NovelToon NovelToon
Merindu Jodoh

Merindu Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Kamila gadis yatim piatu mencintai Adzando sahabatnya dalam diam, hingga suatu malam keduanya terlibat dalam sebuah insiden.

Adzando seorang artis muda berbakat.
Tampan, kaya, dan populer. Itulah kata-kata yang tepat disematkan untuknya.

"Apapun yang kamu dengar dan kamu lihat, tolong percayalah padaku. Aku pasti akan bertanggung jawab dengan apa yang aku lakukan. Kumohon bersabarlah."

Karena skandal yang menimpanya, Adzando harus kehilangan karier yang ia bangun dengan susah payah, juga cintanya yang pergi meninggalkannya.

"Maafkan aku, Do. Aku harus pergi. Kamu terlalu tinggi untuk aku gapai."

"Mila... Kamu di mana? Aku tidak akan berhenti mencarimu, aku pasti akan menemukanmu!"

Kerinduan yang sangat mendalam di antara keduanya, membuat mereka berharap bahwa suatu hari nanti bisa bertemu kembali dan bersatu.

Bagaimana perjalanan cinta mereka?
Mari baca kisahnya hanya di sini ↙️

"Merindu Jodoh"

Kisah ini hanya kehaluan author semata

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

...*...

Flashback On

Sehari sebelum pernikahan

Sepulang mengantar Kamila ke rumahnya, Heru mendatangi tempat kerja Hakan temannya. Kebetulan pada saat itu hampir jam istirahat makan siang.

"Kan, aku tunggu di warung makan dekat kantormu. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Begitu bunyi pesan yang dikirim Heru untuk Hakan.

Hakan yang saat itu sedang berkutat dengan pekerjaan, tersita perhatiannya sejenak oleh bunyi pesan yang masuk ke ponselnya. Ia lalu membukanya.

"Heru ...? Ada apa dengannya?" Hakan mengerutkan dahi setelah tahu isi dari pesan tersebut. Lalu meletakkan kembali ponselnya di atas meja.

Pada saat istirahat tiba, Hakan langsung bergegas menemui Heru sahabatnya. Ketika tiba di warung itu, dia langsung disambut oleh Heru dengan lambaian tangannya

"Kan, sini!" seru Heru.

Hakan menghampiri Heru yang berada di pojok ruangan, lalu keduanya bersalaman. "Ada apa kamu menyuruhku menemuimu, tumben? Memang kamu tidak bekerja?" tanya Hakan.

"Aku ijin cuti, mau lanjut berangkat sudah terlambat. Silakan pesan aku yang traktir," ucap Heru.

"Weh, banyak duit kau rupanya. Baiklah kalau begitu." Hakan lalu memesan makanan yang diinginkannya.

"Kamu tidak makan?" tanya Hakan ketika pesanan makanannya datang.

"Aku sudah makan tadi sama Kamila," jawab Heru.

"Apa ...? Kamu ketemu Kamila di mana?" tanya Hakan kaget.

"Makanlah dulu, nanti aku ceritakan!" sahut Heru.

Hakan langsung menyantap makan siangnya dengan lahap. Dia ingin segera mendengarkan cerita Heru. Maka, ketika usai makan dia langsung menagihnya.

"Coba ceritakan bagaimana kamu bisa ketemu Kamila!" pinta Hakan.

"Waktu itu ..." Heru pun menceritakan pertemuannya dengan Kamila, termasuk tentang kehamilannya.

"Kamila hamil?" gumam Hakan tak percaya.

"Iya, dan ayah dari bayi itu adalah Zando." Heru berbisik tepat di telinga Hakan.

"Apa ...?" Mata Hakan langsung melotot. "Pantas saja Zando waktu telepon aku sambil menangis, karena Kamila pergi meninggalkannya," ujarnya kemudian.

"Aku berniat menikahi Kamila, hanya sampai bayinya lahir. Aku sudah membuat perjanjian di atas materai," beritahu Heru.

"Kamu yakin tidak akan jatuh cinta pada Kamila? Bukankah dulu kamu sempat menyukainya?" tanya Hakan.

"Itu dulu, lagipula aku tidak mungkin bersaing dengan Zando yang punya segalanya. Aku hanya berniat menolong Kamila saja, tidak lebih." Heru meyakinkan.

