Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
beberapa bulan kemudian,,kehidupan amel sekarang sangat berbeda,dia semakin hari semakin sering di belanjakan sesuatu apapun itu oleh yusuf,sedangkan gendis sudah semakin sibuk,dengan kuliah nya maupun pekerjaan nya,,karena beberapa bulan lagi gendis akan mengadakan ujian akhir kelulusan,dimana itu penentu masa depan gendis,
Sedangkan amel?jangan di tanya tentu saja semenjak dia mengenal yusuf,dia sering bolos kuliah dan,itu tentu membuat kuliah nya tidak kunjung selesai,
Saat ini amel sedang berada di sebuah hotel,sebelum ke hotel mereka makan dulu.
"em honey,kenapa kita ke hotel?"tanya amel,jujur saja dia takut akan terjadi sesuatu,walaupun amel matre tapi dia tidak murahan yang gampang di bujuk rayu oleh yusuf
"kita hanya santai saja,aku mau berduaan dengan kamu saja"jawab yusuf dengan menggenggam tangan amel,
Amel hanya menganggukan kepalanya,sambil meneruskan makan nya,jujur saja semenjak berpacaran dengan yusuf,amel sekarang selalu makan mewah,baju baju pun sangat mahal,dan itu semua dari yusuf tentunya
acara dinner berduanya sudah selesai,yusuf berdiri terlebih dahulu,dia mengulurkan tangan kepada amel dengan ala ala princess,amel tersipu malu,dia menerima uluran tangan laki laki itu,mereka berdua berjalan ber iringan dengan saling mengandeng ke dalam hotel yang sudah yusuf booking
Saat berada di dalam kamar hotel,yusuf mengunci pintu itu,
Amel tercengang kaget" sayang kenapa pintu nya di kunci?" tanya nya begitu gugup,jantung berdetak begitu kencang firasat nya mengatakan akan ada sesuatu hal buruk terjadi padanya.
"santai saja honey,kamu meragukan cintaku?setelah apa yang aku berikan kepadamu ,apapun yang kamu minta selalu aku berikan tanpa penolakan ,dan itu semua tidak gratis sayang"ucap yusuf menyeringai ,berjalan ke arah amel,lalu duduk di sebelah nya,
amel tercengang dia bergidik ngeri apalagi,sekarang yusuf berada tepat di samping nya,deru nafas nya pun begitu terasa hangat di leher nya,amel berusaha menguasai dirinya,dia tidak mau memperlihatkan ketakukan nya terhadap pria yang berada di samping nya itu
"maksud kamu apa?tidak gratis bagaimana?aku harus menggantinya?"ucap nya dengan sedikit terbata tanpa menoleh
"ah kamu begitu polos atau pura pura polos hm"ucap nya lagi dengan menyelip kan rambut pada kuping amel
amel seketika berbalik ke arah yusuf,seketika kulit nya meremang,jarak nya begitu dekat deru nafas bersahutan menghangatkan wajah masing masing ,tatapan cukup lama sampai akhir nya amel terkesiap tersadar ,ini bukan waktunya ,batinnya
"tidak,kamu jangan macam macam,aku tidak mau,ini belum saat nya"ucap amel yang langsung berdiri,dia mundur beberapa langkah menjauhi pria itu
"apa maksud mu?hei apa selama ini aku selalu menolak apa yang kamu mau?ini waktunya kamu mengabulkan ke inginan ku,dan aku ingin kamu sekrang"ucap nya dengan menyeringai,tatapan yang begitu berhasrat menatap tubuh amel,yang memakai dress berwarna merah selutut,lekuk tubuh nya begitu jelas telihat,dengan badan yang tinggi putih ,membuat yusuf begitu mengingin kan amel
Amel gemetar ketakutan,sungguh dia tidak pernah membayangkan berada di posisi sekarang ini,
"tapi aku...tolong jangan sekarang,aku benar benar belum siap,kalau kamu menginginkan aku,kamu bisa nikahi aku saat aku lulus nanti"ucap nya dengan sedikit terbata bata ,sungguh kerongkongan nya terasa sangat kering,
"tidak ada penolakan,ayolah amel jangan munafik seperti itu"ucap nya dengan berjalan langsung ke arah amel yang berada tidak jauh di depannya itu
Amel menggeleng gelengkan kepalanya,dia menangis,sungguh gemetar badannya,bahkan lutut nya terasa lemas,dia menerawang ke arah sekitar,dia mencari kunci hotel,dia melihat kunci nya tergeletak di atas meja,sebelah tempat tidur.
