NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Jadi Cinta

Pernikahan Kontrak Jadi Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:21.1k
Nilai: 5
Nama Author: rishalin

Rama Abimana, seorang pengusaha mudah yang di khianati oleh tunangannya sendiri. Dia dengan sengaja berselingkuh dengan sekretarisnya karena alasan yang tak masuk akal.
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk membalas dendam dengan menikahi seorang wanita secepatnya.
Siapakah wanita yang beruntung di nikahi oleh seorang Rama Abimana?
Seorang pengusaha muda terkaya sekaligus pewaris tunggal perusahaan besar Abimana Corporation.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Sungguh kamu memberiku ijin untuk kembali membantu mantanku?" Rama menatap Syarin lekat sambil mengukir senyum.

"Iya bawel, mau aku tarik lagi kata-kataku tadi?" Jawab Syarin setengah bercanda.

"Jangan dong." gerutu Rama sambil kembali meraih lengan Syarin.

"Terima kasih sudah mau mengerti kondisiku saat ini." Rama mendaratkan kecupan lembut dilengan Syarin.

"Bukan kah sebagai suami-istri kita harus bisa mengerti satu sama lain. Aku juga berterima kasih karena kamu sudah mementingkan perasaanku sampai jauh-jauh datang kesini hanya untuk meminta izinku, sekarang aku yakin kalau perasaanmu terhadap mantanmu itu sudah berubah."  Syarin berkata dengan pipi yang merona.

"Aku berjanji, mulai sekarang akan melakukan semua hal bersamamu, disampingmu, dan juga atas izin darimu." Rama menunjukan senyum termanisnya saat mengucapkan kalimat itu.

"Iya, terima kasih sudah memilihku untuk menemanimu dalam melakukan segala hal." Mata Syarin mulai berkaca-kaca setelah mendengar ucapan Rama tadi.

"Mau ikut melayat denganku?"

"Boleh, aku juga turut berduka atas apa yang menimpa mantanmu itu." Syarin mengangguk lirih sambil menyeka ujung matanya.

"Ya sudah siap-siap dulu gih, aku tunggu disini." Rama berpindah posisi kesamping Syarin.

Setelah hampir 10 menit menunggu, terlihat Syarin sudah melangkah menuruni anak tangga.

Rama terpaku selama beberapa saat setelah melihat wajah cantik Syarin yang terbalut hijab dengan baju yang berwarna senada.

"Ayo Mas." perkataan Syarin berhasil mengembalikan kesadaran Rama yang sempat melayang jauh.

"Ah iya, ayo." jawab Rama gelagapan.

"Kenapa? Aku keliatan aneh ya kalau pakai hijab?" Syarin mentap pantulan wajahnya dijendela.

"Tidak kok, kamu cantik, sangat cantik." Rama menatap Syarin tanpa berkedip.

"Lebay." jawab Syarin sambil mendorong bahu Rama pelan lalu melangkah lebih dulu dengan pipi yang bersemu merah.

"Kok lebay sih, padalah aku bilang dengan sejujur-jujurnya." Rama berkata sambil mengikuti langkah Syarin.

***

Setelah hampir dua jam dalam perjalanan akhirnya Rama dan Syarin sampai dirumah duka, beberapa warga terlihat berkumpul setelah sebuah mobil mewah terparkir tak jauh dari rumah Vika.

Rama dan Syarin melangkah bergandengan diiringi beberapa anak kecil yang menatap kagum penampilan keduanya.

Rama hanya menanggapinya dengan ulasan senyum sambil sesekali meraih pipi beberapa anak.

"Asallamuallaikum." Rama dan Syarin mengucap salam secara bersamaan setelah tiba diambang pintu.

"Wa'allaikum salam." Vika dan beberapa warga disana menjawab salam Rama dengan sedikit terkejut.

Ia tak menyangka jika Rama akan jauh-jauh mendatangi rumahnya hanya untuk sekedar melayat.

Dada Rama dipenuhi rasa sesak saat melihat tubuh David yang kini sudah terbujur kaku.

Kilasan bayangan saat dirinya menghabiskan waktu bersama David yang selalu setia mendapinginya kemanapun dia pergi kini kembali mengisi pikirannya.

David juga tidak pernah lalai dalam menjalankan semua tugas dari Rama, Rama bahkan sudah menganggap David seperti Kakaknya sendiri karena usia mereka hanya terpaut dua tahun saja.

Namun hanya karena satu kesalahan saja kini mereka harus berpisah untuk selamanya.

Rama kini merasa menyesal sudah memecat David hanya karena emosi sesaatnya, jika saja ia tetap mempertahankan pekerjaan David, mungkin David tidak akan terbujur kaku seperti sekarang.

Rama kini melirik Vika yang tengah duduk bersimpuh disamping jasad David dengan mata sembab.

Tubuhnya terlihat lebih kurus dengan perut yang sudah terlihat membuncit, ia menyeka ujung matanya berusaha untuk tetap terlihat tegar. Ia kini duduk disisi Vika dengan Syarin yang duduk disisi Rama.

"Aku turut berduka atas apa yang telah menimpa Suamimu, aku harap kamu tetap menjalani hidup dengan baik meski tanpa kehadiran David." Rama berkata lirih disamping Vika.

"Iya, terima kasih sudah jauh-jauh datang kesini hanya untuk melihat jasad Suamiku." air mata Vika kembali luruh setelah mendengar ucapan Rama.

"David sempat datang kekantor tadi pagi untuk menitipkan kamu dan calon bayimu, itulah alasanku jauh-jauh datang kesini untuk menjaga amanah yang sudah diberikan David. Aku tidak menyangka jika ia akan meregang nyawa setelah beberapa saat meninggalkan kantor." tangan Rama terulur hendak merangkul Vika.

