NovelToon NovelToon
Pewaris Tahta Utara

Pewaris Tahta Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:75.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Edane Sintink

Namanya adalah Ryan Clifford. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Utara. Wajahnya tampan, polos dan sangat sederhana. namun, siapa sangka dibalik kepolosannya itu, tersembunyi kekuatan yang maha dahsyat. dia terlahir membawa takdirnya sendiri. ayahnya yang seorang Raja telah menorehkan sejarahnya sendiri. oleh karena itu, dia juga ingin mencatat sejarahnya sendiri.
walaupun seorang pangeran, tidak sekalipun dia memamerkan identitasnya. dan perjalanannya yang seru di mulai disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

...Bab 17...

Setelah menerima kembali kartunya, Ryan pun berbalik. Tapi dasar setan kecil, sebelum pergi dia menatap wajah gadis tadi lalu mengeluarkan senyuman termanis yang pernah dia miliki membuat gadis tadi gemetaran. Itu pun tidak dapat dipastikan apakah gadis itu kurang makan atau karena ketampanan Ryan. Yang pasti adalah, gadis itu saat ini gemetaran.

"Kak. Terimakasih," kata gadis itu membuat Ryan menghentikan langkahnya. Dia berbalik lalu tersenyum dan mengangguk.

"Lain kali saya akan mentraktir mu," kata gadis itu sambil tertunduk malu. Jari jemarinya meremas ujung bajunya. Mungkin karena terlalu gugup.

Gadis itu terlalu lugu dan polos membuat jiwa kebuayaan darat Ryan seketika meronta ingin dilepaskan.

"Oh ya, kapan nona mau mentraktir ku?" Tanya nya sambil berjalan dan mendekati gadis tadi.

"Eh..," gadis itu spontan mundur beberapa langkah. Sedangkan tatapannya tertuju pada ujung sepatunya.

Hari gini, melihat seorang mahasiswi yang sangat polos seperti ini, dimana dia akan menemukannya selain yang berdiri dihadapannya ini. Dia tidak perlu mengetahui status seseorang untuk berteman. Baginya, asalkan dia merasa nyaman, itu lebih dari cukup. Masalah status, dia bisa menyulap tukang pungut sampah menjadi jutawan dalam sekelip mata. Apa yang sulit baginya. Jika ayahnya tidak bisa, maka ada Grand Warden yang kaya raya tersembunyi yang akan memberikan apa saja yang dia inginkan. Jika Grand Warden tidak mengabulkan keinginannya, maka dia bisa merajuk tujuh hari tujuh malam sampai Grand Warden menyerah. Bukankah di Kampung misterius ada banyak batu mulia. Bahkan ikat kepalanya pun andai di lelang pasti akan terjual ratusan juta Dollar.

"Apakah aku terlalu menyeramkan?" Tanya Ryan berpura-pura tidak senang.

"Tid.., tidak. Bukan begitu," gadis tadi spontan melambaikan tangannya mengatakan tidak.

"Kalau begitu, apakah aku telah membuatmu merasa terganggu?"

Gadis itu semakin tak karuan. Sekali lagi dia melambaikan tangannya sambil menggeleng.

"Tawaran mu tadi. Apakah masih berlaku? Dan kapan kau akan mentraktir ku?"

Gadis itu berpikir sejenak. Dia tadi keceplosan. Dia meraba-raba sakunya, merasakan bahwa uang yang dia miliki tidak sampai sepuluh dolar. Beruntung Ryan membayar makanannya. Jika tidak, dia pasti akan pulang dengan jalan kaki. Sedangkan dirinya yang bekerja paruh waktu di kafe masih ada dua hari lagi baru gajian.

"Lupakan saja. Nanti kalau ada, kau baru mentraktir ku. Sebutir permen juga tidak apa-apa. Karena janji adalah hutang, dan tentunya kau tidak ingin berhutang bukan? Aku juga tidak suka menyusahkan orang lain. Jadi, cukup traktir aku sebiji permen dan hutang janjimu akan lunas,"

"Terimakasih kak,"

"Oh ya. Siapa nama mu?" Ryan mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Tangan gadis itu bergetar menyambut uluran tangan Ryan. Akan tetapi ketika merasakan hawa hangat pada telapak tangan Ryan, ada rasa nyaman yang sulit untuk dijelaskan. Sebaliknya, Ryan merasakan telapak tangan gadis itu gemetar dan sangat dingin membuatnya sekuat tenaga untuk menahan tawa dan tetap menjaga ekspresi wajahnya agar tetap tampan.

"Chyntia," kata gadis itu malu-malu.

