Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode. 32
Rodrigo memberi senyum termanisnya ketika Amelia keluar dari mobil dan terus memandangi punggung Amelia yang semakin menjauh dan menghilang dari pandangannya.Rodrigo kembali melajukan mobilnya masih dengan senyum yang tak lekang dari bibirnya, mungkin jika Alex melihatnya akan terpesona dengan pemandangan yang tak biasa, menuju rumahnya dengan laju mobil berkecepatan sedang tak memakan waktu yang lama karena memang jarak rumah sakit tempat Amelia tak begitu jauh dari rumah yang ditinggali Rodrigo.
Amelia segera berjalan menuju ruangannya tanpa memperhatikan sekitarnya, mata yang sejak tadi mengawasinya hanya tersenyum sinis, entah apa yang dipikirkannya tentang Amelia. Damar kemudian menarik napasnya yang terasa berat didadanya dan membuangnya secara kasar. Kecewa pastinya sangat kecewa melihat wanita yang mampu merebut hatinya kini diantar dengan mobil mewah yang pastinya bukan dari kalangan biasa.
"Dokter Amel,,,,aku yang dampingi melakukan visite, ya,,," kata suster Citra mensejajarkan langkahnya dengan Amelia
"Kan setiap harinya juga seperti, suster,,," ujar Amelia tersenyum dan terus melangkah menuju ruangannya
"Dok,,,,tadi aku liat dokter Damar terus memperhatikan dokter Amel ketika keluar dari mobil ". kata Citra setelah mereka tiba diruangan Amelia.
"Ah masa sih,,,,gak sengaja mungkin pandangan dokter Damar melihat keluar pas aku datang". ujar Amelia santai namun perih dihatinya masih terasa mengingat kata-kata orang tua Damar
"Emang dokter Amel dan dokter Damar ada masalah, ya,,,,sudah beberapa hari ini beliau gak pernah lagi ngajak dokter Amel makan siang bersama atau pulang bareng" tanya Citra penasaran, memang sudah bukan rahasia lagi jika Amelia dan Damar sering terlihat bersama sehingga menjadi salah satu bahan gossip bagi suster-suster yang kekurangan bahan gossip.
"Masalah sih gak ada, hanya memang tidak seharusnya kami bersama. "kata Amelia bersiap menuju ruangan rawat inap pasien yang menjadi tanggung jawabnya
"Oh ya,,,suster Citra, mungkin besok adalah hari terakhir aku bekerja dirumah sakit ini, aku akan mengundurkan diri karena akan kembali ke Jakarta " lanjut Amelia terus melangkah
"Apa karena dokter Damar hingga dokter Amel mengundurkan diri,,," tanya Citra tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya
"Nggak ada hubungannya sama sekali,,,,hanya saja calon suamiku kerjaannya di Jakarta " jawab Amelia asal padahal dalam hatinya masih tak yakin dengan perkataannya sendiri.
Amelia kemudian memeriksa pasiennya dan Citra mencatat dengan kondisi pasien yang disebutkan oleh Amelia dan terakhir Amelia memberikan resep untuk memperbaharui obat yang dikonsumsi karena kondisi pasien sudah semakin membaik. Dan mereka melanjutkan pada pasien kamar berikutnya.
Mereka kemudian kembali keruangan Amelia setelah selesai mengunjungi satu per satu pasiennya. Dari arah berlawanan Damar berjalan dengan cepat menghampiri Amelia dan suster Citra yang sedang berjalan.
"Dokter Amel,,,bisa kita bicara sebentar ,,," ujar Damar datar
"Suster Citra,,,tunggu aku diruanganku sebentar ya ". kata Amelia pada Citra yang sedang melihat kearahnya
Amelia mengikuti langkah Damar menuju kafetaria rumah sakit yang masih terlihat lengang kafetaria memang masih tergolong pagi.
"Apa yang ingin dokter Damar bicarakan,,," tanya Amelia formal setelah mereka duduk
"Aku hanya ingin mendengar secara langsung dari mulutmu tentang mobil yang mengantarmu tadi " kata Damar yang sejak tadi menahan rasa kecewanya
"Namanya Rodrigo, dia temanku dari Jakarta " ujar Amelia santai
"Kok aku gak percaya, ya,,," kata Damar tersenyum sinis
"Karena aku memang gak pernah cerita ". ujar Amelia malas
"Segampang itu ya, kamu berpaling dariku,,,,mana ada laki-laki yang bisa menerima dirimu dan anakmu seperti aku yang menerima semua kekuranganmu " Damar berkata sambil tersenyum meremehkan
"Apa itu salah ???? apa aku harus menunggu dan menerima semua hinaan dari orang tua dokter Damar ??? aku juga gak mau berada pada posisi seperti ini tapi aku bisa apa, jika takdirku seperti ini". ujar Amelia dengan wajah merah padam karena emosinya yang sulit dikendalikan
"Terima kasih atas semua kebaikan dokter Damar selama ini padaku dan anakku, selamat tinggal ". lanjut Amelia meninggalkan Damar yang masih termangu.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
hai othor hadir lagi nih dengan update_annya,,,,
jangan lupa dukungannya pake poin aja, ya dan komennya juga jangan lupa agar othor semakin rajin up
oh ya,,,votenya dibagi-bagi per bab ya,,,,sorry permintaan othor terlalu banyak🙏🙏🙏
love you all 🤗🤗🤗