Kehidupan ini terlalu menyakitkan, cinta yang telah Aluna perjuangkan terpaksa harus ia relakan berakhir tak bahagia bersama Rain.
Lalu bagaimana bisa seorang Aluna yang telah terpuruk dengan keadaan harus terus berjuang agar tetap hidup, bak semua komedi dirinya di paksa melupakan semuanya
"Biarkan aku pergi" Lirih Rain
---
"Rain, maafkan aku, aku terpaksa pergi, dan melanggar janjiku" Lirih Aluna
---
Ibaratkan terjebak di alam mimpi, Aluna kecil terbangun dengan keringat yang sudah melekat di bajunya
"Siapa kakak tadi ya?" ujar si toddler sambil menatap mamanya yang masih tertidur
Apakah ini kesempatan berikutnya bagi Aluna? apakah Rain juga telah lahir di kehidupan berikut nya meskipun keduanya tak lagi saling mengenal maupun memiliki perasaan yang sama, bagaimana kisahnya? yuk saksikan bersama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putriiiiiiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AMM
.....
aluna meraih ponselnya dan menatap layar di ponselnya, sekarang sudah menunjukkan tengah malam dini hari
"apa tadi mimpi ya? mungkin aku ketiduran terus mimpi lagi" kekeh aluna
dengan susah payah ia berdiri untuk memuaskan dahaganya, dengan perlahan ia berjalan menuju ke dapur yang berada di lantai satu
"nenek zey udah pulang nggak sih? udah tengah malam, gimana kalau nenek zey kenapa napa? kan kalau gitu aku juga yang tanggung, kasihan dong aku, udah hamil di urus sendirian pula! ish" kekeh aluna
ia menatap ke dalam kulkas, tampak ada cake Strawberry kesukaannya tapi sisa sedikit, bahkan ada beberapa cemilan yang ia sukai
"kenapa sisa setengah sih? nenek zey kan nggak suka strawberry, siapa yang makan? masa tetangga sih"
aluna meraih sepotong kue tersebut dan berniat menuju ke loteng, tapi langkah nya terhenti melihat seorang lelaki juga di sana
"maling? tumben! inikan Swiss bukan Indonesia"
"nggak papa, tenang sayang, mommy bisa jaga diri kok, jangan gerak gerak dulu ya?"
aluna meraih sendok penggorengan dan berjalan perlahan mendekati pria tersebut
PRAAK
"aaakhhhh!!" jerit nya memegang kepalanya
"mau apa kamu?! hah?!" panik alun melihat pria itu mulai berlutut dan menatap ke arahnya
"kamu.... rain?!" kaget aluna
"ma-maaf aku kira siapa! maaf maaf" panik aluna mendekati rain yang sudah berlutut sambil memegang kepalanya
"aduuuhh sakit banget ya?"
"aduh maaf maaf ya? gimana dong? sakit banget ya?" panik aluna mulai meneteskan air matanya
rain yang berniat menipu wanita bernama aluna itu seketika menatap aluna yang sudah berderai air mata sambil terus memegang kepalanya
"kenapa menatap ku? kamu kesakitan banget ya? hiks maaf"
"kenapa kamu menangis?" tanya rain terkejut
"kenapa?! kamu celaka karena kejadian yang sama"
"kejadian yang sama?" bingung rain
"iya ka-"
aluna langsung mundur saat ingat bahwa rain bukan lagi rain yang sama, ingatan tentang dirinya sudah di hapus oleh tragedi itu
rain yang kebingungan berdiri dan mencegah aluna meninggalkan dirinya, jika bertanya pada mamanya dan papanya mereka hanya akan mmbuat cerita yang bertolak belakang satu sama lain, sedangkan si trio kembar tak punya keberanian apapun
"sepertinya kita sangat dekat?"
"ti-tidak!"
"kenapa? kamu gadis yang selalu ada di mimpiku! kamu gadis yang di benci mamaku! kenapa? ada apa?"
"le-lepas aku sedang hamil besar! ak-"
"usianya masih 7 bulan kan?"
"ba-bagaimana kamu tau?"
"lihat ponsel kamu" tunjuk rain pada ponsel aluna
benar saja, semua pesannya telah di baca, tidak reina tidak memblokir nomor aluna, ia sengaja menyembunyikan ponsel rain tapi roi berhasil mengambilnya dan kabur bersama rain ke Swiss
"siapa kamu?" tanya rain
"ak....u"
"bagaimana bisa kamu hamil anakku?"
