Amara harus iklas di nikahi seorang CEO berhati dingin yang tak pernah dia cintai. dua ke pribadian yang berbeda harus tinggal seatap dan berperan sebagai suami istri. Masa lalu yang telah lama terlupakan kini datang kembali ke tengah tengah mereka.
Apakah akan ada cinta di antara mereka dan bagaimana mereka mengatasi masa lalu yang belum usai.
Ayo ikuti kelanjutan ceritannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Amara perlahan menuruni tangga. Mama dan Kevin sudah menunggunya di ruang keluarga. Kevin terpukau melihat kecantikan kakak iparnya. Walaupun Amara hanya menggunakan baju santai tapi kecantikan nya tetap terpancar.
"Andai dia bukan kakak iparku,"Gumamnya.
"Kita mau kemana ma?" Ucap Amara.
"Berhubung Radit pulangnya sore mama mau ajak kamu jalan jalan, berbelanja dan kita ke salon. Kita kan belum beli cincin pernikahan sayang. Radit sangat sibuk jadi kita beli sendiri saja ya. "
"Iya ma lebih nyaman kayaknya kalo pergi sama mama. "Amara tersenyum.
"Ayo kita berangkat," Ucap Kevin.
"Ayah Argadana mana ma. Apa ayah gak ikut."
"Tidak sayang ayah bilang dia lelah dia mau istirahat saja di rumah ." Ucap Sintha
Mereka bertiga pergi ke mall terlebih dahulu. Sintha mengajak Amara untuk membeli baju terlebih dahulu. Mereka masuk ke Outlet Dior. Amara tercengang ini kan merek yang terkenal mahal gumamnya. Sintha meminta Amara untuk memilih apa yang dia suka dan apa yang dia mau.
"Ma ngapain kita ke sini. Disini semua pasti mahal mahal banget.. "Ungkap Amara.
"Haha... kakak jangan khawatir duit kak Radit itu banyak kakak bebas belanja apa saja. Kak Radit juga yang nyuruh, "Ujar Kevin sambil tertawa .
"Iya sayang mama tadi sudah bilang sama Radit kalo kita akan belanja keperluan kamu. Sekarang kamu itu nyonya Radit jadi semua barang dan pakaian kamu juga harus berubah Ya ?"
Amara mengangguk. "Iya ma, hanya saja Amara belum pernah belanja sampe begini banyak. "Ungkapnya.
Setelah membeli pakaian mama sinta memilihkan tas bermerek, high -heels. Dia sangat memanjakan menantu kesayangan nya itu. Mereka juga menuju ke gerai perhiasan Sintha memilihkan cincin berlian untuk Amara. Kalung bahkan gelang jam mahal.
"Kamu suka cincin yang mana sayang."Mama Sintha menyuruh Amara memilih.
Mata Amara tertuju pada cincin pasangan yang polos namun berhiaskan permata. Amara tak ingin cincin yang terlalu berlebihan semua yang di berikan mama Sintha sudah lebih dari cukup.
Setelah puas berbelanja mereka pergi ke salon kecantikan. Amara melakukan body spa, ficial,waxing dan semua perawatan tubuh lainya. Tak lupa Amara juga menata rambutnya. Rambut panjangnya kini di curly membuat penampilan Amara jauh berbeda dan semakin fres.
Sintha sengaja me make over Amara ,mungkin dengan begitu Radit akan sedikit tergerak hatinya. Amara telah selesai dia mengenakan baju yang di belinya tadi. Dia mengenakan baju halter blouse dengan tali pita leher samping, Singlet tanpa lengan dengan bawahan rok mini korea skrit rok plisket pendek dan tak lupa juga high heels.
Kevin melongo melihat wanita di depannya yang sangat berbeda dari sebelumnya. Penampilan Amara kini terlihat seperti wanita dewasa .Putih mulus tubuhnya sangat jelas terlihat membuat setiap orang yang melihatnya merasa kagum. Lekuk tubuhnya kini terlihat jelas membuat Kevin sampai menelan salivanya. Jika bukan kakak iparnya mungkin sudah jadi incarannya.
"husss tutup mulut mu,"Tegur Sintha. "Melongo aja, ingat dia kakak ipar mu istrinya kakak mu."
Kevin nyengir. "Iya mama Kevin tau kok. Hanya saja kak Amara benar benar berbeda jadi lebih cantik dan menggemaskan. Kak Radit sangat beruntung bisa punya kak Amara. "
"Terimakasih atas pujiannya. Tapi Amara malu ma, Amara tak pernah berdandan seperti ini ."Tutur Amara.
"Sayang... Kamu harus terbiasa Radit adalah CEO perusahaan besar dia banyak menemui klien bahkan banyak yang perempuan apa kamu mau dia tergoda wanita cantik di luaran. Setelah ini Amara akan sering berjumpa dengan orang orang penting Amara harus pintar berdandan untuk mendampingi Radit suami Amara. "
"Iya ma.. Amara akan belajar mulai sekarang. "
"Baiklah habis ini kita ke mana lagi. Aku siap jadi sopir kalian berdua seharian ini," Tutur Kevin.
" Krucuk..... " Perut Amara berbunyi.
Kevin tertawa. "Sepertinya kita harus cari makan ma."
"Iya.Kevin kita pergi ke restoran langganan kita .Telfon kakak kamu sekalian suruh kesana kita bertemu di restoran. Ini sudah sore pasti dia juga akan segera pulang. "Perintah Sintha.
Dukung Author dengan Like, Koment dan Vote.
mampir dikaryaku jugaa yaa