Sebagai satu-satunya penerus keluarga Parker, Justin Midas Parker dikenal dengan sikap dingin dan kejamnya namun memiliki trauma terhadap sentuhan fisik. Haphephobia yang dialaminya sangat parah sehingga dia tidak bisa bersentuhan bahkan dengan keluarga nya sendiri.
Suatu hari, saat Justin sedang melakukan terapi pengobatan, ia tanpa sengaja bertemu dengan dokter wanita yang berhasil menyentuhnya tanpa membuat penyakitnya kambuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17-Perdebatan Hebat
Setelah kejadian diantara Hazel dan Elora, pada akhirnya Elora pergi meninggalkan mereka berdua Justin melanjutkan untuk melakukan terapinya.
Namun pria itu juga meminta Hazel untuk menunggu dirinya tengah selesai terapi. Keadaan didalam ruangan Dokter Jenn sangatlah tegang.
Setelah melakukan terapi selama 35 menit, akhirnya Dokter Jenn mendapatkan jawabannya dari terapi yang sekarang.
" Bagaimana hasilnya?". Tanya Justin dengan nada datarnya
Dokter Jenn tersenyum kepada Justin.
" Selamat tuan, untuk terapi kali ini ada kemajuan"
Justin dan Jonas sangat terkejut mendengar jawabannya Dokter Jenn rasa bangga yang dialami Jonas sehingga membuatnya terharu.
" Benarkah itu?".
" Iya tuan, dari hasil yang bulan lalu saya perbandingkan dengan terapi sekarang ada kemajuannya walaupun hanya 15% itu masih ada kemungkinan tuan akan bisa sembuh"
Justin merasa bahagia mendengar jawabannya Dokter Jenn.
" Baiklah, cukup sampai disini saja kita lanjutkan dibulan depan semoga dibulan depan lebih ada kemajuan lagi ya Tuan Parker".
Justin menganggukkan kepalanya, dimana dia benar-benar merasa sangat bahagia walaupun hanya 15% setidaknya dia sudah berusaha untuk sembuh dari penyakitnya.
Justin dan Jonas berpamitan kepada Dokter Jenn, setelah itu mereka berdua keluar dari ruangannya Dokter Jenn.
Saat mereka keluar, kini tatapan Justin langsung mendingin menatap Hazel.
" Aku tidak akan basa-basi lagi, dan sekarang katakan apa yang sudah kamu lakukan kepada Dokter Elora?". Tanya Justin dengan nada dinginnya
Hazel menatap kearah Justin.
" Apa Dokter itu sangat berharga bagimu Ju?".
" Jawab saja Hazel". Teriak Justin membuat Hazel terkejut
Jonas yang ada didekat Justin merasakan terkejut juga karena untuk pertama kalinya dia membentak wanita seperti ini.
Mata Hazel saling bertemu dengan Justin, nafas Justin naik turun karena dia benar-benar sangat emosi kali ini.
" Apa aku salah memperingati dia bahwa kamu adalah milikku?"..
Justin mengernyitkan dahinya.
" Sejak kapan aku pernah mengatakan bahwa aku adalah milikmu Hazel?".
Seketika Hazel terdiam dan merasa sedih ada sakit didalam hatinya mendengar jawabannya Justin.
" Aku memang mengakui dirimu adalah Elleku dari masa lalu, namun aku belum pernah mengatakan bahwa aku milikmu atau sebaliknya kamu milikku Hazel"
Semakin membuat Hazel merasakan sakit dengan jawabannya Justin, dia tidak menyangka bahwa Justin bisa mengatakan seperti itu.
" Sekarang katakan apa yang kamu lakukan kepada Dokter Elora?".
" Aku mendorongnya puas kamu". Teriak Hazel dengan nada kesalnya
Justin hanya menatap dengan tatapan dinginnya tanpa berekspresi apapun walaupun Hazel berteriak dengannya.
" Apa karena kamu bisa bersentuhan dengan dia jadi kamu begitu denganku? Karena aku tidak bisa bersentuhan denganmu".