"aku..."
"bagaimana kamu...."
bukannya pergi, aluna justru kini di tahan oleh rain, rain menutup pintu menuju ke loteng agar aluna tak sampai meninggalkan nya dengan banyak tanda tanya
"lihat.... ada banyak foto kita!! katakan bagaimana?! ada apa?!!! aku mohon... hanya kamu satu satunya yang tau"
"kata mama kamu meninggalkan karena kecelakaan itu! karena kamu aku kecelakaan? itu tidak benerkan?! katakan sesuatu aluna!"
"i-itu benar" lirih aluna
"tapi... kenapa kamu meninggalkan ku? kenapa?"
"ak-u.... aku...."
"katakan aku mohon... aku sudah lelah dengan mimpi yang seakan itu nyata, kamu.... mencintai ku?"
"tidak... ak-u! aku nggak kenal kamu"
"alasan kamu terlalu bodoh aluna!! jika kamu tidak kenal dengan ku kenapa ada ratusan pesan dari mu?"
"itu...."
"dia yang mencelekaimu!!" teriak seseorang
roi yang menanti momen untuk aluna mengatakan kebenarannya di kejutkan dengan seseorang yang akan di jodohkan dengan rain, rupanya gadis itu diam diam juga ikut
"mencelakai ku?"
"kamu tau kenapa tante reina memisahkan kamu dengan wanita ini!!!! dia membuat kamu kecelakaan hingga koma berbulan bulan, dia memaksa kamu mencintai nya!! dia juga menjebak kamu hingga dia hamil, bukankah semuanya i-"
"itu benar?" tanya rain ke aluna seakan tak percaya
"itu.... itu benar"
PRANG
"kenapa?!! ada alasannya kan? pasti ada alasan nya! katakan sesuatu! apa saja" jerit rain setelah memecahkan meja kaca yang ada di loteng
"itu...."
"apa butuh penjelasan?! jelas jelas perempuan itu yang me-"
"DIAMLAH ZIZE!!!"
"katakan sesuatu... ini bukan kebenarannya kan?"
"i-itu...."
"aluna aku mohon, jangan egois, anak itu anak ku juga, katakan sesuatu, ini kesempatan kita untuk bersama, aku mohon" lirih rain
"maafkan aku" lirih aluna
"aarrrrghhhhhh"
"rain" panik Rio dan zize
"rain" lirih aluna
"sakit Rio!! sakit!!!!!" jerit rain histeris karena kepalanya yang seakan ingin pecah
"LIHAT!! SEMUA KARENA KAMU!! BENAR KATA TANTE REINA KAMU ITU SU-"
"DIAMLAH!!" Bentak Rio
"sakit!! aaaakhhh"
grep
"nggak papa, aku di sini" lembut aluna mengusap surai rain
"hentikan rain, kamu akan terluka, aku di sini, kamu baik baik saja" lirih aluna menenangkan rain
"sakit, sakit.... aakhhh" gumam rain mulai kehilangan kesadarannya
"kamu lepas rain ka-"
"kak Rio panggil dokter ke sini! aku akan mengurus penguntit ini"
Rio membopong rain yang sudah kehilangan kesadarannya ke kamar tamu, nenek zey seakan terkejut melihat kenyataan apa yang sebenarnya terjadi
"kamu!! ka-"
"iya, aku aluna, kenapa? kamu takut rain akan memilih ku setelah mengatakan semuanya? awalnya aku melihat kamu aku pikir kamu gadis baik baik!! ternyata kamu mengincar sesuatu dari rain kan?"
"a-apa maksud kamu?! jangan sok tau kamu"
"kenapa? kamu takut?" kekeh aluna menatap sinis gadis di hadapannya
"jika aku tau apa yang sudah kamu paksakan pada rain bersama tante reina, aku akan memberontak dan mengambil hak ku"
"kamu!! dasar perempuan mura-"
PLAK
"keluar dari sini!!!"
"tante reina akan ke sini! kamu akan Terima akibatnya!!"
"baik, aku tidak takut" sinis aluna
tak lama beberapa penjaga datang dan menarik zize keluar dari rumah nenek zey, nenek zey menatap keputusan yang telah di ambil aluna melalui matanya
"ayo ikut dengan nenek nak, ada yang mau saya bahas"
"nenek kami meminta ma-"
"nggak usah sayang, ayo ikut nenek"
....
bersambung