Keduanya terdiam, sampai akhirnya Hakan membisikkan sesuatu pada Heru. Dan Heru langsung mengangguk sambil tersenyum. Lalu keduanya melakukan toss bersama.

°

°

°

Zando merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Pikirannya entah kenapa tidak bisa terlepas dari sosok Kamila. Ia terus saja memikirkan wanita itu. "Maafkan aku, Mila. Bukan aku tidak mau bertanggungjawab, tapi aku sedang menata masa depan kita. Kumohon bersabar sedikit lagi."

Zando lalu berniat untuk tidur, namun bunyi notifikasi ponsel mengusiknya. "Ada apa Nino chat aku larut malam begini?" Dia lalu meraih ponselnya dan membukanya.

"Nomor tidak dikenal, siapa?" Namun karena penasaran Zando akhirnya membukanya, lantas membaca isi chat tersebut.

"Datanglah besok jam sembilan pagi, jika kamu tidak datang di jam itu, maka aku yang akan menikahinya."

Deggg

Jantung Zando langsung berdetak tak beraturan. Sesaat pikirannya oleng. Namun kemudian dia segera turun dari tempat tidurnya, dan bergegas keluar dari kamarnya.

Tok tok tok

"Papa, Mama ... Tolong buka pintunya Pa ... Ma! Abang ada perlu penting!" Rupanya Zando mendatangi kamar orangtuanya.

Di dalam kamar Papa Daniel yang mendengar suara anak lelakinya, lantas bangun dari tidurnya, lalu menghampiri pintu dan membukanya.

"Maaf, mengganggu istirahat, Papa. Tapi ini sangat penting. Tolong dampingi Abang, untuk menikahi Kamila, besok."

"Masuklah, kita bicara di dalam!" Papa Daniel mengajak Zando masuk ke dalam kamarnya.

Mereka duduk di sofa, lalu Zando memperlihatkan isi pesan yang diterimanya pada Papa Daniel.

"Maksudnya bagaimana ini, Bang?" Papa Daniel masih belum mengerti maksud dari pesan tersebut.

"Ada orang yang akan menikahi Kamila, Pa. Abang tidak mau itu terjadi. Dan malam ini juga Abang akan pergi ke sana. Kalau Papa tidak mau mendampingi, maka Abang akan datang sendiri." Zando lalu bangkit ingin berlalu dari kamar orangtuanya, namun langkahnya terhenti tatkala mendengar suara mamanya.

"Ada apa ini? Kenapa kalian terlihat tegang?" tanya Mama Zeya yang terbangun karena mendengar suara orang berbicara.

Zando lantas memberikan ponselnya agar sang Mama bisa membacanya.

"Ya sudah, lebih baik Abang berangkat sekarang, biar Mama yang mendampingi Abang. Ayo bersiap!" titah Mama Zeya.

"Wait ... Papa yang akan mendampingi Abang. Mama di sini saja, ini sudah malam. Papa tidak akan membiarkan istri Papa yang cantik ini keluyuran malam-malam," tegas Papa Daniel.

Akhirnya malam itu juga Zando didampingi Papa Daniel berangkat ke bandara. Beruntungnya mereka masih mendapatkan tiket untuk keberangkatan paling pagi. Setelah menunggu beberapa saat, pesawat akhirnya berangkat.

Kini Zando dan Papa Daniel telah berada di kediamannya, setelah menempuh perjalanan kira-kira hampir dua jam dari bandara tujuan. Meski rasa lelah dan kantuk mendera keduanya, namun tak dihiraukannya.

Karena waktu yang mendesak dan tidak mungkin membeli di butik maupun toko, maka Papa Daniel berinisiatif untuk memberikan pakaian yang dulu dipakainya bersama Mama Zeya saat menikah kepada Zando dan calon istrinya.

Maka Papa Daniel langsung membongkar isi lemarinya guna mencari pakaian yang di maksud. Setelah menemukannya, beliau keluar dari kamarnya, lalu memberikan pakaian itu pada Zando.

"Abang, pakailah! Itu pakaian yang papa dan Mama pakai saat menikah dulu." Papa Daniel menaruh pakaian tersebut di atas tempat tidur.

"Terimakasih, Pa. Maaf, abang telah merepotkan Papa." Zando memeluk papanya dengan perasaan haru.

