Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31...
Setelah berbicara pada Tasya dan memberi pengertian Cindy pergi meninggalkan rumah itu dengan ojek yang di pesan nya mengambil Tas nya saja saat Devan lagi mandi membawa beberapa baju miliknya Cindy pamit pada Tasya yang menangis serta Bi Susi dan Nita tidak lupa Cindy menitip Tasya pada dua wanita itu.
"Besok oma kan datang sayang." ucap Bi Susi.
"Ada apa ini bi.?" ucap Devan baru datang melihat Tasya menangis serta bi Susi dan Nita.
"Mama pergi kerumah nenek." ucap Tasya.
"Apa.?" ucap Devan.
"Iya tuan nona pergi kerumahnya." ucap Bi Susi lalu pamit ke dapur.
"Papa apa mama tidak sayang sama Tasya.? apa boleh Tasya kerumah nenek.?" ucap Tasya.
"Boleh sayang." ucap Devan.
"Bi kenapa nona pergi.?" ucap Devan membuat bi Susi menatap majikannya ini.
"Apa tuan lupa sama ucapan tuan tadi.?" ucap bi Susi.
"Aku bicara apa.?" ucap Bi Devan.
"Tuan menyuruh nona pergi." ucap Bi Susi.
"Apa dia menganggapnya serius.?" ucap Devan...
Ya ampun tuan anda seorang CEO perkataan anda memang menyakitkan saya saja pasti akan pergi batin Bi Susi... Devan pun duduk menenangkan Tasya kini mereka makan bersama di selingi isak tangis Tasya.. Mami Lena yang baru tiba karena Mendengar Cindy pergi dari rumah dari Tasya membuat mami Lena datang lebih Pagi dengan penerbangan pertama.
"Oma..." ucap Tasya berlari menghampiri oma nya.
"Sayang, kamu baik baik saja.?" tanya Oma.
"Tidak... Tasya mau sama mama." ucap Tasya.
"Mama lagi dimana bilang sama Tasya.?" ucap Oma Lena.
"Mama bilang mau kerumah nenek nanti Tasya boleh main kesana asal kasih tau mama." ucap Tasya sambil menangis.
"Baik lah nanti kita cari mama..." ucap Tasya.
"Mama bilang hari libur saja oma tapi Tasya sudah kangen mama." ucap Tasya...
"Baik lah jumat sore kita ke tempat mama." Ucap Oma.
"Tasya janji tidak nakal biar mama mau pulang." ucap Tasya.
"Papa nanti kasih tau mama kalau Tasya tidak nakal." ucap Tasya yang sudah mereda tangis nya.
Malam itu Cindy tidak pulang kerumah ibu Ratih melainkan ke kost sahabatnya waktu sekolah di bangku SMK Cindy menitipkan barang yang di bawa nya pagi ini Cindy akan kerumah ibu Ratih karena Cindy tidak mau ibunya curiga...
"Kamu yakin Cin tidak mau aku antar.?" ucap Henny.
"Tidak Hen, aku juga mau cari kerja siapa tau ada yang mau menerima aku yang lagi seperti ini." ucap Cindy.
"Cin... Maaf ya aku Tidak bisa bantu kamu." ucap Henny.
"Kamu sudah bantu aku Hen, mengizinkan aku tinggal saja aku da bersyukur." ucap Cindy.
"Salam ya buat ibu mu, apa malam ini kamu menginap disana.?" ucap Henny.
"Iya aku malam ini nginap disana." ucap Cindy.
"Baik lah kalau gitu... Aku pamit dulu." ucap Henny.
Berjalan menaiki angkot saat Cindy turun di sebuah Cafe sambil berjalan Cindy berpapasan dengan Devan suaminya yang mau masuk ke cafe itu juga untuk sekedar membeli Kopi.
"Pagi mas." ucap Cindy lalu pergi tidak Jadi masuk ke cafe kopi tersebut.
"Tunggu." ucap Devan... Cindy berhenti lalu berbalik lagi menatap suaminya.
"Ada apa mas.? Kamu habis antar Tasya sekolah.?" ucap Cindy.
"Iya." ucap Devan ya memang Cafe kopi tersebut tidak jauh dari sekolah Tasya.
Terimakasih atas dukungannya Semoga kalian suka... Tolong ritual baca Novel dengan kasih jejak serta komentar biar tambah Semangat...
Bersambung...
sebenci apapun itu udah jadi istrimu yg kau renggut keperawannya ...
jangan lama lama ya thor devan julid nya /Ok/