"Biar aku saja." Syarin yang melihat tangan Rama terulur hendak merangkul Vika dengan cepat menahannya.

Rama sedikit menggeser posisi duduknya untuk memberi ruang pada Syarin agar mengganti posisinya.

"Mbak yang sabar ya, jangan ragu untuk menghubungi kami jika suatu saat Mbak Vika membutuhkan bantuan kami." Syarin merangkul bahu Vika lalu mendaratkan kepala Vika didadanya.

"Iya, sekali lagi terima kasih banyak, kalian tetap mau merangkulku meski aku sudah banyak melukai hati kalian." Vika berkata diiringi isak tangis.

Rama dan Syarin kini tengah ikut andil dalam proses pemakaman, Rama berharap semua hal yang dilakukannya dapat mengurangi sedikit rasa bersalahnya.

Bahkan Rama lah yang mengumandangkan adzan ditelinga jasad David dengan genangan air mata yang berusaha ia tahan.

Vika juga tak luput dari rangkulan Syarin karena Vika sudah beberapa kali hampir tak sadarkan diri.

Mengantar David ketempat peristirahatan terakhirnya benar-benar menyiksa batin Vika.

Meski sudah ada Rama yang kembali bersedia membantu tetap saja tidak bisa menggantikan sosok David, karena Rama kini sudah dijaga ketat oleh wanita lain.

Vika menatap nanar Syarin yang sejak tadi tetap setia merangkulnya, ia merasa kagum saat melihat Syarin yang menjaga Rama agar tidak menyentuh wanita lain.

Berbanding terbalik dengan dirinya dulu yang selalu bersikap acuh tak acuh meski Rama didekati beberapa wanita.

Namun bukan tanpa alasan Vika bersikap seperti itu terhadap Rama, karena sikap Rama yang dulu selalu terkesan formal sekaligus kaku.

Rama hanya mementingkan penampilannya tanpa memperdulikan perasaannya, itulah salah satu penyebab Vika berpaling dari Rama.

Setelah proses pemakaman selesai Vika berjongkok disamping nisan David, untuk mengucapkan beberapa salam perpisahan.

"Kamu yang tenang disana ya Mas, sekarang kamu tidak perlu lagi mengkhawatirkan aku, karena berkat pengorbanan kamu, Rama sudah kembali bersedia membantuku. Aku berjanji akan membesarkan anak kita dengan limpahan kasih sayang meski tanpa kehadiran seorang Ayah. Tunggu aku dipintu surga nanti ya, Mas." Vika terus mengusap nisan David seolah tengah mengusap lembut wajah David dengan berlinang air mata.

Selesai mengucapankan salam perpisahan Vika segera bangkit dibantu oleh Syarin yang tidak pernah berada jauh darinya.

Mereka bertiga melangkah beriringan meninggalkan area pemakaman dengan Vika yang sesekali menoleh kearah belakang.

"Aku benar-benar minta maaf karena sudah menyakiti perasaan kalian atas keputusan yang sudah aku ambil. Tapi, aku sama sekali tidak menyesali keputusan yang sudah aku ambil meski resikonya cukup berat. Karena berkat keputusan itu aku bisa merasakan bagaimana rasanya dicintai dengan tulus dan perjuangkan secara mati-matian." untuk pertama kalinya bibir Vika mengukir senyum disela perjalanan pulang.

"Aku justru berterima kasih, karena berkat kehilangan kamu, aku bisa lebih menghargai apa yang menjadi miliku saat ini." Rama turut mengukir senyum lalu merangkul tubuh Syarin.

"Aku juga berterima kasih, karena berkat kamu Suamiku bisa tahu bagaimana cara membahagiakan seorang wanita, karena wanita bukan hanya perlu dilimpahi dengan materi, wanita juga perlu mendapat sentuhan kasih sayang dari orang  yang mereka sayangi saat ini." Syarin turut menyambung ucapan Rama.

"Ya, aku setuju sama kamu, apalah daya seorang wanita tanpa sentuhan seorang pria." Vika tertawa kecil diakhir kalimatnya.

"Lalu bagaimana nasib kamu setelah ditinggalkan David? Sekarang sudah tidak ada lagi pria yang menyentuhmu." gurau Rama.

"Tenang saja, aku bisa minta Pak RT untuk mampir kerumah, atau memanggil driver ojek online." jawab Vika tak mau kalah dengan gurauan Rama.

Sementara Syarin hanya bisa mengulum senyum saat mendengar obrolan dewasa yang dilakukan Vika bersama Rama.

******

******

1
Abdullah Rafif
lanjut thor semangat
Ali Noerdin
semakin penasaran apa btul ank yg di kandung perempuan td adalah anak rama
Kasih Bonda
next thor semangat
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Ani
ternyata oh ternyata. siap siap lah jadi gelandangan Anton dan Susan
Ani
wih ada rahasia besar apa ini yang disembunyikan mereka berdua.
jadi penisirin.
Kasih Bonda
next thor semangat
Hafifah Hafifah
bagus banget darren dan jangan sampai dia berjodoh ama sivika
Hafifah Hafifah
kayaknya nih ulah keluarga vika deh
Hafifah Hafifah
kayaknya mereka dimasa lalu pernah melakukan kejahatan deh dan sampai sekarang belum terungkap
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Hafifah Hafifah
asalkan jangan balikan lagi aja ama mantan
Hafifah Hafifah
tragis bener ya.semoga si rama g balikan lagi nih ama vika karna udah g ada david.kan kasihan si syarin lw sampai itu terjadi
vj'z tri
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!