Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehidupan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 10 — Benua Naga Biru
"Nona Lin sendiri berasal dari mana?" Tanya Liu Yuwen, ia berniat mengorek banyak informasi dari gadis itu.
"Aku berasal dari Desa Teratai Salju, dekat lembah pegunungan bersalju di sebelah utara hutan ini..." Lin Rou menjelaskan sambil melihat sekitarnya, tampak ia sedang mencari sesuatu.
"Minum?" Liu Yuwen memberikan cangkir buatannya yang terbuat dari bambu. Cangkir itu sudah diisi air yang sudah dimasak.
"Terimakasih." Tanpa ragu Lin Rou segera meminumnya hingga puas. "Saudara Liu juga datang dari mana sebelum tinggal di hutan ini?" Tanya Lin Rou balik.
"Aku berasal dari desa pedalaman yang jauh dari kota atau pemukiman manapun, Nona Lin, jika berkenan bolehkan anda menjelaskan kekaisaran apa ini..." Liu Yuwen mengarang bahwa ia tidak tahu menahu soal dirinya dimana karena selalu tinggal menyendiri, dia mengatakan sebentar lagi akan keluar dari Hutan Kegelapan dan pergi ke sebuah kota tapi ia tidak tahu kota mana yang dekat dengan hutan ini.
Lin Rou mengangguk mengerti, "Kalau begitu biar aku jelaskan, sebelumnya kekaisaran yang kita tempati sekarang bernama Kekaisaran Langit Utara, salah satu dari dua kekaisaran yang berada di Benua Naga Biru."
Lin Rou menerangkan bahwa di Benua Naga Biru ada dua kekaisaran yaitu Kekaisaran Langit Utara dan Kekaisaran Langit Selatan.
Dulu Kekaisaran ini sebenarnya merupakan satu kekaisaran namun karena konflik antar pemerintahan yang tidak stabil membuat dua kekaisaran ini terpecah belah hingga seperti sekarang.
Lin Rou juga menambahkan selain dua kekaisaran, di Benua Naga Biru juga terdapat sepuluh negara.
Wilayah kekaisaran umumnya memiliki ukuran yang jauh lebih luas daripada negara tetapi mereka jelas tak bisa disamakan dengan sebuah sekte besar.
Setiap kekaisaran ataupun negara memiliki peraturannya tersendiri, apa yang dilarang di Kekaisaran Langit Utara boleh jadi diperbolehkan di kekaisaran lain, hal yang sama juga berlaku sebaliknya.
Liu Yuwen menghela nafas panjang setelah mendengar semua itu, seperti yang ia duga, dirinya terlahir di tempat yang berbeda.
Liu Yuwen bahkan tidak mengenal nama Benua Naga Biru di sepanjang hidupnya apalagi Kekaisaran Langit Utara ataupun Selatan.
"Ada kemungkinan kerajaan ayah sebenarnya tidak berada di dunia ini atau mungkin berada di benua yang berbeda, aku harus mencari tahunya lebih jauh..." Gumam Liu Yuwen sambil memikirkan langkah-langkah kedepannya.
Liu Yuwen sempat bertanya tentang Keluarga Liu yang menjadi penguasa sepertiga dunia pada Lin Rou namun gadis itu sama sekali tidak mengenalnya.
"Di Kekaisaran Langit Utara ada banyak keluarga bermarga Liu tapi aku belum mendengar ada Keluarga Liu yang berkuasa seperti apa yang kamu katakan tadi." Jelas Lin Rou keheranan.
Liu Yuwen menghela nafas, 'Untuk saat ini aku harus cukup puas bisa hidup kembali, tentang Liu Zhinsi mungkin aku bisa mencarinya seiring aku menjelajahi dunia ini."
Hari sudah semakin larut, Liu Yuwen menyuruh agar Lin Rou beristirahat.
Lin Rou sebenarnya dengan senang hati akan beristirahat tapi ia harus menyembuhkan lukanya akibat bertarung dengan para perampok tadi.
Sebuah luka yang cukup besar di bagian pundak kiri Lin Rou, selama ini gadis itu hanya mencegah pendarahannya dengan mengalirkan qi ke luka tersebut tapi cara itu tidak cukup untuk menyembuhkannya sepenuhnya.
Liu Yuwen melihat luka tersebut sebelum meletakkan tangannya di pundak yang terluka, ketika Liu Yuwen mengangkat telapak tangannya kembali, luka tebasan itu seketika sudah menghilang.
Lin Rou terkesiap menyaksikannya, seorang kultivator memang bisa menyembuhkan luka mereka dengan qi selama ia menguasai dasar teknik penyembuhan namun cara Liu Yuwen yang menyembuhkannya dalam waktu singkat cukup membuat siapapun yang melihatnya akan terkejut.