"Sudahlah, terimakasih-nya nanti saja. Sekarang cepat mandi dan bersiaplah, waktu kita tidak banyak," tegas Papa Daniel. Beliau kemudian keluar dari kamar Zando menuju kamarnya sendiri untuk bersiap.

Zando segera menuruti perkataan papanya. Dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selang beberapa menit Zando keluar kamar mandi dengan hanya memakai handuk. Kemudian berganti pakaian yang tadi diberikan oleh papanya.

Pukul enam pagi Hakan datang bersama istri juga Heru. Zando dan Papa Daniel segera menyambutnya. Beberapa saat lalu Zando telah memberitahu Hakan jika dia sudah sampai di kediamannya, dan dia akhirnya tahu siapa pengirim pesan padanya malam itu.

Buggg

Sebuah tinju melayang di bahu sebelah kiri Zando membuatnya sedikit terhuyung.

"Sejak kapan kamu menjadi lelaki pencundang Zando!" pekik Heru dengan geram. Sedetik kemudian dia memeluk sahabatnya.

"Jika saja lelaki itu bukan kamu, maka aku akan membawa kabur Kamila. Sayangnya aku tidak sampai hati menikungmu," ucap Heru. Sedangkan Zando hanya tersenyum kecut menyadari kesalahannya.

"Tolong, kalian pergi dulu ke rumah mempelai wanita dan berikan ini padanya." Papa Daniel berkata seraya memberikan papar bag yang berisi pakaian kebaya pengantin kepada Hakan.

"Terimakasih, Om. Kalau begitu kami pamit duluan." Hakan dan Riyanti lalu pamit setelah bersalaman dengan Papa Daniel.

°

Hakan dan Riyanti tiba di rumah Ibu Rahayu setelah menempuh kira-kira satu jam perjalanan. Setiba di sana Riyanti segera masuk ke kamar Kamila yang telah menunggunya bersama Fika.

Riyanti langsung mengeksekusi wajah Kamila. Kebetulan Riyanti punya salon kecantikan jadi untuk urusan rias merias wajah bukan masalah yang sulit baginya.

Selesai merias wajah, Riyanti mengeluarkan kebaya dari dalam tote bag, lalu membantu Kamila memakainya.

"Waaah ... Kak Milky cantik sekali! Pasti ini kebaya mahal ya, Kak Ri?" tanya Fika dengan kagum.

"Ini kiriman dari seseorang, dan ternyata cocok di badan kamu, Mila. Semoga kalian berjodoh sampai maut memisahkan." Riyanti berkata dengan penuh harap.

"Aamiin ...!" Fika meng-amin-kan ucapan Riyanti, selanjutnya gadis belia itu bertepuk tangan.

Kemudian Ibu Rahayu datang dan meminta mempelai wanita untuk segera keluar, karena akad nikah akan segera dimulai.

Flashback Off

°

°

°

Zando dan Papa Daniel, serta Heru datang satu jam kemudian setelah kedatangan Hakan-Riyanti. Mereka disambut oleh Ibu Rahayu dengan ramah dan mempersilakan duduk di tempat seadanya. Wanita itu gembira dan menyangka bahwa Papa Daniel dan Zando adalah keluarga dari mempelai pria.

Tak lama kemudian Pak Penghulu datang bersama rekannya. Sebelum pernikahan dimulai, Zando menyerahkan data dirinya dan nanti menyusul data Kamila. Karena Zando ingin menikah secara resmi bukan siri. Dan dengan kekuatan uang, semua bisa diatur.

Kini Zando dan Pak Penghulu sudah siap untuk melakukan ijab kabul. Papa Daniel berada di sisi meja sebelah kanan, sedangkan Hakan dan Heru di sisi meja bagian kiri. Duduk lesehan di bawah dengan sebuah meja berada di tengah-tengah mereka.

 Kamila keluar dari kamar diapit oleh Ibu Rahayu dan Riyanti, di belakangnya Fika mengikuti. Kamila terus menundukkan kepala sampai dirinya duduk berdampingan dengan Zando yang dia kira Heru.

"Saudara Zando, apakah Anda sudah siap?" tanya Pak Penghulu.

"Siap, Pak," jawab Zando.

Deggg

"Zando ...?" gumam Kamila dalam hati. Dia lalu mengangkat kepalanya dan menoleh ke samping kanan. Dan....

"Surprise....!!!" suara Fika menggema dalam ruangan pagi itu.

