Ini kisah tentang kakak beradik yang saling mengisi satu sama lain.
Sang kakak, Angga Adiputra alias Jagur, rela mengubur mimpi demi mewujudkan cita-cita adik kandungnya, Nihaya. Ia bekerja keras tanpa mengenal apa itu hidup layak untuk diri sendiri. Namun justru ditengah jalan, ia menemukan patah hati lantaran adiknya hamil di luar nikah.
Angga sesak, marah, dan benci, entah kepada siapa.
Sampai akhirnya laki-laki yang kecewa dengan harapannya itu menemukan seseorang yang bisa mengubah arah pandangan.
Selama tiga puluh delapan hari, Nihaya tak pernah berhenti meminta pengampunan Angga. Dan setelah tiga puluh delapan hari, Angga mampu memaafkan keadaan, bahkan ia mampu memaafkan dirinya sendiri setelah bertemu dengan Nuri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Pencarian kembali dilakukan.
Tim anggota Reserse sudah dikerahkan ke tempat kemarin Angga dan Nuri menyusuri lorong. Kali ini dengan perencanaan matang, menghadirkan ahli dibidang masing-masing yang suatu waktu perannya sangat dibutuhkan. Tenaga medis, tokoh masyarakat, serta orang-orang hebat lainnya.
Nuri, Angga, dan juga sebagian dari mereka masuk ke dalam lorong bawah tanah. Sisanya diluar, berjaga-jaga dari kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi.
"Mas Angga gak bawa benang kenur?"
"Nggak, tapi aku masih bisa pakai yang bekas kemarin di tinggal di sini. Benang itu gak hilang, itu artinya gak ada orang lain yang kesini setelah kita."
"Benar."
Meskipun Nuri membawa alat yang dapat mendeteksi keberadaan titik awal, ia tetap memberikan Angga keleluasaan berekspresi. Bisa jadi cara-cara yang Angga miliki dapat memberikan kontribusi penting.
Hingga pada akhirnya, persis seperti dugaan Nuri dan Angga. Penyusuran terhenti di ujung lorong yang buntu karena ditutup coran tebal. Mereka mengadakan tukar pikiran mengenai spekulasi dan analisa.
Salah satu orang anggota mengungkap bahwa penutup tersebut bisa saja dihancurkan asal data ketebalan coran penutup sudah mereka kantongi. Namun hasilnya tidak sesuai harapan. Di ledakan pun, penutup itu ditaksir hancur hanya separuhnya.
Mereka memikirkan cara lain sembari mengamati bentuk bangunan ruang bawah tanah tersebut. Nuri sibuk mengamati jam tangannya.
"Jam aku hidup, apakah artinya ini masih siang? atau jika saat kita kembali sekarang, malam sudah menyambut?" Nuri bersuara.
"Mungkin sekarang tidak kayak kemarin. Seperti yang sudah aku jelaskan, entah mungkin kita tidak ridhoi hari itu menyusuri lorong jadilah sesuatu yang gak diinginkan."
"Atau bisa jadi saat kemarin Mas Angga dan Mbak Nuri kesini, ada pengaruh mantra yang buat kalian menjadi keder." Salah satu dari anggota lain menyambar. Kalau dipikir-pikir, benar juga.
Nuri menghela nafas. Matanya berkeliling mencari apa saja yang bisa menjadi petunjuk. Dilihat dari struktur bangunan lorong, situs ini bukanlah peninggalan sejarah. Dari penampakannya, desain yang digunakan berasal dari tahun generasi Alpha. Itu artinya lorong tersebut belum lama dibuat.
Salah satu dari mereka menjelaskan kalau di lorong ini sudah pasti ada ruang kejutan. Angga dan Nuri beserta yang lain giat mencari secara teliti.
Pikiran Nuri tiba-tiba tersambung tentang kecanggihan jaman sekarang. Dia merabaa dinding lantaran terinspirasi dari gadget layar sentuh. Siapa tahu ada yang tersentuh kemudian terbukanya pintu rahasia. Kalau Angga beda lagi, dia kepikiran tentang benda yang memiliki fungsi ganda. Contohnya seperti ada jenis kalkulator yang bisa dibuat berhitung namun juga bisa dimasukkan kode untuk mengakses apa yang disembunyikan disana.
Krak.
Ada yang patah tapi bukan ranting pohon. Angga menginjak sesuatu mirip tulang manusia. Setelah diambil dan diteliti, ternyata yang terinjak berupa kayu. Angga menggelengkan kepala agar tidak berhalusinasi.
Dia pun menyusuri pipa kecil yang berada di lorong entah apa fungsinya. Siapa tahu itu bukan sembarang pipa. Selain bisa mengalirkan air sampai jauh, mungkin bisa jadi pipa kecil itu berfungsi tidak semestinya yang terpikirkan oleh kita.
Angga terus berusaha. Dia kemudian kepikiran tentang kayu yang terinjak tadi. Angga menyatukan kembali ke bentuk semula hingga seseorang yang melihatnya bilang kalau kayu tersebut seperti alu.
Sadar kayu itu bisa dibuat merojok, Nuri pun lekas mencari lubangnya. Dengan masih merabaa, Nuri tiba-tiba ingin pipa yang tertempel di dinding lorong tersingkirkan.
Dan benar. Di baliknya terdapat lubang seukuran kayu. Angga di bantu lain memasukan kayu itu atas permintaan Nuri, dan menonjok-nonjok ke arah dalam semacam kita hendak membuka simcard di hp. Tidak lama ada suara getaran seperti roling dor terbuka.
GRRRTTT.
Salah satu dinding lorong terbuka menampilkan pintu rahasia. Untuk membukanya dibutuhkan kode enam digit angka dicampur huruf. Beruntung mereka ada ahli pemecah kode.
8410n9
Klik, terbuka pintu rahasia tersebut. Aroma menyan sudah tercium.
Semua orang berdecak kagum melihat ruangan estetik macam istana bawah tanah. Itu bukan tempat tinggal, tetapi jalan menuju kesuatu tempat. Mereka menyusuri dengan sangat hati-hati.
Saat menemukan ada belokan, Nuri memberi kode untuk berhenti dan bersembunyi karena tercium adanya langkah seseorang. Nuri memberi pukulan di bagian belakang orang tersebut hingga jatuh pingsan.
Sementara Angga dan yang lain berlaku sama seperti Nuri tadi jika ada yang masuk lagi. Setidaknya sampai Nuri selesai menghubungi sebagian pasukan yang menunggu di luar sana untuk melakukan penggrebekan.
Sadar ada yang tidak beres di markas mereka, anak buang Balong berbondong-bondong memeriksa ruang bawah tanah penghubung satu tempat ke tempat lain. Balong sendiri selaku ketua lagi sibuk merobek selapuut daraa.
Perkelahian antara dua kubu terjadi begitu sengit. Tidak disangka-sangka, Balong juga menyimpan senjata api ilegal meskipun tidak berjumlah banyak. Nuri dan Angga berusaha melindungi bagian mereka yang tak bersenjata terlebih dahulu. Sampai ketika, pihak Nuri berhasil memblokade tempat penyimpanan senjata hingga tidak terjadi baku tembak yang lebih mengerikan.
Namun,
Dor.. dor.. dor..
Dzing.. dzing.
.
.
.
Bersambung.
Alan bakal jadi bapak asuh sembara si putra manusia dan Setengahnya jin....
Semangat berkarya akak Ze ayank....🫶🫶🫶🫶🫶