Pengendalian qi Liu Yuwen sudah sangat tinggi berkat pengetahuannya di kehidupan pertama sehingga menyembuhkan luka bukan hal yang sulit bagi Liu Yuwen selama luka itu tidak serius.
"Bagaimana anda bisa memalukannya?" Lin Rou tak bisa menahan diri untuk bertanya.
"Kebetulan aku menguasai teknik penyembuhan juga..." Liu Yuwen tidak menjelaskan lebih jauh melainkan menyuruh Lin Rou untuk tidur.
Lin Rou membuka tutup mulutnya tapi pada akhirnya tidak ada kata-kata yang keluar, ia akhirnya memilih menurut karena setelah dikejar para perampok tadi sebenarnya gadis itu sudah cukup kelelahan.
Liu Yuwen menyuruh gadis itu untuk tidur di gubuknya sementara ia akan istirahat di luar.
Malam semakin dingin, samar-samar Liu Yuwen mendengar suara dengkuran Lin Rou yang tengah tertidur di dalam gubuk.
Liu Yuwen menggelengkan kepalanya pelan sebelum ia berbaring di rumput dan memandang langit malam yang berbintang.
Di kehidupan sebelumnya, pemandangan langit sering kali jadi penghibur Liu Yuwen dikala ia mengarungi dunia.
"Dunia ini terlalu luas tapi bukan berarti tidak memiliki batas, aku akan mencarimu sampai ketemu Zhinsi..." Dendam Liu Yuwen masih bergejolak ketika mengingat kejadian penghianat adiknya bahkan hingga sampai sekarang.
Liu Yuwen sudah mengetahui kalau dunia ini tidak sesederhana yang banyak orang lihat, banyak rahasia yang berada dibalik tabir salah satunya adalah rahasia alam semesta yang sebenarnya.
Sebagai seseorang yang haus akan pengetahuan sejak kecil, Liu Yuwen mempelajari banyak hal, semakin ia mencari ilmu pengetahuan maka semakin dirinya menyadari bahwa sebenarnya ia tidak mengetahui apa-apa melainkan hanya sedikit.
Alam semesta begitu luas dan dunia yang Liu Yuwen tinggali sekarang bukan satu-satunya yang memiliki kehidupan.
Dalam sebuah catatan yang terkubur, Liu Yuwen menemukan ada teknik yang mampu membuat seseorang berpindah dunia ke dunia yang lainnya.
Sepanjang hidupnya Liu Yuwen memang belum pernah berpindah dunia, andai saja waktu itu ia tidak diracuni maka tidak menutup kemungkinan Liu Yuwen akan melakukannya.
Untuk sekarang Liu Yuwen harus puas dengan kehidupan keduanya ini, lagi pula andai ia mengetahui kerajaan ayahnya dan menghadapi Zhinsi, ia belum siap untuk menghadapinya dengan kekuatan yang sekarang.
Liu Yuwen memilih memejamkan mata sebelum pikirannya terus bergerak jauh, dikeesokan paginya sebelum Liu Yuwen keluar dari Hutan Kegelapan, ia menyempatkan diri untuk membuat sarapan dengan daging rusa.
"Anda memasak lagi Saudara Liu?" Lin Rou keluar dari gubuknya sambil menggosok matanya yang baru bangun tidur.
Lin Rou mencium aroma masakan Liu Yuwen yang lezat hingga membuat ia terbangun, Liu Yuwen menjawabnya daging rusa itu sebagai sarapan mereka berdua.
Rusa yang diburu kemudian dibakar seperti sebelumnya dengan bumbu yang sama dengan ikan semalam.
Perut Lin Rou terdengar berbunyi saat daging rusa itu hampir matang, gadis itu membasuh wajahnya di danau sebelum ikut duduk di perapian.
"Seharusnya aku yang menyiapkan makanan untukmu pagi ini, aku terlalu merepotkanmu, Saudara Liu, jika kembali ke kota nanti aku akan membayar semua kebaikanmu ini..." Lin Rou merasa tidak enak hati.
Liu Yuwen menggeleng, "Tidak perli, lagi pula kau juga sedang butuh lebih banyak istirahat sekarang."
Lin Rou merasa tersentuh, ia justru merasa semakin berhutang budi pada pemuda tersebut. "Jadi setelah ini anda akan meninggalkan Hutan Kegelapan?"
"Iya, rencananya begitu."
"Kemana?"
Liu Yuwen sebenarnya tidak tahu persis ia akan pergi kemana namun yang pasti ke sebuah kota.
"Bagaimana jika anda juga ikut denganku Saudara Liu, aku juga akan pergi ke kota untuk menyampaikan laporan Perampok Tengkorak Hitam pada serikat petualang." Tawar Lin Rou.
Liu Yuwen terdiam sesaat sebelum akhirnya mengangguk, tidak ada alasan baginya menolak lagi pula gadis itu akan lebih aman jika bersamanya selama belum mendapatkan tempat yang aman.