"Oh. Perkenalkan juga. Nama ku Ryan Clifford," kata Ryan kemudian menarik tangannya. Bagaimana bisa orang tampan seperti dirinya akan berlama-lama menggenggam tangan seorang gadis. Nanti bisa pudar kesan baik yang tadi sudah dia buat sedemikian rupa sebelumnya. "Senang berkenalan dengan mu," katanya lagi sebelum meninggalkan gadis itu sendiri terpaku menatap bagian belakang tubuhnya yang tegak.

Ada taman bunga bermekaran di hati sang gadis. Tapi dia buru-buru membuang pikirannya. Dia tau jelas siapa dirinya, yang bahkan tidak di lirik oleh seorang mahasiswa pun. Di jaman saat ini dimana status dan identitas yang berbicara, dirinya dianggap rumput liar yang hanya tumbuh di pinggir selokan. Sedangkan pemuda bernama Ryan tadi, melihat sosoknya yang proporsional, tampan, tampak sangat bersih dan penuh gaya, membuatnya menduga pasti lah orang itu berasal dari keluarga yang baik. Setidaknya lebih baik dari dirinya yang hanya seorang gadis kampung.

Ketika Ryan tiba di gerbang kampus, satu unit mobil telah terparkir di sana menunggunya. Dan itu adalah mobil Mitsubishi SUV yang dimiliki oleh Violet.

"Ryan, ayo masuk. Aku harus ke kantor lagi. Ada sedikit masalah," kata Violet dari dalam mobil. Tampak wajahnya sangat kusut.

Ryan membuka pintu mobil, masuk lalu duduk dengan tenang. "Kalau ada masalah, kenapa memaksakan diri untuk menjemput ku? Aku bisa naik taksi atau bus," kata Ryan sambil menatap lurus jalan di depan.

"Tidak apa-apa. Kau kan pacar ku. Aku juga sambil lewat," jawab Violet juga menatap lurus ke depan.

"Eh, pacar bohongan ya. Jangan mengaku-ngaku!" Kata Ryan meluruskan kata-kata gadis disampingnya itu yang dia rasakan sedikit bengkok.

"Oh, maaf aku lupa," balas Violet sedikit sedih. Tapi dia tetap fokus mengemudikan mobilnya. "Bagaimana dengan hari kedua mu di kampus?" Tanya nya lagi.

"Tidak buruk," jawab Ryan. Memang hari ini tidak ada masalah. Bahkan Pedro kabur ketika melihatnya dari kejauhan.

Hanya itu saja obrolan mereka. Sisanya senyap sepanjang jalan. Hanya sesekali terdengar desahan dari Violet membuat Ryan mau tak mau harus bertanya.

"Ada apa denganmu? Apakah ada masalah di perusahaan?"

Violet mengangguk. Kemudian dia menceritakan masalahnya. "Sebenarnya aku hanya magang di perusahaan. Walaupun perusahaan itu adalah perusahaan milik keluarga. Namun, ada beberapa sepupu yang menganggap aku sebagai saingan. Mereka menganggap kehadiran ku di dalam perusahaan akan berdampak buruk bagi mereka sehingga aku dijadikan sebagai umpan meriam oleh mereka. Selalu dipersulit agar aku tidak betah di perusahaan,"

"Wah," Ryan memperbaiki posisi duduknya. Dia tertarik dengan cerita Violet ini tentang persaingan dalam keluarga. "Umpan meriam? Apa kau bisa menjelaskan agar aku memiliki sedikit gambaran?!"

"Begini. Ketika aku memasuki perusahaan, sebagai calon kepala keluarga yang selanjutnya, ayah ku langsung menempatkan aku di departemen penjualan sebagai wakil direktur dan satu tingkat di bawah sepupu ku yang merupakan direktur penjualan. Sebagai orang lama, semua orang di departemen penjualan tentunya berpihak kepada nya. Dan aku selalu diberikan kerja-kerja yang sulit. Misalnya hari ini, dia meminta agar aku menyelesaikan penagihan piutang kepada perusahaan Farmasi Welber medicine dan beberapa perusahaan suplayer lainnya. Perusahaan ini adalah perusahaan yang dikendalikan oleh orang-orang yang sangat sulit membayar hutang. Sudah ada tiga staf dari perusahaan yang dipukuli oleh mereka karena menagih hutang. Karena ingin menyingkirkan aku, mereka berkomplot dengan paman kedua ku yang menjabat sebagai wakil presiden memintaku untuk mengumpulkan hutang tersebut, dan kalau aku gagal, maka aku akan dianggap tidak berkontribusi dan akan dikeluarkan dari perusahaan,"

"Kau menyanggupinya?"