Saat yusuf mendekat ke arah nya,amel dengan cepat mendorong tubuh yusuf sehingga dia terhuyung ke arah kasur,saat yusuf sedang lengah,amel segera mengambil kunci dan berlari ke arah pintu,dengan sangat tergesa gesa amel membuka kunci itu dan
Ceklek ...
kunci berhasil di buka,saat ingin membuka pintu ,tiba tiba saja yusuf menarik tangan amel dari belakang dengan sangat kencang lalu membanting nya ke arah tempat tidur yang sangat empuk itu,seketika amel terlempar dia sangat kaget,amel beringsut mundur ke arah belakang ,sungguh lutut nya terasa lemas
"berhenti di situ,atau tidak aku akan berteriak"ucap amel dengan sedikit berteriak dan menunjuk ke arah yusuf
"diam lah,sepertinya kamu suka dengan kekerasan ya,aku sudah berusaha selembut mungkin,tapi kamu ngelunjak,"teriak yusuf dengan berang,dia berjalan mendekat ke arah amel sambi membuka jas yang dia kenakan
Amel semakin gemetar,namun dia tidak menyerah ,dia menunggu yusuf mendekat ,dan semakin yusuf mendekat,amel beringsut maju,dia berdiri ,dan
Bug
Amel menendang kemaluan yusuf denan sekali tendangan,seketika yusuf tersungkur jatuh
"sialan ,kamu amel perempuan sialan"teriak nya dengan meringis kesakitan dengan tangan yang memegang alat vital nya dia meringkuk di lantai hotel
Melihat itu amel tidak menyia nyiakan kesempatan itu,dia segera pergi berlari ke arah luar,dengan sangat ngos ngosan akhir nya amel bisa terbebas dari laki laki itu
"astaga kenapa dia,bagai mana ini aku takut sekali,aku harus minta tolong kesiapa" monolog nya dalam hati..
Sementara itu di tempat lain,gendis sedang di sibukan dengan pekerjaan nya,pengunjung hari ini lumayan ramai,
"loh sayang?akhirnya kita ketemu" tiba tiba saja seorang perempuan menyapa gendis yang sedang menyimpan pesanan yang berada di.meja 07,
"loh tante?"ucap nya kaget,ternyata yang memesan di meja nomor 07 itu adalah tante desi
"ya ampun desi maaf ya saya sedikit terlambat"
suara tersebut membuat tante desi dan gendis menoleh bersamaan
"ya ampun husna,sudah lama ya kita tidak bertemu,duduk sini,dan oh iya,ini loh yang aku ceritain di chat tempo dulu"jawab desi kepada bude husna ,sambil merangkul pundak gendis
Bude husna sedikit tercengang,dia kaget yang di ceritakan di obrolan di aplikasi warna hijau itu ternyata gendis,
"ya ampun,desi,saya kenal baik dengan gendis,dia perempuan hebat,pekerja keras,"ucap nya dengan memuji gendis
Gendis yang sedang di bicarakan oleh dua perempuan berusia matang itu,sedikit tersipu malu.
"gendis ayo duduk dulu,kita makan dulu"ucap bude husna kemudian
Gendis menggeleng"makasih bude,tapi ini belum waktunya istirahat buat gendis tante"jawab nya
"ah tidak apa apa,ayo duduk,nanti biar bude bicarakan kepada yusuf ,supaya tidak memarahi kamu"paksa nya lagi
Tapi gendis keukeuh menolak ,dia tidak enak dengan karyawan lainnya,sementara pengunjung sedang ramai ,masa iya gendis enak enakan ikut makan dengan pelanggan,
"hm baiklah ,kamu menang gendis,bude nyerah deh bujuk kamu"ucap nya dengan memanyunkan bibir nya
Gendis dan tante desi saling pandang dan kemudian tertawa beriringan.
"maaf ya bude,tante,lain kali saja ya,gendis tidak enak dengan karyawan lain,gendis permisi dulu"ucap nya dengan sedikit membungkukan badan ,lalu berbalik arah dan kembali melakukan pekerjaan nya.