejenis Abimanyu.

Benar-benar tidak bisa Hudzai cerna dengan akal sehatnya. Akan tetapi, biarlah. Yang sudah berlalu biarkan saja, toh sekarang faktanya jauh berbeda.

Bukan Abimanyu, tapi dia yang menjadi suami Alisya. Walau sebenarnya niat untuk meminang tidak pernah ada, bahkan untuk menikahi wanita saja Hudzai seolah tidak berencana, Tuhan justru menyatukan mereka dengan segala cara.

Memikirkan hal itu kepala Hudzai sakit rasanya. Jika sudah begini, suasana hatinya tidak mendukung untuk kembali ke kamar. Karena itulah pasca berlalu dari balkon lantai dua, Hudzai perlahan meniti anak tangga.

Tanpa tujuan, dia juga belum tahu hendak kemana. Akan tetapi, langkah kakinya seolah menuntun ke arah dapur, niatnya ikut menyaksikan rutinitas para kaum hawa di tempat ini.

.

.

"Eum cie-cie jadi panggilan apa nih, Alisya?"

"Ih Kak Ima apa sih, jangan gitu atuh."

"Spill dikit dong, Kak ... sama kita-kita ngapain malu sih?"

"Bener kata Ganeeta, masa malu sih, Kak? Kita kan penasaran."

"Iya, Sya, apalagi sama aku? Kita bahkan pernah tukeran BH loh di puncak saking dekatnya ... masa rahasia-rahasia'an sih?"

"Aih? Memang pernah, Kak?"

"Pernah, Haura ... agak kegedean tapi punya Alisya di ak_"

"Heii!! Astaghfirullah, Kak Iqlima!!"

"Ha-ha-ha sumpah?! Gedean punya Kak Alisya dong!!"

"Heh, kenapa malah lanjut bahas itu?! Lari kemana-mana, malah lupa tadi nanya apa 'kan?!"

"Kakak yang mulai!!"

"Astaghfirullah, Ukhti ... Ustadz Hudzai dengar habis kalian nanti."

"Heleh, Ganeeta pakai istighfar, padahal ketawa paling kenceng tadi!"

Orangnya hanya berempat, tapi suaranya persis sekelurahan. Berisik sekali, terlebih lagi di sana ada Haura dan Ganeeta, ketua geng dalam pergunjingan.

Topik awalnya apa, larinya kemana dan hal itu ikut terdengar di telinga pemilik mata teduh yang sejak tadi menggeleng pelan tatkala mendengar pembicaraan mereka.

Niat hati hanya sekadar mencari suasana baru, Hudzai justru tertarik menguping perbincangan para sepupu dan istrinya itu.

"Eh, tapi bener tadi Kak Alisya belum jawab ... panggilan buat Paksu-nya apa?"

Tidak lagi ada tanggapan, Hudzai juga menunggu apa sang istri akan menceritakannya atau tidak. Anehnya, beberapa saat menunggu pembicaraan itu tidak berlanjut.

Hudzai yang penasaran bermaksud ikut masuk sekaligus memastikan, tapi baru saja hendak melangkah Alisya justru datang dari arah berlawanan hingga tabrakan itu tak dapat terhindarkan.

Beruntung saja, Hudzai termasuk mampu bergerak cepat meraih pinggang sang istri.

"Aa'?"

"Al_"

"Uhuuuy panggilannya Aa' ternyata!! Kalian dengar sendiri, 'kan? Bukan main, Aa' Hudzai kepentok Neng Alisya cerit_"

"Diam mulutmu Haura!!'

.

.

- To Be Continued -

1
Anik Ekawati
aku suka gayamu mas abim
Anik Ekawati
kalo.nenek peyot langsung tlpon laki lu. video call biar kapok nenek peyot ga ganggu kamu.lagi
kartika wayankartika
ada ada aja masak di blang ampas'bukan susu cai ya
kartika wayankartika
wkwkwk
Anik Ekawati
kalo opa.khail tau cucu kesayangan nya ngekost bisa di amuk papa zean helloooowww keluarga megantara ngekost
Anik Ekawati
kan ada apartmen siap huni tinggal pindah
Anik Ekawati
mau main main ama keluarga megantara
Anik Ekawati
aku suka gayamu pohon kurma kalo dah ngamuk beringas juga sikaatttt
Anik Ekawati
samperin tuh nenek peyot kalo dibiarin makin meresahkan dia kudu kasih ultimatum dikit...abim...mana abim...
She Jutex MImi
mengandung bawang 😭
Danil Islami Dynan
Luar biasa
She Jutex MImi
diam² menghanutkan hati² ya sya...
Lina farlina Farlina
aku suka
Anik Ekawati
astagaaa si bocah birahi ternyata pelaku nya hadeh kacau nih pelaku nya anggota megantara piye jaallll
Anik Ekawati
thor novelmu ini coba tawarin ke produser pasti laku keras cerita nya bagus semua novelmu ini ketimbang sinetron ikan terbang
Anik Ekawati
abimanyu + azka + opa mikhail pasti bikin ngakak 3tokoh megantara yg paling kusuka jiahahaaa koplak mereka
Anik Ekawati
ya allah ngakak pasti penghuni socotra yg nongol jiahahahaaaa ya allah ulah cucumu opa ada ada aja bikin ngakak
Anik Ekawati
woooiiiiii pohon kurma bini lo kedinginan di kamar semoga alisya tak sebodoh itu bisa pake baju pohon kurma timbang nahan dingin dasar laki lo sinting lo aduin ama opa khail biar digantung dipohon toge
aryuu
papa lukutan rupanya
aryuu
Gusti ngakak sampe ginjal bergetar/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!