"Mau bagaimana lagi? Walaupun tidak untuk tujuan bersaing, tapi tetap saja uang itu adalah milik perusahaan dan perusahaan Salazar Family adalah milik keluarga ku. Bagaimanapun juga, aku harus meminta kembali hutang tersebut,"

"Kemarin bukankah kau mengatakan bahwa perusahaan mu bergerak di bidang dekorasi?" Tanya Ryan seperti merasa dibohongi.

"Perusahaan yang bergerak di bidang dekorasi adalah perusahaan yang dimiliki oleh Almarhum nenek yang diberikan kepada ibuku. Bahkan perusahaan itupun selalu membuat mereka iri. Berkali-kali mereka mengancam akan mengeluarkan ayah dari keluarga jika tidak memasukkan perusahaan tersebut sebagai perusahaan hak milik keluarga Salazar. Tentu saja ibuku tidak setuju," jawab Violet menjelaskan.

"Oh..," Ryan mengangguk tanda mengerti. Dalam hatinya dia sudah terlalu terbiasa mendengar persaingan antara generasi muda. Pergolakan internal seperti ini pasti akan terjadi. Bukankah ayahnya dulu juga terusir dari keluarga Clifford juga karena persaingan dalam generasi muda.

Sekali lagi Violet mendesah.

Ryan akhirnya membuka suara. "Tau begitu, mengapa kau masih bertahan? Keluar saja dari perusahaan Salazar Family dan fokus ke perusahaan dekorasi saja. Kan lebih baik daripada harus diintimidasi oleh sepupu mu,"

Violet segera menggelengkan kepalanya. "Aku memang tidak terlalu berambisi untuk memegang jabatan di perusahaan Salazar. Akan tetapi, ketika mereka memperlakukan aku seperti ini, itu membuatku tidak ingin mundur. Jika aku mundur, maka mereka akan merasa besar kepala karena berhasil menyingkirkan ku. Dampaknya bukan hanya di aku saja. Tapi ayah ku juga akan kena getahnya. Kau faham kan maksud ku?"

"Aku jelas sangat mengerti," gumam Ryan. Lalu dia melanjutkan. "Jangan antar aku kembali ke Villa. Biarkan aku menemanimu menagih hutang. Siapa tau aku bisa membantu,"

"Kau yakin?" Tanya Violet ragu.

"Yakin. Aku kan pacarmu,"

"Eh. Pacar bohongan ya!" Kata Violet mengembalikan kata-kata Ryan barusan membuat mereka berdua akhirnya tertawa bersama-sama.

Semakin lama, semakin Violet merasa Ryan ini sangat menarik. Orang ini tau kapan harus mencairkan suasana. Dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Violet bisa tertawa selepas ini.

1
Ade Asfa
lanjut lagi dong
Rendy
kelakuan anak sama bapak beda2 tipis😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ade Asfa
oh begitu ya

memang sulit hidup ini bagi yang sulit
Eskael Evol
makin keren thor good job👍💯👏 ❤🙏
tak bosan² berharap dan menunggu kelanjutan Pangeran tanpa Mahkota
trmksh🙏🙏🙏🙏🙏
Inara Cantik
satu visi... bantai zagraria...
Dhila Zainal
lama juga ayang ian tidur..
arya wijaya
mantap
Lammbe Ndoech
luar biasa
Firda Firda
semangat ya tor bejuang terus demi karir
Tina aja
jadi manteman jangan makan makanan gosong y...nti bernasib sama ky Ryan....tidur 3 hr 3mlm ngga bngun2.....syukur2 pas bngun langsung dapat ilmu ninja warior....lah klo d bikinkan lobang untuk pindah alam...kan berabe tuh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

tapi kalo sate d bikin rada2 gosong....itu ksukaaanku Lo😋😋😍😍
Vemas Ardian: ngakakkk😭😭😭
total 1 replies
Buyut Anom
hahhahhahahahh........
pawitd
luar biasa bagus alur ceritanya menarik
penajingga
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ReogKhentir
Warisan ilmu yang sudah ada sebelumnya kini semakin banyak serta lebih lengkap dari sebelumnya
Keho
masakan tingkat bencana? onok-onok ae!!
Kholis Majid
semoga berlanjut terus Cerita yg menghibur mantapppp... semangatttt thorr
Kholis Majid
tau nya berdandan tak tau memasak😀😀
payah..
Evi Pebrianti
bagius
DISTYA ANGGRA MELANI
Smg cept lolos kontrak biar baca nya tmbh semngt thor... Tak ada usaha yg tak membuahkan hsil.. Trus berusaha & smngt dlm pengajuan kontrak pasti lolos.. Klo sudah rezeki nya.. Smngt
Diki Radika
bhahaha degil degil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!