Tepuk tangan Fika dan Riyanti diikuti Hakan dan Heru, menimbulkan banyak pertanyaan para tetangga yang diundang untuk menyaksikan pernikahan tersebut.

Mata Kamila seketika berembun, manakala tatapan mereka berserobok. Keduanya saling melempar senyuman. Kamila menundukkan kepala kembali sembari mengulum senyumnya.

"Mohon tenang, ijab kabul akan segera dimulai," tegas Papa Daniel.

"Ananda Adzando Athaya Rayyanza bin Daniel Naradipta Al Ghifari, saya nikahkan dan saya kawinkan Engkau dengan putri saya yang bernama Adiba Kamila dengan mas kawin satu set perhiasan dan uang sebesar 150 juta Rupiah, dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Adiba Kamila binti alm Agus Sutono dengan maskawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana saksi, sah?"

"Saaaahhh ...!"

Di antara yang hadir, suara Fika paling keras meneriakkan kata sah.

"Alhamdulillahi robbil 'alamiin," Kemudian Pak Penghulu melantunkan doa untuk keberkahan kedua mempelai.

Zando lantas menyematkan cincin kawin di jari manis Kamila, setelah mendapatkan pengarahan dari Pak Penghulu. Ia lalu mencium kening wanita yang telah resmi menjadi istrinya itu penuh haru.

Lalu Kamila ganti menyematkan cincin di jari manis Zando, kemudian mencium punggung dan telapak tangan pria yang telah menjadi suaminya dengan takzim. Zando menyentuh pucuk kepala istrinya sambil melapaskan doa, lalu menciumnya takzim.

Semua moment bahagia itu tak luput dari kamera Fika, yang sejak acara dimulai dia sudah siap merekam.

Usai moment sakral itu mereka bercengkerama untuk saling mengakrabkan diri.

"Jadi semua ini ulah kalian?"

...*...

.

.

.

.

.

.

1
F.T Zira
dah lah.. habis kata aku.. sengklek akut🤧🤧🤧
F.T Zira
kalo perlu sih bukan cuma lima jari ya... tanda palu sekalian sepertinya oke di pipuinya🤐🤐
F.T Zira
muka nya tebel bet/Facepalm//Facepalm/
Marya Dina
jangan kamu do.
aku jaa yg denger pengen becek2 tu bocah.. gerem bangetttt
〈⎳ Moms TZ: dipersilakan
total 1 replies
〈⎳Mama Mia
eh ada gopal juga toh di sini? /Facepalm//Facepalm/
〈⎳ Moms TZ: iya sih....
〈⎳Mama Mia: meskipun utama pun, yang nama tokoh pasti banyak yang sama juga dengan punya orang lain
total 8 replies
Batsa Pamungkas Surya
cuuuz mantap
👑Queen of tears👑
ngigauuu /Curse//Curse//Joyful/
yang ada zando yang meminta kmu dibawa ke markas/Sweat//Panic/
👑Queen of tears👑
guyurrr 🤣🤣 apes dahh nasib mu mis mis/Facepalm/
👑Queen of tears👑
keenakan dia🙃 kuncir 1000 dulu rambutnya baru lempar ke penjara 🤣🤣
👑Queen of tears👑
aaa orang suruhan adzana ya/CoolGuy/
👑Queen of tears👑
siapa ini 🤔 mischa kah🧐
👑Queen of tears👑
wkwkwk 🤣🤣 ini kata pengawas 😆🤭
👑Queen of tears👑
aaa ternyata mischa ini kurang kasih sayang dan perhatian keluarga /CoolGuy/
👑Queen of tears👑
jangan laporkan dulu🤣 kasih pelajaran sendiri baru setelahnya laporin/Facepalm/
👑Queen of tears👑
sabarrr 😆😆nanti tak jodohin sama Anggita mau /CoolGuy//Joyful//Facepalm/
👑Queen of tears👑
apa yang dibisikkan ini, knp aku gak bisa dengar 🤣
👑Queen of tears👑
iya ekstrim kelakuannya /Grin/
👑Queen of tears👑
bakal berakhir dijeruji besi /Slight/
🌺Fhatt Trah🌺
sabar zando. ini ujian. sekarang fokus aja sama bayi kamu dulu. lalu temukan siapa pelakunya
🌺Fhatt Trah🌺
ya ampun kok bisa koma😭😭
trus gimana dgn bayinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!