" Iya". Jawab Justin dengan singkat
Hazel merasa tidak menyangka bahwa Justin menjawabnya dengan sangat cepat, air mata Hazel mengalir namun dihati Justin tidak tergerak apapun dan merasakan apapun dengan hanya tatapan datarnya saja.
" Jika kamu adalah Elleku dimasa lalu, mengapa aku tidak bisa bersentuhan denganmu? Namun, saat pertama kalinya aku bertemu dengan Dokter Elora tanpa sengaja tersentuh hal itu benar-benar membuatku yakin bahwa dia adalah Elleku dimasa lalu".
Hazel yang benar-benar tidak ingin Justin kembali lagi kepada Ellenya dimasa lalu, dia dengan sengajanya memegang lengannya Justin.
" Ju, aku adalah Ellemu dimasa lalu". Kata Hazel sambil memegangi lengannya Justin
Seketika Jonas menarik tangannya Hazel dari lengannya Justin.
" Nona Easton, sudah saya peringatkan bukan jangan sembarangan sentuh Tuan Justin seenak anda". Bentak Joanna
" Aku hanya ingin menyakinkan kepada Justin bahwa aku bisa menyentuhnya". Teriak Hazel
" Tapi seharusnya anda berpikir Nona Easton, jangan memaksakan keegoisan anda hal itu membuat Tuan Justin merasakan sakit".
Hazel terdiam mendengar jawabannya Jonas, begitu juga Justin dia berusaha untuk mengontrol dirinya walaupun saat Hazel memegang lengannya tadi dia sudah merasakan sesak didadanya.
Namun dengan cepatnya Justin mengontrol dirinya agar dia tidak kambuh. Jonas dengan khawatirnya kini mendekat kembali kepada Justin.
" Tuan, anda tidak apa-apa?". Tanya Jonas dengan nada khawatirnya
" Aku baik-baik saja Jo, walaupun sebenarnya dadaku sudah mulai sesak". Jawab Justin dengan nada yang gemetar
Justin menarik nafasnya dengan sangat panjang dan menghembuskan secara perlahan-lahan. Setelah itu dia kembali menatap kearah Hazel.
Air mata Hazel masih saja mengalir dipipinya, namun Justin tidak merasakan apapun dengan hal itu.
" Kamu sangat berbeda dengan Elleku yang dulu, dia tidak seperti kamu sekarang dia adalah Gadis yang baik dan lemah lembut serta cengeng, tapi Elleku tidak pernah berkata kasar sepertimu apalagi berteriak seperti itu aku semakin merasa keraguan tentang dirimu sepertinya kamu memang bukan Elleku dimasa lalu".
Justin pergi begitu saja setelah mengatakannya diikuti Jonas dibelakangnya. Hazel hanya menatap kepergiannya Justin dia merasakan sangat sakit setelah mendengar kata-kata dari Justin.
Dipojokkan lorong tersebut, terlihat Elora yang tidak sengaja mendengar percakapan Justin dan Hazel dia merasakan berdebar terus-menerus entah apa sebenarnya dia rasakan saat mendengar perkataannya Justin.
Begitu juga dengan Justin, rasa jantungnya berdebar terus-menerus sehingga membuatnya sulit untuk bernafas untungnya saja dia bisa mengontrol dirinya setelah dipegang Hazel.
Tetapi pikirannya masih bergelut dengan Hazel dan Elora dia benar-benar harus mencari kebenaran dimana Ellenya diantara mereka berdua itu.
BONUS VISUAL:
Justin Midas Parker, pria yang berusia 28tahun
Elora Wilder, wanita yang berusia 27tahun
Hazel Easton, berusia 27tahun
Jonnas Arden, pria yang berusia 25tahun menjadi Asisten sekaligus Sekertarisnya Justin
Joshua Briar, pria yang berusia 30tahun sebagai pencari informan pribadinya Justin
Jacob Lewis, pria yang berusia 29tahun namun tahun ini dia adalah mantan tunangannya Elora.
Jessica Collins, wanita yang berusia 23tahun